Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penundaan
Kediaman Su Memiliki 1 istri sah dan 3 selir, istri sah bernama An Hu yang berasal dari salah satu dari tiga keluarga terpandang di kekaisaran utara, Ray Su sangat menyayangi istrinya tersebut namun sayang An Hu meninggal setelah melahirkan Maeli Su.
Selir pertama bernama La Xia berasal dari keluarga Xia walaupun bukan dari salah satu keluarga terpandang, namun keluarganya masih sangat di hormati di kekaisaran utara sebab ayahnya adalah hakim, keluarganya pernah terkena musibah yang kemudian di bantu oleh An Hu sehingga dia sangat menghormati An Hu dan juga menyayangi Maeli Su seperti anaknya sendiri, namun dia jarang berada di kediaman sebab harus selalu menemani sang suami pergi dari pernikahannya dia memiliki putra yang bernama Bryn Su.
Selir Kedua berasal dari keluarga Le, bernama Zia Le keluarganya tidak memiliki pengaruh apapun di ke kaisaran, namun dia sering manjadi Nyonya rumah ketika La Xia pergi bersama Ray Su, dan ketika mereka kembali maka La Xia lah yang akan menduduki posisi nyonya rumah, Zia Le memiliki dua orang putri yang bernama Lira Su dan Mira Su.
Selir ketiga bernama Aria dia tidak memiliki nama keluarga di belakang namanya karena dia merupakan pelayan yang dibawa An Hu bersamanya ke kediaman dan karena alasan itulah Ray Su pun mengangkatnya menjadi selir, sebab dia tau bahwa Aria sangat menyanyangi An Hu dan begitu pula sebaliknya. Aria juga menyayangi Maeli Su seperti anaknya namun dia tak pernah mendapatkan kabar buruk dari kediaman Maeli Su sehingga dia tidak tau keadaan Maeli Su, Aria memiliki seorang putri yang bernama Eli Su.
La Xia dan Aria menyayangi Maeli Su seperti anak mereka sendiri begitu pula Bryan Su dan Eli Su yang menyayangi Maeli Su seperti kakak mereka sendiri. Namun Maeli Su tak pernah tau akan hal itu, sebab dia tak pernah membuka dirinya untuk mereka bahkan untuk ayahnya sendiri, dan juga Lira Su dan Mira Su selalu berkata bahwa tak ada yang pernah menganggapnya ada di kediaman itu, bahkan Zia Le selalu mengatakan dia nyonya rumah di kediaman ini jika Maeli Su berani mengatakan hal buruk kepada ayahnya maka Zia Le tak segan-segan membunuhnya.
***
"Tok tok tok"
Bunyi ketukan pintu seketika membuyarkan Maeli Su dari lamunannya "Nona, bolehkah saya masuk?" tanya Lili dari balik pintu yang kemudian di jawab "Masuklah" oleh Maeli Su.
ketika Lili sudah berada di hadapannya Lili pun berkata "Nona, pangeran mahkota sudah tiba, dan nona di minta segera menuju ke ruang keluarga".
Maeli Su yang mendengar hal itu pun menarik tipis bibirnya ke atas seolah-olah akan segera terlepas dari beban hidup yang berat lalu dia pun berkata "tolong ambilkan air untuk mencuci wajahku lalu dandani aku seperti biasanya".
Maeli Su berkata seperti itu sebab dia tidak mau jika putra mahkota mengetahui wajahnya yang sesungguhnya, maka itu akan membuatnya susah terlepas dari pembatalan pernikahan, sebab dia tau bahwa putra mahkota sangat mata keranjang dan dia sangat menyukai sekali wanita yang berparas cantik.
Awalnya dia tak tau bagaimana parasnya saat ini namun ketika tadi pagi setalah dayangnya Lili pergi dia menuju ke arah cermin dan seketika dia terkejut melihat betapa cantiknya paras raga ini, bahkan tanpa make up sama sekali, dia sendiripun tak henti-hentinya mengaguminya, namun sayang beberapa bekas luka ini sangat mengganggu".
