NovelToon NovelToon
My Posesif Husband

My Posesif Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:16.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Season 2 'Married With Ketos'

Menjalani hubungan jarak jauh itu susah dijalani bagi sebagian orang yang tidak kuat menahan rindu. Seperti kata Dylan, rindu itu berat dan..

Begitu juga yang sedang dijalani oleh pasangan muda Alsava dan Gerald. Ibarat kata baru diajak terbang tinggi kemudian harus terhempas pada sebuah kenyataan. Kenyataan bahwa salah satu dari mereka harus mengejar cita-cita dan impian.


Lalu bagaimana pertemuan mereka setelah lama terpisah? masih samakah hati yang dulu dirasa?

Jawabannya ada di kisah cinta mereka yang baru ya gaes 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebentar Lagi

Alsa berdiri di depan pasangan sejoli yang sedang menunggu perintahnya. Matanya menyipit menatap Abim yang begitu tajam menatapnya.

"By jangan kayak singa gitu deh liatin Alsanya," perintah Icha membuat Abim menoleh ke arah Icha.

"Gue yang nyuruh Al buat iya-in permintaan Kak Viko," lanjut Icha lagi, dan kali ini membuat Abim menghela napas seraya menatap Icha sesal.

Sesal akan perintah Icha untuk Alsa. Tidak tahu saja Icha apa yang harus dikatakan Abim kepada Gerald. Apa lagi Abim sudah berjanji untuk tidak berbohong sedikitpun dengan Gerald tentang Alsa.

"Udah deh, gue cuma balik sama tuh cowok, lo tahu gue gimana Bim," jelas Alsa menatap Abim penuh percaya.

Alsa menyerahkan kunci mobilnya kepada Icha. "Jangan lupa ke rumah Kia," ucap Alsa dan dijawab Icha dengan acungan jempolnya.

Alsa memang berniat untuk meminta Viko mengantarnya ke rumah Kia. Tidak akan lucu jika Alsa sampai di antar Viko ke rumah suami atau rumahnya sendiri. Yang ada hidup Alsa semakin tidak tenang dengan kedatangan Viko nantinya. Semua sudah Alsa pikirkan secara matang-matang ketika menerima permintaan Viko untuk yang kesekian kalinya.

Setelah kepergian Alsa. Abim kini beralih menatap Icha horor.

"Paan sih? jangan kaku gitu deh, Al nggak selingkuh dari Kak Gerald, dia cuma lagi berusaha biar Kak Viko nggak deketin lagi," jelas Icha yang terdengar tidak masuk akal sama sekali bagi Abim.

"Lo nggak tahu gimana Gerald sekarang, akhhh...!" kesal Abim seraya mengacak rambutnya frustasi.

"Lah...kenapa sama Kak Gerald by?" teriak Icha melihat kepergian Abim menuju ke dalam mobilnya.

"Akhhh...pusing gue pada aneh aja," gumam Icha masuk ke dalam mobil.

Sementara Alsa kini sedang menatap Viko jengah. Bagaimana tidak jengah ketika dirinya bersiap untuk cepat pulang dan mengakhiri waktu berduanya dengan Viko malah Ninda datang secara tiba-tiba.

Dan di sinilah mereka sekarang. Masih di tempat parkir mobil kampus dengan Viko yang sedang mencoba untuk menolak Ninda secara halus.

"Ninda stop! gue sama Alsa mau balik!" tolak Viko menatap tajam ke arah Ninda.

Ninda menatap Viko kesal, bergantian menatap Alsa dengan marah.

"Oke Vik, tapi lo harus tahu, cewek yang lo kira baik ini, nggak seperti apa yang lo pikirkan," ucap Ninda seraya melirik ke arah Alsa.

Alsa menghela napas. Harusnya Ninda berterus terang saja mengatakan kepada Viko jika Alsa sudah mempunyai kekasih. Toh itu malah semakin membantunya agar Viko tidak lagi terus mendekatinya.

"Gue paham," jawab Viko tidak begitu peduli dengan ucapan Ninda.

Ninda melangkah lebih mendekat ke arah Alsa. Lalu menatap Alsa tajam. "Kali ini gue nggak akan kalah dari lo," bisik Ninda membuat Alsa tersenyum.

"Ambilah sesuatu yang sebenarnya nggak gue minta," ucapan Alsa membuat langkah kaki Ninda terhenti.

Sebelum kembali pergi. Ninda sempat menatap Alsa penuh arti.

"Gue heran, kenapa dia selalu cari gara-gara sama lo," ucap Viko yang tidak mendapat respon dari Alsa.

Selama di perjalanan. Alsa hanya diam menimbang keputusannya saat ini semoga yang terbaik, sedangkan Viko banyak bertanya meski hanya dijawab Alsa dengan senyum dan anggukan kepala saja.

"Alsa," panggil Viko membuat Alsa menoleh.

"Ini hari terbahagia buat gue," lanjut Viko dengan senyum tampannya.

Lagi-lagi Alsa hanya tersenyum menanggapinya. Alsa lebih memilih untuk melirik ponselnya. Sejak kemarin Gerald belum mengabarinya. Dan ini yang pertama kalinya Gerald tidak mengabarinya dengan waktu yang cukup lama bagi mereka.

Sampai mobil Viko berhenti di depan gerbang rumah Kia. Alsa baru tersadar.

"Makasih Vik, gue duluan," pamit Alsa berniat untuk keluar mobil. Tetapi tangan Viko sudah lebih dulu mencegah kepergian Alsa.

"Alsa."

Alsa menoleh. Melirik ke arah tangannya yang saat ini masih dipegang oleh Viko.

"Sorry," ucap Viko melepaskan pegangan tangannya pada tangan Alsa.

