"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Akhhhhh.....
Teriak Aura, Aura melihat ke sekeliling kamarnya.
"I-ini kamar utama? aku kembali!!" ucap Aura
Aura melihat ke sekeliling ruangan, terlihat ruangan ini sangat familiar di matanya, karena ruangan ini adalah kamar utama, yang dulu menjadi kamar mendingan kedua orang tua Aura.
"A-aku hidup kembali..... Ya tuhan terima kasih untuk kesempatan kedua yang kau berikan kepadaku. Tapi ibu bukan mimpi kan?" gumam Aura
Akhhh....
Aura mencubit tangannya sendiri dan terasa sakit .
"Aku benar - benar hidup kembali!!" ucap Aura tidak percaya.
Aura melihat ke sekeliling ruangan yang di penuhi segudang kenangan indah dan kenangan buruk di kamar ini.
Aura turun dari ranjang yang selama dirinya lumpuh ranjang ini lah yang menemaninya dan memberi kehangatan untuknya.
Aura melangkah menuju meja Riasnya, jantungnya berdetak kencang detik - detik Aura melihat kembali wajah yang sudah lama dia tidak lihat.
Saat Aura melihat wajahnya di kaca rias tanpa sadar air matanya luluh, wajah yang sangat dia rindukan.
"Terima Kasih Tuhan... Terima Kasih..." ujar Aura sambil menangis tersedu sedu.
Aura melihat ponsel Aura yang tergeletak di meja riasnya, dia langsung menghidupkan layar ponselnya dan dia melihat tanggal di layar ponselnya menunjukan tanggal 4 Januari 2024, 1 bulan sebelum racun itu datang bersama orang yang sangat Aura percaya, dia adalah Virsa.
"1 bulan, aku harus merubahnya dan mengembalikan apa yang mereka berikan kepadaku" ucap Aura
Aura baru tau jika virsa adalah adik dari Vega saat dirinya sakit dan Virsa sendiri yang memberi tahu itu semua kepada Aura dengan tawa yang menjijikan.
Pertemuan Aura dan Virsa adalah saat Virsa yang menolong Aura yang sedang di rampok dan Virsa mengorbankan dirinya untuk menjadi tameng dan membuat Virsa terluka, dan karena itulah Aura menjadikan Virsa orang kepercayaan untuk membalas Budi apa yang di korbankan Virsa.
Namun ternyata itu adalah kebohongan dan mereka semua sudah mengatur ini semua dengan sangat rapih.
"Sekarang aku akan membuat kalian pergi dari rumah ku tanpa membawa sepeser pun" emosi Aura.
Aura sangat ingin menghabisi Aldan dan Vega, mereka membohongi Aura dengan Vega yang menyamar sebagai kakak Aldan namun sebenarnya mereka adalah pasangan suami istri yang merencanakan semuanya Agar harta Aura jatuh kepada mereka.
"Pasti bajingan itu sedang menyalurkan nafsunya kepada istri tersayang nya" ujar Aura
Dia langsung melihat ke cctv yang dia pasang sebelumnya, dia baru ingat jika dirinya memasang cctv dan baru hari ini Aura mengaktifkan cctv itu.
Saat Aura melihat di layar cctv, terlihat suasana di dapur sungguh sangat panas.
Ada 2 sejoli yang sedang memuaskan satu sama lain, membuat Aura yang melihatnya jiji.
Untungnya dia belum di gauli oleh Aldan, dan baru Aura tau setalah dirinya sakit, jika Aldan tidak mau menyentuhnya bukan karena Aldan tidak mau menyakiti Aura namun karena Aldan tidak di perbolehkan oleh Vega dan kelurga nya untuk tidak berhubungan badan dengan Aura.
"Apa aku harus mengganggu mereka" ujar Aura dengan senyum sinis nya.
Aura berdiri dan langsung keluar dari kamar nya, dia berjalan ke arah lantai 1 di mana di sana ada dapur yang sedang keadaan panas.
Setiap langkah kaki Aura terasa suasana kebencian yang sangat luar biasa.
"Sebentar lagi" bisik Aldan
Aura mendengar ucapan menjijikan dari Aldan langsung berjalan lebih cepat.
