Bertemu dan bercinta karena sebuah jebakan . Akan kah kisah satu malam ini malah akan menjadi kisah jebakan terindah bagi mereka berdua.
ikuti Kisah Arka Ratya Hardaka bersama Clare Louisa.
#clue nya adalah: Baca lagi yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#2
“Ya tuhan aku harus kemana??” seru Clare berpeganan di dinding.
“Aku tidak boleh berlama-lama disini! Aku harus segera pergi! Tidak! aku tidak bisa pergi dalam keadaan begiini!! Aku harus mencari kamar yang terbuka! Tu buh ku benar-benar terasa pan as!!” gumam nya sambil melihat ke segala ara.
Clare pun melangkah kaki ke arah kanan.
Sebuah pilihan asal yang di ambil nya karena dia sendiri tidak tahu kemana sebenarnya dia ingin pergi.
Clare berjalan tergopoh-gopoh sambil mendorong pintu kamar satu persatu, berharap ada salah satu kamar yang pintu nya tidak terkunci.
Setelah cukup lama Clare berjalan, akhirnya Clare menemukan sebuah kamar yang pintu nya tidak terkunci.
Clare mendorong pintu kamar itu.
Mungkin semua orang akan mengatakan Clare sudah gila berani masuk ke kamar orang yang tidak dia kenal begitu saja.
Tapi tidak untuk Clare. Sebab saat ini kewarasan otak nya sudah sirna semua nya.
Yang terasa kini oleh nya hanya tubuhnya yang terasa kian memanas.
Dan hanya satu saja tujuan masuk ke kamar itu, dia ingin mencari bak mandi untuk merendam tubuh nya yang terasa panas dari dalam itu.
Clare pun masuk. Dalam pandangannya sama sekali tidak ada siapa-siapa dalam kamar itu.
Clare langsung mencari kamar mandi sebab ia ingin merendam tubuhnya di dalam bathup.
Tanpa ada rasa ragu, begitu ia menjumpai kamar mandi, Clare langsung masuk ke dalam kamar mandi itu.
Dalam keadaan yang semakin tidak stabil, Clare mengisi bathup dengan air dingin kemudian ia mulai menanggal pakaiannya.
Setelah semua pakaiannya tanggal, Clare pun masuk ke dalam bathup dan tanpa ia sadari ia pun mulai tertidur.
Itu adalah hal terakhir yang Clare ingat saat ia bangun pagi harinya.
Namun yang menjadi pertanyaan besarnya keesokan hari nya adalah, mengapa saat dia membuka mata nya, bukan nya kamar mandi yang dia lihat, melainkan punggung seorang pria.
Punggung yang terlihat tegap dan kekar tapi sangat halus bagikan porselin.
“Mati aku! kenapa aku bisa ada disini??” gumam Clare pelan. Clare menggigit kuku nya. Dia harus berpikir cepat sebelum pira ini berbalik.
“Melihat dari punggung nya yang polos, sepertinya telah terjadi sesuatu antara aku dan dia.” Clare pelan-pelan mengangkat selimutnya dan benar saja, tubuhnya sudah sepolos bayi di balik selimut itu.
Setelah melihat kondisi diri nya, Clare semakin yakin kalau setelah terjadi sesuatu antara dirinya dan pria itu.
“Aku harus pergi sekarang juga!” ujar Clare semakin panik.
Clare pun pelan-pelan turun dari tempat tidur itu. Tapi saat dia akan beranjak turun, Clare merasakan pedih di selang kangnnya.
Walaupun masih muda, tapi Clare tahu mengapa bagian inti nya terasa sakit.
Itu sudah pasti karena sela put da ra nya telah di sobek oleh pria yang sedang tertidur pulas itu.
Pria yang telah me me ra wa ni nya selamam.
Clare sebenarnya bukan wanita yang kuat hanya saja untuk saat ini, cukup air mata nya jatuh ke dalam saja.
Tidak perlu dia meraung untuk mengekspresikan semua rasa yang bercampur di dalam dirinya.
Sebab, pertama hal itu percuma, secara semua nya telah terjadi.
Dan kedua dia harus kabur dari tempat itu.
Kalau dia meraung meluapkan isi hati nya maka sudah pasti pria itu akan terbangun. Dan jika pria itu terbangun, siapa yang tahu apa yang akan pria itu lakukan.
Clare melihat ke segela arah untuk mencari pakaiannya. Clare lupa kalau pakaiannya dia copot di kamar mandi.
“Astaga!! Aku menanggalkan pakaian ku di kamar mandi!! Kenapa malah aku cari di dalam ruangan ini." Clare bangkit dan mencoba untuk berjalan. Walaupun pedih tapi dia tetap coba untuk berjalan.