NovelToon NovelToon
Menikahi Pengawal Pribadi

Menikahi Pengawal Pribadi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Titin

Jelita Sasongko putri satu satunya keluarga Dery Sasongko dipaksa menikah dengan Evan Nugraha pengawal pribadi ayahnya. Jelita harus menikahi Evan selama dua tahun atau seluruh harta ayahnya beralih ke panti asuhan. Demi ketidak relaan meninggalkan kehidupan mewah yang selama ini dia jalani dia setuju menikahi pengawal pribadi ayahnya. Ayahnya berharap selama kurun waktu dua tahun, putrinya akan mencintai Evan.

Akankah keinginan Dery Sasongko terwujud, bagaimana dengan cinta mati Jelita pada sosok Boy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2

Dering Alrm yang begitu nyaring tak mampu membangunkan Jelita. Dia terpaksa bangun saat Evan mengetuk pintu kamarnya berulang kali. Ditambah teriakan Evan yang mampu membangunkan pengguni apartemen sebelah.

Dengan mata sedikit tertutup Jelita turun dari ranjangnya, beranjak menuju pintu.

"Ada apa? Kenapa ribut sekali," ujar Jelita dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Sudah siang, Nana harus kuliah dan aku harus bekerja. Cepat mandi aku tunggu di meja makan." ujar Evan tegas. Jelita membulatkan matanya menatap punggung Evan. Apa tadi itu? apa dia sedang memerintah Jelita?!

Setelah membersihkan diri dan berpakaian rapi, Jelita bergegas keruang makan menemui Evan. Dia sudah ingin menghardik Evan, tapi urung dia lakukan. Kalimat yang tadi telah dia rangkai berantakan seketika. Saat melihat Evan sudah menyiapkan menu sarapan pagi untuk mereka.

"Kau memasak lagi?" Tanya Jelita seraya menarik kursi di depan Evan.

"Hemm." sahut Evan dengan gumaman. Setelah mengisi piring Jelita dia meletakkan didepan jelita, lalu mengisi piringnya sendiri.

"Jam berapa kau menyiapkan semua ini?" Jelita masih penasaran, jam berapa lelaki ini bangun lalu menyiapkan sarapan pagi untuknya. Menu yang tak sederhana menurut Jelita. Nasi goreng dengan potongan udang. Lalu di tambah dengan sepotong ayam goreng yang sangat crunchy. Rasa yang tak bisa dianggap sepele, bahkan nasi goreng kantin kalah lezat.

"Lain kali aku akan membangunkan nona saat bangun pagi," ujar Evan tanpa melihat Jelita.

"Ihh mimpi!" cebik Jelita. Evan tertawa tanpa suara menatap wajah manyun istrinya.

"Cepat habiskan sarapan nona. Kita sudah akan berangakat," ujar Evan sembari beranjak bangkit. Dengan cekatan dia membereskan sisa sarapannya, mencuci piring kotor miliknya, lalu melerakkannya di tempat piring.

"Jangan bilang kamu ngantarin aku kekampus. Aku gak mau ada gosip!" Evan yang sudah bersiap masuk kamarnya, menghentikan langkahnya lalu beralih menatap Jelita lekat.

"Aku hanya pengawal pribadi nona, bagaimana bisa menyebabkan gosib untuk nona."

Jelita terdiam, ucapan Evan benar. Dia hanya seorang pengawal apa yang dipusingkan.

"Bagaimana, sudah bisa pergi?" Tanya Evan tanpa melepas pandangannya dari Jelita. Jelita mengangguk pelan lalu masuk kedalam kamarnya mengambil keperluan kuliahnya. Sementara Evan cuma bisa menghela napas dalam.

Masalah kembali muncul saat Evan memberi Jelita uang jajan sebesar lima puluh ribu.

"Cuma segini? apa kau bercanda?!" Seru Jelita tak terima.

"Lebih dari itu kita tidak bisa makan." Ujar Evan santai, sembari memasang seat belt.

"Evan kau mau membuatku malu! apa kata temanku kalau mereka tau aku hanya punya selembar uang biru ini!" cicit Jelita. Entah sudah berapa kali Evan menarik nafas dalam.

"Nona bisa bilang pada teman nona kalau nona lagi dapat hukuman dari tuan Sasongko. Bukankah setahun lalu nona pernah dihukum tak mendapatkan uang jajan sepeserpun. Bahkan nona terpaksa menumpang hidup dengan Sella teman kuliah nona," ujar Evan sembari melajukan mobilnya meninggalkan basement apartemennya.

"Kau! bagaimana bisa tau masalah pribadiku? kau mengikuti aku ya?!" Seru Jelita panik. Bagaimana bisa Evan tau kisahnya setahun lalu.

"Aku, mengikuti nona buat apa?"

"Kalau tidak, bagaimana kau bisa tau masalah pribadiku. Bahkan itu kejadian setahun lalu."

"Nona lupa aku siapa, aku pengawal pribadi tuan. Masalah internal di mansion tuan Sasongko kami semua tau." Jelas Evan dengan ekspresi datar.

Jelita terdiam, ucapan Evan benar. Dia yang terlalu paranoid terhadap Evan.

Setelahnya Jelita tak lagi buka suara sampai mobil Evan berhenti didepan kampusnya.

"Jangan telan jemput aku," ujar Jelita mengingatkan.

"Masukkan nomor nona, telpon aku kalau sudah pulang." Evan mengulurkan gawai miliknya pada Jelita.

"Apa ini perlu?" Tanya Jelita ragu.

"Tentu, aku juga tidak akan sembarangan menghubungi nona," ujar Evan meyakinkan Jelita. Walau ragu tapi akhirnya Jelita me-save nomornya di gawai milik Evan.

