NovelToon NovelToon
CINTA DI BALIK DENDAM SANG BODYGUARD

CINTA DI BALIK DENDAM SANG BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:772
Nilai: 5
Nama Author: Rii Rya

dendam adalah hidupnya. Melindungi adalah tugasnya. Tapi saat hati mulai jatuh pada wanita yang seharusnya hanya ia jaga, Alejandro terjebak antara cinta... dan balas dendam yang belum usai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rii Rya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 4

~~jangan lupa tinggalkan komentar dan dukungannya

Di ruangan bernuansa vintage dengan gaya eropa, Sean duduk menopang kaki nya sembari membaca artikel ditangan nya.

Sesekali tangan kirinya ia gunakan untuk mengetuk-ngetuk ujung nikotin nya ke pinggiran asbak berbentuk seperti macan kumbang itu.

Sean menghentikan aktivitas dan mematikan rokok ditangan nya saat melihat sang putra tunggal nya turun dari lantai atas sambil menggeret koper nya.

"Sudah selesai?"

Ryuga mengangguk dengan semangat 45 karena akhirnya, impiannya untuk kembali ke tanah air setelah 4 tahun tinggal di Rusia akhirnya terwujud.

Awalnya, ryuga menolak keras perintah Sean yang meminta agar dia melanjutkan studinya di negeri beruang merah itu.

Akan tetapi, ancaman Daddy nya lebih berbahaya dan membuat nya tidak bisa berkutik dan mau tak mau harus menurut.

Sean memberi ancaman pada ryuga jika dia tidak setuju maka dia tidak akan diizinkan untuk menikahi Kinara setelah selesai kuliah seperti permintaan ryuga ketika dia masih berusia 18 tahun waktu itu.

Dan juga ryuga dilarang menghubungi Kinara sebelum dia benar-benar berhasil menjalankan apa yang Sean tugaskan selama di Rusia.

Sean melakukan semua ini demi kebaikan ryuga, Sean ingin membentuk putra satu-satunya itu menjadi pribadi yang tangguh dan tanggap terhadap situasi apapun. Sean sangat paham bahwa kehidupan mafia yang sebelumnya dia jalani tidak pernah berhenti begitu saja, akan lebih banyak kejahatan yang menunggu untuk menghancurkan atau melenyapkan dia dan keturunannya.

Saat sampai di depan pintu, Sean sengaja menghentikan langkahnya dan spontan berbalik arah kebelakang dan melayangkan tinjunya secara tiba-tiba ke arah ryuga.

Refleks pria yang kini tumbuh dewasa itu menahan kepalan tinju sang ayah dengan tepat dan akurat.

Sean tersenyum puas melihat perkembangan ryuga. Tidak sia-sia dia melatih sang putra membuat pertahanan diri.

"Daddy! Kau mengagetkanku saja." Gerutu Ryu kesal.

"Besok setelah Daddy kembali dari kantor, bersiaplah untuk hadir di pertemuan organisasi black panther," ucap Sean lalu pergi meninggalkan Ryu yang masih mematung ditempatnya.

"Apa? Black panther? Hiii.. seram." Ryuga bergidik ngeri membayangkan bagaimana dirinya harus bergabung bersama dengan kumpulan orang-orang kuat berbadan besar dan kekar itu.

"Bergegaslah atau kau ingin menetap di sini!" Teriak Sean yang sudah berada di dalam mobil membuat ryuga langsung mengangkat koper besar itu dengan tergesa-gesa.

Setelah melakukan perjalanan udara selama 16 jam akhirnya Sean dan ryuga sampai di kediaman mereka dengan selamat.

Alana yang melihat kepulangan suami dan putra tercintanya langsung berlarian menyambut mereka dengan penuh antusias.

Alana membentangkan kedua tangannya membuat ryuga dan Sean berebut untuk dipeluk.

"Ih, Daddy apaan sih, sama anak sendiri juga iri dengki nya nggak habis-habis," ryuga kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai karena Sean mendorongnya agar tidak bisa memeluk sang mommy.

Alana tertawa geli melihat bagaimana tingkah konyol dua orang yang paling berharga di hidupnya itu.

"Ingat, besok kau harus bersiap-siap dan jangan sampai terlambat," ucap Sean yang langsung menarik istrinya membawa nya kembali kedalam.

Ryuga tersenyum senang melihat bagaimana harmonisnya hubungan kedua orang tuanya dan sedetik kemudian dia baru menyadari sesuatu.

