Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
Disini, di bawah cahaya sinar matahari yang terik dengan posisi berdiri tegap menghadap tiang bendera merah putih Vio dan Devi berada. Selama dua jam Devi serta Vio berdiri tegap dengan keringat bercucuran.
"Hukuman selesai, kalian boleh kembali kekelas." ucap Eby
"Sering-sering terlambat, ya?" timpal Afan dengan menaik turunkan alisnya
Mendengar perkataan Afan membuat Devi mendelik. "Lo aja yang terlambat, gue sih ogah. Lo enak cuma mantau aja, lah gue kepanasan."
"Makanya kalo gak mau dihukum jangan TERLAMBAT!" ucap Eby dengan menekan 'kan kata akhir pad kalimatnya
"Eh, biasa aja kali, kek gak pernah terlambat aja." sewot Vio yang tak terima
"Kenapa kalian gak terima hah?" tamba Eby lagi
"STOP!" suara itu berasal dari Rakha dan Zayyan yg baru datang
Hening, tak ada yang berani bersuara lagi.
"Gimana kha, ketemu?" tanya Afan memecahkan keheningan
Zayyan serta Rakha kompak menggelengkan kepala. "Mereka berhasil lolos" jawab zayyan
Rakha menatap kedua gadis yang masih berdiri di bawah teriknya matahari. "Kalian tau 'kan dua cewek tadi siapa? Pasti teman kalian berdua kan? Siapa nama mereka dan kelas berapa?" ucapnya
"Eh, eng—enggak, kita gak tau." Devi menyenggol lengan Vio yang hanya berdiam diri. "Bener 'kan vio?"
"I—iya kita gak kenal, kalo kenal pasti mereka tungguin kita lah." Vio berusaha keras agar tidak terlihat gugup
"Kalian boleh masuk ke kelas masing-masing, tapi besok tidak boleh terlambat lagi. Kalo terlambat lagi orang tua kalian yang akan di panggil ke sekolah." ancam Rakha dengan raut wajah datarnya serta tatapan matanya yang tajam bak ingin meneguk Devi serta Vio secara hidup-hidup
...****...
Di kelas X mipa.2 tepatnya kelas Mala, sekarang pelajaran bahasa inggris. Pelajaran yang sangat di sukai Mala
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi, buk, maaf Devi terlambat lagi hehe." cicit Devi dengan cengiran tanpa dosa
"Kebiasaan kamu, Devi, selalu terlambat." ucap bu Emi. "Ngapain aja kamu sampai bangun kesiangan terus?"
"Hehe ibu ini kayak gak pernah muda aja, ya saya telponan sama ayang beb saya dong bu."
Bu Emi menghela napas berat. "Silakan duduk,"
Dengan senang hati Devi pergi duduk di kursinya, kakinya terasa patah setelah beberapa jam berdiri tegap.
"Ehmm, enak banget manis di kelas. Sedangkan gue sama Vio tersiksa di bawa terik matahari." bibir Devi mengerucut setelah mengatakan itu
Mala menyengir, tak enak hati setelah meninggalkan sahabatnya itu. "Hehe maaf, dev. Ya, habisnya kalian berdua lemot banget disuruh manjat malah banyak ngobrolnya aja. Ini juga gara-gara dev."
"Kok jadi salah gue?"
"Iya salah lo, coba aja lo gak pake teriak-teriak pasti Osis itu gak tau keberadaan kita. Gue sama Haura hampir ketangkap sama ketos itu, untung gue punya tempat persembunyian jadi masih bisa lolos deh."
Sementara di kelas X mipa.1 tepatnya kelasnya Haura dan Vio, sekarang lagi jam kosong membuat semua bebas melakukan apapun tanpa sepengetahuan sang guru
"Haduh.. Capek banget njirr, gue sama Devi di jemur selama 2 jam sama Osis sialan itu." Vio menghentakkan kakinya kala merasa kesal dengan anggota Osis yang telah menghukumnya, tanpa sengaja kakinya menginjak kaki Haura hingga sang empuh berteriak histeris
"AGHH! Sakit anjing, kaki gue sakit!" pekik Haura membuat semua mata menatapnya
"Aduh sorry, hau. Memangnya kaki lo kenapa? Kok merah-merah gitu?" tanya Vio dengan raut wajah terlihat sangat cemas
"Aduhh sakit banget njirr.." Haura masih saja merintih ke sakitan. "Pas lompat tadi terkilir.." jelasnya
"Haha kualat ninggalin gue sama Devi.." Vio tertawa terbahak-bahak kala itu juga membuat Vio merasa sangat kesal
Bugh
...****...