Jelita baru saja memasuki halaman kampus, seseorang merangkulnya dari belakang.

"Boy, jaga sikapmu!" Bentak Jelita. Replek tubuhnya berbalik mencari mobil Evan ditempat dia parkir tadi, hatinya lega saat mobil Evan sudah tak terlihat lagi disana. Eh tunggu sikap apa ini, kenapa harus takut dilihat Evan. Bukankah dia sudah membahas boy pada Evan.

"Kau terlalu kaku Jelita, aku kekasihmu bukan lelaki lain." protes boy. Sudah berpacaran setahun, tapi berciu man saja tak pernah. Walau boy sangat ingin melakukan, tapi batasan-batasan yang dibangun Jelita membuatnya tak berdaya.

"Hanya pacar, kapan saja bisa putus. Aku tidak mau jadi bekasmu saat kita putus." kalimat ini bukan yang pertama kali keluar dari bibir Jelita. Boy cuma bisa pasrah walau dia ingin.

"Je! ke cafe yok, aku belum sarapan!" Seru Sella dari kejauhan. Jelita cuma menggeleng sebagai penolakan. Dia cuma punya lima puluh ribu, paling bisa cuma makan dikantin kampus. Lagi pula Evan sudah membuatkan sarapan lezat untuknya tadi.

"Udah sarapan dirumah tadi," ujar Jelita.

"Oke deh kalau gitu." Sella pergi dengan lainnya. Sementara Jelita dan boy menuju kekelas.

"Tadi diantar siapa?" Tanya Boy sembari mensejajari langkah jelita.

"Biasa orang suruhan papa."

"Papamu gak takut kamu tergoda orang suruhannya. Menurut pengamatanku dia lumayan tampan."

"Jangan takut, masih lebih tampan kamu dari dia. Jadi mana mungkin aku tergoda," ujar Jelita dengan kerling manja.

"Yang bener?"

"Iya!"

Boy terkekeh, dengan lembut dia mengaitkan jemarinya pada jemari Jelita, membawa langkah mereka menuju ruang kelas. Walau hanya itu yang bisa Boy dapat dari Jelita tapi mampu membuat hatinya berbunga. Tapi entah mengapa perbuatan boy ini membuat Jelita tak enak hati. Hati kecilnya merasa bersalah pada Evan, bagaimanapun dia sudah sah menjadi istri Evan. Perbuatan seperti ini apa pantas dilakukan seorang istri.

"Ada apa?" Tanya Boy kecewa saat Jelita melepas genggamannya.

"Gak enak diliatin orang tuh," sahut Jelita sembari mengedarkan pandangan keseluruh kelas.

"Alasan kamu Je!" Rajuk Boy sembari mendahului langkah Jelita. Jelita hanya mampu menarik napas dalam. Entah mengapa sejak akad diucapkan Evan dia seperti terikat secara batin dengan Evan. Dia ingin mengelak, tapi rasa ini datang sendiri. Menegaskan siapa dia disamping Evan. Apa pun niat mereka saat menikah, pernikahan mereka sah secara hukum dan agama.

"Marah?" Tanya Jelita dengan suara lembut.

"Menurutmu? Semakin hari kau terasa semakin jauh Je, aku ragu apa kau masih memiliki rasa terhadapku," keluh Boy dengan mimik sedih.

"Boy, kau tau dari awal. Sedekat apapun hubungan kita, aku tak mau melewati batas terlalu jauh. Sekarang kenapa itu jadi masalah."

"Menyentuh tanganmu saja, akan melewati batas apa? " Jelita hanya diam. Dia tak ingin terus berdebat sementara kelas sudah mulai ramai.

"Sudahlah jangan marah lagi. Pulang nanti kau bisa bisa mengandeng tanganku sepuasnya." bujuk Jelita dengan suara lembut. Wajah Boy berubah ceria, marahnya tadi hilang seketika.

.

To be continuous

Terimakasih yang sudah kasih dukungan, semoga cerita ini tetap bisa menghibur Readers tercinta.

1
andhist82
Ceritanya apik banget,feelnya dapat..asli suka novelnya,terima kasih karyanya..💖🙏
Wy Ky
keren
Yantik Purwati
Luar biasa
George Lovink
Cih...saat Evan bersama Kiara dia mencibir...apa saat bersama Boy pernah ia berpikir perasaan Evan...
RaFa
karya ini sungguh saya suka karena tokohnya lelaki setia dan cerita tidak bertele-tele.
Juprianto
Luar biasa
Heriah Riduan Nasir
kayka nya suami tenang aja pas di tlp jelita bilang ada yg kepung mobil nya 😀
Sarah Yuniani
Evan cool banget .. bikin visual nya dong thooor
Sarah Yuniani
seru ceritanya ..
Sarah Yuniani
soo suuwiiiit
Sarah Yuniani
suka di part awal , kisahnya lucuuuu
Sarah Yuniani
meleleh oi ... rasa sayang mereka nggak lebay ❤️
Sarah Yuniani
MasyaAllah... selalu suka dengan halal ❤️
Sabaku No Gaara
hehhh...dtng lagi 1 kutu kupret
Sabaku No Gaara
wow ...daebak 👏👏👏👏👏
Sabaku No Gaara
makax jgn mancing²...sdh terpancing nyahok loe
Juna Dong
luar biasa
Jamilah Hidirmanto
kisah cinta yang luar biasa krennnnnnnn aq suka 💘💘💘
Sabaku No Gaara
Luar biasa
George Lovink
Apa semua perempuan sama ...jaman sekarang yach...itu kenyataan yang terjadi...mencintai orang lain tapi tidur dan hamil dengan pria lain...ini murahan...saya lebih respek kepada seorang pelacur.Mereka tidak munafik...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!