"Daddy, kembalikan dulu ponsel ku, aku harus menghubungi Kinara sebelum dia benar-benar memblokirku!" Teriaknya sambil setengah berlari mengejar Sean yang baru saja masuk kedalam kamar.

Keesokan harinya, di acara pertemuan organisasi black panther...

Seorang pria yang telah siaga menunggu didepan gedung besar itu dengan sigap membukakan pintu mobil untuk Sean rajendra yang baru tiba.

Sean membenarkan jas hitam nya, pria itu melangkah dengan tenang dan penuh wibawa diusianya yang semakin matang membuat aura kepemimpinan nya semakin bersinar.

Belasan orang yang juga menunggu didepan, mereka semua langsung menunduk hormat saat Sean melangkah melewati jalan utama.

Suasana di dalam gedung besar itu tampak teratur. Beberapa petinggi partai politik dan pejabat lainnya juga turut hadir dalam acara kembalinya organisasi tersebut.

Di tahunnya yang ke-15 , nama BLACK PANTHER masih tetap berjaya dan masih berada ditempat nya menduduki peringkat pertama sebagai organisasi mafia yang paling di takuti.

Setelah kepergian kakeknya, sang pendiri utama organisasi itu, Sean akhirnya mengembangkan sayap black panther merambah ke dunia politik dan memperbesar wilayah kekuasaan. 

Organisasi yang dulunya sempat bergerak di bidang bisnis barang haram itu, kini sudah tidak lagi menyentuh bisnis terlarang tersebut karena Sean yang setia menjaga janjinya pada istri tercinta nya, Alana rajendra.

"Selamat malam tuan Hansen, aku tidak menyangka anda akan hadir di acara ini. Dimana Ben, aku tidak melihatnya?" Sapa Sean saat melihat atensi ayahnya Ben. Mantan asisten pribadi nya dulu.

"Aku datang kesini bersama Ben. Dia membujuk ku untuk ikut dengan nya padahal kau tahu sendiri kalau aku sering mabuk udara jika harus bolak-balik naik pesawat," Tuan Hansen tertawa kecil.

"Nah, itu dia putraku," Kedua orang itu menoleh kearah Ben yang setengah berlari mendekati mereka berdua.

"Tuan muda," Ben langsung memeluk Sean dengan erat. Pria itu sangat terharu akhirnya bisa bertemu kembali dengan tuan muda nya dulu.

"Jangan panggil aku seperti itu, aku sudah terlalu tua untuk kau sebut begitu, ben," ucap Sean tertawa singkat dan menepuk-nepuk punggung Ben.

"Tidak, bagiku kau tetap sama. Kau adalah tuan muda Sean Rajendra yang terhormat dan kau harus menerimanya," Ben melepaskan pelukannya dan menyeka sudut matanya yang basah.

"Lihatlah putra anda tuan Hansen, sudah punya anak dua masih saja cengeng," Ejek Sean.

Ben tertawa kecil lalu melihat ke sekeliling nya 

"Dimana keponakan ku yang tampan itu? aku tidak melihatnya," Tanya Ben yang tidak mendapati sosok ryuga diantara perkumpulan itu.

Sean melirik kearah jam ditangan nya dan langsung mengeluarkan ponsel dari saku jasnya. "Tidak diangkat, kemana perginya bocah itu?" Sean jadi kesal karena putranya itu belum juga menampakkan batang hidungnya padahal acara sebentar lagi akan segera dimulai.

Setelah selesai berbincang dengan Ben dan tuan Hansen, Sean pergi ke toilet.

Setelah selesai membasuh tangan nya di westafel, Sean merasa seperti ada yang sedang mengawasinya.

Sean mengeringkan tangannya dan langsung keluar dari toilet. Tak lama, Sean menghentikan langkahnya saat melihat adanya bayangan seseorang yang terpantul di lantai dari arah belakang nya.

Tanpa pikir panjang lagi Sean langsung menyergap orang itu dengan cepat dan mencekik lehernya.

"Tuan, ini aku!" Pria itu lekas membuka masker hitam nya agar Sean segera mengenali wajah nya.

"ALEJANDRO?" Sean mengendurkan genggaman tangannya dan mundur selangkah sembari menyilangkan kedua tangannya didepan dada menatap tajam kearah pria yang pernah bergabung bersama organisasi black panther itu.

"Kau sigap sekali dan bahkan hampir membuat ku kehilangan nyawa dalam hitungan detik, tuan Sean," Alejandro mengusap-usap lehernya yang terasa panas dan pasti memerah karena bekas cekikkan Sean tadi.

