NovelToon NovelToon
Kisah Kita

Kisah Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:386
Nilai: 5
Nama Author: RJ Moms

Apa yang kalian percaya tentang takdir? Bahwa sesuatu hal yang tidak akan pernah bisa kita hindari bukan? Takdir adalah hal yang mungkin saja tidak bisa diterima karena berbeda dengan apa yang kita harapkan. Tapi percayalah, rencana Allah itu jauh lebih indah meski kadang hati kita sangat sulit menerima nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RJ Moms, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

Amelia terbangun saat dia merasa pinggangnya sakit. Dia baru sadar jika dia tertidur di atas meja belajar. Dengan mata yang masih mengantuk, Amelia bangun untuk pindah ke tempat tidur.

Saat dia berdiri, matanya tanpa sengaja melirik ponsel. Dia menyalakan layar untuk melihat jam. Seolah jam dinding di kamarnya tidak berfungsi.

“Hmmm, spam banget kak Harlan telpon. Ada apa ya? Apa jangan-jangan dia kenapa-kenapa lagi.”

Amelia panik tanpa membuka chat terlebih dahulu. Dia mencoba kembali menghubungi Harlan.

“Halo, kakak. Ada apa? Kakak nelpon aku berkali-kali. Kakak gak apa-apa kan? Kakak baik-baik aja kan?”

“Akhirnya kamu nelpon.”

“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?”

Harlan terdiam sejenak. Dia melihat layar ponselnya lalu membuka aplikasi hijau. Masih centang dua abu-abu. Dia segera menghapus salah satu chat yang dikirim.

“Kakak, kenapa ih? Ditanya kok malah diem. Kakak kenapa? Gak apa-apa kan? Itu kenapa ada suara kendaraan? Kakak masih di luar? Ini jam berapa? Udah malem tau. Kakak di mana sih sebenernya? Masih di luar? Ngapain? Kalau gak penting mah mendingan pulang deh, masuk angin nanti.”

“Saya harus jawab yang mana dulu ini?”

“jawab satu dulu pertanyaan aku. Kakak gak apa-apa kan? Kakak baik-baik aja kan?”

“Itu bukan satu, tapi dua.”

“Jawab aja sih. Aku tadi ketiduran lagi belajar. Terus bangun karena pinggang aku sakit, pas bangun lihat hp kok kakak telpon banyak banget. Aku kan khawatir. Sekalinya ditanya malah diem aja.”

“Bawelnya masya Allah. Ampuh dijeh.”

“Kakak nyebelin.”

“Tapi sayang kan?”

“Ya kalau enggak ngapain aku telpon tengah malam sambil panik, padahal aku lagi ngantuk-ngantuknya.”

“Saya juga.”

“Juga apa? Gak bisa tidur? Kenapa? Banyak tugas ya? Ya udah sih wayahnya istirahat mah istirahat aja. Jangan maksain kak nanti kepalanya ngebul.”

“Sayang sama kamu.”

“Ya kan—“ ucapan Amelia seketika terhenti. Untuk pertama kalinya Harlan bilang jika dia sayang padanya.

“Halo, kenapa diam? Kamu ketiduran lagi?”

“Nggak, aku kaget denger kakak bilang sayang sama aku. Beneran kan? Jangan-jangan aku mimpi lagi. Wah, kalaupun mimpi jangan bangun dulu deh. “

“Serius. Dan kamu tidak bermimpi. Saya bilang kalau saya sayang sama kamu.”

“Ihhhh kakak. Aku salting ini. Meleyoot sumpah. Apa itu artinya sekarang tanggal jadian kita? Aku tanyain ya biar nanti bisa kita rayakan.”

“Sesuka kamu saja, sayang.”

“Aaaaghhhhhh.”

“Ssstttt. Papa sama mama kamu bisa bangun nanti denger kamu teriak. Di sangka ada maling, gimana?”

“Aku nggak eling. Tolong otakku yang pintar mendadak mencair seutuhnya ini.”

Harlan tertawa. Kepalanya yang terasa berat, menjadi kembali ringan. Dia merasa hatinya lega. Mendengar teriakan dan ocehannya Harlan sudah membayangkan bagaimana Amelia di seberang sana. Itu membuat nya sangat bahagia.

“Udah malem. Bobo ya, besok sekolah kan? Kalau saya libur.”

“Kaku banget gak sih bilang saya. Berasa ngomong sama bapak-bapak.”

“Sembarang dibilang bapak-bapak.”

“Aku kamu aja sih kak.”

“Iya, sayang. Kamu tidur ya, takut besok kesiangan. Aku juga mau pulang.”

“Iya, kakak. Met malem. Nyampe kosan langsung bobo juga. Eh, jangan. Bersih-bersih dulu. Cuci tangan, cuci kaki sama cuci muka.”

“Iya, bawelllll. Iya.”

“Dadah, kakak.”

“Dah, sayang.”

Harlan tertawa lepas. Dia merasa kekanakan tapi hal itu membuatnya merasa sangat bahagia. Mendengar suara Amelia membuatnya merasa jika malam ini meski mendung tapi bintang bertaburan di mana-mana. Langkahnya terasa ringan dan dadanya terasa sesak dipenuhi bunga-bunga.

“Waaaah, akhirnya aku jadian juga. Yeaayyy punya pacar.”

