NovelToon NovelToon
Dalam Dekapan Takdir

Dalam Dekapan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Aliansi Pernikahan / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayyun

Marsha Calloway terjebak dalam pernikahan yang seharusnya bukan miliknya—menggantikan kakaknya yang kabur demi menyelamatkan keluarga. Sean Harris, suaminya, pria kaya penuh misteri, memilihnya tanpa alasan yang jelas.

Namun, saat benih cinta mulai tumbuh, rahasia kelam terungkap. Dendam masa lalu, persaingan bisnis yang brutal, dan ancaman yang mengintai di setiap sudut menjadikan pernikahan mereka lebih berbahaya dari dugaan.

Siapa sebenarnya Sean? Dan apakah cinta cukup untuk bertahan ketika nyawa menjadi taruhan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Batas yang Ditetapkan

Marsha dan Vano menghabiskan waktu cukup lama di kafe. Percakapan mereka mengalir tanpa hambatan, seperti dua sahabat lama yang kembali menemukan kehangatan dalam kebersamaan. Tidak ada ketegangan, tidak ada aturan yang mengekang, tidak ada tatapan tajam penuh penghakiman—hanya mereka, berbicara tentang hal-hal ringan yang sudah lama tidak Marsha rasakan.

Ia tertawa kecil ketika Vano menceritakan pengalamannya berlibur ke pantai bersama teman-temannya.

"Kapan-kapan kamu harus kesana, Marsha. Pemandangannya luar biasa," kata Vano antusias.

Marsha tersenyum tipis. "Terdengar menyenangkan."

"Tentu saja. Kalau kamu mau, aku bisa jadi pemandumu."

Marsha tertawa pelan. "Aku ragu Sean bakal kasih izin pergi gitu aja."

Vano terdiam sesaat, sorot matanya berubah lebih serius. "Jujur aja, aku penasaran… apa yang buat kamu mau menikah dengannya?"

Pertanyaan itu membuat Marsha tersentak. Ia menatap ke luar jendela, menghindari tatapan Vano.

"Alasan klasik," jawabnya singkat. "Demi keluarga."

Vano menghela napas. "Aku masih sulit percaya. Kamu yang dulu selalu berbicara tentang kebebasan, tentang memilih jalan hidup sendiri… sekarang terikat dalam pernikahan yang sepertinya nggak kamu mau."

Marsha mengerti keheranan Vano. Dirinya yang dulu memang berbeda jauh dengan dirinya sekarang. Tetapi, ia tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi.

Sebelum ia sempat menjawab, seorang pria berpakaian hitam melangkah mendekati meja mereka. Salah satu pengawal yang selalu berada di sekitarnya atas perintah Sean.

"Bu," panggil pria itu dengan nada sopan namun tegas. "Pak Sean minta Bu Marsha untuk pulang sekarang."

Marsha membeku. Bahkan di luar rumah pun, ia tetap berada dalam kendali Sean.

Vano menatap pria itu dengan tatapan tidak suka. "Apa dia nggak boleh menikmati waktunya lebih lama?"

Pengawal itu tidak menanggapi, tetap berdiri tegak dengan ekspresi netral.

Marsha menghela napas, menenangkan gejolak dalam hatinya. "Aku harus pergi," ujarnya pada Vano.

Vano tampak tidak senang, tetapi ia tetap tersenyum kecil. "Oke. Hati-hati."

Marsha mengangguk sebelum bangkit dari kursinya. Namun, saat ia berbalik, ia bisa merasakan Vano masih menatapnya.

Sepanjang perjalanan pulang, Marsha hanya menatap kosong ke luar jendela mobil. Rasanya seperti ada tali tak kasat mata yang semakin menjeratnya erat.

Begitu tiba di rumah, Marsha langsung menuju kamarnya. Ia tidak ingin bertemu dengan Sean sekarang. Namun, saat membuka pintu kamar, ia dikejutkan oleh sosok pria itu yang sudah menunggunya di dalam, duduk di sofa dengan ekspresi dingin.

"Kamu pulang terlambat."

Nada suaranya terdengar santai, tetapi Marsha tahu ada kemarahan terselubung di baliknya.

"Aku cuma mau menikmati waktu sebentar," jawab Marsha sambil menutup pintu di belakangnya.

Sean bangkit dari sofa, melangkah mendekatinya. "Menikmati waktu? Dengan laki-laki lain?"

Marsha mengeraskan rahangnya. "Vano cuma teman."

Sean tertawa kecil, tetapi tawa itu terdengar sinis. "Dan kamu pikir aku bakal percaya gitu aja?"

"Apa masalahnya?" Marsha menatap Sean tajam. "Aku cuma ngobrol dengan dia. Aku nggak ngapa-ngapain, ataupun melakukan hal yang aneh."

Sean melangkah lebih dekat, membiarkan jarak di antara mereka menipis. "Masalahnya, kamu adalah istriku, Marsha."

