anda hamil nona.
apa? apa maksud semua ini dokter? bagaimana ceritanya aku hamil? aku tidak pernah melakukan hal laknat itu pada siapapun. bahkan aku tidak pernah disentuh oleh laki-laki manapun.
bagaikan petir menyambar di siang bolong, dunia Angel seakan runtuh mendengar pernyataan dokter itu. Bagaimana caranya seorang gadis perawan mengandung? bayi apakah yang dikandung olehnya? apakah dia mengandung anak jin? oh,, tidak. Itu tidak mungkin. dia bukan wanita yang suka keluyuran. Bukan pula wanita nakal.
"ini gak mungkin, ini gak mungkin, aku gak mungkin hamil, aku gak mungkin hamil dokter " pecahlah sudah suara tangis gadis malang itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wisuda
Dari pagi, Sarah menyita handphone Angel, dia ingin gadis itu istirahat dengan tenang. Mengingat banyaknya masalah yang dia hadapi, Sarah tidak mau kesehatan sahabatnya terancam. Jadi dia meminta Enjel untuk istirahat tanpa memikirkan apapun.
"Apa dia tidak datang? "
"Sebentar lagi, dia ada keperluan tadi. Lu kangen ama dia? "
"Tentu saja. Gue belum pernah berpisah dengannya segini lamanya " Jawab Angel sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Yang sabar ya, lu pasti bisa." Ucap Sarah memberikan air minum.
"Kalian udah pada makan belum? kok cuma gue aja yang makan?" Tanya Angel yang baru menyadari bahwa dirinya makan sendirian.
"Bentar lagi, nanggung. Mereka ingin menyelesaikan semuanya dulu. Paling cuma lima menit lagi," Ujar Sarah melihat jam di pergelangan tangannya.
Juan mengerjapkan matanya. Tidak tidur semalaman membuat dirinya terlelap hingga menjelang magrib. Dia menggeliat sambil menguap, mengumpulkan seluruh nyawanya. Dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 5.55.
"Astaga, aku tidur seharian? Bagaimana ini? Angel pasti nyariin aku, dan Sarah pasti marah samaku." Dia jadi kalang kabut.
Secepat kilat dia berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia harus secepatnya sampai di mansion Sarah. Hanya beberapa menit, dia sudah rapi. Dia menyambar jaket dan kunci mobil. Dia langsung mengemudikan mobilnya ke mansion Sarah tanpa mengisi perutnya lebih dulu.
Begitu sampai di sana, dia bergegas turun. Dia berjalan dengan langkah lebar. Pintu mansion terbuka, dia masuk tanpa mengucap salam. Dia melihat ruangan yang dihias sedemikian rupa ternyata semua sudah selesai.
"Mba, Sarah sama Enjel dimana? " Tanya Juan pada salah satu karyawan disana.
"Ada di ruang makan Pak" Jawab wanita itu sopan.
Juan hanya menganggukkan kepala tanda terima kasih. Dia langsung menuju ruangan itu, dia melihat Angel yang baru menghabiskan makan malamnya...Hatinya tiba-tiba perih. Tapi, dia tidak tau kenapa. Apa karna dia telat datang, atau karna membiarkan cintanya menunggunya seharian, atau karna yang lain? dia tidak bisa menggambarkan rasa yang tiba-tiba menyerangnya.
"Sayang, maaf ya aku baru datang!" Ucap Juan dengan rasa bersalah.
"Gak apa-apa Yang, kamu, 'kan kerja, jadi wajar aja," Sahut Angel mengelap sisa makanan di bibirnya.
"Aku gak kerja Yang, tapi aku ketiduran. Semalam aku gak bisa tidur, entah kenapa aku gak tau. Aku tertidur pukul tujuh pagi. Niatnya sih hanya sebentar, eh malah kebablasan. Begitu bangun aku langsung keburu kesini " Terang Juan jujur. Itulah kelebihan mereka, saling jujur dan saling terbuka. Mungkin karena itulah hubungan mereka bisa bertahan hingga saat ini.
"Apa dia merasakan kegundahan hatiku? maaf ya sayang, aku tidak bermaksud nyakitin kamu " Batin Enjel
"Apa kamu sakit Yang? tidak biasanya kamu susah tidur " Tanya Enjel. Sekuat hati dia menahan agar air bening di pelupuk matanya tidak tumpah.
"Tidak Yang, aku baik-baik saja. Mungkin aku masih kangen sama kamu, jadi gak bisa tidur." Juan berusaha menghilangkan kegundahannya.
"Kamu bisa saja Yang! Oh iya, kamu udah makan belum? "
"Belum, sangking takutnya dimarahin kamu sama Sarah, aku gak sempat makan tadi."
