Gricelin Noah Fallon ingin merayakan ulang tahun Calon Tunangannya Harley Gunawan dihotel, tak disangka Harley yang ditunggu tidak datang dan malah tiga pria lain yang masuk ke dalam kamar hotel yang dia pesan.
Dia yang sudah diberikan obat perangsang oleh ibu kandungnya tidak bisa menolak sentuhan pada kembar dan sangat hebat diatas ranjang.
Tak disangka, semua hal yang terjadi malam itu adalah konspirasi ibu kandungannya Marina Fallon, yang ingin menghancurkan hidupnya dan membuat Harley berpaling pada anak tirinya Diandra Atmaja.
Semua itu, ibunya lakukan untuk mendapatkan cinta dari suami dan anak tirinya.
Tapi takdir berkata lain, Gricelin yang hamil anak ketiga kembar itu malah dicintai secara ugal-ugalan, bahkan ketiga kembar itu membantunya balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria callista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Tuan, tolong ampuni saya! Saya tidak ada niat untuk menipu Anda, sebelumnya uang itu memang ada, tapi ... "
Ucapan Gricelin terhenti, dia sebenarnya ingin mengatakan lebih lanjut, tapi dia menyadari.
Tidak semua orang peduli dengan masalah pribadi orang lain.
Regan yang sudah berpakaian utuh memakaikan jubah handuk pada Gricelin.
Gricelin menoleh, menatap Regan dengan tatapan terimakasih.
"Kak Rava, aku akan membayar uang yang sudah kakak keluarkan untuk membeli Gricelin," kata Regan.
Gricelin menoleh ke arah Regan dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Tapi, sekarang lepaskan dia! Kasihan, dia itu tertipu," kata Regan yang sudah mulai sangat memahami situasi yang terjadi.
Awalanya dia mengira kalau Gricelin jual mahal, dan mengatakan semua kebohongan.
Dan sekarang dia sadar, dari awal Gricelin memang tidak pernah berbohong.
Ia sedari tadi mencoba untuk menerka-nerka apa yang terjadi, dan yang ada di otaknya hanyalah Gricelin yang ditipu dan dimanfaatkan oleh keluarganya, bahkan pacarnya pun ikut andil.
"Melepaskannya?" tanya Rava seraya menaikkan satu alisnya
Wajah Rivan dan Regan seketika menegang, kala melihat kakak kembar pertama mereka memperlihatkan ekspresi yang begitu serius.
Rava adalah seorang yang kejam, ia tidak akan mengampuni orang yang menentang keputusannya termasuk keluarga sendiri.
"Apakah aku salah bicara?" gumam Regan.
"Aku dan Gricelin Noah Fallon akan menikah, dan dalam perjanjian kita. Kita bertiga akan menikahi satu wanita yang sama bukan?"
"Apa menikah?" celetuk Rivan dan Regan bersamaan.
Baik Rivan dan Regan pun menatap ke arah Gricelin. "Menikah dengan gadis ini? Dia belum dewasa?" Imbuh Rivan, mengingat Gricelin yang belum berumur 20 tahun.
Walaupun Rivan tertarik dan suka pada Gricelin pada pandangan pertama, tapi untuk menikah.
Ia tidak pernah kepikiran untuk menikah sekarang, apalagi dengan gadis muda yang umurnya jauh dibawahnya.
Sementara Regan yang memang dari awal, sangat tertarik pada Gricelin.
Ia juga tidak pernah terpikirkan didalam otaknya, akan menikahi gadis itu sekarang.
Apalagi mereka baru bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain.
"Gak ... Aku gak bisa menikah dengan orang asing seperti mu, apalagi harus menikahi tiga orang sekaligus," kata Gricelin seraya menatap tajam ke arah Rava.
Lalu tatapannya beralih menatap Rivan dan Regan.
Walaupun wajah Rava sekarang ini sangat menyeramkan, tapi Gricelin sama sekali tidak ketakutan.
"Oh ... " Respon Rava santai menanggapi amarah Gricelin.
Rava berjalan mendekat ke arah gadis itu, lalu mencengkram dagunya.
"Memangnya kamu punya pilihan, hah?"
"Iya, jelas aku punya pilihan. Dan aku menolak untuk menikah denganmu," kata Gricelin dengan suara lantang tanpa rasa takut.
Dia sekarang ini terlihat begitu sangat percaya diri.
Rava hanya tersenyum miring, belum pernah ada orang yang berbicara dengan nada tinggi padanya.
Ia mengambil laptop Rivan, lalu menunjukkan artikel viral yang ada di internet dan beberapa media sosial.
Walaupun Gricelin berbicara tidak sopan dan marah pada dirinya, Rava terlihat tenang dan tidak marah.