Marsha menelan ludah, tetapi ia tidak mundur. "Dan itu berarti aku nggak boleh punya teman?"

Sean menatapnya lama, seakan menimbang kata-katanya sebelum akhirnya berkata, "Kamu boleh punya teman. Tapi bukan laki-laki yang jelas-jelas menginginkan kamu."

Marsha terkejut mendengar pernyataan itu. "Vano tidak—"

"Jangan naif." Sean menyela, suaranya lebih rendah tetapi penuh tekanan. "Aku pria, Marsha. Aku tahu cara pria memandang wanita yang mereka inginkan."

Marsha menggigit bibirnya, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk membela diri.

"Aku nggak bisa terus hidup seperti ini, Sean," ucapnya akhirnya. "Aku merasa seperti tahanan di rumah ini."

Sean menatapnya dalam-dalam. "Kamu bukan tahanan. Kamu istriku."

"Tapi kamu tidak pernah memperlakukanku seperti istri."

Hening.

Sean terdiam, sorot matanya sedikit berubah, seolah kata-kata Marsha menyentuh sesuatu dalam dirinya. Namun, dalam sekejap, ekspresinya kembali dingin.

"Aku nggak mau bertengkar malam ini," katanya, kemudian berbalik dan berjalan menuju pintu.

Sebelum keluar, ia menoleh sebentar. "Jangan ketemu dengan dia lagi."

Lalu pintu tertutup, meninggalkan Marsha yang berdiri diam di tempatnya, merasa semakin terkurung dalam batasan yang ditetapkan oleh Sean.

...---...

Pagi itu, Marsha terbangun dengan dada yang terasa sesak. Ia duduk di tepi ranjang, memijat pelipisnya, berusaha mengusir sisa ketegangan dari perdebatan semalam.

Saat ia berjalan keluar dari kamar, seorang pelayan datang menghampirinya.

"Bu, Pak Sean minta Bu Marsha untuk sarapan sama-sama di ruang makan."

Marsha mengerjap. Ini adalah pertama kalinya Sean memintanya untuk makan bersama. Biasanya, mereka selalu makan sendiri-sendiri.

Dengan perasaan campur aduk, Marsha menuju ruang makan. Begitu ia masuk, Sean sudah duduk di ujung meja, mengenakan kemeja putih yang digulung hingga siku. Ia tampak santai, tetapi matanya tetap tajam seperti biasa.

Marsha duduk di kursinya, mencoba mengabaikan ketegangan di antara mereka.

"Ada sesuatu yang mau aku bilang," kata Sean tiba-tiba.

Marsha mengangkat alis. "Apa?"

"Aku harus pergi ke luar kota selama beberapa hari untuk urusan bisnis," kata Sean. "Aku mau kamu tetap di rumah selama aku pergi."

Marsha menatapnya. "Aku bisa jaga diri sendiri, Sean."

"Aku tahu. Tapi aku nggak mau ada kejadian yang nggak penting selama aku nggak ada."

Marsha tahu yang dimaksud Sean adalah Vano.

"Apa kamu benar-benar nggak percaya sama aku?" tanyanya pelan.

Sean menatapnya cukup lama sebelum akhirnya berkata, "Aku percaya kamu, tapi aku nggak bisa percaya sama dunia yang bisa dengan mudah ambil kamu dari aku."

Kata-kata itu membuat Marsha terdiam.

Setelah sarapan, Marsha kembali ke kamarnya, duduk di dekat jendela besar yang menghadap taman belakang. Pikirannya dipenuhi oleh kebingungan. Sean adalah teka-teki yang sulit dipecahkan.

Ia membatasi Marsha, tetapi di saat yang sama, ia juga melindunginya. Ia dingin, tetapi juga menunjukkan perhatian dengan caranya sendiri. Marsha tidak tahu harus merasa bagaimana. Tetapi satu hal yang pasti—perasaan di dalam hatinya mulai berubah. Dan itu membuatnya takut.

...***...

