Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Ikrar
Tidak terasa pernikahan Albian dan Aleeza sudah di depan mata. Yang kemaren masih menghitung minggu, kini hanya menghitung hari. Karena pernikahan sudah dekat, kakek Rama dan kakek Robin melarang cucu-cuku mereka untuk saling bertemu. Bahkan juga melarang untuk saling memberi kabar walau hanya lewat pesan singkat maupun lewat telpon. Dan itu membuat kedua calon pengantin kita saling merindukan satu sama lain. Membuat Albian tidak napsu makan dan membuat Aleeza tak bersemangat lagi.
Dikediaman Ardana.
Ke4 kakaknya telah datang dan berkumpul dimansion Ardana. Ke4 kakaknya saling menggonda sang adik, sehingga membuat Aleeza kesal dan marah.
Apalagi tingkah Kai yang memanas-manasi Aleeza soal Allbi yang sering main Ke.bar. Bersama dirinya, membuat Aleeza marah sama Albi. Dan itu membuta Kai senang karena Albi tidak akan mendapatkan malam pertamanya. Saat Aleeza marah dengannya sang kakek hanya geleng-geleng dengan tingkah sang cucu. Rumah kembali hidup disaat mereka berkumpul seperti sekarang ini.
Sedangkan dikediaman Kyle.
Albian diejek abis-abisan oleh sang kakek yang awal menolak dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal, kini malah paling tidak sabar menunggu hubungannya disahkan oleh pernikahan. Albi yang di ejek hanya bisa pasrah sambil menutup ledua telinganya. Berharap hari lagi pernikahannya akan segera dilaksanakan, agar Albi terbebas dari sang kakek.
...****************...
Dan kini telah tiba hari dimana mereka akan disatukan dalam sebuah ikatan pernikahan, meski dijodohkan bertunangan tanpa cinta bahkan menikah dengan sebuah persyaratan. Tapi dengan seiring berjalannya waktu hati keduanya pun perlahan-lahan mulai menerima.
Inilah tempat Albian dan Aleeza ngucapkan ikrar sumpah pernikahan. Tidak banyak tamu yang di udang hanya kerabat dari kedua keluarga saja kerluarga Ardana dan keluarga Kyle.
Aleeza sangat gugup, tangannya panas dingin. Dia takut jika hari ini tidak berjalan lancar. Begitu pula dengan Slbian yang tidak kalah gugupnya dari Aleeza.
Albian sudah menunggu Aleeza di altar, sedangkan Aleeza berjalan menuju Albian. Dengan di dampingi oleh sang kakek terlihat jelas ketengangan di wajah mereka berdua.
"Tenanglah Al semua akan berjalan dengan lancar. Lihatlah calon suamimu sudah berdiri disana menanti kedatangan dirimu sayang. Jadi... tersnyumlah ini hari bahagia kalian."Bisik sang kakek sambil mengelus punggung tangan sang cucu.
"Iya Kek, Terima kasih"Ucap Aleeza yang semakin erat menggenggam tangan Kakek Rama.
Sesampai di altar kakek pun memberikan tangan Aleeza kepada Albian. Tampak jelas mata Albian berkaca-kaca menatap Aleeza, begitupun sebaliknya dengan Aleeza yang sedari tadi sudah menahan tangis.
"Hari ini, kamu sangat cantik. abenar-benar cantik Aleeza Ardania"Ucap Albian dengan lembut, membuat Aleeza malu.
Merekapun melangsungkan ikran sumpah pernikahan mereka dengan lancar dan penuh khitmat.
Dan ini pertama kalinya bagi Albian dan Aleeza berciuman bibir didepan kedua kelurga besar meraka. Aleeza tampak kaku karena tegang dan malu. Sedangkan Albian berusaha untuk menenangkan Aleeza
"Tenanglah sayang, kamu cukup menatapku anggap saja. Hanya ada kita berdua disni ok."Ucap Albi kepada Aleeza . Dan Aleeza hanyak menganguk saja.
Cup..
Albian pun mendaratkan ciumanya kepada Aleeza. Albian tak hanya mencium saja tapi juga ******* bibir Aleeza dengan lembut. Aleeza menikmati ciuman pertamannya itu.
"Eemmmbbb ummmm....sllurppp mbbbpp"
Albian sunggu menikmati bibir manis sang istri "Sial!! Kenapa bibir Aleeza begitu lembut, ini benar-benar nikmat. Gw jadi pengen lebih." Batin Albian.
"Seperti ini rasanya ciuman, yang aku pikir itu menjijikan karena bibir kita bersentuhan dengan milik orang lain tapi ini tidak begitu buruk bibir Albian lembut dan wangi. Aku suka tetapi entah kenapa ini membuat tubuhku terasa panas dan kakiku lemas." Batin Aleeza.
Dan Albianpun melepaskan ciumannya para keluarga tersenyum bahagia.
"Adek kesayang gw udah ternoda." Ucapa Kai penuh drama.
"Adek gw yang polos, yang imut, sudah tidak suci lagi ."Ucap Ken dengan wajah tidak relanya.
"Hiks... Kenapa kakek jahat sekali? Baby kecilku dinikahin dengan om-om yang jelek begitu."Ucap Rafka kesal.
"Permata yang gw jaga, yang gw sayangi, yang gw banggakan, sudah jadi milik orang lain." Ucap Kaif, yang tidak kuasa melihat sang adik berciuman dengan Albian. Hanya bisa membuang muka.
Untuk acara pagi ini sudah selesai dan nanti malam masih ada acara repsepsi pernikahan mereka.