"Assalamualaikum bunda, Rakha pulang." Rakha mengedarkan pandangan, mencari sosok wanita paru baya yang sangat ia sayangi
"Waalaikumsalam, udah pulang sayang?"
"Iya bund," Rakha mencium punggung tangan bunda-nya. "Rakha mau ke kamar, ganti baju."
Wanita paru baya itu mengangguk. "Iya, setelah selesai ganti baju langsung turun ya. Ada hal penting yang mau bunda obrolin sama kamu."
"Iya, bunda." ucap Rakha sebelum berlalu
Di rumah Afan, saat ini pemuda itu di buat terkejut dengan permintaan mamanya yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
"Enggak, ma, Afan gak mau!"
"Ini demi kebaikan kamu, nak."
"Kebaikan? Mana ada kebaikan kayak gitu, pokoknya Afan gak mau titik."
____
"Mami yang bener dong, ini udah gak jaman main jodoh-jodohan. Eby udah gede, udah bisa pilih sendiri."
"Gak ada penolakan, intinya harus mau."
____
"Haha mama bercanda 'kan? Pasti mama lagi nge-prank Zayyan 'kan?" ucap Zayyan yang masih tak percaya dengan apa yang di katakan mamanya barusan. "Zayyan gak lagi ulang tahun, ma, udah jangan prank Zayyan lagi."
"Mama gak lagi nge-prank, Zayyan. Kamu mama jodohkan dengan anak temannya mama."
"What?" bola mata Zayyan melebar dengan mulut terbuka lebar kala itu juga
Grub cowok coll😎
Afan: Woy.. masa iya gue dijodohin sih🙉
Eby: @Afan serius lo di jodohin juga, fan?
Zayyan: @Eby hah? di jodohin juga, berarti lo juga di jodohin jug dong, by?
Eby: iya🙂, gue kira mami bercanda ternyata gue beneran di jodohin.
Afan: Gue udah tolak perjodohan itu tapi kalian tau sendiri mama gue kayak gimana orangnya, gak lucu banget tiba-tiba di jodoh-jodohin kayak gini.
Rakha: What? kalian bertiga dijodohin? Ini kalian lagi gak nge-prank gue 'kan?
Eby: serius kha, memangnya lo enggak di jodohin?
Afan: @Rakha iya kha, lo enggak di jodohin juga sama nyokap lo?
Zayyan: Tapi kata mama tadi, kita beempat di jodohin semua sama anak temen lama mereka
Rakha: hah? Tapi bunda gak ada bilang apa-apa sama gue, eh tapi tadi bunda bilang mau ngobrol serius apa jangan-jangan...
Rakha langsung mematikan hanphone-nya, segera ia pergi menemui bundanya di ruang keluarga.
Di ruang keluarga bunda-nya Rakha sudah menunggu kedatangannya, wanita baya itu duduk sembari bertukar pesan pada teman-temannya.
"Bunda mau ngomongin soal apa?"
Anggun menoleh kala mendengar suara putranya yang ternyata sudah duduk di sampingnya.
"Bunda mau ngajak kamu ketemu sama temen lama bunda, mau bahas perjodohan kalian."
Mendengar penuturan bunda-nya membuat Rakha seketika bangkit dari duduknya. "Perjodohan? Bunda bercanda 'kan? Rakha masih muda loh bund, masih sekolah juga. Rakha bisa cari pasangan hidup sendiri kalo sudah waktunya."
Anggun menarik lengan putranya agar kembali duduk di sampingnya. "Bunda gak pernah minta apa-apa loh sama kamu, dan ini permintaan pertama bunda. Tapi kamu enggak mau mengabulinnya, bunda kecewa." ucap Anggun dengan menitikan air matanya
Melihat air mata bunda-nya yang menitik membuat Rakha merasa bersalah, tapi ia juga tidak mau di jodohkan. Rakha menarik napas dalam-dalam sebelum kembali bersuara.
"Rakha bakal ngabulin permintaan bunda, tapi jagan hal kek gini bunda. Rakha gak mau di jodoh-jodohin." ucap Rakha pelan, ia berusaha menahan diri agar tidak meninggikan suara yang mungkin akan membuat bunda-nya sakit hati
"Ya sudah bunda gak bisa maksa kamu, tinggalin bunda di sini sendiri." ucap bunda Anggun yang kembali menitikan air mata. "Hiks.. Padahal anak-anak temannya bunda udah setuju semua, cuma kamu yang gak mau."
"Huft.." Rakha menghela napas berat. "Oke, Rakha mau di jodohin. Tapi bunda jangan nangis lagi." Rakha mengapus air mata bunda-nya dan setelah itu langsung memeluknya.
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