Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyaman
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam .
Bima dan kedua sahabat nya masih berbincang di tempat Theo . Sedangkan cuaca di luar sana sedang hujan lebat .
" Eh Bima , cewek yang mau Lu nikahi tuh dari keluarga mana ?" tanya Theo.
" Dia cuma cewek biasa kok , bukan dari keluarga terkenal manapun . " jawab Bima .
" Beneran ? rumah nya dimana ?" tanya Theo kembali .
" Sebenarnya dia udah beberapa waktu ini tinggal di tempat gua . Soal nya ada beberapa accident yang terjadi . So , Gua bawa dia di tempat gua . " jawab Bima santai .
Bima memang orang yang sangat terbuka dan jujur , tentang apapun itu . Apalagi kalau berhadapan dengan kedua sahabat nya itu .
" Wiss ! kenyang dong Lu ada cewek di tempat lu . Pantesan aja betah kagak keluar keluar . " ucap Theo .
" Gila aja ! Masa iya gua mainin cewek yang lagi hamil !" Bima tertawa.
" Gua juga penasaran , secantik apa cewek itu . Sampe sampe lu mau nikahi dia , mana udah di hamilin sama orang lain . " Tanya Elvano yang sedari tadi mendengarkan percakapan Bima dan Theo .
" Kapan kapan aku kenalin , ok . " ucap Bima .
Tak lama kemudian ponsel Bima berbunyi , Bima langsung menjawab panggilan itu ketika melihat nama Amyra tertera disana .
" Ya , Ra . Kenapa ?" tanya Bima .
" Bima , kapan pulang ?" suara Amyra terdengar ragu .
" Emang kenapa , Ra ? " tanya Bima .
" Di luar hujan lebat banget , Bima . Aku ,, " ucap Amyra ragu .
" Kamu kenapa ,Ra ? Bukan nya ada Elsa ?" tanya Bima .
" Elsa udah pulang tadi sore karena kakak nya telepon . Aku sendirian di sini , tapi gak apa apa kok . Maaf kalo ganggu waktu kamu . " Amyra merasa bersalah karena sudah menelepon Bima . Amyra memang sangat takut di saat hujan sendirian , tapi dirinya juga tidak mau mengganggu waktu Bima .
" Sebentar lagi aku pulang kok . " ucap Bima .
" Tapi ,, " Amyra bingung .
" Tapi kenapa Ra ? " tanya Bima .
" Maaf udah ganggu waktu kamu ,Bima . " ucap Amyra .
" Aku emang udah mau pulang kok , tunggu ya Ra . " ucap Bima kemudian mematikan panggilan itu.
" Yaelaaah , yang udah mau punya istri . Di telepon sekali aja langsung pulang . " ledek Theo . Bima tersenyum .
" Ya ampun , gua lupa !" Bima menepuk kening nya sendiri .
" Lupa apaan ?" tanya Theo .
" Tadi dia mau gula kapas ! Gua bisa sampe lupa . " ucap Bima .
Seketika Elvano dan Theo tertawa terbahak bahak .
" Gula kapas ?" Theo semakin tertawa .
" Emang berapa sih umur tuh cewek ! Masa iya minta nya gula kapas ?" tanya Elvano .
" Mungkin sekitar 25 tahunan lah , emang kenapa ?" tanya Bima .
" lucu aja , gua kira lu mau nikahin anak SD !" Theo meledek Bima .
" Kalo kalian kenal ama tuh cewek ! Gua yakin kalian bakal suka juga . " ucap Bima .
Elvano dan Theo tertawa . Namun memang mereka sudah biasa tertawa bercanda seperti itu , Bima sudah biasa mendengar nya .
" Aneh gua ! Yang satu kegilaan cari cewek satu malam yang menghilang . Yang satu malah mau nikahin cewek yang hamil ! " Ucap Theo .
" Elvano ?" tanya Bima .
" Yups ! Liat aja dia , beberapa hari ini kaya orang gila karena cari cewek yang pernah dia tidurin tau gak ?" ucap Theo .
" Shut up lu ! lu tau gak kenapa gua cariin dia ?" ucap Elvano kesal .
