NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:22.2M
Nilai: 5
Nama Author: Yudhistira

Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.

👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.

_____________

Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.

Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.

Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.

Terima kasih 🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Masih di Kota Taiyang.

Dari jauh. 

Beberapa pasang mata yang mengawasi  tempat penginapan Qing Ruo dan rombongannya  begitu terkejut saat melihat Qing Ruo tiba-tiba hilang dari pandangan mereka.

" Jenderal, sejak kedatangan Jenderal Ruo,  kita benar-benar tidak bisa mengawasi tempat ini."

" Maksudnya?"

" Aku merasa tempat ini telah dilindungi oleh mantra formasi tingkat tinggi."

" Benar, tindakanya begitu mencurigakan." ucap yang lain berbicara.

" Sepertinya Kaisar Ning Hao benar-bebar tidak mempercayai kami." ucap Qing Ruo menimpal pembicaraan mereka yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Jenderal Ning Wei yang ada di tempat itu begitu terkejut.

" Bagaimana mungkin?" batinnya gugup sambil mencari alasan.

" Jen-jenderal Ruo, kami ...."

" Tindakan kalian yang  telah meragukan kepercayaan dan niat baik kekaisaran Hanguo  benar-benar melukai perasaan kami," ucap Qing Ruo santai lalu meninggalkan tempat itu.

Ning Wei dan rombongannya terdiam. Mereka benar-benar kehilangan ide untuk memberikan sanggahan. Apalagi Qing Ruo yang tiba-tiba pergi.

" Jenderal, Apa yang harus kita lakukan?"

" Tapi bagaimana dia bisa mengetahui  keberadaan kita?" ucap yang lain berbicara.

Ning Wei terdiam. " Sebaiknya kita meninggalkan tempat ini."

" Baik," jawab yang lain lalu bergerak meninggalkan tempat itu. 

Setelah Ning Wei dan rombongannya benar-benar pergi,  barulah Qing Ruo  kembali ke dalam kamarnya.

Qing Ruo memasuki kamarnya dengan tenang dan melihat Qing Ling sudah menunggunya.

" Ling er kamu tidak menemani kakak Youyu?"

" Gege, kakak Youyu ingin beristirahat sendiri." sambil tersenyum lembut.

Qing Ruo lalu duduk disampingnya, dan memeluknya dengan hangat.

" Ling er, maaf karena aku menunda perjalanan"

" Gege, tidak masalah. Lagipula aku dan kakak Youyu sudah membicarakannya."

" Ling er, terima kasih. Saat ini aku sedang memantau masalah yang sedang terjadi, semoga saudara Yan Xiao Er berhasil."

" Maksud gege?"

" Aku telah berbicara dengan saudara Yan Xiao Er untuk menyelesaikan masalah ini."

" Semoga berhasil. Lalu apakah kita  akan terlibat secara langsung?"

" Ling er, kita akan menunggu perkembangannya. Semoga berhasil, sehingga kita bisa pulang."

" Baik," baik jawab Qing Ling lembut.

Setelah berbincang-bicang cukup lama, akhirnya mereka beristirahat.

****

Di tempat lain. ( Taman belakang istana kekaisaran Luan).

Ning Hao yang sedang duduk menikmati suasana  malam di kejutkan dengan kedatangan  Ning Wei dan rombongannya.

" Yang mulia Kaisar, maaf mengganggu istirahat Anda." Ning Wei memberi hormat.

" Ning Wei, Ada apa?"

" Yang Mulia Kaisar, tindakan kami telah diketahui oleh Jenderal Ruo."

" Apa! Tapi bagaimana bisa?" Dengan wajah penasaran.

" Yang mulia, kami juga tidak tahu bagaimana dia melakukannya. Saat itu kami sedang berada di tempat pesembunyian dan mengawasi tempat peristirahatannya. Tiba-tiba dia muncul di belakang kami dan menimpal pembicaraan."

" Lalu apa yang dia lakukan?"

" Tidak ada yang mulia. Dka hanya mengatakan bahwa dirinya  sangat tersinggung atas tindakan kita ini."

" Lalu apakah jenderal lain mengetahui hal ini?"

" Kemungkinan besar tidak."

Ning Hao terdiam cukup lama, lalu mendesah.

" Kalian Pergilah aku akan memikirkan caranya."

" Baik Yang Mulia."

Setelah Ning Wei dan rombongannya meninggalkan tempat itu, Ning Hao lalu kembali ke dalam istana dengan wajah masam.

****

Pagi  hari.

" Ling er, apakah kamu tidak merasa bosan?"

" Tidak, kan ada gege. Apakah gege merasa bosan?" sambil memeluknya dengan erat.

" Sepertinya demikian. Aku ingin jalan-jalan, apakah Ling er ingin ikut?"

" Sepertinya itu ide yang bagus, lalu bagaimana dengan kakak Youyu ?" tanya Qing Ling.

" Hm... kalau dia mau ikut juga boleh."

" Baik. Gege, aku akan  mengabarinya sekarang." sambil beranjak meninggalkan tempat itu.

Saat Qing Ling keluar dari kamar, Qing Ruo memanggil Hu Shan,  Tu Hai, Jine Han dan Xie Wu.

" Tu Hai, Xie Wu Kalian pergilah ke wilayah perbatasan kekaisaran Dong dan kekaisaran Meng. Laporkan setiap perkembangan yang ada. Jine Han dan Hu Shan, kalian berdua pergi ke  kekaisaran Hanguo. Temui kaisar,  Jenderal Liu Chiu dan Jiantou Tian sampaikan pada mereka untuk menerima usulan damai dari kekaisaran Dong." sambil menjelaskan alasannya dengan rinci.