Setelah Siap di dandani oleh Lili, Maeli Su sengaja mengganti bajunya dengan baju yang lebih jelek dari yang di kenakannya sebelumnya, hal ini dia lakukan agar putra mahkota semakin membencinya, setelah selesai dia pun berjalan ke arah ruang keluarga bersama dengan Lili yang berjalan di belakangnya.
Setelah sampai dia memberi hormat kepada pangeran lalu kepada nyonya rumah setelah itu dia duduk di bangku yang sudah di sediakan, di depannya ada nyonya rumah di samping kirinya ada Mira Su dan di samping Mira Su ada Lira Su yang tengah menempelkan badanya di tubuh pangeran, sedangkan di samping nyonya rumah ada selir Aria dan anaknya Eli Su.
"mulai hari ini pernikahan antara aku Reno Lu putra mahkota kerajaan utara dengan Maeli Su putri sampah dari kediaman Su di batalkan atas titah kaisar".
Mendengar hal itu Maeli Su hanya diam dan menundukkan kepalanya namun tanpa disadari siapapun ada senyum tipis yang terangkat di bibirnya.
Namun tidak dengan Aria selir ke tiga ayahnya dia menjadi murka dan berkata "Mohon maaf pangeran mahkota pembatalan pernikahan tidak bisa di lakukan tanpa adanya dekrit langsung dari yang mulia kaisar, dan disatu sisi tuan besar dan nyonya kediaman rumah sedang tidak berada di tempat".
Mendengar hal itu Maeli Su pun terkejut, sebab yang dia tau jika Zia Le lah nyonya rumah di kediaman ini dan hal ini membuat dia yakin bahwa sebenarnya banyak hal yang dia tidak tau tentang kediaman yang di tepatinya ini, dia teringat bahwa raga ini dulunya sangat menutupi dirinya dari keluarganya sehingga tidak ada yang tau bahwa dia telah di tindas habis-habisan bahkan banyak sekali bekas luka di sekujur tubuhnya.
Sedangkan Zia Le yang mendengar hal itu menjadi sangat geram, sebab Aria telah menampar wajahnya langsung di depan tamu terhormat dan menyadarkannya bahwa dia hanya nyonya rumah pengganti namun berbeda dengan putra mahkota dia masih berfikir jernih, jika dia melakukan apa yang di katakan selir Aria bukankah itu jauh lebih baik kedepannya.
"Baiklah pembatalan pernikahan ini akan di tunda 2 minggu lagi menunggu tuan Ray su dan nyonya La Xia kembali, dan dekritnya akan dikeluarkan pada saat itu pula"
Setelah mengatakan hal tersebut putra mahkota berjalan keluar dari ruangan itu yang diikuti dengan Lira Su yang berniat mengantarkan putra mahkota kedepan kediaman keluarga Su, tentu saja sepanjang perjalan dia tak henti-hentinya menggoda putra mahkota.
Sedangkan di ruangan keluarga, Zia Le telah pergi tanpa mengatakan apapun tentunya dengan muka di tekuk dan dipenuhi amarah, sedangkan Aria, Eli Su dan Maeli Su masih di sana.
Aria pun berjalan ke arah Maeli Su dan berlutut, nona jika ada kesulitan yang nona hadapi ceritakanlah kepada hamba nona, jangan nona simpan sendiri sebab hamba tidak akan mungkin membiarkan nona terluka, hamba sangat menyayangi nyonya seperti saudara saya sendiri, dan saya juga sangat menyayangi nona seperti anak saya sendiri.
Mendengar hal itu Maeli Su seketika tau bahwa orang yang di hadapannya adalah salah satu orang yang merawatnya dari kecil dan juga merupakan dayang ibunya sekaligus selir ayahnya. Melihat Aria berlutut, Maeli Su seketika membangunkan badan Aria dan mengajaknya duduk di kursi lalu kemudian Maeli Su pun duduk di sampingnya.
"Kak, sebenarnya apa saja yang mereka lakukan kepada kakak? sebab aku merasa aneh tidak ada satu kabarpun tentang kakak yang sampai di kediaman kami, seperti ada yang sengaja menutupinya dari kami" ucap Eli Su dengan wajah seriusnya.