"Wajarlah gue marah janji datang pagi eh selesai dulu baru datang" sarkas Sarah
"Iya, maaf, jangan marah lagi, nanti cepat tua loh kalo suka marah-marah,"
"Iya, iya, gue mana bisa marah sama lu, yang ada gue diterkam sama ratu lu" ujar Sarah bercanda. Mereka memang selalu seperti itu. Kompak dan saling pengertian.
Karena pekerjaan mereka sudah selesai, akhirnya mereka makan malam bersama. Kecuali Enjel yang sudah makan lebih dulu. Dia duduk di ruang keluarga menonton debat capres (calon presiden).
Enjel berbeda dengan gadis lainnya. Biasanya, gadis seusianya lebih suka menonton drama romantis atau drakor (drama Korea). Tapi, Enjel lebih suka menonton hal-hal yang berbau politik. Semua sudah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga. Banyak hal yang mereka ceritakan. Canda tawa tak lepas dari perbincangan mereka. Tak terasa waktu terlewati begitu saja, hingga pukul sepuluh malam. Juan menginap disana, dia tidak ingin melewatkan momen indah sang kekasih esok hari.
Malam pun berlalu, pagi yang indah menyapa para insan. Enjel sedang dirias oleh perias handal. Dia memakai kebaya kekinian rambutnya disanggul modern. Dandanannya sederhana namun elegan. Dia tampak sangat anggun dan cantik. Juan terkagum-kagum melihat penampilan kekasih hatinya, pandangannya tak lepas dari wanita cantik itu. Sarah dan Juan beserta para karyawan disana ikut mengantarkan Enjel ke hotel tempat mereka menerima gelar yang akan mereka sandang nantinya.
Sesampainya disana, mereka menuntun Enjel masuk ke dalam...Ternyata sudah hampir padat. Beruntung masih ada tempat duduk untuk mereka. Tempat duduk Enjel tentunya sudah tersedia. Setelah menunggu 15 menit, acara pun dimulai. Rangkaian acara terlaksana hingga selesai. Semua orang sangat senang melihat para mahasiswa /mahasiswi menyandang gelar sarjana mereka, tak terkecuali Sarah, Juan dan yang lain.
Sarah meneteskan air matanya, saat Enjel maju ke depan untuk menerima hadiah atas prestasinya. Gadis itu mengucapkan beberapa patah kata yang membuat semua orang terharu sekaligus sedih. Seorang putri yang berjuang sendiri setelah ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya. Dia mengucapkan terima kasih kepada sahabat dan sang kekasih juga yang lain yang selalu setia menemani dan mensupport dirinya.
Gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan itu, setelah Enjel mengakhiri kalimatnya. Banyak yang kagum dengan keberhasilannya, tapi tak sedikit juga yang merasa iri. Saat Enjel hendak turun dari panggung, sebuah tangan terulur menyambutnya. Dengan canggung, dia memberikan tangannya. Pemilik tangan itu menuntunnya untuk keluar dari ruangan itu. Dia tidak mau gadis itu terlalu lama disana, dia takut gadis itu kelelahan dan akhirnya jatuh sakit.
Sarah dan yang lainnya mengikuti mereka. Sebelum pulang, mereka menyempatkan berfoto bersama. Enjel sangat menikmati momen itu mereka semua sangat bahagia. Setelah dirasa cukup, pemilik tangan itu menggendong Enjel ala bridal style. Juan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah tiba di mansion, mereka menikmati menu yang sudah tersedia. Serangkaian acara mereka lakukan untuk merayakan keberhasilan gadis itu.
Malam pun tiba, semua acara sudah selesai. Para karyawan kembali ke rumah masing-masing. Sarah dan beberapa karyawannya yang tinggal di sana sudah masuk ke kamar mereka masing-masing.
Juan duduk di samping Enjel, dia masih ingin bersama gadis itu.
"Yang,,,"Ucap Juan lembut, tangannya menggenggam tangan gadis itu.
"Hem" Sahut Enjel memandang manik pria itu.
"Apa kamu tidak ingin bercerita padaku? " Juan sudah tidak tahan lagi memendam rasa penasarannya.
"Iya, aku ingin bercerita padamu Yang... maaf karna aku belum menceritakan semuanya padamu. Tapi, percayalah aku hanya ingin melewati momen ini bersamamu, aku tidak mau merusak semuanya."
"Aku percaya kamu Yang, semenjak aku mengenalmu, kamu selalu bertindak bijak. "
"Terima kasih sudah percaya padaku, aku harap kamu tidak marah Yang," Jantung Angel mulai tak terkendali.
"Kamu ini ngomong apa sih Yang? aku gak mungkin marah sama kamu." Ujar Juan menoel hidung kekasihnya.
"Kamu percaya sama aku Yang? " Enjel masih ragu untuk cerita.
"Iya, aku percaya...apa selama ini aku pernah meragukanmu?"
semangat
semangat berkarya akak thor,... 💪💪💪
semangat... 💪💪💪
lanjut terus.