NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2: Nona Keluarga Shu

"Itu dia! Kita menemukan Nona Keempat!"

Ruan Shu Yue merasa terganggu dengan suara berisik di sekitarnya. Dia membuka matanya dan seketika terdiam ketika melihat sebuah pemandangan yang tidak asing.

Bukankah dia sudah mati? Bukankah dia sudah tewas di tangan bajingan bernama Ling Baichen pada malam bersalju yang sangat dingin itu?

"Nona! Akhirnya kami menemukanmu!"

Sekumpulan orang datang menghampirinya. Ruan Shu Yue menatap mereka dengan bingung. Wajah orang-orang ini terlihat asing.

Pakaian mereka terbuat dari kain berkualitas tinggi. Dapat diketahui bahwa orang-orang ini bukanlah rakyat biasa, karena tidak mungkin bisa membeli kain seperti itu.

Ruan Shu Yue menyentuh kedua kelopak matanya. Dia bisa melihat lagi, bahkan semua obyek di depannya terlihat jelas.

Tidak lagi remang-remang seperti saat dia mati. Penglihatannya secara mengejutkan pulih seperti sedia kala.

Dia terdiam. Pemandangan tidak asing ini bukankah pemandangan hutan belantara di Kota Dingzhou?

"Nona Keempat, Nona tidak apa-apa?"

Pelayan tua yang datang bertanya dengan khawatir. Ruan Shu Yue semakin mengernyit. Dia bukan urutan keempat dalam keluarga, lantas dari manakah datangnya sebutan nona keempat?

"Nona Keempat? Keluarga mana?"

Pelayan tua menjadi bingung. Ia melihat ada darah merembes dari bagian kening Nona Keempat. Apakah mungkin itu adalah penyebab utama Nona Keempat linglung?

"Keluarga Shu. Nona adalah Nona Keempat Shu, Shu Yue."

Ruan Shu Yue mengernyit. Kepalanya mulai dipenuhi ingatan yang bukan miliknya. Ketika gelombang ingatan itu berhenti menyerang, Ruan Shu Yue tertegun dalam waktu lumayan lama.

"Nona Keempat..." gumam Ruan Shu Yue.

Jadi, apakah ini yang disebut dengan reinkarnasi? Dia dilahirkan kembali, namun bukan di tubuh aslinya yang merupakan Ruan Shu Yue, istri Adipati Muda Ling yang dicampakkan?

Saat ini, dia telah memasuki tubuh Shu Yue, Nona Keempat dari Kediaman Shu. Keluarga ini adalah keluarga bangsawan besar di ibu kota. Kalau tidak salah, mereka punya tujuh orang anak, namun yang berhasil tumbuh dewasa hanya tiga orang.

Nona Keempat ini... Bukankah putri yang dibesarkan di pedesaan?

Jika tidak salah, nona keempat Keluarga Shu adalah putri sah Kediaman Shu. Hanya saja sejak kecil sakit-sakitan. Demi menghindarkannya dari masalah, dia dikirim ke pedesaan yang tenang.

Ruan Shu Yue tidak terlalu suka ikut campur dalam masalah keluarga orang. Namun demi Ling Baichen, saat itu dia berusaha keras mengenal keluarga bangsawan di ibu kota dan memberikan informasi tentang mereka.

Keluarga Shu sangat dihormati. Kepala Keluarga Shu, Shu Yantang adalah orang yang menjabat sebagai Kepala Sensor Kerajaan dari Kementerian Sensor. Putranya, Shu Qin, adalah sarjana muda yang berkesempatan besar menjadi pejabat tinggi karena bakatnya yang luar biasa.

Ruan Shu Yue merasa dipermainkan oleh takdir. Kala itu, saat semua orang tidak berani berbicara untuk Keluarga Ruan yang dibantai dalam semalam karena dijebak, Keluarga Shu-lah yang berbicara paling lantang kepada Kaisar dan menyampaikan banyak keraguan sehingga Kaisar mengutus orang menyelidiki masalah tersebut.

Meski hasilnya tidak sesuai harapan, namun Ruan Shu Yue sangat berterima kasih karena masih ada orang yang mau berbicara memperjuangkan keadilan untuk keluarganya. Dia tidak sempat mengucapkannya secara langsung karena dirinya terkurung di kediaman Ling Baichen.

Siapa sangka hari ini dia menjadi putri dari kediaman mereka?

Melihat Nona Keempat mereka kebingungan, pelayan tua itu semakin khawatir. Pikirnya, hari sial tidak ada di kalender. Nona Keempat baru saja dijemput kembali dari pedesaan, namun mereka malah diserang bandit di tengah jalan.

Banditnya sudah ditumpas, tapi mungkin itu membuat Nona Keempat mereka terluka. Cedera di kepalanya timbul akibat dia terjatuh selagi melarikan diri. Ada luka lain di lengannya dan kakinya memar karena terbentur.