Amelia rebahan dengan kaki terangkat ke belakang. Matanya masih mentap Klender yang sudah di beri tanda hati. Sebagai pengingat jika di m dan Harlan resmi menjadi sepasang kekasih.

Akibat semalam asik dengan selebrasi atas resminya dia dan Harlan jadian, Amelia bangun kesiangan. Dia bangun pukul 05.30 wib.

“Ya Allah maaf, Amel gak solat subuh.”

Setelah selesai mandi, Amelia segera turun untuk sarapan.

“Loh, mau ke mana?” Tanya Ira.

“Sekolah, mama. Adek kesiangan.”

“Katanya hari ini diliburkan. Kamu sendiri yang bilang.”

“Masa?”

“Ya adek sendiri yang bilang kalau gurung ada rapat ke PGRI.”

Oh iyaaaa. Adek lupa, Ma.”

Ira menggelengkan kepala.

Amelia duduk, lalu sarapan nasi goreng buatan Ira. Saat makan, dia berulang kali melihat ponselnya. Tidak ada chat masuk.

Apa kak Harlan masih tidur ya? Wajar sih kan semalam dia tidur larut, hari ini juga dia gak ada kuliah.

“Nunggu seseorang?” Tanya Ira.

“Iya, katanya Ade mau ngajak aku maen ke rumahnya tapi belum kasih kabar. Papa mana, Ma?”

“Lagi meriksa toko yang dikelola Om Wawan. Keuangan di sana makin gak jelas. Makanya papa ke sana buat meriksa.”

“Oh, gitu.”

“Ma, kalau ada yang nembak adek, gimana? Terima jangan?”

“Hmmm, anak mama ada yang naksir ternyata. Siapa? Orang mana? Temen motornya abang itu?”

“Bukan ih, amit-amit.”

“Siapa, dong?” Ira semakin penasaran.

“Ma, adek suka sama seseorang. Dan pas nya lagi dia juga suka sama adek.”

“Cieeee, gayung bersambut rupanya. Siapa sih cowoknya?”

“Tapi mama jangan marah ya.”

“Kenapa harus marah? Yang penting dia baik dan bisa jagain kamu. Kamu itu masih kecil, kalau punya temen spesial ya yang sekiranya bisa membuat kamu semangat belajar. Harus jadi motivasi kamu.”

“Kan pacaran tuh gak boleh kata mama.”

“Itu kan kamu tahu.”

“Iya soalnya menghindari zinah kan? tapi adek berjauhan mama. Gimana mau zinah?”

“Zinah itu gak cuma bobo bareng, adek. Berjauhan pun bisa menjadi dosa zinah. Bisa lewat perkataan, lewat foto dan masih banyak lagi caranya.”

“Iya, mama.”

“Adek emang lagi deket sama siapa?”

Amelia terdiam. Ingin rasanya dia berterus terang pada ibunya hanya saja dia takut ibunya akan marah dan tidak setuju. Rehan pernah bilang, jika suatau saat Amelia punya kekasih, maka pria itu haruslah lebih segalanya dibandingkan Alex.

Sementara Harlan?

Dia bahkan tidak punya ayah. Rumahnya saja jelek. Aku harus gimana?

“Loh, kok diem? Gak mau jujur sama mama?”

“Takut mama marah. Mama pasti tidak akan setuju kalau adek cerita siapa cowoknya.”

“Siapa memangnya? Kenapa mama tidak setuju? Selama dia pria baik, kenapa mama harus marah?”

“Dia orang miskin soalnya.”

“Ih, adek. Jangan gitu. Jangan suka merendahkan status orang. Mama bilang apa sama kamu tentang status ekonomi orang?”

“Bahwa semua manusia itu sama, kayak miskin, hitam atau putih tidak ada bedanya. Yang membedakan itu hanya akhlak mereka.”

“Nah, itu kamu tau. Jadi, kamu takut mama marah karena masalah itu? Ada-ada aja kamu.”

“Jadi mama setuju?”

Ira yang sedang merapikan meja, menoleh pada putrinya.

“Setuju gimana, sayang. Mama aja gak tau siapa cowoknya.”

Wanita itu membawa piring kotor ke dapur untuk di cuci bibi. Dia kembali dengan membawa buah potong. lalu kembali duduk berhadapan dengan Amelia.

“Dia anak kuliahan, Ma. Orangnya baik, ganteng juga. Sama sopan. Kalau dari segi akhlak dia memang sopan dan santun. Hanya saja ….”

“Harlan?”

Deg!

Amelia terkejut dengan apa yang baru saja Ira katakan.

1
The first child
iya bang re, habis manis banget/Drool/
The first child
baca novel dapet bonus belajar agama/Smile/
Emak RJ: Hanya sikit. Aku juga masih belajar hehehe
total 1 replies
Scar
Tengkiuuu thor, bikin liburanku jadi lebih seru!
Emak RJ: Makasih ya udah mampir. Sehat selalu kakak 🫶🏻
total 1 replies
Yoko Littner
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Emak RJ: Masya Allah terharu banget aku. Tanchuuuu ya kakak 🥹🫶🏻
total 1 replies
Mamah Mput(Bilanoure)
wah, ibunya gak suka apa gimana sebenernya? penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!