NovelToon NovelToon
Misteri Desa Lagan

Misteri Desa Lagan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Saddam dan teman-temannya pergi ke desa Lagan untuk praktek lapangan demi tugas sekolah. Namun, mereka segera menyadari bahwa desa itu dihantui oleh kekuatan gaib yang aneh dan menakutkan. Mereka harus mencari cara untuk menghadapi kekuatan gaib dan keluar dari desa itu dengan selamat. Apakah mereka dapat menemukan jalan keluar yang aman atau terjebak dalam desa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Surat

"Bu!" Viko dan teman-temannya segera mendekat ke arah Bu Anisa yang pingsan.

"Ada apa ini, Nek?" Saddam menatap Nenek yang tampak melihat ke arah kamar nomor tiga yang tengah terbuka.

"Sepertinya ... Nak Anisa melihat sesuatu yang cukup menakuti dirinya, hingga dia pingsan," jawab Nek Raisyah, lalu berjalan ke kamarnya, mengambil ponsel dan menelepon Pak Thalib.

Saddam segera membawa minyak angin dari kamarnya, dan membantu mengoleskan ke tangan, dan jari kaki Bu Anisa, lalu menciumkan aroma minyak angin itu ke hidung Bu Anisa.

Tak lama, Pak Thalib datang sendiri tengah malam ke rumah Nek Raisyah.

"Lebih baik Dik Anisa tinggal di rumah saya dulu saja, Mandeh." Pak Thalib berbicara pada Nek Raisyah dan Bu Anisa, setelah Bu Anisa terbangun, dia masih tampak ketakutan.

"Sepertinya Dik Anisa menjadi incaran," ucap Pak Thalib.

"Incaran?" Bu Anisa duduk tegap, matanya melotot. "Kenapa bisa? Apa yang saya lakukan?"

"Tidak ada, hanya saja sepertinya kamu di ikuti dan di incar, lebih baik tinggal di rumah saya dulu saja, di rumah saya aman, di sini tidak baik untuk Dik Anisa."

Agung dan Diro merinding. "Lalu, kami bagaimana Pak?" tanya Agung.

Pak Thalib menatap mereka berempat. "Kalian tidak apa-apa, ada Nenek yang membantu dan menjaga kalian, sementara Dik Anisa, ini hal yang berbeda, sudah campur tangan manusia, bukan makhluk kasat mata saja," jelas Pak Thalib.

"Ada orang lain?" Saddam menatap aneh Pak Thalib. "Bu Anisa baru datang ke desa ini, bagaimana bisa ada yang tak suka sama Bu guru?" ujar Saddam.

"Itulah. Manusia memang sama-sama punya kepala, sama-sama punya otak, tapi syaraf otaknya tak sama, ada yang bekerja dengan baik, ada yang kerjanya asal kerja, yang nyaris kosong."

Pak Thalib memilih tidur di ruang tamu bersama ke empat murid Bu Anisa, untuk memastikan ke amanan Bu Anisa, sementara Bu Anisa tak bisa tidur sama sekali dan Nek Raisyah menemani guru cantik itu sambil membaca buku doa-doa.

Pagi ini, Nek Raisyah dan Pak Thalib lebih dulu ke rumah Pak Thalib dengan sepeda motornya, sementara Bu Anisa, Agung dan Viko berjalan bertiga ke rumah Pak Thalib.

Diro dan Saddam di rumah, dua pemuda itu tampak sibuk mengerjakan tugas yang baru diberikan Bu Anisa dan Nek Raisyah.

"Dam!"

"Hm?" Saddam menoleh.

"Temani aku ke kamar mandi, Dam!"

"Terang benderang begini, pergi aja sendiri!" tolak Saddam.

"Ah, gak asik, ayo lah temani! Kamu kayak gak tau desa dan rumah ini aja. Ayo, temani aku!" Diro meringis sambil menjepitkan kedua kakinya menahan pipis. "Ayolah Dam!"

"Cih! Ya!" Akhirnya Saddam berdiri dan menemani Diro.

Saddam bersedekap, memangku kedua tangannya, bersandar di dinding luar, menunggu Diro pipis di dalam kamar mandi.

*Ceklek*! Terdengar daun pintu berderik pelan, pintu kamar nomor tiga, pintu kamar itu terus bergerak-gerak pelan setelah terbuka lebar.

Saddam menatap pintu itu, kemudian berjalan pelan ke arah kamar. Dia berdiri di antara kusen pintu. Melihat ke dalam kamar. Ada sebuah tempat tidur berteman pink dengan boneka serta foto terpampang di sana.

Saddam memegang gagang pintu dan menariknya, hendak menutup. Namun, daun pintu itu sangat sukar ditutup, bahkan tiba-tiba lemari di samping ranjang itu terbuka, beberapa lembaran kertas bertebaran seolah di sapu angin, salah satu dari kertas itu terbang ke kaki Saddam.

Saddam menatapnya waspada, perlahan dia berjongkok dan mengambil kertas itu, membacanya.

'*Tolong aku*!' Tulisan itu berwarna coklat, seperti tanah.

