Diva seorang siswa yang dikenal Bodoh sehingga sering tidak naik kelas. Dia terpaksa harus pindah sekolah agar bisa naik kelas. Berharap menjadi lebih baik di sekolah yang baru, Diva justru malah berubah menjadi seorang siswa yang tomboi dan garang.
Bersama dua orang berandals di sekolahnya Diva berhasil merubah hidupnya menjadi lebih menyenangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIVA Eleven
*Seminggu sebelumnya....
Hara buru-buru pergi meninggalkan rumahnya saat seorang pria yang sudah dianggap sebagai ayahnya menghubunginya.
Setibanya di kediaman ayahnya, Hara terkejut saat melihat sosok wanita yang duduk do sebelahnya.
"Bukankah Tante ini mamahnya Diva?" tanya Hara dengan tatapan tak percaya
"Benar, bagaimana kau bisa kenal putriku?" jawab Rachel
"Aku teman sekelasnya Diva, kebetulan aku pernah melihat foto tante saat aku mengantar Diva pulang,"
Netra Rachel membulat sempurna saat mendengar jawaban Hara. Ia tak menyangka jika teman sekelas Diva adalah seorang gengster muda.
"Apa dia yang akan menjadi partner ku dalam menjalankan misi ini?" tanya Rachel
"Tentu saja tidak, aku yang akan menemanimu menjalankan misi ini. Hara masih terlalu muda untuk misi ini," jawab Joe
"Lalu untuk apa kau memanggilnya pulang, bukankah dia harus sekolah?" tanya Rachel begitu penasaran
"Meskipun Hara masih begitu muda namun ia sudah memiliki kemampuan sama seperti diriku. Itulah sebabnya aku selalu menyuruhnya untuk memimpin geng kita jika aku harus pergi untuk sebuah misi,"
"Kau sangat beruntung memiliki putra seperti dia, meskipun ia seorang gengster tapi ia memiliki behavior yang bagus, dia santun dan sangat hormat kepada orang tua. Aku sangat iri kepadamu,"
"Jangan terlalu memuji, aku yakin putrimu juga adalah seorang gadis tanggung yang hebat sama seperti ibunya," tandas Joe berusaha menyemangati Rachel yang tampak gusar jika mengingat putrinya
Selesai memberikan pengarahan kepada Hara, Joe dan Rachel kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Selama ayahnya pergi, Hara selalu memantau ponselnya untuk berjaga-jaga jika ayahnya menghubunginya.
Benar saja di hari kedua, Joe menghubungi Hara dan memintanya menyusulnya dengan membawa anak buahnya.
Hara mulai merasa khawatir, karena tak biasanya ayahnya seperti itu. Joe dikenal sebagai seorang gengster terkuat hingga selalu berhasil menyelesaikan semua misinya tanpa bantuan dari anak buahnya. Sekuat apapun musuhnya ia selalu berhasil mengalahkannya.
"Apa kau yakin ini permintaan ketua, aku takut ini hanya jebakan karena ketua tak pernah sekalipun meminta bantuan kita saat sedang menjalankan misinya," ucap salah seorang anak buahnya
"Kau benar, aku pun sempat berpikir seperti itu. Tapi ini benar permintaan ayahku, mungkin dia membutuhkan kita karena suatu hal. sehebat-hebatnya manusia pasti ada kelemahannya juga. Mari kita berpikir positif saja,"
Setelah meyakinkan anak buahnya, Hara kemudian bergegas pergi menyusul Joe.
Namun di tengah perjalanan Hara terpaksa kembali lagi karena ada sesuatu yang tertinggal.
Ia begitu terkejut saat mendapati segerombolan gengster menyerang markasnya.
Puluhan anak buahnya yang berjaga semuanya tewas tak bersisa. Bahkan para gengster itu berhasil menjarah semua senjata dan membakar markas Geng anaconda.
Hara yang berusaha menyelamatkan diri saat ratusan anggota geng tersebut mulai memburuknya.
Sebuah tembakan bersarang di punggungnya saat ia berusaha melarikan diri.
Hara menjadi kepikiran dengan ayahnya. Ia mulai mengerti kenapa ayahnya memintanya mengirimkan anak buahnya untuk membantunya.
"Ternyata misi kali ini ayah mendapatkan lawan yang luar biasa. Aku tak bisa membayangkan jika ia tahu rumah kesayangannya sudah habis terbakar. Bagaimana perasaannya??. Ayah maafkan aku," gumam Hara
Ia terpaksa membalikkan sepeda motornya saat melihat puluhan anak buahnya di bantai oleh Geng berbeda.
Hara benar-benar tak menduga jika nasib Geng anaconda akan berakhir tragis. Ia menambah kecepatan motormya agar bisa segera bertemu dengan ayahnya.
*Dreet, dreet,
Hara segera memasang earphone dan mulai berbicara dengan Joe.
"Kamu dimana?"
"Aku sudah tiba di sekitar lokasi yang ayah tunjuk," jawab Hara
tidak lama Joe mengirimkan pesan kepada.
Hara segera melesatkan sepeda motornya menuju ke tempat ayahnya.
Setibanya di sana Joe segera menggendong tubuh Rachel yang sudah tak berdaya.
"Bawa dia ke rumah sakit, dan jaga dia jangan sampai para gengster menemukannya," pesan Joe pergi meninggalkan Hara.
Ia sengaja menghadang para gengster yang akan menyerang Hara dan Rachel.
Meskipun tak tega melihat ayahnya berjuang seorang diri, namun Hara tak berani membantah perintah ayahnya itu
Ia kemudian membawa Rachel ke rumah sakit .
"Kondisi Rachel yang terluka parah membuatnya harus selalu berada di sampingnya untuk menjaganya sesuai amanah dari ayahnya.
Tengah malam saat semua terlelap seorang Dokter tampak aneh. Hara yang mencurigainya memintanya melarangnya untuk memeriksa kondisi Rachel.
Karena merasa identitasnya sudah diketahui dokter itu menyerang Rafael hingga perkelahian.
Para gengster yang memang mengincar Rachel terus mengejar Hara.
Dalam perjalanan Rachel sadar wanita itu kemudian meminta Hara untuk pulang.
"Sebaiknya kau pulang saja, aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku tak mau anaconda kehilangan seorang pemimpin seperti dirimu. Aku yakin suatu Hari anaconda akan besar di bawah pimpinan mu. Kalau kau tak keberatan aku juga ingin meminta tolong padamu," ujar Rachel dengan wajah berkaca-kaca
"Katakan saja Tante," jawab Hara
"Aku tahu jika umurku tak panjang lagi, jadi aku minta tolong padamu untuk menjaga Diva,"
hara kemana ya 🤔🤔🤔