1
Virgo Girl
SH, Sean Harris ❤❤
Ais
yes sean msh hidup syukurlah ya anggaplah ini ujian cinta kamu marsha untuk lbh mendewasakan diri kamu agar belajar menghargai dan mempercayai orang yg slalu mencintai kamu
Virgo Girl
Sean masih hidup kan?
Yati Susilawati
wow...
akhirnya marsha..... dunia tak seperti yang kamu kira
Ais
seru bagus thor pd akhirnya marsha mmg hrs belajar menjadi orang yg bijak dlm menyikapi smua masalah yg terjadi termasuk kematian sean yg tiba”ini smoga aja ini ba jd pelajaran berharga buat marsha kedepanjya ngak gegabah dlm mengambil tindakan apapun dan ngak gampang terhasut sm orang”yg pny kepentingan didlmnya
Ais
dr awal udah nyangka seh thor tp msh blm berani komen kyk gn yg aku ngak hsb pikir marsha ini gampang banget terhasut sm orang”disekitar dia ngak bs apa dia pegang satu orang aja untuk dipercayai sean mungkin yg sdh jelas”slalu ada atau zane mungkin bs jd
Ais
marsha marsha mudahny terhasut sm orang”jahat disekeliling kamu itu mendandakan kamu selama ini terlalu asyik berada di zona nyaman dlm kasih sayang palsu yg diana dan maya berikan sm kmu pdhl musuh sesungguhnya sdh jelas bkn sean tp ya sdhlah ya marsha emang blm dewasa pikirannya dia msh sibuk mencari siapa pembunuh papanya pdhl bkn itu yg hrsnya dia cr tapi belajar dewasa dan berpikir logis bknnya malah gampang terhasut macam begini
Virgo Girl
Aduhhh Sean kamu bikin kacauuuu 😡
Virgo Girl
Koq aku sedih sama Zane😭
Ais
marsha marsha ternyata kamu adalah wanita yg munafik yg ada kamu malah terlibat selingkuh sm zane dan itulah tujuan awal zane dan maya muncul dihadapan kamu untuk mengacaukan hubungan rumah tangga kamu soal siapa pembunuh papa kamu itu hny sebuah alasan yg dicari cari aja karena sebenarnya papa kamu mmglah sdh menderita sakit ternyata segini aja bentuk kesetiaan kamu pd pria yg sdh menjaga kamu dlm diamnya dr sejak kamu kecil
Ais
hmmm lama”marsha selingkuh sm zane jng”zane ini adalah pria yg sdh lama menaruh hati pd marsha
Virgo Girl: Kayak nya gtu Kak
total 1 replies
Ais
menarik thor kisahnya bkn hanya sekedar kisah romansa antara sean dan marsha tp dibumbui dgn misteri perebutan tahta perusahaan besar milik papa marsha dan juga misteri kematian richard yg ternyata mengarah ke arah konspirasi yg rumit tegang dan menarik alurnya thor
Virgo Girl
Kak Ayyun ini karya perdana mu ya? bagus bangettt👍👍
Ayyun: MasyaAllah, terima kasih 💚
total 1 replies
Yunita Widiastuti
penuyh misteri n teka teki
Virgo Girl
Tambah seru Thor... muaappp br sempet lah komen. Terlalu tersepona 😆😆
Ais
mmg lbh baik marsha bekerjasama dgn sean untuk mengungkapkan smua kebenaran dibalik kematian papa marsha dan untuk menangkap smua pelaku yg selama ini seolah olah jadi saksi kebaikan dlm kehidupan keluarga marsha dan knp marsha serta sean ngak mengajak serta vano karena vano pernah mengatakan klo ayahnya adalah termasuk orang yg pernah berkerja diperusahaan papa marsha sblm papa marsha meninggal dunia dan vano bilang dia sdh menyelidiki ttg keluarga marsha mungkin vano dan ayahnya bs sedikit membantu untuk membuka tabir kematian papa marsha lbh jauh lagi supaya bukti”smakin kuat untuk menjebloskan om sean juga omnya marsha ke penjara dan soal maya yg slalu ktm am pria asing bs jd maya juga sm motifnya kayak marsha mau mengungkap dan menangkap pelaku yg msh enak”an tidur nyaman setelah melakukan aksi kejinya pd papa marsha ini
Yunita Widiastuti
🌻
Ais
hmmm smua sdh takdir marsha dan kamu hrs menerima smua takdir ini dgn ikhlas itulah knp manusia diajarkan untuk mengenal tuhannya agar manusia sadar bahwa tidak ada satupun kejadian didunia dan alam semesta ini tanpa campur tangan sang pencipta-NYA jd ngak perlu kamu banyak bingung cukup terima dan jalani syukuri bahwa kamu dipersatukan dgn pria sebaik dan sebertanggungjwb seperti sean yg skr hrs kamu lakukan adalah terus berada disisi sean mendukung smua langkahnya untuk mengembalikan smua aset yg sdh dirampas sm keluarga papa kamu yg jahat dan rakus itu mencari dalang dibalik kematian papa kamu dan satu lagi selidiki mksd kemunculan maya untuk apa bs jd maya diam"sdh lama menyimpan rasa sm sean tp karena dia dipaksa untuk melepaskan pertunangan ini sm sean dan karena dia tau dr awal sean mencintai dan memilih kamu sbg ratu dlm hidupnya makanya maya muncul sengaja mengacaukan pikiran kamu supaya membenci sean
Virgo Girl
Tapi klo Sean dr awal menginginkan Marsha jd istrinya koq hbs pernikahan judes banget. Harusnya lembut dan bikin Marsha nyaman
Sumi yati69
padahal ceritanya seru kok yg suka sedikit ya semangat author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!