" Baik penguasa," jawab ke empat pelayan bersamaan sambil meninggalkan ruangan itu.

Tidak lama kemudian,  Qing Ling  kembali bersama She Mei Lu.

" Gege, kami sudah siap."

" Baik, mari kita pergi."

Di depan gerbang, Qing Ruo meminta pada prajurit yang berjaga untuk tidak mengatakan kepergiannya sambil memberikan cincin penyimpanan yang berisi dua buah persik  abadi dan ratusan ribu kristal jiwa.

Lima belas menit setelah Qing Ruo dan rombongan yang meninggalkan gerbang istana,  Ning Hao bersama seorang jenderal mendatangi kamar Qing Ruo.

" Yang Mulia, sepertinya tidak ada orang di dalam ruangan. Apakah mereka telah pergi?"

" Benar aku juga tidak merasakan adanya aura seseorang di dalam kamar. Apakah dia benar-benar meninggalkan tempat ini?" dengan wajah panik.

Ning Hao lalu menemui prajurit yang berjaga.

" Prajurit,  apakah kamu melihat jenderal Ruo  meninggalkan ruangannya?"

" Tidak Yang Mulia. Aku bahkan telah berjaga dari tadi malam hingga pagi ini."

" Hm... Jika dia kembali kabari aku."

" Baik Yang Mulia."

Setelah Ning Hao dan Jenderal itu pergi, sang prajurit lalu mengirim pesan jiwa pada Qing Ruo dan melapor bahwa mereka sedang dicari oleh kaisar Ning Hao.

****

Di jalanan kota.

Qing Ruo yang sedang berjalan tiba-tiba menghentikan langkahnya.

" Gege, ada apa?"

" Ada pesan dari prajurit, bahwa Ning Hao ingin menemuiku."

" Apakah kita akan membatalkan acara hari ini?"

Qing Ruo menggelengkan kepalanya.

" Ling er, aku sudah tahu maksudnya, dan itu bukanlah urusan yang penting. Sudahlah jangan dipikirkan. Aku ingin menikmati suasana kota ini." Sambil melangkahkan kakinya.

Mereka bertiga terus berjalan hingga akhirnya tiba di restoran mewah.

Kehadiran Qing Ruo yang  didampingi oleh dua wanita bercadar menarik perhatian banyak orang.

" Lihat pemuda itu sangat  tampan. Aku yakin kedua wanita bercadar itu pasti sangat cantik."

" Tuan," ucap seorang pelayan cantik menghampirinya dengan hormat.

" Pelayan, Aku ingin ruangan khusus, makanan dan minuman terbaik di tempat ini."

" Baik Tuan." Sambil mengarahkan Qing Ruo dan rombongannya  pada ruang yang dimaksud.

 

Saat Qing Ruo dan rombongannya hendak menuju tempat tersebut, seorang  gadis yang sangat cantik bersama rombingannya menghampiri.

" Tuan muda, kami juga ingin menjadi pelayan anda. Apakah boleh?" dengan hormat.

" Maksud anda nona?" tanya Qing Ruo bingung.

" Kami juga ingin menjadi gadis bercadar, sama seperti mereka."

Qing Ruo tiba-tiba tertawa.

" Nona, anda salah paham. Dia adalah istri dan kakakku."

Sang gadis  terlihat salah tingkah.

" Maaf tuan, Nyonya, tapi aku benar-benar ingin menjadi pelayan anda." dengan wajah serius.

Qing Ruo menggelengkan kepala.

" Maaf nona, aku tidak memerlukan seorang pelayan. Lagi pula jika kalian ingin menjadi pelayan, kalian salah tempat, seharusnya kalian pergi ke istana kekaisaran." Menolak dengan halus.

" Baik tuan," jawab gadis-gadis itu sambil berlalu.

Setelah para  Gadis itu pergi,  sang pelayan lalu membawa  Qing Ruo menuju ruangannya.

***

Di dalam ruangan khusus lainnya.

" Saudari Aiqing,  ini sangat aneh, karena dia tidak terpengaruh oleh mantra ilusi jerat Asmara."

" Aku juga tidak tahu, tapi walau bagaimanapun aku harus mendapatkannya. Kalian tetap awasi tempat ini, aku akan segera kembali menemui guru dan meminta petunjuknya."

" Baik saudari, serahkan ini pada kami," jawab para gadis dengan wajah serius.

👉 Mohon untuk meninggalkan jejak berupa like dan komen. terima kasih.🙏

1
Muhammad Rusdi
Lumayan
Muhammad Rusdi
Biasa
Muhammad Alfaruq
parah beneer nie zilong haha. 😂😂
Ian Tazz
Luar biasa
Anonymous
Niok
echa purin
/Good//Good//Good/
Teddy
Luar biasa
Zacky yulianto
bagus
Fransiscus Riawan
Luar biasa
gudang winarto
MANTAP...👍👍👍
Anom Wibisono
Luar biasa
daenk pajokk@
kaisar dewa
daenk pajokk@
kayaknya pelayan Luo Feng juga dulunya
Mas Broww
Luar biasa
Anonymous
keren
Damar Sigit
Luar biasa
musafir
penulisnya semakin hari semakin anjing otaknya, klau aliran hitam pasti sdah perang tampa banyak bicara penulis memang tolol anjing
musafir
ini penulisnya menang otak anj
musafir
ini cerita palibg goblok anjing
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
selalu ada cara dan selalu ada jalan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!