Aisyah Nur Az-Zahra biasa dipanggil Aisyah atau Zahra, anak kedua dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Ali Syafi'i dan Humairah Putri Az-Zahra. Mempunyai seorang kakak yang bernama Muhammad Ilham Syafi'i.
"Abi, Umi apakah nanti Zahra akan bahagia? Apakah nanti suami Zahra akan baik sama Zahra? Bagaimana kalau terjadi kekerasan dalam rumah tangga Zahra? Apakah dia akan bertanggung jawab atas segalanya? Apakah dia memang imam yang baik untuk Zahra?". Pertanyaan beruntun Zahra membuat kedua orangtuanya pusing.
Muhammad Adam Dirgantara biasa dipanggil Adam adalah anak pertama dari kedua saudara yang bernama Adinda Putri Dirgantara. Anak dari pasangan suami istri yang bernama Muhammad Ramli Dirgantara dan Halwa Putri Sukma.
"Abang tuh jangan terlalu dingin dan cuek jadi orang, nanti ga akan dapet jodoh baru tau rasa". Ujar Adinda pada Adam kakaknya.
"Semua Allah yang mengatur Adinda". Ujar Adam acuh pada adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Beberapa hari kemudian, tepatnya pernikahan Aisyah akan dilaksanakan. Aisyah ditemani oleh Maryam di kamarnya, sementara bang Ilham suami dari Maryam sedang mengurus yang dibawah.
"Tenang kan dirimu Syah, baca istighfar biar kamu tidak terlalu gugup". ujar Maryam menenangkan Aisyah.
"Makasih kak". Ujar Aisyah karena memang umurnya beda setahun dengan Maryam.
"Ehh iya udah ngisi belum?". Tanya Aisyah pada kakak iparnya.
"Belum lah, baru aja seminggu nikah". Jawab Maryam pada Aisyah.
"Iyaa dehh, tapi kak aku takut". Ujar Aisyah pada Maryam.
"Takut apa?". Tanya Maryam pada Aisyah.
"Aku takut tidak bahagia bersama dengannya". Jawab Aisyah pada nya.
"Jangan negatif thingking makannya, gamungkin juga ngga bahagia, walaupun memang nantinya kamu terluka olehnya, ingatlah akan indah pada waktunya". Ujar Maryam pada Aisyah.
Untuk pernikahan Aisyah dan Adam memang diadakan di gedung, membuat adam maupun Aisyah tidak tau bahwa merekalah yang akan menikah, tidak seperti saat Maryam dan Ilham membuat Aisyah tau mereka dijodohkan.
Umi Humairah masuk ke dalam kamar untuk menjemput Aisyah, untuk turun ke bawah karena mereka telah sah menjadi suami dan istri, dituntun oleh Maryam turun ke bawah, betapa terkejutnya Aisyah melihat adam berada di pelaminan begitu juga dengan Adam.
Seharusnya aku menyadari dengan adanya Ilham, Om Ali dan Tante Humairah digedung pernikahan ku, ternyata aku dijodohkan dengan Aisyah orang yang aku sukai. Batin Adam tersenyum senang.
Ilham pun sama kagetnya saat ijab qabul nama adiknya disebut, ternyata mereka berdua dijodohkan dengan orang sekitarnya pikir Ilham.
"Masya Allah Cantiknya menantu Bunda". Ujar Bunda Halwa melihat Aisyah.
"Nah karena pengantin perempuan sudah tiba, silahkan dimulai untuk mencium kening istri serta mencium tangan suami". Ujar penghulu pada mereka berdua.
Baik Adam maupun Aisyah gugup , namun mereka melaksanakan nya dengan tangan gemetar, wajar saja Aisyah untuk pertama kali menyentuh tangan pria yang baru saja menjadi mahram untuk ia sentuh.
"Assalamu'alaikum Suamiku". Salam Aisyah pada nya.
"Waalaikumussalam Istriku". Jawab Adam pada istrinya.
Semua menahan senyumnya melihat pernikahan Aisyah dan Adam yang sedikit berbeda, jika pernikahan Ilham dan Maryam yang mengucap salam terlebih dahulu adalah Ilham namun sekarang malah Aisyah yang mengucapkan salam pada Adam.
Aduh malu akuu. Batin Aisyah.
Adam menahan senyum, saat tadi ia akan mengucapkan salam malah terlebih dahulu Aisyah yang mengucapkan, mungkin karena grogi membuatnya refleks mengucapkan salam padanya.
"Hahah biarlah tidak papa, tidak usah malu seperti itu". Ujar Penghulu pada Aisyah.
Aisyah hanya tersenyum tipis karena malu, Adam yang melihatnya merasa gemas sendiri. Hingga beberapa menit kemudian mereka sedang menyalami para tamu yang hadir diacara mereka.
"Selamat ya Aisyah dan juga kak Adam , semoga langgeng pernikahannya ya". Ujar Maryam pada mereka berdua.
"Iyaa terimakasih doanya ya kak". Ujar Aisyah sambil memeluk Maryam.
"Masya Allah Tabbarakkallah abang kakak, semoga pernikahan kalian menjadi sakinah Mawadah warrahmah ya, aamiin ". Ujar Adinda pada keduanya.
"Terimakasih adik abangg". Ujar Adam sambil tersenyum pada adiknya.
"Selamat yaa Adek abang juga kamu Adam, semoga pernikahan kalian berjalan dengan penuh kebahagiaan, aamiin yaa rabbal'alamin ". Ujar Ilham pada mereka berdua.
