Kisah ini menceritakan tentang Sagara dan Allana yang dipersatukan karena adanya perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Perjodohan yang awalnya ditolak keras oleh Allana, tetapi pada akhirny...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adtnaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan keluarga
Satu minggu setelah mengetahui perihal perjodohan tersebut, entah kenapa Allana merasa lebih sering bertemu dengan Sagara di sekolah, padahal sebelum sebelumnya Allana hampir tidak pernah melihat batang hidung Sagara di sekolah.
Walaupun sering bertemu secara tidak sengaja di sekolah, mereka berdua masih tampak acuh satu sama lain. Allana juga tidak tahu apakah Sagara sudah mengetahui perihal perjodohan tersebut atau bahkan belum tahu sama sekali.
Malam ini Bunda Michel mengajak Allana pergi ke salah satu mall yang berada di kota tempat mereka tinggal. Bunda Michel memang sering kali mengajak putri semata wayangnya untuk pergi berbelanja terkadang juga hanya sekedar jalan jalan sembari mencari makanan.
Biasanya seusai berbelanja Bunda mengajak Allana untuk makan di salah satu resto yang masih berada di dalam mall tersebut, tetapi entah kenapa malam ini Bunda mengajak Allana untuk makan di luar,
“Makannya di resto biasa yang ada di jalan mawar aja yaaa, bunda sekalian mau ketemu temen bunda sebentar” ucap Bunda Michel kepada Allana,
Tanpa banyak tanya Allana hanya mengangukan kepala tanpa adanya penolakan.
Singkat cerita sesampainya Bunda dan Allana di resto yang mereka tuju, Bunda jalan terlebih dahulu diikuti oleh Allana yang berjalan di belakangnya.
“Lohhh kok ada papa??” tanya Allana dalam hati,
Baru saja berjalan memasuki resto tersebut, Allana mlihat Baskara yang sedang berbincang dengan tiga orang yang tidak bisa Allana lihat wajahnya.
Perasaan Allana mulai tidak enak, entah kenapa setelah melihat keberadaan Baskara, Allana menjadi sedikit gelisah.
“Selamat malamm.. maaf kami terlambat” ucap Bunda Michel menyapa ketiga orang yang sedang berbincang dengan Baskara,
“Lohhh…. Sagaraaa???” ucap Allana ketika melihat salah satu dari mereka yang tidak lain dan tidak bukan adalah Sagara sang berandalan sekolah,
“Allanaaa, salim dulu sama om dan tante” pinta Baskara kepada putri semata wayangnya tersebut,
“Malam ommm.. malam tanteee” ucap Allana sembari bersalaman dengan Abimana dan Jenifer,
“Lohh.. kok tanteeee… panggil mami jenn ajaa kan kamu bakal jadi anak mamii” ucap Jenifer dengan sedikit tawa kecil,
“Heheee,, iya mamii” jawab Allana dengan senyuman yang terlihat sangat terpaksa.
Beberapa kali Allana berpendapat dan mengatakan jika ia menolak perjodohan tersebut, tetapi hasilnya tetap saja nihil, Baskara dan Michel terus meminta drinya untuk menuruti apapun yang telah Baskara dan Michel putuskan untuk kebaikan dirinya.
Bisa di lihat dari wajah Allana saat itu jika dia merasa tidak nyaman berada di tengah obrolan yang membicarakan tentang perjodohan dirinya dengan Sagara.
Yang lebih membuat Allana merasa kesal, sejak awal membahas perihal perjodohan dan pertunangan dirinya dengan Sagara, tidak ada penolakan sama sekali dari Sagara yang dari tadi hanya terlihat acuh.
Tanpa aba aba dank ode apapun, tiba tiba Sagara beranjak dari tempat duduknya lalu mengajak Allana pergi dari tempat tersebut. Sagara menarik tangan Allana dan menggenggamnya dengan sangat kuat tetapi Sagara tidak menariknya dengan kasar.
“Apaasihhhh mauu kemanaaaa” seru Allana walaupun sembari terus mengikuti langkah kaki Sagara yang mulai berjalan keluar dari resto tersebut,
Sagara menghentikan langkah kakinya di sebuah taman yang berada di belakang resto, sebenarnya itu bukan hanya taman, tetapi juga bagian outdoor dari resto tersebut.
