NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Alaric membuka laptopnya, kemudian mengutak-atik keyboard laptop untuk mencari informasi tentang pembalap itu.

Tidak sulit baginya untuk mendapatkan informasi tersebut. Walaupun pembalap itu selalu menutupi wajahnya dengan masker.

"Tidak ada yang tidak mungkin. Sangat mudah mendapatkan informasi mu. Indah, kamu terlihat lemah dan manja juga genit. Tapi ternyata ini cara mu menyembunyikan identitas mu," gumam Alaric.

Alaric kemudian menutup laptopnya dan berbaring di tempat tidur. Ia mulai tertarik dengan kepribadian gadis itu.

Apalagi setelah mengetahui informasi tentang Indah yang memiliki banyak prestasi. Bahkan Alaric juga mengetahui jika Indah bukan cewek lemah.

Alaric tersenyum, perutnya tiba-tiba merasa lapar. Kemudian Alaric mengambil pop mie untuk mengganjal perut.

Cukup seduh dengan air panas, Alaric sudah bisa menikmati nya. Alaric pun mulai makan hingga makanan itu habis tak tersisa.

Sementara di sisi lain ...

Indah yang baru tiba di rumahnya pun langsung masuk. Ternyata kedua orang tuanya masih belum tidur.

"Ibu!" Indah dengan senang hati memperlihatkan piala kemenangan nya.

"Menang lagi?" tanya Alia ibunya Indah.

"Iya Bu, putri siapa dulu," kata Indah menjawab ibunya.

Dedi juga tersenyum bangga. Dedi dulunya juga seorang pembalap nasional. Sekarang sudah pensiun karena kecelakaan.

"Kamu ini, sifat mu sudah seperti laki-laki. Ibu khawatir tidak ada yang pria yang mau sama kamu," kata Alia.

"Ibu, ucapkan lah yang baik-baik untuk anak ibu. Siapa tahu nanti ada seorang pangeran datang melamar?" ujar Indah bercanda.

"Pangeran dari mana yang mau sama gadis tengil kayak kamu. Tidak ada feminim-feminim nya sama sekali," kata Alia.

Indah tidak menjawab, ia langsung pamit ke kamar. Indah tidak perduli mau dibilang gadis tomboy dan tidak feminim. Yang penting dia nyaman dengan kehidupannya sekarang.

"Sudahlah Bu, lagipula dia sudah besar dan tahu jaga diri," kata Dedi.

"Ayah, justru karena dia sudah besar, Ibu semakin khawatir. Apalagi dia anak perempuan kita satu-satunya. Kalau sampai tidak ada yang mau sama dia. Bagaimana?"

"Sebaiknya kita istirahat, Ibu pasti sudah lelah, kan?" Dedi membujuk istrinya agar tidak ngomel-ngomel lagi.

Alia pun menurut saja. Dia tahu hobi putrinya menurun dari suaminya yang juga hobi balapan.

Keesokan harinya ...

Alaric sudah kembali bekerja seperti biasa. Hari ini ia sengaja keluar rumah lebih awal dari kemarin.

Hingga ia tidak bertemu dengan Irma yang membawakan nya sarapan. Alaric tidak tahu harus menghindar sampai kapan?

Yang pasti, ia berusaha sebisa mungkin menghindarinya agar tidak menimbulkan masalah ke depannya.

Alaric tiba di tempat kerjanya, seperti sebelumnya tempat kerjanya belum buka karena masih pagi.

Alaric duduk di motornya sambil bermain ponsel. Waktu setengah jam menurutnya cukup lama menunggu.

Jadi, daripada bosan Alaric memutuskan bermain ponsel saja. Sedang asyik bermain ponsel, sebuah mobil berhenti di dekatnya.

Alaric segera menyimpan ponsel saat melihat mobil yang di kenalnya. Alaric segera turun dari motornya dan berdiri.

"Boss, tumben datang awal?" tanya Alaric. Alaric bertanya seperti itu karena belum jam 7.

"Kamu belum sarapan, kan? Ini saya bawakan untukmu." Miranda menyerahkan plastik berisi makanan.

"Aku sudah sarapan tadi di rumah, tapi boss, terima kasih banyak," ucap Alaric.

Alaric menerima makanan tersebut. Karena merasa tidak enak untuk menolaknya, ia pun segera memakannya.

Miranda juga memberikan kunci cadangan kepada Alaric. Karena Alaric selalu datang lebih awal. Agar Alaric tidak menunggu di luar.

"Belum waktunya kerja, bagaimana kalau kamu temani saya ngobrol?" tanya Miranda.

