NovelToon NovelToon
Setelah Perpisahan

Setelah Perpisahan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Hana Reeves

Kisah seorang wanita yang mencari kebahagiaan setelah perceraian.

Kara Gantari seorang gadis yang menikah dengan Adi Saputro karena permintaan sang kakek disertai ancaman tidak akan mendapatkan warisan. Setahun kemudian Kara diceraikan oleh Adi karena sudah mendapatkan warisannya.

Pertemuannya dengan seorang CEO yang gesrek, pecinta dangdut, melokal luar dalam, membuat Kara pusing tujuh keliling tapi Rayden adalah pria yang sangat memuja Kara. Kehidupan keduanya pun diuji dengan tragedi.

Apakah Kara dan Rayden akan menemukan kebahagiaannya?


Cerita ini murni halu milik author

Follow Ig ku di hana_reeves_nt

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menang Banyak Aku

Rayden tampak melamun di meja kerjanya sampai-sampai Jake datang pun dia tidak mengetahui.

"Boss? Apa perlu saya panggil kyai?" tanya Jake.

"Hah? Kyai? Buat apa? Memang ada selamatan apa?" tanya Rayden tergagap.

"Alhamdulillah kembali ke bumi juga nih si boss" gumam Jake.

"Hei Jake! Kyai buat apa?"

"Ruqyah si boss lah! Makin kesini boss makin aneh! Kesambit apa sih boss?" goda Jake padahal dia tahu apa yang membuat bossnya galau begini.

"Kesambit janda kembang" jawab Rayden tanpa sadar.

Jake terbahak. "Boss, sikat ajah nona Kara daripada diganggu sama si mantan."

"Apesnya mantannya dia yang sama si pucat itu!" hardik Rayden yang tidak mau menyebutkan nama Irene.

"Boss, dibandingkan si pucat, nona Kara banyak kelebihannya. Sekarang jadi kebalik kan posisinya? Giliran boss yang ambil si mantan" cengir Jake.

"Sudah aku tembak kemarin dia" gumam Rayden ambigu.

"Hah? Boss nembak siapa?"

"Nembak Kara Santan lah! Dan aku langsung ditolak" keluh Rayden. "Padahal pembantunya suporter ku paling utama!"

"Dekati sekutu boss biar makin lama, nona Kara luluh sama boss. Maklum lah kan non Kara baru dua bulan cerai jadi masih seneng jadi janda..."

Sebuah satu kotak post it melayang ke kepala Jake.

"Lu kira seneng gitu jadi janda!" bentak Rayden sebal.

Jake memegang dahinya dan melihat ada darah disana. "Boss! KDRT ini!"

"Bodo!" sahut Rayden.

Suara ponsel Rayden berbunyi membuat pria itu melihat nama penelponnya.

"Ada apa?" jawab Rayden dingin yang membuat Jake melongo.

"Gimana? Hah? Aku kesana sekarang!" Rayden mematikan ponselnya, mengambil jas dan kunci mobilnya. "Jake, urus lukamu nanti! Sekarang ikut aku ke hotel Star!"

***

Kara masih berdebat dengan Irene yang tidak terima melihat Adi masih mengunjungi rumahnya. Kara yang sekarang bukanlah Kara yang baru saja bercerai dua bulan lalu, yang melow, yang galau. Kara sekarang adalah Kara yang selalu berusaha membela dirinya sendiri sebab kalau bukan dirinya, siapa yang bisa melindunginya.

"Dasar cewek udik! Berani-beraninya masih ganjen minta Adi padahal sudah diceraikan!" bentak Irene yang kesal melihat Adi tadi menghampiri Kara padahal gadis itu sedang makan siang bersama dengan beberapa rekan sejawatnya.

"Eh Vampir! Mata kamu buta atau picek? Apa perlu aku bongkar CCTV hotel, siapa duluan yang menghampiri? Bukan aku! Tanya saja sama SUAMIMU!" balas Kara tidak mau kalah karena dia tidak terima dipermalukan di depan rekan kerjanya. Baju Kara tampak basah kuyup setelah diguyur oleh Irene.

Sophia dan beberapa sekuriti pun datang meminta agar Irene pergi. Adi pun kewalahan menarik kekasihnya yang dalam pose bertarung.

"Pak Adi Saputro, bawa kekasih anda pergi dari hotel ini karena sudah membuat keributan!" ucao Sophia tegas karena dia tahu Kara tidak berbuat kesalahan.

"Ayo pulang! Irene!" tarik Adi namun tenaga Irene lebih kuat dan bisa melepaskan diri dari pegangan Adi lalu hendak menampar Kara. Namun sebuah tangan kekar menahannya.

"Jauhkan tanganmu dari calon istriku!"

Irene seketika membeku ketika mendengar suara yang dikenalnya.

"Ray... Rayden?"

Mata abu-abu Rayden tampak berkilat marah dan tanpa hati pria itu mendorong Irene hingga terjatuh di atas lantai marmer ruang karyawan.

"Bawa ja*Lang mu pergi Di sebelum aku berbuat lebih dari ini!" desis Rayden dingin.

Adi membantu Irene berdiri dan membawanya pergi sementara Irene masih syok mendengar ucapan Rayden tadi.

Setelah mereka pergi dengan dikawal sekuriti hotel, Rayden berbalik dan melihat Kara tampak berantakan dengan rambut tampak lepek dan lengket akibat diguyur juice jeruk. Bajunya pun sudah tidak bisa diselamatkan.