"Nona mungkin terkejut. Cepat, bawa keretanya kemari! Jangan sampai membuat Tuan marah karena lalai menjaga Nona Keempat!" seru pelayan tua itu.

Ruan Shu Yue seakan mendapat kembali pada akal sehatnya. Ini mungkin adalah kesempatan untuknya. Dia hidup lagi sebagai Nona Keempat Keluarga Shu.

Walau tidak tahu kehidupan di hari esok akan seperti apa, Ruan Shu Yue akan mencoba bertahan hidup dan tidak ingin mati sia-sia lagi.

Karena dia telah dihidupkan lagi, maka mulai sekarang dia adalah Shu Yue, Nona Keempat Keluarga Shu. Bukan lagi Ruan Shu Yue yang malang, yang mati di bawah hujan salju di kediaman suaminya sendiri.

Pelayan tua itu bernama Bibi Zhou. Dia adalah kepala pelayan yang menjadi orang kepercayaan Nyonya Shu.

Bibi Zhou adalah orang terdekat ibu kandung Shu Yue. Dia dikirim untuk menjemputnya pulang ke ibu kota.

Bibi Zhou membersihkan luka di kepala Shu Yue dengan hati-hati. Untung saja dia selalu siaga, membawa obat luka ke mana-mana. Meski tidak ada tabib, setidaknya luka Nona Keempat dapat ditangani untuk sementara.

"Nona, setelah tiba di ibu kota, budak tua ini akan melaporkan kejadian hari ini kepada Tuan. Mereka berani sekali merampok Keluarga Shu. Nyali mereka cukup besar!"

Bibi Zhou terlihat marah. Shu Yue memahami hal itu. Bagaimanapun, orang yang dirampok adalah Nona Keempat Keluarga Shu. Walau dia tidak dikenal pun, dia tetap keturunan keluarga bangsawan.

"Apakah kau pikir mereka hanya bandit biasa?" tanya Shu Yue. Namun, pertanyaan itu lebih terasa seperti sebuah pernyataan.

Bibi Zhou membelalakkan matanya. "Maksud Nona, mereka sebenarnya adalah pembunuh?"

Shu Yue tidak menjawabnya. Kepalanya masih sakit karena serangan ingatan yang datang. Butuh waktu untuk mengetahui apakah kejadian hari ini benar-benar kebetulan atau sengaja direncanakan seseorang.

"Kurang ajar sekali!" Bibi Zhou berteriak marah.

"Setelah kembali ke Kediaman Shu, periksa laporan keuangan. Lihat apakah ada orang yang mengambil uang dalam jumlah besar akhir-akhir ini atau tidak."

Bibi Zhou mengangguk. Dia merasa heran karena Nona Keempat yang biasanya pendiam dan tidak banyak bicara, sekarang justru bisa bersuara dengan suara yang penuh kepercayaan diri.

Setiap kali dia menjenguknya atas perintah Nyonya Shu, dia selalu melihat Nona Keempat diam seperti patung kayu. Ekspresinya selalu terlihat biasa dan tidak ada banyak kata keluar dari mulut kecilnya.

Nona Keempat tidak suka belajar dan lebih suka mengurung diri di dalam kamar. Pemikirannya sederhana dan dia selalu penurut, tidak pernah membicarakan soal mengapa dia tak kunjung dijemput dan mengapa keluarganya tidak ada yang pernah menjenguknya secara langsung.

Dia tumbuh menjadi gadis desa yang lugu. Namun saat ini, semua itu seperti hilang. Bibi Zhou seolah tidak mengenal gadis di depannya. Temperamennya berbeda dan aura yang dipancarkan olehnya juga berbeda.

Terlebih, dia paham soal sesuatu yang biasanya tidak terlihat atau terduga. Nona Keempat yang sedang ia obati sekarang seolah berubah menjadi orang lain. Sifat dan pembawaannya jauh berbeda dengan Nona Keempat yang ia temui sebelumnya.

Tapi, jelas dia adalah Nona Keempat. Wajahnya dan tubuhnya sama, bahkan pakaiannya juga sama. Tidak mungkin ada orang yang bisa menyamar dengan semirip ini.

"Baik, Nona. Budak tua ini pasti akan memeriksanya dengan jelas."

Shu Yue mengangguk ringan. Jelas sekali kemalangan hari ini bukan sebuah kebetulan. Ini adalah rancangan seseorang.

Mungkin saja ada orang yang tidak ingin Nona Keempat mereka kembali ke Kediaman Shu sehingga merancang trik seperti ini.

Kalau Shu Yue mati, yang disalahkan adalah bandit gunung. Dengan begitu tidak ada yang akan menyelidiki masalahnya.

Menyingkirkan orang dengan menyamarkannya dan melemparkannya pada orang lain sungguh sebuah trik yang sudah usang bagi Shu Yue.