" Karena dia curi uang lu mungkin ! " Ucap Theo yang semakin bersemangat meledek sahabat nya itu .
" Gila kali lu , mana iya gua masalahin uang ! "
" Dia masih Virgin bro , sejak kejadian itu . Gua kepikiran terus . Bisa gila gua !" Elvano frustasi .
" Emang beneran gak ketemu ,El ?" tanya Theo .
" Gak tau lah ! Di telan bumi mungkin , atau udah mati di makan setan kali . " jawab Elvano kesal .
" Nanti gua bantu cari . " ucap Bima .
" Nah ini , baru nama nya temen ! jangan kaya si kadal itu , bisa nya cuma ngeledek doang !" ucap Elvano.
Sifat Elvano yang angkuh dan tegas , bisa berubah drastis di hadapan kedua sahabat nya itu .
Sisi kekanakan Elvano hanya di ketahui oleh kedua sahabat nya itu .
" Gua duluan ya bro . Udah malem juga . " Pamit Bima seraya memakai sweater hoodie milik nya.
" Ok , Bro . " Ucap Elvano . Bima oun pergi meninggalkan tempat itu .
Disana hanya tinggal Theo dan Elvano .
" Salut gua sama tuh anak ! " ucap Theo .
" salut apaan ?" tanya Elvano .
" Bisa bisa nya mau nikahi cewek yang udah di hamilin orang lain . Kalo gua sih ogah !" ucap Theo .
" Mungkin dia punya alasan lain . Atau emang tuh cewek bener bener cantik , sampe bisa buat si Bima kaya gitu . " ucap Elvano .
" Iya juga kali ya . Jadi penasaran gua sama tuh cewek . Siapa tadi namanya ? Gua lupa . " ucap Theo dengan serius mengingat ingat nama wanita yang akan di nikahi sahabat nya itu .
" Ahh , Amyra nama nya !" ucap Theo semangat karena berhasil mengingat nama wanita itu .
" Amyra ???" Tanya Elvano .
" Eh , iya . Lu juga bukan cari cewek yang nama nya Amyra kan ?" tanya Theo .
" Iya , tapi gak mungkin juga dia orang yang sama kan ." ucap Elvano .
" iya juga sih , mungkin hanya sama nama aja , atau gua yang salah denger ya ?" ucap Theo .
" Udahlah , males gua bahas cewek mulu . Gua udah mau lupain aja tuh cewek . Penting kagak , pusing iya mikirin tuh cewek ! " ucap Elvano acuh .
" Lagian sih lu , Cewek segitu banyak nya yang ngejar lu . Eh ini malah cari yang gak jelas . * ucap Theo .
" Berisik banget sih lu , kadal !" ucap Elvano kesal .
Theo kembali tertawa melihat ekspresi Elvano yang kesal .
*******
Sementara itu , Amyra terlihat mondar mandir di dekat pintu karena menunggu Bima pulang .
Amyra merasa gelisah dan khawatir , apalagi hujan kini semakin lebat .
Samar samar terdengar suara mobil berhenti di depan sanggar . Amyra dengan segera membuka pintu .
Wajah Amyra seketika terlihat senang ketika melihat sosok yang keluar dari mobil itu adalah Bima . Bima bergegas turun dan masuk ke sanggar itu karena hujan yang sangat lebat .
" Bima . " Amyra langsung memeluk Bima . Bima kaget dengan tingkah laku Amyra yang tiba tiba memeluk nya .
" Kamu gak apa apa kan Ra ?" tanya Bima khawatir .
Amyra tersadar dengan apa yang barusan dia lakukan , Amyra seketika melepas pelukan nya .
" Maaf . " ucap Amyra . Bima hanya tersenyum
" Beneran gak apa apa ?" tanya Bima meyakinkan .
" Aku gak apa apa kok , cuma senang aja liat kamu pulang . " ucap Amyra .
Bima tersenyum melihat tingkah laku Amyra yang kini terlihat malu malu .
" Ayo cepet masuk , disini dingin . " Bima dengan lembut mengajak Amyra untuk masuk .
" Kamu udah makan ?" tanya Bima .