*Deg*! Membaca itu, Saddam langsung melemparkan kertas itu ke dalam kamar nomor tiga dan menarik dengan kuat gagang pintu itu, namun dia malah seolah tertarik ke dalam kamar. Bukannya tertutup.

*Bruk*! "Awch!" Saddam meringis karena tubuh nya terlempar ke dalam kamar, dadanya terhempas kuat dilantai kamar. Dan daun pintu itu menutup.

"Ck!" Saddam berdecak, dia segera bangkit, menarik gagang mencoba membuka pintu kamar.

"Diro! Diro!" Saddam memanggil Diro dari dalam kamar sambil mengguncangkan gagang pintu agar terbuka. Namun, tak ada sahutan dari Diro.

Saddam menoleh ke lemari yang sejak tadi bergoyang, dia mengambil kertas yang dilemparkan sembarangan tadi, berniat memasukan kertas itu ke dalam lemari dan menutup lemari itu. Mungkin saja, dengan hal itu, pintu kembali terbuka pikirnya.

Akan tetapi, tiba-tiba dia terdiam, saat melihat lembaran demi lembaran kertas yang ada di dalam lemari itu.

"*Kepada yang menemukan surat ini, aku mohon. Aku menulis surat ini untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi pada desa kita, desa Lagan. Seseorang telah membuat janji dengan kekuatan gelap, bukan hanya sekedar racun gaib yang kita takuti, namun juga tumbal untuk kekuatan gaib. Perjanjian ini sangat mahal harganya, seseorang itu akan mengorbankan nyawa manusia untuk memuaskan kekuatan gelap itu, bahkan menyerap jiwa-jiwa malang yang telah lama meninggal dunia*.

*Aku tidak tahu, berapa lama lagi aku mampu menyembunyikan kebenaran ini sambil ngumpul bukti. Aku berharap pada orang yang menemukan surat ini, agar mampu dan bisa membawa bukti tentang kebenaran desa lagan*.

*Jangan terlalu percaya pada orang yang terlihat baik, tetaplah waspada, terkadang mereka yang mengetahui saja, berpura-pura tidak tahu karena takut mengungkapkan*.

*Salam, sebuah jiwa yang terjebak*. "

Saddam termenung sejenak untuk memahami kalimat yang barusan dia baca. Lalu, mengambil kembali kertas lainnya.

"*Nek, tolong aku. Jiwaku tercabik, tersiksa dan terpenjara, selamatkan aku*." Tulisan itu pendek yang bertuliskan dengan tinta yang sama, bahkan tulisan itu mirip kepenulisan dengan surat yang cukup panjang di baca oleh Saddam tadi.

"*Nek, tolong kami*!" Kertas lainnya seperti darah, dan ini membuat bulu kuduk Saddam berdiri. Bahkan aromanya juga anyir seperti darah.

Saddam melihat lembaran demi lembaran. Dia melihat bacaan-bacaan seperti mantra bahkan ada surat cinta.

Entah berapa lama Saddam membaca sambil berdiri di dekat lemari di kamar nomor tiga itu, hingga ia mendengar suara pekikan ketakutan Diro.

"Saddam! Dimana kamu! Saddam!" Teriakan yang di iringi lari mondar mandir.

Saddam segera sadar, menyusun kertas itu, menutup lemari, mendekat ke arah pintu. Hebatnya, gagang pintu itu terbuka sendiri, Saddam segera keluar dan menutup rapat pintu kamar nomor tiga.

"Aku di sini! sahut Saddam.

Diro menatap Saddam lama saat dia berbalik dari teras depan.

1
ZasNov
Ga apa2, biar ga terlalu sunyi yang bikin serem 😆
ZasNov
Saddam beneran ga percaya sama hal mistis kayaknya. Padahal dia juga tadi liat Viko jadi2an..
ZasNov
Ya ampun, ngeri banget.. Kasian mereka semua..😭
ZasNov
Kayaknya anak sm cucu nenek, 2 dari 7 korban kecelakaan itu deh 🥺
ZasNov
Diro mulai diganggu, yang lain bakalan dapat giliran juga ga ya..
ZasNov
Aku masih positive thinking nih, mungkin yang dimaksud cucu2 itu kucingnya. Semoga.. 😖
ZasNov
Duh mereka baru dateng aja udah serem, gimana kedepannya 😖
ZasNov
Ngeri banget.. Apa arwah 7 orang korban itu gentayangan dan membuat banyak korban lainnya meninggal, ataukah ada penyebab lain ya..
Ubii
Yahh udah abis aja, penasaran banget sama kelanjutannya /Sob/ upp yg banyakk Thor!! semangat!!
Ubii
kpn up Thor?
Ubii
Sebenarnya gadis di foto itu siapa ya? kok muncul terus/Speechless/
Ubii
rarww /Skull/
Ubii
merinding, gak bisa bayangin /Sweat/
Ubii
keren ceritanya, dari sekian banyak yang aku baca, ini sangat menarik /Angry/ aku tunggu kelanjutannya ya!
Rozh: Oke, terimakasih, semoga suka dan terhibur sampai cerita ini tamat 🌹
total 1 replies
Ubii
lagi tegang-tegangnya malah di bikin ngakak/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!