Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 ~ Kamu tega sekali ~
Lisa berjalan sempoyongan ke dapur,bisa dimaklumi sejak pagi sebutir nasi pun belum masuk ke perutnya sementara semua pekerjaan sudah dia selesaikan.
Lisa menatap meja yang berantakan dengan tatapan kosong,bibirnya hampir tidak bicara,tubuhnya yang gemetaran seketika berdiri tegak.
" Mereka semua tidak punya perasaan,bagaimana bisa mereka tega menghabiskan semua lauk yang kumasak dasar manusia-manusia rakus." Ucap Lisa.
Lisa memilih diam saja,dia tidak ingin membuat keributan,dia takut tamu keluarganya itu tersinggung jika dia marah untuk sekarang.Lisa akhirnya keluar dari rumah melalui pintu belakang,dia pergi ke depan gang yang ada penjual nasi padang lalu makan disana sepuasnya.
" Keterlaluan sekali memang mereka,terbuat dari apa sih hati mereka?" Ucapnya dalam hati.
Lisa membayar semua makananya lalu dia kembali ke rumahnya,dia kembali menggeleng-geleng kepala saat melihat mobil wanita masih terparkir di halaman rumah mereka.
" Betah juga wanita itu disini,padahal ini sudah hampir sore kenapa dia belum juga pulang?" Ucapnya lagi dalam hati.
Lisa melewati mereka tanpa sepatah kata pun,dia masih kesal kepada mereka semua,dia sangat yakin kalau mertuanya dengan sengaja menghabiskan semua lauk yang tadi dia masak.
Sementara itu Mona melihat jam tangannya,dia baru sadar kalau hari sudah sore,akhirnya dia pamit untuk pulang.
" Tante aku pulang dulu,terlalu asik mengobrol sama tante sampai-sampai aku tidak sadar ternyata sudah sore." Ucap Mona sembari beranjak dari tempat duduknya.
" Kenapa kamu tidak menginap disini saja,besok kan hari minggu jadi kamu pasti tidak bekerja."
"Tidak usah tante lain kali saja,tidak enak sama mbak Lisa." Jawabnya.
"Apa urusan dia,rumah ini bukan rumahnya,dia saja hanya menumpang disini." Ucap Ratih lagi.
" Lain kali saja ya tante,lagian aku tidak bawa baju ganti."
" Antoni silahkan antar Mona,tidak baik seorang wanita pulang sendirian."
Akhirnya Mona pulang ke kontrakannya di antar oleh Antoni.Lisa yang melihat itu sudah sangat kesal ada perasaan tidak nyaman dihatinya saat suaminya mengantar wanita lain kembali ke kontrakannya.
" Kenapa wajahmu masam seperti itu? Kamu cemburu ya Antoni mengantar Mona,makanya jadilah wanita yang hebat agar keluarga mertua mu bangga memiliki menantu sepertimu." Ucap Ratih saat kembali ke dalam rumah setelah mobil Mona menghilang dari pandangan mereka.
Lisa mengabaikan ucapan mertuanya,dia memilih mengalah saja dari wanita karena dilawan pun dia tidak akan pernah menjadi pemenangnya.
"Lisa kenapa kamu belum membereskan dapur? Kamu ini keterlaluan sekali ya,bisa-bisanya kamu santai seperti itu sementara dapur kayak kapal pecah." Teriak mertuanya dari dapur sementara Lisa sedang berusaha menidurkan Celin yang dari tadi sedikit rewel.
" Kenapa dia belum juga muncul disini? Kurang ajar....?" Ratih berjalan menemui Lisa yang tidak mendengar panggilannya.
Brakkk...
Pintu terbuka lebar,suaranya yang melinting tinggi karena beradu dengan dinding membuat Celin kaget lalu menangis dengan keras.
" Ibu...!! Aku sedang menidurkan Celin kenapa ibu berteriak seperti itu? puas ibu melihat Celin menangis seperti itu?" Lisa tidak sabar lagi akhirnya dia menjawab mertuanya.
