NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Tangisan Lucia

"Iya, iya, aku pergi" ucap Rey.

Rey masih gugup dengan tingkah Lucia, tidak hanya itu, Rey pun diliputi rasa bersalah setengah mati, dia kemudian melangkah keluar kantor hingga pundaknya tidak terlihat lagi. Semua orang pun ikut meninggalkan tempat tersebut karena takut mendapatkan amukan Lucia yang berada dalam ruangan.

Semua sepi, lantai lima puluh yang biasanya terdengar manusia berlalu lalang karena kerjaan, saat itu sepi. Lucia yang masih mengacungkan vas bunga yang berada di tangannya itu berusaha mengontrol emosinya. Dadanya terlihat naik turun karena menahan amarah yang paling dahsyat yang pernah dia rasakan seumur hidupnya.

Lucia sedikit lebih tenang, dia menebar pandangannya yang masih tajam itu di dalam ruangan dan berusaha menatap ke luar ruangan yang terlihat semua orang diam dan duduk di tempatnya masing-masing. Lucia bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba vas bunga yang berada di tangannya tanpa sengaja terjatuh.

Bbbbrrraaaaakkkk

Semua orang yang mendengar itu kembali berdelik di masing-masing tempat duduk mereka. Semuanya terkejut dan berharap esok hari akan ada pelangi yang menghiasi langit, dalam artian semuanya kembali baik-baik saja. Lucia menatap kepingan vas bunga yang berserakan di lantai, dan juga semua benda yang telah di hancurkannya di atas meja kebesaran Rey.

Daun pintu yang sedikit terbuka membuat Lucia berjalan dengan cepat untuk menutupnya tanpa menggunakan tenaga sama sekali, tapi pintu itu masih menimbulkan suara yang besar.

Bbrraaaakkkkkk

Semua orang kembali berdelik karena terkejut.

"Ah, ya Tuhan sepertinya penyakit jantungku kambuh, apakah hari ini aku akan bertemu Tuhan? Aduhhhhh ..." ucap Tuan Maksimo dengan mengelus dadanya.

Lucia tidak bermaksud membantingnya, mungkin saja masih ada sisa amarah yang membuat tenaganya begitu sangat besar, walau hanya melakukan hal yang kecil. Lucia mulai merasa malu dengan dirinya sendiri, dengan apa yang telah di lakukannya di ruangan Rey.

Beberapa detik berlalu, terdengar suara tangisan putus asa di balik pintu ruangan kerja Rey, semua karyawan yang mendengar itu pun kembali saling menatap dan memberi isyarat jika terjadi sesuatu lagi dalam ruangan pimpinanya itu, entah apa yang perempuan itu lakukan.

Tiba-tiba Carlo datang setelah mendapatkan laporan. Dia melihat situasi lantai lima puluh benar tidak aman. Para karyawan terlihat tegang dengan suasana yang suram. Carlo merasakan sedang berada dalam adegan horor. Tidak ada seorang pun yang bergerak dari tempatnya, mereka terdiam dengan berbincang menggunakan telepati mereka saja. Dengan wajah yang cemas, Carlo berbisik di dekat Delova.

"Apa yang terjadi? Di mana dia?" tanya Carlo.

"Dia berada di dalam, dia sedang menangis,"timpal Delova.

Carlo ingin melangkah menuju ruangan tersebut tapi Delova menariknya pelan.

"Jangan. Sebaiknya anda tidak menemuinya saat ini, biar saya dan ibu Adeline yang menemuinya dan membujuknya," jelas Delova.

Carlo menghembuskan nafasnya pelan dan meminta Delova menjelaskan kejadian sebenarnya. Tidak banyak hal yang dia jelaskan, hanya beberapa adegan yang dia lihat sebelum itu.

"Apa? Benarkah???!"

Bagi Carlo, hal itu lucu sekaligus menegangkan dan sedikit ada rasa tidak percaya jika wanita itu berhasil membuat Rey tidak berkutik sama sekali bahkan dengan sangarnya mengusir si pemilik perusahaan keluar dari kantornya sendiri.

"Apakah ini yang Rey ceritakan, aneh tapi lucu? Ahh tidak, itu kisah yang lain," gumam Carlo.