“Kenapa luuu nolak perjodohan ini?” tanya Sagara kepada Allana,
“Gua gamau punya suami berandalan sekolah kaya luuuu,,, lagian ngapain sii luu ngga berusaha nolak perjodohan ini?!!” tanya balik Allana kepada Sagara,
“Gua ngga nolak perjodohan ini karena gua suka sama luuu, jadi gua ga mungkin nolak perjodohan ini” jawaban Sagara yang membuat Allana sempat terdiam beberapa saat,
“T-tapi guaa ga suka sama luuuu,, lagian kenapa luu bisa suka sama guaa?? Sedangkan cewe yang suka sama luu tuu banyak dan mereka lebih cantik dari pada gua” tanya Allana,
Allana seakan dibuat terpaku dengan ucapan Sagara yang mengatakan bahwa Sagara menyukai dirinya. Karena menurut Allana itu sangat tidak mungkin, mereka saja tidak pernah kenal sebelumnya jadi mana mungkin Sagara bisa menyukai dirinya.
“Luuu ga perlu tau kenapa gua bisa suka sama luuu.. dan tentang semua cegil yang berusaha ngedeketin gua itu bukan urusan gua karena gua gaa suka sama mereka” jawab Sagara dengan wajah tengilnya tersebut,
“Plissss batalin perjodohan iniii,,, gua gamau nikah mudaaa,, gua masih mau kuliahh,, gua masih mau kerjaaa,, plisss batalinn perjodohan iniii” pinta Allana yang terus memohon kepada Sagara agar dia mau membatalkan semua perjodohan ini,
“Udahlahh Allanaa,, mau luu mohon mohon sampe sujut pun gua gaakan ngebatalin perjodohan inii” ucap Sagara,
“Lagi pula gua ngga akan ngelarang luu buat kuliah” lanjut Sagara,
Setelah mengucapkan hal tersebut Sagara berjalan pergi meninggalkan Allana yang masih terlihat kesal akibat perkataan Sagara yang kekeh menolak permintaan Allana untuk membatalkan perjodohan mereka.
Dengan rasa kesal dan emosi yang masih menggebu gebu, Allana kembali menghampiri kedua orang tuanya di dalam resto tersebut.
“Satu minggu lagi kalian Lamaran dan satu minggu setelah lamaran kalian berdua langsung menikah” ucap Baskara kepada Allana dan Sagara,
“WHATTTT?????” pekik Allana yang merasa sangat terkejut mendengar kabar tersebut,
“Pahhh itu mepet banget lohhhh” lanjut Allana,
“Kalian tenang aja, biar kami semua yang ngurus pernikahan kalian, nanti kalian tinggal fitting baju aja” ucap Mami Jennn dengan sangat tenang,
“Sagaraa gimanaa?? Kamu ngga keberatan kan??” tanya Baskaran kepada Sagara,
“Ngga kok pahhh, lebih cepat kan lebih baik” jawab Sagara dengan wajah jail menatap Allana yang tampak kesal tetapi tidak bisa melakukan apapun,
Malam ini merupakan malam yang paling Allana bencii, tidak pernah terfikir fikirannya bahwa malam ini akan terjadi di dalam hidupnya.
Tetapi mau bagaimana pun Allana tidak mampu membantah perkataan kedua orang tuanya, dengan rasa sangat terpaksa Allana mengiyakan perjodohan dan pernikahan yang akan di gelar dalam waktu dekat.
Sejak malam itu hingga beberapa hari kedepan Allana selalu menghindari kedua orang tuanya, bahkan yang tadinya Allana selalu sarapan setiap pagi, kini Allana lebih memilih untuk sarapan di kantin sekolah.
Tidak hanya itu, Allana yang awalnya selalu di antar oleh Baskara, setelah malam itu Allana selalu meminta supir pribadi untuk mengantarnya ke sekolah.
Perubahan sikap Allana pun menjadi tanda tanya besar untuk Carla, karena beberapa hari ini Allana lebih banyak diam padahal biasanya Allana adalah siswa paling berisik di kelasnya.
“Lann luu kenapa sii?? Kok belakangan ini banyak diem??” tanya Carla kepada Allana,
“Gua gapapa kok” jawab Allana dengan singkat diikuti dengan senyum tipis yang terliat dari bibir cantiknya,
“Ada masalah keluargaa?? Beberapa hari ii kayanya luu di anter supir teruss,,, dan sejak itu juga luu jadi selalu sarapan di kantin,, luu kenapaa??? Sini cerita sama guaaa” ucap Carla yang ternyata menyadari perubahan perubahan yang terjadi terhadap sahabatnya tersebut,
“Sebenernyaaa…..”
***