NovelToon NovelToon
LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Karir / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: kegabutanku

Langit tak pernah ingkar janji

Dihina karena miskin, diremehkan karena tak berdaya. Elea hidup di antara tatapan sinis dan kata-kata kejam. Tapi di balik kesederhanaannya, ia menyimpan mimpi besar dan hati yang tak mudah patah.
Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran untuk melanjutkan sekolah di kota.

Apakah elea akan menerima tawaran tersebut? Apakah mimpi elea akan terwujud di kemudian hari?

Penuh teka teki di dalamnya, jangan lewatkan cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegabutanku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

"huftt... Maafkan ibu nak. Kamu harus menanggung semua ini..." tanpa bu siti sadari air matanya mengalir membasahi pipinya begitu saja.

Elea tengah asyik mempelajari pelajaran baru di bilik kamarnya yang hanya di temani oleh lampu dari minyak tanah.

dulu elea pernah memiliki listrik, namun keluarganya tidak mampu membayarnya jadi di putus oleh pihak terkait.

Banyak gunjingan miring kala itu, bahkan keluarganya juga sempat meminta listrik kepada saudaranya.

Namun, mereka justru memanfaatkannya dengan menyuruhnya membayar lebih.

"el... Apa kamu tadi sudah makan nak?"

"sudah bu. Bagaiamana hari ini? Apakah ibu sehat?"

"tentu saja ibu sehat nak."

"ibu jangan terlalu capek ya, nanti malah membuat ibu sakit."

"tidak nak, ibu akan baik- baik saja."

"ohh iya, ibu sudah mendapatkan resepnya jadi nanti ibu akan bangun lebih awal untuk menyiapkan itu."

"iya bu, terima kasih ya bu. ladang kan masih belum siap di olah jadi sementara kita jualan dulu ya bu."

"iya el, kamu benar dan ibu setuju. Terima kasih ya nak sudah berjuang lebih keras seperti ini."

"ahh ibu, terus saja berterima kasih. Ini kan juga sudah menjadi tugas el bu." bu siti pun memeluk

sang anak ia tak kuasa membendung air matanya.

Pagi itu, elea menuju ke kantin untuk menitipkan kue buatan ibunya.

"bu ani, el titip ya. Tolong di jualkan."

" iya el siap, kamu belajar yang rajin ya. Ini biar ibu yang urus."

"terima kasih ya bu." jawab elea bernafas lega.

"iya sama- sama, ini jumlahnya 30 kan?"

"iya bu."

"yaudah, nanti sepulang sekolah kamu kesini lagi. Buat ambil hasil jualan kamu ini." elea pun mengangguk tanda ia menyetujuinya.

"yaudah, el ke kelas ya bu. Terima kasih bantuannya." dibalas anggukan oleh bu ani.

"hai el..." sapa jefri pagi itu

"hai kak.." jawab elea dengan malu.

"kamu sepulang sekolah mau kemana?"

"seperti biasanya kak, aku langsung pulang dan bantu ibu."

"oh iya, tadi kamu dari kantin ya?"tanya nya basa- basi.

"iya kak. Aku nitip beberapa jenis kue buatan ibu."

"wahh... aku harus menyicipinnya nanti."

"iya kak silahkan." jawab elea dengan senyum manisnya.

melihat kedekatan elea dan jefri membuat hati ike semakin panas.

Bagaimana tidak, ia yang selalu di tolak mentah- mentah oleh jefri.

"tunggu saja, nanti aku akan membayar perhitungan kepadamu." ucap ike sambil mengepalkan tangannya.

...****************...

Hari berganti, setiap hari elea selalu membawa dagangannya ke sekolah.

"ihhh...apaan ini? Jorok banget." ucap salah satu siswi yang sedang makan kue buatan ibunya elea.

"emangnya ada apa?" tanya salah satu dari mereka.

"lihat nih, masa ada kecoanya." ucapnya sambil bergidik ngeri.

"eehh...iya, hiii...jorokkk... Jangan beli kue ini lagi. Takut nanti sakit perut."

"heiii... Ada apa ini kok rame- rame?" tanya vita yang melihat kerumunan anak- anak disana.

"lihat nih, dagangan teman kamu masa ada kecoanya. ihh...jorok banget." ucap nya.

"masa? Dagangan elea bersih dan enak kok. Ini pasti ada yang sengaja masuki kecoa." ucap vita tentu saja membela sahabatnya.

"vit... Ada apa kok mereka ngumpul disini?" tanya elea kebingungan.

"nihhh... Lihat, kalau nggak bisa jaga kebersihan jangan jualan dong." ucap salah satu siswi tersebut sambil melempar kue ke arah elea.