Dia kemudian menanyai Delova persoalan Rey, di mana dia saat ini. Delova hanya menaikkan pundaknya sebagai isyarat dia pun tidak tahu, di mana putra tunggal tuan Rocco itu berada setelah di usir oleh sekretaris barunya itu.

"Baiklah, aku akan mencarinya," ucap Carlo.

Dia kemudian meraih ponsel yang berada di sakunya dan tidak mendapat respon apapun.

"Ah sial, aku lupa, ponselnya tertinggal di mobil buntut itu."

"Di mana dia," gumam Carlo.

Maksimo melihat itu mendekati Carlo dan membisikkan jika Rey saat itu berada di lantai atas, balkon perusahaan. Biasanya seperti itu jika dia ingin sendiri, dia berada di sana, duduk dengan menyerumput kopinya. Carlo mendengar itu segera berlari menuju lift dan menekan tombol balkon.

Rey duduk terdiam dengan menatap langit, tiba-tiba Carlo datang membuat pikirannya buyar.

"Rey, demi Tuhan, kau apakan dia?" tanya Carlo yang langsung duduk di samping Rey.

Rey yang mendengar pertanyaan itu, tiba-tiba melotot ke arah Carlo dengan pandangan yang menajam dan menusuk ke jantung.

"Apa-apaan kau ini, kenapa menatapku seperti itu?!"

"Demi Tuhan! Demi Tuhan! Memangnya siapa yang memberiku ide seperti ini? Menguji karyawan baru di hari pertama, hah? Dasar otak udang" jelas Rey dengan melimpahkan kesalahan ke Carlo.

Carlo mendengar itu melongo kemudian tertawa dengan keras. Dia tidak menyangka jika Rey benar-benar melakukannya.

"Jadi, dia seperti itu karena kau mengujinya?! Ha ha ha."

Rey kemudian menirukan pertanyaan Carlo sebelumnya dengan nada mengejek kemudian dengan gaya khas Carlo yang sesekali menggoyangkan kepala dan tangannya layaknya seorang musisi yang mengatur tangga barisan nada. Kian Rey menjelaskan kian dia merasa dongkol dengan Carlo.

"Tadi aku bilang apa sebelum pergi? Panggil aku jika dia sudah datang! Soalnya, cuma aku yang tahu persis caranya menguji karyawan baru di hari pertama, bukankah kau tidak tahu bagaimana aku menguji para karyawan baru saat pertama kerja? Mereka akan ...."

"Stop! Kepalaku sakit," ucap Rey dengan memijat kepalanya.

Dia mengingat bagaimana Carlo menguji karyawan baru, tidak ada ujian di sana, tapi karyawan baru penuh dengan gombalan dan akhirnya mereka berhasil di dekati dengan mudah perlahan olehnya. Itulah kelebihan Carlo. Karena itu Rey tidak ingin melibatkan Carlo saat karyawannya adalah wanita yang mencuri perhatiannya.

Rey yang masih melihat Carlo tertawa, meninggalkan dia sendiri. Dia bergegas dengan langkah yang panjang, hingga Carlo tidak bisa mengikuti langkahnya hingga pintu lift tertutup kembali.

"Hei! Kau mau kemana, tunggu aku!" teriak Carlo.

...----------------...

Siang hari di perusahaan Alfred Corporation.

Carlo masuk kedalam toilet dan merapikan dasi serta setelan jasnya, tiba-tiba saat dia keluar toilet lantai lima puluh itu, persis di samping pintu, sosok bayangan Rey membuatnya terlompat kaget.

"Astaga! Apa-apaan ku ini!!" semprot Carlo jengkel dengan mengelus dadanya karena terkejut.

"Kau ingin melihatku mati muda ya?" ucap Carlo kembali.

"Sssttt! Diam! Situasinya sudah aman, kan?" tanya Rey dengan berbisik.

Rey terlihat celingukan, matanya menatap setiap sudut ruangan tersebut. Seakan matanya mencari bayangan di mana Lucia saat itu.

"Hmm, sudah aman. Tadi Delova dan yang lainnya masuk ke dalam ruanganmu dan berhasil menenangkan Lucia. Itu kan namanya?" tanya Carlo menatap Rey dengan wajah meledek.

Rey mendengar itu mengangguk dengan menghembuskan nafasnya lega.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!