Sean tertawa pelan lalu berdehem singkat.

"Ada apa? Tiba-tiba saja kau datang menemui ku setelah bertahun-tahun mundur dari organisasi ini," ucap Sean dengan nada datar.

"Tuan, aku butuh bantuan mu!" Alejandro menatap Sean penuh kesungguhan.

"Ini Americano pesanan anda, terima kasih. Silahkan mampir kembali." Kinara menyodorkan minuman pesanan pelanggan tersebut dengan ramah.

Ica rekan kerjanya menyenggol lengan Kinara yang tengah membersihkan area barista.

"Kin, lihat kearah sana, itu cowok dari tadi kok nggak pergi-pergi ya. Mana bentar lagi kita tutup," Gerutu nya.

"Biar aku yang samperin," Kinara melepaskan apron dibadan nya dan langsung pergi menghampiri orang itu.

"Maaf mengganggu, tapi kami sebentar lagi akan tutup. Apakah Anda ingin memesan sesuatu lagi untuk di bawa pulang?" Tanya Kinara dengan hati-hati, dia takut jika membuat orang itu tersinggung.

Pria yang memakai masker dan topi itu mendongakkan wajahnya menatap Kinara. Wajah yang sangat dia rindukan selama ini.

Tanpa kinara duga, pria itu langsung berdiri dan menarik tangan nya membawa nya keluar.

Kinara membuka paksa masker pria itu beserta topi nya. Seketika gadis cantik itu membeku sepersekian detik hingga akhirnya dia tersadar bahwa yang ada didepannya saat ini adalah ryuga altara Rajendra, pria yang pernah mengatakan akan menikahinya tapi malah menghilang tanpa kabar selama bertahun-tahun.

"Kinara," panggil nya dengan suara tercekat.

"Maaf, anda salah orang!" Ryuga menahan tangan gadis itu yang sengaja ingin menghindar dari nya.

"Lepas atau aku teriak?" Ancam Kinara namun gertakan semacam itu sama sekali tidak mempan bagi seorang ryuga.

"Kalau kau mau teriak, silahkan saja. Maka aku tinggal bilang kalau kau adalah calon istri ku," ucapan ryuga barusan membuat Kinara langsung menginjak kaki pria itu dengan kuat sehingga membuat nya meringis menahan sakit.

"Calon istri. calon istri...sialan!" Kinara langsung berjongkok dan menutup wajahnya, gadis itu tampak terisak-isak.

Ryuga ikut berjongkok dan memeluk Kinara.

"Maafkan aku, maafkan aku, Ra..."

"Aku akan menjelaskan semuanya sama kamu, tentang kemana dan apa saja yang aku lakukan selama ini tanpa kabar hingga akhirnya aku muncul menemui mu tiba-tiba seperti ini." 

"Please listen to me, Kinara Larasati!" Ryu merasa sangat bersalah dan takut jika Kinara tidak mau menerima dirinya lagi.

Gadis itu mendongak menatap wajah ryuga, dia juga sangat merindukan sosok pria itu selama ini, dia tidak benar-benar membenci pria itu. Dia hanya merasa kehilangan sosok nya.

"Ryu"

"Iya, Ra..."

"Ryu..."

"Iya, Ada apa?" Tanya Ryu dengan lembut sehingga membuat tangisan Kinara pecah seketika membuat Ryu gelagapan dan panik.

Kedua insan itu melepaskan rindu mereka berdua dengan bercerita satu sama lain tentang apa saja hal yang terjadi selama mereka berpisah.

Ryu ikut prihatin dan berbelasungkawa atas kepergian Kirana, kembaran Kinara yang tak lain adalah calon kakak iparnya.

Kinara memperhatikan Ryuga yang tengah menikmati es krim nya sambil terus mengayunkan ayunan besi yang mereka duduki di taman.

"Kau sebenarnya mau pergi kemana dengan pakaian formal seperti itu, Ryu?" Tanya Kinara yang heran melihat betapa rapi nya penampilan pria itu.

Ryuga melirik kearah jas hitam nya lalu sedetik kemudian dia tersadar dan langsung berdiri seketika seakan telah menduduki seratus paku.

"Astaga, aku lupa kalau Daddy meminta ku datang ke acara nya!" Pekiknya bahkan tak sadar es krim ditangan nya terjatuh.

"Ya tuhan, tamatlah sudah riwayat ku!"

1
Mamimi Samejima
Terinspirasi
Rock
Gak nyangka bisa sebagus ini.
Rya_rii: terima kasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!