"Mas.. Mas Aldan" akting Aura
"Sayang itu si Aura" panik Aldan
"Gak papa. lanjut aja" rengek Vega
Aldan langsung menjauh dari tubuh Vega dan memakai kembali bajunya yang berserakan.
"Cepet pake baju, nanti ketahuan" ujar Aldan yang buru - buru memaki baju
"Mas" suara Aura semakin dekat membuat Aldan semakin panik.
"Pake sekarang" ucap Aldan
Dengan kesal Vega memaki bajunya.
Aldan langsung berjalan keluar dari dapur dan menghampiri Aura.
"Ini sayang, aku ambil minum ini" alasan Aldan
"Oh aku kira kamu kemana? Tapi mana airnya?" tanya Aura yang melihat aldan tidak membawa apa - apa
"Eh iya aku lupa, bentar aku ambil dulu airnya tadi aku panik denger kamu panggil aku. Jadi aku buru - buru deh" alasan Aldan
"Oh yaudah Bawa airnya. Aku mau tidur lagi" rengek Aura
"Sebentar ya sayang" balas Aldan
Dia langsung masuk ke dalam dapur lagi mengambil Ari.
"Geli banget. Gue Mau muntah" ucap Aura yang jiji dengan tingkah manja nya kepada Aldan
Aldan pun kembali dengan segelas air di tangannya.
"Ayo" ajak Aldan
Aldan langsung merangkul pinggang Aura, namun dengan tanpa sadar Aura menepis tangan Aldan.
"Kenapa?" tanya kaget Aldan
"Engga, aku kaget Kirana apa" jawab Aura
Mereka pun kembali naik ke lantai 1 meninggalkan Vega yang melihat aldan dan Aura naik ke lantai 2.
"Gue harus cepet bunuh dia, kamar itu harus jadi milik gue sama Aldan bukan sama si Aura" ujar Vega dengan tangan terkepal kuat
Aldan dan Aura pun sudah ada di dalam kamar, mereka pun langsung naik ke atas ranjang dan berbaring.
Aura langsung memunggungi Aldan membuat Aldan aneh karena Aura tidak pernah memunggungi Aldan saat tidur.
"Kamu marah?" tanya Aldan
"Engga" singkat Aura
"Terus kenapa kamu munggungin aku?" tanya Aldan
"Gak kenapa - kenapa" jawab Aura
"Balik badan. Gak sopan munggungin suami kaya gitu" ujar Aldan
"Kenapa sih hal begini aja di ributin. Kamu aja kalo tidur lihat ke sana bukan ke aku, aku ada protes gak" ucap Aura
"Tidur aja kenapa ribet banget. Toh kamu juga gak pernah mau nyentuh aku kan jadi udah lah" lanjut Aura
Aldan hanya bisa diam, dia tidak pernah menyentuh Aura karena kesempatan dia dan Vega yang tidak boleh Aura Hamil.
"Kamu marah" ucap Aldan langsung memeluk Aura
Membuat Aura tidak tahan ingin mencakar - cakar wajah Aldan karena berani - Bernai nya dia memeluk nya dengan tangan yang habis menyentuh Vega di dapur tadi.
"Lepas gerah" ucap Aura
"Diem sayang" ucap Aldan
Panggilan Aldan sayang kepada aura membuat Aura jiji, karena panggilan itu sama dengan panggilan sayang untuk Vega.
"Kamu kenapa?" tanya Aura
"Kenapa apanya?" tanya balik Aldan
"Kamu kan gak mau sentuh aku kan. Kenapa tiba - tiba meluk?" jawab Aura
"Ya mau aja. kan kamu istri aku" ujar Aldan
"Ya kalo aku istri kamu, kita udah nikah 3 bulan tapi kamu gak pernah sekali pun sentuh aku. malah ini pertama kalinya kamu peluk aku. bukannya aneh" balas Aura
"Ya aku gak mau kamu kesakitan aja" alasan Bod*h Aldan
"Emmm apa kamu punya perempuan lain selain aku ya" ucap Aura
Dan seketika Aldan terdiam membeku....
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih