Mohon maaf jika EYD dan banyak kata yang tipo serta lainnya. Karena authornya masih belajar.
Kalau uda tamat baca Ampe eps 195 jangan pindah ke Lahirnya Penguasa Yin dan Yang, karena akun author ilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih
Setelah melihat kepergian ayahnya Cao Yuan kembali kekamar dengan tujuan ingin mempelajari kitab yang diberi oleh ayahnya.
Sebuah kitab tingkat tinggi , walaupun Cao Yuan tahu kitab itu tak setara dengan kitab Naga Surgawi miliknya tapi tetap saja Cao Yuan ingin membuat ayahnya senang atas pencapaiannya karena itu ia ingin segera menguasai semua jurusnya. Kitab itu bernama Pedang tak berwujud , jika di lihat namanya saja semua orang tau setiap jurus dari kitab itu harus menggunakan pedang. Dengan kelebihannya Cao Yuan membaca dengan cepat dan semua gerakan dari kitab itu tersimpan baik diotaknya .
Kitab Pedang tak berwujud memiliki 3 jurus :
Pedang pencabut nyawa.
Cahaya Pedang.
Seribu Pedang.
Setelah membaca semua jurus itu ia kemudian langsung menuju ke belakang kediaman untuk berlatih menguasai kitab pedang tak berwujud itu.
Setelah sampai ditempat belakang kediamannya yang luas ia kemudian menggenggam pedang tingkat rendah yang sering ia gunakan untuk berlatih. Memejamkan matanya sebentar untuk fokus terhadap jurus pertama yang terdapat di kitab Pedang tak berwujud ia kemudian mengikuti setiap gerakan yang diingat didalam otaknya.
Seketika ia mampu mempraktekan gerakan jurus pertama yaitu Jurus Pedang pencabut nyawa walaupun belum sempurna tapi masih bisa dikatakan mampu meniru gerakan gerakan dari jurus pedang pencabut nyawa .
"Emm pantas saja jurus ini dinamai pedang pencabut nyawa " gumam Cao Yuan yang baru sadar setiap gerakannya pasti menyerang kearah titik vital musuh yang jika tak dihindari maka lawan akan tewas.
Kemudian Cao Yuan mengulang ulang gerakan jurus itu hingga sore pun tiba , karena sedikit lelah Cao Yuan menghentikan latihannya untuk beristirahat .
"Guru !" tiba tiba tetua Lu Ye menghampiri Cao Yuan yang ingin kembali ke dalam kediaman Ketua Sekte.
"Ada apa paman? " ucap Cao Yuan kemudian menatap tetua Lu Ye yang kini sudah menjadi muridnya.
"Aku berhasil membuat Pill penambah Energi dengan efektivitas 86 persen guru " ucap Tetua Lu Ye sambil mengeluarkan 10 butir Pill penambah energi tingkat tinggi .
"Hemm lumayan juga tapi terlihat sedikit sisa kotoran dan racun yang menempel menjadi Pill ini tak memiliki efektivitas 89 % " Cao Yuan menjelaskan pada tetua Lu Ye.
Tetua Lu Ye yang kini menjadi murid Cao Yuan hanya mendengarkan dengan baik penjelasan yang diberikan oleh guru kecilnya. Karena mereka terus berbincang bincang tak elok jika Cao Yuan tak mengajak tetua Lu Ye masuk ke dalam kediamannya.
"Kita lanjutkan pembicaraan didalam saja paman " ucap Cao Yuan sambil membalikan badannya dan diikuti oleh tetua Lu Ye.
Setelah sampai Cao Yuan kemudian memberikan arahan kembali tentang kekurangan Pill yang dibuat tetua Lu Ye , tak sadar mata Cao Yuan kini mampu melihat kekurangan sekecil apapun yang terlihat dimatanya ketika melihat pill buatan tetua Lu Ye .
Tetua Lu Ye mendengarkan terus menerus kekurangan Pill buatanya, ia sangat kagum mata Cao Yuan sangat jeli saat menilai kekurangan pill buatannya.
"Tak salah aku memilihmu menjadi Guru! " ucap tetua Lu Ye kemudian berlutut dihadapan Cao Yuan.
Cao Yuan menjadi salah tingkah akibat seorang yangl seharusnya ia hormati malah orang itu yang menghormatinya apalagi hingga sampai berlutut yang membuatnya salah tingkah.