Orang-orang itu memang berhasil membuat Shu Yue terbunuh. Namun, mereka sama sekali tidak tahu bahwa pembunuhan itu telah membangkitkan seutas jiwa Ruan Shu Yue dan menghidupkan tubuhnya lagi.

"Tahun berapa sekarang?"

"Nona, sekarang masih tahun kelima Yongcheng. Baru saja lewat musim dingin dan baru awal musim semi."

Shu Yue lagi-lagi tertegun. Dia pikir dia kembali ke masa lalu. Namun, nyatanya dia hidup di era yang masih sama dengan kematiannya. Tahunnya pun sama. Hanya berbeda musim saja.

"... Begitu rupanya..."

Shu Yue menutup mulutnya. Dia berpikir kalau dia kembali ke masa lalu, dia mungkin akan berusaha mencegah tragedi dalam hidupnya terulang kembali.

Meski identitasnya berubah, dia tidak mungkin bisa melupakan semua rasa sakit atas pengkhianatan dan penghinaan yang ia terima selama ini.

Tapi, dia masih hidup di tahun yang sama seperti saat ia mati. Tragedi hidupnya sudah terjadi, dan keluarganya yang dibantai tidak mungkin bisa hidup lagi.

Satu-satunya tujuan yang menjadi alasan dia meneruskan hidup kali ini adalah membalaskan dendamnya kepada Ling Baichen. Bajingan seperti dia, yang menginjak-injak harga diri seorang wanita setelah mendapatkan banyak keuntungan tidak pantas hidup dengan layak.

"Nona, sebentar lagi kita akan tiba di gerbang ibu kota. Apakah Nona ingin berganti pakaian?"

"Tidak usah. Jadikan penampilanku sebagai bukti bahwa perjalanan pulang ini tidaklah sesuai dengan harapan."

Bibi Zhou mengangguk. Dia diam-diam merasa senang. Nona Keempat sekarang sudah mulai bisa memainkan beberapa trik untuk menarik simpati dan memancing dalangnya keluar.

"Budak tua ini akan menuruti perintah."

1
A
simple aja prtanyaannya thor, kapan pelakor ini jadi ubi?
Sun Flower: kapan yaa?
total 1 replies
Biyan Narendra
Belum tau aja Shen Jia,kalo karma sedang berjalan ke arah nya dan Ling Baichen.
Sun Flower: biar senang dulu nanti susah
total 1 replies
Biyan Narendra
Rasaiiiiiin
Emang enak di tampar kenyataan
Dwi Agustina
Definisi tak tau diri tingkat dewa, sdh rebut suaminya, kedudukannya, membunuhnya masih pula ambil hartanya msh sombong bhw bisa hidup kaya tanpa harta peninggalan ny. Ruan eh skrg mau memfitnahnya😡😡😡😡
Sun Flower: nanti dapet balasan
total 1 replies
sahabat pena
knapa ya makhluk yg selalu berpikir pakai logika klo sdh jatuh cinta jd orang yg bodoh? udah gitu jatuh pd pasangan yg salah dan mengorbankan seseorang yg tulus. bikin greget aja 🤣🤣🤣🤣 rasanya pingin di ketok palu itu Kepala nya🤣🤣🤣ayo shu yue balas sakit hati mu💪💪💪💪balikkan kembali nama baik ruan🤣🤣🤣up nya kurang byk kakak ku tersayang 🤣🤣🤣✌✌✌💪💪💪
sahabat pena: wkwkwk🤣🤣
total 4 replies
A
kaisar keciiil aku mendukungmu🥰
Sun Flower: mau jadi makcomblang xiao yan tuh keknya
total 1 replies
A
lagi2 ftonya gamau kebuka thor
Biyan Narendra
Keponakan lucknut
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sun Flower: makcomblang versi mini
total 1 replies
Biyan Narendra
Ada yg tidak terkendali
Biyan Narendra: perasaan
😁😁😁
total 2 replies
sahabat pena
mereka klo jadi pasangan bener2 cocok lah sama sama misterius 🤣🤣🤣🤣 hrs di satukan... biar bisa mengulik rahasia masing-masing. punya ponakan yg mulut nya ember hrs di sumpel pke permen 🤣🤣🤣🤣🤣.
sahabat pena: wkwkwk 🤣🤣🤣
total 2 replies
Dwi Agustina
Dia suka semua nona shu tp yg lenih disukainya y km 🤭
Sun Flower: belum belumm confess
total 1 replies
Tracy Kay Gabriela
mampir thor
Machsunatul Istianah
tambah seru nih👍
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Biyan Narendra
MAMPUS
A
belum selesai tontonan nya thorr. lanjuuutt😇
Fransiska Husun
keren banget thor
Dwi Agustina
Dibayar tunaaaaaaai😍👍👍👍
Andi Ilma Apriani
lanjuuuttt thoorrr
Sun Flower: meluncurr
total 1 replies
A
sejauh ini bagus thor. lanjutkan yaaa semangaattt
Sun Flower: selalu semangat otor mah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!