" Udah , tadi sore sama Elsa . " jawab Amyra seraya berjalan beriringan menuju lantai dua dimana kamar mereka masing masing berada .
" Cepet tidur gih , udah malem . " ucap Bima yang telah sampai di depan kamar Amyra .
" Iya , aku masuk duluan ya . " ucap Amyra . Bima pun mengangguk kemudian menutup pintu kamar Amyra . Bima pun berlalu masuk ke kamar nya .
Bima membersihkan dirinya kemudian mengganti pakaian nya yang terlihat sedikit basah karena hujan tadi .
Bima membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur itu . Mencoba meng istirahat kan badan nya .
Sedangkan Amyra justru terlihat kebingungan dan takut . Amura memang paling takut dengan hujan lebat , apalagi tak sekali petir menyambar dengan suara gemuruh nya .
Amyra tidak bisa lagi menahan rasa takut nya . Amyra pun memberanikan diri menghampiri kamar Bima .
Tok Tok Tok
" Bima ?" panggil Amyra ragu . Namun tak terdengar jawaban apapun karena suara hujan yang deras .
" Bima ? kamu udah tidur ?" Amyra kembali mencoba mengetuk pintu kamar Bima .
Tak lama kemudian Bima membuka pintu kamar nya .
" Ya Ra . Kenapa ? Maaf suara nya gak kedengeran soal nya hujan nya lebat banget . " ucap Bima .
" Hmm ,, anu . " Amyra terlihat ragu , dengan memeluk bantal Amyra bingung harus berkata apa .
" Kenapa Ra ?" tanya Bima dengan sedikit mencondongkan wajah nya ke wajah Amyra .
" Boleh aku duduk di situ sampai hujan nya reda ? aku janji gak bakalan ganggu kamu kok . " ucap Amyra meminta ijin untuk duduk di sofa yang ada di dalam kamar Bima .
" Kamu takut ?" tanya Bima . Amyra mengangguk pelan .
Bima tersenyum melihat tingkah laku Amyra .
" Masuk lah . " ucap Bima membuka lebar pintu kamar nya . Amyra pun masuk ke kamar Bima dan duduk di sofa sudut ruangan itu .
" Tidur gih , biar aku duduk disini . " ucap Bima . Amyra menggelengkan kepala nya .
" Aku bakal jagain kamu kok , kamu tidur di sini . " ucap Bima menuntun Amyra ke tempat tidur milik nya .
Amyra pun berbaring di tempat tidur milik Bima , Bima menyelimuti nya dengan selimut milik nya.
" Tidur lah , aku duduk di sana. " ucap Bima seraya menunjuk sofa yang berada di sudut ruangan itu .
" Tunggu ." ucap Amyra menahan tangan Bima yang hendak berdiri dari tempat tidur itu . Bima pun menoleh .
" Aku takut . " Ucap Amyra ragu . Bima pun tersenyum .
Bima kemudian membaringkan tubuh ya di samping Amyra .
" Tidur lah , ada aku disini . " ucap Bima yang berbaring saling berhadapan dengan Amyra . Bima mengelus rambut Amyra lembut . Amyra memeluk bantal nya .
" Jangan ragu buat minta tolong atau butuh sesuatu Ra. " ucap Bima . Amyra mengangguk.
Terdengar suara petir yang sangat keras hingga membuat Amyra kaget dan menutup mata .
" Sini Ra . " Bima membuka kedua lengan nya meng isyaratkan agar Amyra berbaring lebih dekat dengan nya . Amyra pun menggeser tubuh nya agar bisa masuk dalam pelukan Bima .
" Gini udah cukup ?" tanya Bima yang menjadikan lengan nya sebagai bantal Amyra . Amyra mengangguk pelan .
" Sekarang , tidur lah . " ucap Bima . Amyra oun mencoba menutup matanya .
Rasa nyaman dalam pelukan Bima membuat Amyra lebih tenang , hingga akhir nya Amyra pun tertidur .
Bima menatap lekat wajah Amyra yang kini terlihat lelap .
" Sekarang aku yang gak busa tidur . " gumam Bima ketika kini tubuh Amyra berada dalam pelukan nya .
...***************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