"heee...loe bisa sopan nggak sama orang?" tegur vita

"nggak mungkin, saya sudah memastikan jika dagangan saya higienis kok. Mana mungkin kecoa sebesar ini bisa masuk ke kue saya." elea mencoba memberikan pembelaan.

"halah... Nggak usah ngeles aja loe. Emang orang miskin mana bisa jaga kebersihan."

"jaga ya mulut loe, kayak paling kaya dan paling bersih aja loe." tegur vita yang sudah tak mampu menahan amarahnya.

elea pun hanya bisa menangis menahan semua hinaan mereka.

"el... Maaf ya, mulai besok ibu sudah tidak bisa mengambil dagangan dari kamu." ucap ibu kantin tersebut.

"i-iya bu, tidak apa- apa." jawab elea dengan pasrah.

ia mulai memikirkan ia harus berbuat apa lagi untuk mendapatkan uang agar ia dan ibunya bisa bertahan hidup.

"el... Yang sabar ya, aku yakin ini pasti ada dalang di baliknya."

"sudahlah vit, mungkin ini belum rezeki aku aja." ucapnya dengan senyum kecutnya.

"jualan anak orang miskin mah gitu, jorok..." sindir ike sambil bersedekap menatap ke arah elea.

"ike... Memangnya aku salah apa sama kamu? Kenapa kamu jahat banget sama aku?"

"ups... Aduh bau banget sih mulut loe. Mending jauh- jauh sana nggak level anak seperti loe ngobrol sama gue." ucapnya sambil mendorong ele dengan satu jari telunjuknya.

"semoga kamu tidak akan pernah merasakan kesulitan seperti yang aku rasakan ya ke." ucapnya dengan senyum lalu ia pergi meninggalkan ike.

"hahahaha... rasain loe. Mangkanya jangan belagu jadi anak." ucap ike sambil menatap ke arah perginya elea.

elea membawa semua dagangannya pulang kembali dengan hati yang sedih.

"lhoh el... Kenapa nak? Kok sedih?"

"dagangan el nggak ada yang laku bu, katanya ada kecoanya."

"mana mungkin el? Ibu membuatnya dengan sangat bersih."

"aku juga tidak tau bu, mulai besok tidak usah bikin ya bu. Biar sore aja el dagang gorengan keliling lagi."

"ya allah nak, maafin ibu ya. Ibu janji akan membuat dengan teliti dan lebih hati- hati." ucap sang ibu.

"iya bu, el percaya kok sama ibu. Ya, ini belum rezeki el saja bu."

"iya, semangat ya nak... Maafin ibu. Ibu gagal menjadi kepala rumah tangga."

"tidak bu, ibu sudah sangat hebat mendidik el. Ini semua kemauan el untuk membantu ibu."

"terima kasih ya nak." bu siti memeluk erat sang anak. Ia tau betul jika sang anak sering mendapat bullyan.

Karena ia dadi kalangan bawah, ia tidak mampu membela anaknya lebih.

"assalamualaikum..."

"iya, walaikumsallam..." jawab bu siti

"ehh nak tyas, ada apa nak?"

"ini bu, mama menyuruh saya kesini untuk minta tolong bu siti membuat kan kue buat acara arisan besok.

"waduh maaf ya nak tyas, tapi apa ibu nak tyas yakin mempercayakan ini sama ibu?"

"memangnya kenapa bu?"

"keadaan rumah ibu seperti ini. Nanti takutnya tamu nya jijik."

"ohhh... Ini bu, kata mama di suruh buatnya di rumah saja bu. Sama sekalian ibu bantu masak juga ya." jawab tyas.

"baik kalau begitu, saya siap- siap saja. Semoga saja ibu nak tyas cocok dengan masakan ibu ya." ucap bu siti.

"iya bu, yaudah saya pamit dahulu ya."

"iya nak, terima kasih."

bu siti menatap ke arah punggung tyas yang semakin mejauh.

"siapa bu? Sepertinya tadi ada tamu?"

"itu lho, mbak tyas minta tolong ibu buat bantu memasak untuk arisan di rumah nya."

"alhamdulillah... Rezeki bu. Jangan di tolak.." ucap elea.

"iya nak, allah pasti memberikan rezeki kepada kita kalau kita berusaha."

"pasti bu.."

Meskipun rumah mereka sederhana, namun selalu bersih bahkan terlihat asri.

.

.

Tinggalkan jejak kalian gaisss... Like, comment and subscribe... See you... 🫶🫶

1
kegabutanku
Karya ini menceritakan kehidupan yang pahit, namun juga di selingi dengan kisah percintaan remaja. Sangat cocok kalian baca gaisss..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!