"Bu Sophia, saya bawa nona Kara untuk menenangkan diri setengah hari ini dulu."

"Silahkan, tuan Louis. Ini tas Kara" Sophia memberikan tas selempang milik gadis itu.

Rayden memeluk tubuh langsing Kara yang masih menata nafasnya akibat emosi. Tampak gadis itu dalam posisi syok akibat tidak pernah melakukan konfrontasi di depan publik.

"Yuk pulang. Aku antar" bisik Rayden lembut.

Kara hanya mengangguk dan pasrah dipeluk Rayden sambil berjalan menuju pintu lobby. Jake yang sudah memplester dahinya, membukakan pintu mobil Mercedes Benz G silver itu di kursi belakang. Kara pun naik disusul Rayden di sebelahnya. Di dalam mobil pun, Rayden tidak melepaskan pelukannya.

"Kita ke rumahku!" perintah Rayden. Jake pun mengangguk.

***

Kara tertegun melihat sebuah rumah minimalis yang berkesan mewah menjulang di hadapannya. Rumah dengan dua lantai itu jauh lebih indah dibandingkan rumah mantannya yang terkesan klasik kuno.

"Ayo masuk" ajak Rayden sambil memeluk pinggang gadis itu yang masih belum menyadari kalau pria penuh modus itu menang banyak satu jam terakhir ini.

Kara menatap dalam rumah yang benar-benar mewah minimalis dan berkesan...maskulin.

"Ini... rumah siapa?" tanya Kara.

"Rumahku lah! Bagus kan? Keren seperti pemiliknya" cengir Rayden pede. Kara hanya mendengus sebal.

"Tuan Rayden, astaghfirullah ini siapa? Kok kayak habis kecemplung di got?" sapa seorang pelayan yang usianya tidak berbeda jauh dengan bik Ijah menghampiri Rayden dan Kara.

"Bu Sumi, jahat ih! Dah deh, tolong bantu Kara buat bersih-bersih. Bajunya mbak Rayna masih banyak yang baru kan di kamarnya? Tolong diberikan ke Kara." Rayden mendorong Kara untuk mengikuti wanita paruh baya itu.

"Mari nona, ikut sama Bu Sumi" ajaknya ramah.

***

"Terimakasih atas laporannya tadi. Tolong tetap jaga Kara." Rayden berbicara via telepon dengan orang yang di sebarangnya.

Suara Kara dan Bu Sumi terdengar di ruang tengah membuat Rayden mengakhiri panggilan telponnya.

"Untung masih ada baju non Rayna disini jadi non Kara bisa ganti baju, tidak usah tunggu beli dulu" ucap Bu Sumi.

"Iya Bu. Terimakasih" senyum Kara.

"Sudah cantik, sudah wangi, rambutnya sudah nggak bau juice" gumam Rayden yang dengan santainya mengendus-endus Kara.

"Kamu tuh ngapain Ray?" Kara menatap tajam wajah usil Rayden.

"Yuk makan, aku lapar!" Bukannya menjawab, pria itu malah ngeloyor menuju ruang makan. "Bu Sumi, masak apa?" teriaknya.

"Rendang daging, balado telor, lalap daun singkong sama sambal hijau."

"Kara, ayo makan lagi! Energi mu habis kan tadi?" teriak Rayden cuek.

"Astaghfirullah, tuan Rayden ini rumah bukan hutan! Jangan teriak!" omel Bu Sumi yang menggamit lengan Kata untuk ke ruang makan.

Rayden sudah duduk manis di meja makan dan Kara berniat duduk di seberang pria itu.

"Duduk di sebelahku Kara" pinta pria itu. "Duduk di sebelahku atau kamu aku seret agar duduk disini?" ucapnya penuh penekanan ketika melihat gelagat Kara tetap ngeyel duduk di seberangnya.

Gadis itu pun menurut namun sejurus kemudian dia baru menyadari bahwa Rayden sudah berganti baju dengan kemeja denim.

"Kenapa lihatin? Baru sadar aku tampan?" kerling Rayden.

"Isshh! Narsis!" cebik Kara. "Jas dan kemejamu kemana?"

"Ku buang lah! Gara-gara kena bajumu yang basah, jadi bau juice!"

"Oh. Heeeeiiii ! Kamu kok menang banyak tadi main peluk-peluk aku!" pendelik Kara.

Rayden tertawa terbahak-bahak. "Baru sadar?" ucap Rayden yang langsung mencium pelipis Kara. "Menang banyak aku hari ini!"

"RAYDEEENNN!" teriak Kara sambil mengusap pelipisnya.

***

Yuhuuu Up Pagi Yaaa

Semoga bisa crazy Up dua novel Eike

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
Yani Mulyani
Kecewa
Yani Mulyani
Buruk
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Larasati
tokcer si ndul mu ray langsung dapat daubel 🔥🔥
Larasati
🤣🤣🤣🤣🤣
Larasati
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Larasati
si bule malah seneng lagu dangdutan 😂😂😂
Larasati
keluarga yg lucu🤣🤣🤣
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Larasati
belikan Jake kara santan 1 dus🤣🤣🤣 untuk bos mu yg LG bucin 😁😁
Yulia Hariyono
Luar biasa
Yulia Hariyono
Lumayan
Rumah Aman
Yamaha Lagenda..🤣
Rumah Aman
menarik lanjuut
Hari Saktiawan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fida
Luar biasa
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
dewi
justru bibinya yg matre 👍👍😂
dewi
tuman 😅😅
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
ketauan modus 😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!