Bahkan kedua sudutnya bibitnya nampak terangkat, hal itu membuat Rivan dan Regan menjadi bingung, dengan sikap aneh yang ditunjukkan oleh Kakak tertua mereka.
"Jika kamu ingin artikel ini menghilang dalam sekejap, kamu harus menandatangani surat perjanjian untuk menikah denganku!" jelas Rava santai.
"Apa?" celetuk Gricelin terkejut.
Rava semakin mendekatkan tubuhnya, lalu mengambil jubah mandi yang sebelumnya melilit tubuh Gricelin dengan kasar.
"Bagaimanapun semalam aku sudah mengambil hal yang paling berharga di hidupmu. Tunangan mu juga tidak mungkin mau menerima bekasku, apalagi semalam dia juga sudah bertunangan dengan saudara tiri mu." Rava menunjukkan sebuah artikel lain ke Gricelin.
"Calon tunangan Harley sudah berganti menjadi Adik Tirinya, hal itu terjadi karena Gricelin Noah Fallon ketahuan pergi ke kamar hotel bersama 3 orang pria."
Artikel itu membuat sekujur tubuh Gricelin menegang.
Bahkan didalam artikel itu juga memperlihatkan potret dirinya yang masuk ke dalam kamar hotel di ikuti oleh tiga orang pria dari belakang.
"Gimana?" tanya Rava seraya menatap Gricelin yang sekarang ini tanpa sehelai benangpun.
Rava terus menatap Gricelin dari atas ke bawah tanpa berkedip sedikitpun.
****
Sehari sebelumnya.
Gricelin Noah Fallon menunggu Harley Gunawan pacar sekaligus calon tunangannya sendirian didalam kamar hotel, hatinya berdebar keras.
Membayangkan sebuah momen kemesraan yang sudah beberapa tahun ini dia lewatkan bersama dengan Harley.
Dia duduk disebuah kursi dengan beberapa makanan dan kue ulang tahun yang sudah dipersiapkan oleh pihak hotel.
Tapi sudah sejam menunggu, Harley belum saja menampakkan batang hidungnya.
"Harley kamu kok belum datang sih!" Desahnya dengan wajah kecewa.
Tiba-tiba terdengar suara orang yang membuka pintu hotel dengan kartu.
Gricelin yang mulai sedikit panik tanpa sadar meminum whiskey yang ada didepannya, dia langsung bersembunyi dan tak lupa mematikan lampu.
Dia melakukan hal itu karena ingin membuat kejutan.
"Harley, semoga kebersamaan yang kita jalani sekarang ini akan menjadi awal yang baik untuk hubungan kita," gumam Gricelin pelan, hatinya berdebar keras membayangkan senyuman Harley dan ucapan terimakasih Harley yang akan dia terima.
Mengingat jika selama ini hubungannya dengan Harley selalu diganggu oleh saudara Tirinya yang bernama Diandra Atmaja, yang tak lain dan tak bukan sepupu kandungnya sendiri.
Gricelin masih bersembunyi dibelakang tirai.
Dia benar- benar dibuat gugup, membayangkan adegan romantis Harley akan melamar dirinya.
Sesuai dengan janji Harley pada mendiang ayahnya sebelum meninggal dunia.
Tapi kedua bola mata Gricelin membulat sempurna, setelah lampu dihidupkan.
Dia malah melihat punggung tiga orang pria kekar yang terlihat sangat asing.
"Salah satu dari mereka bukan Harley," gumam Gricelin.
Dia melihat sekeliling, ingin kabur melewati jendela.
Tapi saat ingin berjalan mengendap ke arah jendela hotel, tangannya malah ditangkap seseorang.
"Mau kemana?" ucap seorang pria asing yang masuk ke dalam kamar hotelnya.
"Sa ... Saya salah masuk kamar hotel, tolong! Biarkan saya keluar dari sini," kata Gricelin dengan nada panik.
Tapi yang aneh, tubuhnya malah meliuk- meliuk seperti orang yang sedang kepanasan.
"Kamu gak salah kamar! Ayo layani kami," ujar pria asing itu.
"Apa layani?" Gumam Gricelin menirukan kata pria asing itu.
Sebelum dirinya bisa bereaksi, tubuhnya sudah digendong ala karung beras dan dilempar ke dalam ranjang.
Dengan tenaga ekstra, pakaian yang menempel ditubuhnya sudah dilepas.
Gricelin ingin melawan, tapi kedua tangannya malah dipegang dua pria lain.
"Tolong!"
Walaupun Gricelin berteriak minta tolong, berusaha menolak apa yang dilakukan ketiga pria asing yang bergantian menindih tubuhnya.
Tapi tubuhnya benar-benar tidak menolak.
Tubuhnya malah merespon dengan hal yang berbeda.
Mereka terus saja memainkan tubuhnya, bahkan semakin lama Gricelin mengikuti permainan itu.