"Aamiin yaa rabbal'alamin makasih abangg doanya". Ujar Aisyah pada abangnya.
"Eh tapi Adam harusnya menyebut Maryam dengan sebutan kakak dongg, karena abang menikah dengan Maryam yang seumuran kamu dek". Ujar Ilham sambil melirik pada Adam.
"Udah gausah di dengerin apa kata mas Ilham yaa, cepet mas yang lain masih ngantri tuh". Ujar Maryam menarik tangan suaminya.
Hingga beberapa menit kemudian, Aisyah dibawa oleh perias untuk mengganti baju nya begitupun juga dengan Adam, saat pengantin sedang berganti baju datanglah para sepupu Aisyah maupun Adam.
"Yahh abang sih lama banget pake baju juga, jadi keburu ganti baju kan kak Aisyah nya". Gerutu Syifa pada abangnya .
"Yaa maaf dek, udah jangan marahh nanti juga keluar kalau udah ganti baju". Ujar Ridwan padanya.
"Huaa akhirnya Aunty Aisyah menjadi istri dari uncle". Ujar Zafran anak dari kakak sepupu Adam yang bernama Adisti dan suaminya Zainal.
Beberapa menit kemudian pengantin tiba di pelaminan dengan baju yang berbeda, dengan Adam yang menggenggam tangan istrinya agar tidak terjatuh, Zafran yang melihatnya segera menghampiri mereka berdua.
"Assalamu'alaikum uncle Adam Aunty Aisyah". Salam Zafran setelah sampai dipelaminan.
"Eh waalaikumussalam sayangg". Jawab Aisyah saat melihat Zafran.
"Waalaikumussalam". Jawab Adam singkat.
"Selamat yaa Aunty Uncle, akhirnya kalian menikah, aku jadi punya Aunty baru deh". Ujar Zafran pada mereka berdua.
"Iya terimakasih sayang". Ujar Aisyah pada nya.
Akhirnya para sepupu Aisyah dan Adam maju ke pelaminan, memberikan selamat pada keduanya serta ada yang memberikan mereka kado entah apa isinya karena berbagai bentuk.
"Terimakasih semuanya". Ujar Adam pada mereka.
"Iyaa abang sama sama". Ujar mereka padanya.
"Ahh kak Aisyah cantik sekali walau tertutup cadar". Ujar Hanifah sepupu dari Adam.
"Terimakasih eum ". ujar Aisyah menggantung.
"Ahh iyaa nama aku Hanifah kak". Ujar Hanifah padanya.
"Ahh iyaa terimakasih Hanifah, kamu juga cantik kok". Ujar Aisyah padanya.
"Baiklah, sudah sudah lebih baik kita pergi ke stand makanan". Ujar Ridwan diangguki oleh yang lain.
Acara lempar bunga terjadi di pernikahan Aisyah, dengan hitungan ketiga Aisyah melemparkan bunganya dengan membelakangi para tamu undangan.
Pluk
Bunga tersebut jatuh pada Adinda membuat ia dengan polosnya melempar bunga itu pada Davin asisten abangnya, yang melihat hanya tersenyum gemas melihatnya.
"Loh non, kok malah dilempar ke saya sih, nih ambil". Ujar Davin melempar kembali bunganya pada Adinda.
"Ihh paan sih kak, nih ah ambill aku kan belum punya calon ihh". Ujar Adinda melempar kembali bunganya.
Aisyah serta yang lainnya tertawa melihat tingkah Adinda dan Davin yang saling lempar melempar bunga, membuat Bunda Halwa langsung mengambil bunga itu dan memberikannya pada Syifa yang saat itu sedang melihat nya.
"Eh kok ke akuin?". Tanya Syifa kaget.
"Gapapa siapa tau ada jodoh kamu disini". Jawab Bunda Halwa pada nya.
"Haa? tapi tante aku kan.. ". Ucapan Syifa terpotong oleh seseorang yang sudah berjongkok di hadapannya.
"Rayhan kamu ngapain?". Tanya Syifa kaget.
"Syifa, jujur aja aku menyukai mu sejak awal, apakah kamu mau menjadi istriku serta menjadi ibu dari anak anakku?". Tanya pada Syifa.
Rayhan adalah orang yang Syifa suka selama dikuliah, tidak menyangka ternyata Rayhan adalah sepupu jauh dari Adam suami dari sepupunya, ia kebingungan lalu menoleh pada orangtuanya yang mengangguk setuju.
"Bismillahirrahmanirrahim, dengan izin Allah aku menerima lamaran ini". Jawab Syifa pada Rayhan.
Rayhan akan memeluk Syifa namun Ridwan menahannya, membuatnya mengurung kan niatnya.
"Belum mahram". Ujar Ridwan membuat Rayhan malu.
Aisyah dan Adam tidak menyangka di pernikahan mereka, akan terjadi lamaran Rayhan dan Syifa sepupu mereka berdua.
"Sekarang seluruh tamu, malah fokus pada yang lamaran". Bisik Adam membuat Aisyah kaget.
"Astagfirullah kak, ngagetin tau ga". Ujar Aisyah dengan kesal.
"Iyaa maaf dehh". Ujar Adam diangguki oleh istrinya.
Hingga beberapa jam kemudian acara telah selesai, mereka pun bubar untuk masuk ke kamar masing masing, Aisyah dan Adam canggung saat berduaan didalam satu ruangan.