" lancang.....!!!Kamu memang sangat bodoh...Kamu bisa menggendong dia sambil membereskan semua kekacauan di dapur,aku juga pernah menjadi ibu,aku bisa bekerja sambil menjaga anak,kamunya saja yang belagu."Teriak Ratih tidak terima Lisa menjawab perkataannya.
Tidak ingin mendengar omelan mertuanya,apalagi Celin menangis semakin kencang akhirnya Lisa mengambil Celin dari tempat tidur lalu menggendongnya dan membawanya ke dapur.
Lisa membereskan semua piring dari meja makan,sesekali dia menghentakkan piring dengan kasar untuk melampiaskan amarah dihatinya.
Semakin hari semakin lisa semakin tidak tahan tinggal serumah dengan mertuanya,sebenarnya dia sangat berharap dia dan suaminya bisa pisah rumah dengan mertua dan iparnya tapi keadaan keuangan mereka sungguh sangat tidak memungkinkan apalagi suaminya yang begitu berbakti pada keluarganya hingga gajinya terkadang lebih banyak untuk keluarganya dari pada untuknya.
Lisa menarik napas lega karena semua pekerjaannya sudah selesai,dia buru-buru kembali ke kamar karena dia harus memandikan Celin.
" Hah...Celin demam,badannya panas sekali pantas saja tadi dia cengeng." Lisa tampak panik dia segera memeriksa suhu badan putrinya ternyata sudah mencapai 39 membuatnya sangat panik.
Lisa mengambil ponselnya,lalu menghubungi Antoni,tapi Antoni tidak menjawab panggilannya sampai panggilan ke empat kali.Tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk Lisa segera menggedong Celin,dia ingin membawa Celin ke klinik.
"Mau kemana kamu,memangnya kamu sudah masak makanya kamu mau pergi? Aku sudah lapar cepatlah memasak." Ucap Ratih saat Lisa melewatinya di ruang tamu.
"Aku mau membawa Celin ke klinik bu,dia demam tinggi aku takut terjadi apa-apa sama dia." Jawab Lisa sembari terus berjalan.Ratih beranjak dari tempat duduknya lalu mengejar lisa yang terus pergi setelah itu dia menahan Lisa.
"Untuk apa kamu membawa dia ke klinik? Kamu pikir itu tidak mahal,kamu benar-benar sombong ya, anak panas saja di kompres pake air hangat juga pasti sembuh ngapain bawa ke klinik? Kamu sudah banyak uang makanya buang-buang uang begitu hah....?"
Lisa dengan kasar menghempaskan tangan mertuanya yang memegangi bajunya,lalu menatap mertuanya dengan tatapan sinis.
"Bu..!! Selagi aku tidak minta uang padamu dan juga pada mas Antoni jangan sesekali melarangku,orang tua macam apa sih ibu? Celin demamnya sudah sampai 39,apa aku masih bisa tenang?" Jawab Lisa lalu dia segera pergi setelah mengucapkan kata-katanya.
" Kurang ajar....!!!Aku pastikan Antoni menghancurkan hidupmu dan membuat mu sengsara karena sudah berani melawan ku." Ucap Ratih penuh kemarahan.
" Kenapa ibu tidak menampar wajahnya yang mengesalkan itu,aku sudah muak sekali melihat wanita itu di rumah ini." Ucap Viona yang sudah berdiri di belakang ibunya.
" Tunggu saja,aku akan buat dia menangis darah karena sudah berani melawanku,dia tidak sadar siapa dirinya,semoga Antoni dan Mona secepatnya jadian agar mereka segera menikah,disaat itu juga aku akan menendangnya dari rumah ini." Ratih kembali ke sofa setelah mengucapkan kata-katanya.
" Bu..Bagi uang dong,aku mau keluar,aku mau bertemu seseorang,dia lelaki kaya yang sudah lama ku incar,dia anak seorang pejabat di kota ini." Viona duduk disebelah ibunya sambil menceritakan pria yang sudah lama dia incar tapi pria itu acuh padanya.
" Nah...Begitu dong kalau cari calon suami,kelak kamu tidak perlu bekerja,kamu hanya perlu duduk manis menunggu suami kembali dari kantornya." Jawab ibunya mendukung Viona bersikap demikian.
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