"Paman apa yang paman lakukan? cepat bangun! " perintah Cao Yuan semakin salah tingkah.
"Hehehe terimakasih atas penjelasan guru ,aku akan kembali membuat Pill lagi ! " ucap Tetua Lu Ye semangat dan hendak kembali ke ruang alcemist .
"Tunggu paman! " ucap Cao Yuan melihat mata pamannya yang memerah.
"Beristirahatlah dulu paman, jika memang paman berbakat pasti paman akan mampu membuat Pill dengan efektivitas yang lebih tinggi lagi " ucap lagi Cao Yuan .
"Ba.aa.agaimana guru tau ? " ucap tetua Lu Ye yang memang tak tidur dan terus belajar membuat pill agar pill buatannya memiliki kemajuan.
"Itu mata paman seperti panda, paman jika dipaksakan kekuatan jiwa paman juga bisa terganggu " gurau Cao Yuan yang kenyataanya memang benar.
"Baiklah guru kecil! murid tuamu ini akan mengikuti nasehatmu " ucap tetua Lu Ye dan pamit untuk beristirahat .
Cao Yuan pun mengijinkannya tak terasa malam pun tiba , ia merasa kesepian atas kepergian ayah angkatnya untuk mengantarkan serta menjaga keselamatan raja Shao ke kerajaan tetangga yang tentu saja membutuhkan waktu lama . Tak hanya itu Cao Yuan sedikit khawatir ia takut ayah angkatnya dan lainnya akan terserang oleh kelompok lain yang ingin mencelakai mereka.
Walaupun ia tak pernah keluar dari sekte tapi ia tau bahwa banyak sekali orang jahat yang memiliki tujuan berbeda beda . Apa lagi tersebarnya berita tantangan terbuka peperangan antar kerajaannya dengan kerajaan tetangga yang sering memanas akhir akhir ini membuat ia khawatir karena takut kerajaan yang memusuhi kerajaannya akan mengganggu perjalanan ayahnya mengantar raja Shao.
Karena itu ia memiliki cita cita yang mulia ingin memberantas mereka yang berbuat jahat serta mendamaikan semua kehidupan manusia atau kultivator diseluruh Benua. Sehingga membuatnya ingin menjadi terkuat dari yang terkuat.
Di dunia ini tidak ada kata Hitam dan Putih ,mereka semua sama hanyalah perilaku mereka yang berbeda. Karena kekhawatirannya yang terus menerus menyerang pikirannya ,Cao Yuan kemudian bermeditasi agar semua pikiran yang mengganggunya menghilang.
Mentari yang cerah kembali terbit dipagi hari seperti biasanya Cao Yuan kini merasa mampu sedikit menghilangkan rasa kekhawatirannya . Seperti biasanya ia akan memasak sarapan pagi setelah itu ia akan mandi. Setelah melakukan kebiasaan dipagi harinya Cao Yuan kembali berlatih untuk mencoba jurus lain yang terdapat di kitab Pedang tak berwujud.
Jurus kedua pedang tak berwujud bernama Cahaya Pedang. Arti dari jurus ini sebenarnya simple yaitu menggunakan kecepatan dalam serangannya tapi tentu saja itu semua tak mudah , Cao Yuan terus mengikuti gerakan dan kecepatan jurus Cahaya Pedang . Meskipun ia mampu menguasai seluruh gerakan yang terdapat di jurus itu tapi kecepatannya masih lambat yang membuat jurus itu memiliki celah .
Tentu saja gerakan Cao Yuan masih lambat karena ranah kultivasinya saja masih berada di tingkat perak tingkat 5. Karena ia rasa cukup tinggal mendalami jurus Cahay Pedang ia kemudian berlatih jurus terakhir dari kitab pedang tak berwujud yang bernama Seribu pedang.
Tapi Cao Yuan terdiam akibat syarat yang digunakan oleh seseorang menggunakan jurus itu setidaknya sudah menguasai energi Qi.
Perlu kalian ketahui energi Qi hanya dapat dimiliki seseorang yang berada diranah kultivasi tingkat Alam ke atas sehingga Cao Yuan harus meningkatkan kultivasinya hingga tingkat tersebut jika ingin menggunakan Qi.
jatuh dari jurang.tiba tiba tulang nya dihancurkan semuanya.seharusnya ada guru yang menyelatkannya
atau ada peningalan dewa naga
sekte punya faksi mata2 tapi ga keliatan hasil kerjanya
😆😆😆🤣🤣