Alaric terdiam, tapi ia mengangguk sambil mengunyah makanan. Karena seperti kebiasaan keluarganya, tidak berbicara saat makan.

"Maaf boss, aku habiskan ini dulu," kata Alaric akhirnya. Miranda mengangguk, sebenarnya banyak yang ingin dia tanyakan tentang anak itu.

Setelah selesai makan, Alaric sudah siap berbicara dengan Miranda. Alaric pun meminta Miranda untuk berbicara.

"Apa kamu seorang pembalap?" tanya Miranda.

Alaric terdiam. Ia ragu untuk menjawab pertanyaan Miranda kepadanya. Sebenarnya sudah dari kemarin Miranda ingin menanyakan tentang itu.

"Oke, kamu tidak perlu jawab, saya sudah bisa menebak dari cara mu menyetir kalau kamu seorang pembalap. Kenapa kamu mau kerja di sini?" tanya Miranda lagi.

"Ee aku, aku bukan seorang pembalap. Bukannya kemarin boss yang minta aku secepat mungkin?" jawab Alaric.

Miranda tersenyum. Kemudian dia bercerita jika suaminya dulu juga seorang pembalap nasional. Namun kecelakaan tragis telah merenggut nyawa suaminya.

Sementara Dedi yang juga mengalami kecelakaan waktu itu juga terluka parah. Namun tidak sampai meninggal.

"Suamiku meninggal saat usia anakku baru setahun. Saya tidak menikah lagi karena terlalu mencintainya dan hanya fokus menurus salon mobil ini. Dulunya salon mobil ini hanya menerima khusus mobil balap saja, tapi semenjak suamiku meninggal, semua berubah dan saya menerima mobil biasa," ungkap Miranda.

Miranda tertunduk, selama ini dia tidak pernah cerita kepada siapapun. Namun setelah melihat keahlian Alaric dalam menyetir mobil, dia pun mau bercerita pengalaman hidupnya.

"Boss, boleh pinjam mobil, aku ingin menemui Pak Dedi. Aku merasa ada yang janggal dengan kecelakaan itu," kata Alaric.

Alaric tidak perduli walau nanti dia di pecat. Yang penting dia ingin mendengar langsung dari Dedi dan setelah itu akan mencaritahu penyebabnya sekaligus pelakunya.

Mengingat pengalaman nya, dalam dunia balapan pasti ada orang yang berniat ingin menjatuhkan dengan cara apapun.

"Boleh, aku beri libur kamu hari ini," ujar Miranda kemudian menyerahkan kunci mobilnya.

Alaric mengambil tas ransel miliknya yang selalu di bawanya ke manapun. Kemudian, tanpa membuang waktu Alaric pun segera masuk ke dalam mobil dan langsung melaju pergi.

"Huh, masih mau menyangkal, saya tahu bedanya pembalap dan bukan," kata Miranda berbicara sendiri.

Miranda pun masuk ke dalam. Ia duduk di kursi di dalam ruangannya. Tidak berapa lama para pekerja nya pun berdatangan.

Boni melihat motor Alaric, namun dia tidak menemukan Alaric. Karena penasaran, ia pun bertanya kepada boss nya.

"Masuk!" pinta Miranda setelah pintu di ketuk.

"Maaf boss, saya mau tanya, Alaric motornya ada, tapi dia tidak ada?"

"Oh itu, saya suruh dia mengantar barang ke salon mobil cabang," jawab Miranda.

Boni pun pamit keluar, karena ia hanya ingin menanyakan tentang itu saja. Miranda menghitung waktu memperkirakan kedatangan Alaric ke sana.

Namun karena tidak terburu-buru, jadi Alaric lebih santai saat menyetir. Miranda menelepon Dedi. Dedi mengatakan jika Alaric belum sampai.

Padahal sudah di perkirakan lebih oleh Miranda. Namun Miranda hanya tersenyum saja.

"Sebenarnya ada keperluan apa?" tanya Dedi melalui telepon.

"Tunggu saja, nanti kamu juga tahu sendiri," jawab Miranda.

Kemudian Miranda menutup teleponnya setelah selesai berbicara. Dedi masih penasaran dan akan menunggu kedatangan Alaric.

1
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
Zea Rahmat
heri heri cari masalah lu... nanti kaya reihan di tinggal di hutan 😀🤣😆😁
Rohana Omar: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣betul tu jgn main2 dgn pangeran tu....m
total 1 replies
@pry😛
da disilip" kn tntg mafia np kk🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!