Aleeza pun kembali ke kamar pengantin. Begitu pula dengan Albian. Tapi...hendak ingin menyusul Aleeza, tangan Albian tertahan oleh sahabatnya.
...****************...
"Eetss..ettssz, lo mau kemana Bi?" Tanya Kai.
"Ya mau istirahat lah, nanti malam masih ada repsepsi kan." Jawab Allbi.
"Istirhat kalau sama istri gak bakalan jadi istrahat, yang ada lo malah melahap istri lo."Ucap Bastia.
"Ya terus kenapa? Kan udah sah. Jadi mau gw lahap, mau gw cium, boleh-boleh saja kan." Ucap Albian.
"Pokoknya, sekarang lo harus ikut kita. Lihat itu matahari aja belum tenggelam, lo udah mau nenggelamin Burung lo." Ucap Zian sambil menunjuk matahari dilangit.
"Kalian itu ya sahabat, yang suka banget nyiksa sahabat sendiri. Dan paling bahagia lihat sahabat sendiri menderita." Ucap Albian yang sangat kesal dengan sahabatnya itu.
Akhirnya mereka ber4 pun berada dikamar Albian, yang sebelumnya dipakai utuk merias Albi sebelum ikrar.
tok..tok.tok.
"Masuk "Ucap Albi.
"Tuan saya ingin berbicara dengan Anda." Ucap Johan dengan gugup.
Ke3 sahabtnya pun merasa ada yang aneh dengan raut wajah Johan.
"Bicara aja disni Johan dan gak usah panggil-panggil tuan segala kayak kesiapa aja lo. Itu ini bukan kantor ya." Ucap Zian kepada Johan.
"Eehmmm..!! Maaf tuan Zian karena saya sudah terbiasa memanggil tuan"Ucap Johan sambil memnunduk.
"Ya, terserah lo saja lah."Ucap Zian.
"Ada apa Johan?"Tanya Albi.
"Eemmmb, Itu..Anu...Tuan.."Ucap Johan terbatah-batah dah wajahnya tampak kebingungan.
"Ada apa? Bicaralah yang benar Johan"ucap Albi.
"Nona Selia telah kembali. Tuan Albi."Ucap Johan gugup. Dia kembali menundukkan kepalanya.
"Nona juga menghubungi tuan untuk menjemputnya dibandara. Tapi saya berkata jika tuan tengah sibuk dengan pernikahan. Tuan maafkan saya, jika saya sudah lancang tuan."Ucap Johan dengan gugup.
Ke4 laki-laki itupun terkejut mendengar kabar yang di bawa oleh Johan.
Albi yang mendengar itu seperti mendapat petir disiang bolong. Ke3 sahabatnya menatap Albi, wajah Albi yang tiba-tiba pucat dan tampak jelas dimatanya seperti menyimpan rindu dan juga amarah di dalamnya.
Ya, semenjak Selia meninggalkannya. Albi tidak lagi minat dengan perempuan, karena Albi masih menunggu penjelasan dari perempuan yang di pacari semenjak SMA. Dan kuliah pun mereka masih bersama-sama, namun saat lulus kuliah Selia tiba-tiba meninggalkan Albi begitu saja. Tanpa penjelasan dan itu benar-benar membuat Albi marah. Berbulan-bulan bahkan merubah Albi menjadi laki-laki yang dingin, cuek, dan acuh ,membuat Albi tidak percaya akan cinta .
"Gw peringatkan lo ya sekarang, lo udah nikah. Dan gadis yang lo nikahi adalah adek kesayangan gw. Lo bikin adek gw terluka, apa lagi sampei bikin dia nangis? hanya karena Selia. Maka saat itu juga lo akan kehilangan Aleeza. Adek gw gak sebanding dengan wanita lo itu." Ucap Kai sambil menepuk bahu Albi. Albi yang mendengar itu dari kai hanya bisa diam. Kai pun pergi dari kamar Albi.
"Bi jangan bilang, lo masih ada rasa sama Selia. Gw gak mau denger alasan apa pun dari lo. Bener apa kata Kai, Bi. Jika buka Aleeza mungkin Kai tidak akan peduli, tapi istri lo Aleeza, Bi. Lo abaikan saja Selia dan fokus lah pada Aleeza." Ucap Bastian.
"Aleeza dia perempuan yang polos Bi, dia baik, dia perempuan yang terbuka soal perasannya. Jangan sakit dia Bi, dia adik sahabat kita. Seharusnya kita juga membatu menjaganya, jangan kamu sakiti dia Bi."Ucap Zian pada Albi.
"Terus gw harus giman Bast, Zian?"Tanya Albi, dengan wajah yang tidak dapat di artikan.
"Lo abaikan cewek itu."Ucap bersamaan Bastian dan Zian.
"Ya tuan, nona Selia sudah tidak perduli dengan tuan bertahun-tahun. Lebih baik tuan jangan peduliin dia lagi." Ucap Johan dengan hati-hati .
Rafka Ardana
Kakak no.2 Aleeza. Rafka seorang model dan Aktris di perusahan sang Kakak Kaif. Dia juga sesorang yang mandiri, penyang adik-adiknya, terutama adik perempuanya. Rafka sama dengan Ken tidak suka bermain-main wanita. Namun tidak sealim Ken, karena terkadang Rafka masih mau menjalin hubungan dengan wanita. Tapi juga tak seplayboy Kai ya. Percinta Rafka masih wajar, dalam keadaan yang sehat. Walau kadang perempuannya yang nyosor duluan. Tapi Rafka masih tau batasanya.