"Perasaan gue masih sama," ucap Viko yang sebenarnya kembali mengungkapkan perasaannya seperti beberapa bulan yang lalu.

Alsa menghela napas. "Dan jawaban gue masih sama," jawab Alsa lalu keluar dari mobil Viko.

Sebelum benar-benar pergi. Alsa kembali menoleh ke arah Viko. "Jangan buang waktu untuk sesuatu yang sia-sia Viko." Alsa berbalik badan untuk masuk.

"Jika belum terlambat, gue bakal berusaha buat waktu yang sia-sia itu berharga Alsa."

Jawaban Viko menyentil hati Alsa. Sudah berkali-kali Alsa katakan jika dirinya mempunyai kekasih. Tetapi lelaki tampan itu masih tetap pada pendiriannya untuk bisa mendapatkan Alsa. Seolah tuli dengan semua yang sudah Alsa katakan.

Terkadang Alsa ingin memperjelas statusnya kepada Viko, tetapi Alsa belum cukup yakin meminta ijin kepada Gerald.

Alsa mengepalkan tangannya kuat. Lalu masuk ke dalam tanpa mempedulikan ucapan terakhir Viko tadi.

Ting

Alsa melirik ke arah layar ponselnya. Nama Gerald yang tertera membuat senyum Alsa seketika melebar.

Hubby

Kangen nggak?

Alsa menggeleng. Gerald masih saja selalu bertanya seperti itu.

Mine

Kalau gue jawab iya, apa lo akan datang?

Setelah membalas pesan singkat Gerald. Alsa kembali melangkah masuk ke dalam rumah Kia. Pesan singkat yang Gerald kirimkan sudah membuatnya lega. Setidaknya Gerald di sana masih ingat dengannya. Dan semoga saja hatinya juga masih sama seperti dulu.

Dan lagi-lagi di tempat lain. Senyum Gerald tidak kalah lebar dari Alsa tadi. Matanya menatap ke arah sekelilingnya. Dimana banyak pesawat yang ada di tempat itu.

"Wait baby," gumamnya melangkah masuk ke dalam pesawat.

Hari ini, Gerald berniat untuk pulang menemui istrinya. Sudah cukup dia menahan rindu dengan Alsa yang mendapat perhatian dari banyak pria.

Selama ini, Gerald sudah menahan sabar untuk pulang, sampai waktunya tiba dan sekarang inilah waktunya.

Gerald juga sudah tahu masalah pelik yang kedua orang tua Alsa hadapi, meski belum bisa menyelesaikannya, tetapi Gerald sudah tahu poin dari masalah itu sendiri.

"Permisi," sapa gadis yang ternyata mendapat kursi di sebelah Gerald.

Gerald mengangguk tanpa menjawab. Menggeser sedikit tubuhnya agar tidak terlalu dekat dengan gadis itu.

Setelah duduk. Gadis itu melirik ke arah Gerald. Rasanya sedikit kesal karena baru kali ini dirinya tidak dilirik sama sekali oleh seorang laki-laki.

Padahal sangat terlihat jelas jika gadis itu begitu menarik orang-orang disekitarnya, apa lagi kaum Adam yang melihatnya. Sudah pasti akan langsung terpikat dengannya.

Tampan, tapi sombong sekali dia Batin gadis itu masih dengan ekor matanya melirik ke arah Gerald.

"Permisi, boleh tanya sekarang jam berapa?" tanya gadis itu berniat agar Gerald mau meliriknya.

Gerald melihat arloji di tangannya. "Pukul 6," jawab Gerald singkat tanpa menoleh ke arah gadis itu sedikitpun.

Gadis itu mengangguk, merasa kesal tetapi juga sangat tertantang dengan lelaki di sebelahnya ini. Merasa kehabisan ide untuk membuat Gerald menoleh ke arahnya. Gadis itu mengetukkan jemarinya mencari ide yang tepat.

Sementara Gerald sibuk memikirkan hadiah yang pas untuk Alsa nanti. Senyumnya terukir tampan mengingat sebentar lagi akan bertemu dengan Alsa. Sampai membuat gadis di sebelahnya itu terkejut menyadari lelaki di sebelahnya ini bukan hanya tampan, tetapi sangatlah tampan.

"Sempurna," gumamnya tanpa di sadari.

"Miss u more badut cantik," ucap Gerald mencium cincin yang tersemat di jemari manisnya.

1
Nouna Chaca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
qilaaazxxx
bahkan lebih dari itu!!luka yg dirasain alsa!!!
qilaaazxxx
demi apaa!!!university of oxford dongg😭😭
Nouna Chaca
/Smile//Smile//Smile//Smile/
Nouna Chaca
/Awkward//Awkward//Awkward/ aku yg malu
Lenni Namora
Luar biasa
Qamaa
gak ada lanjutannya damarrel kak
MPit Mpit MPit
bagussss ih ceritanya akuh cuma punya 1 vote syudah akuh layangkan padamu Thor...
MPit Mpit MPit
akuh akan bilang sama author..thorr titip 1 cowok kaya Gerald untuk anak akuh..hihihihi
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
novi 99
Leona sama seperti maminya ..

gak da tali pernikahan sudah punya anak ..

yang penting happy ending .

semoga Verrel sama Viko gak ada dendam dengan keluarga Alsa saat mereka bebas dari penjara nantinya
novi 99
astaga Gerald .../Facepalm/...
ajak aja Alsa untuk rencana tambah adik untuk El.



mami Eva sudah nyakitin batin Alsa masih juga nampar Alsa dua kali .
salah mam Eva sendiri , pas kembali datang malah nyakitin Alsa lebih dalam .
walaupun alasan apapun gak boleh dong gitu
novi 99
banyak yang suka sama Alsa.

mungkin aska , masih gak bisa move on
Anonymous
keren
novi 99
Gerald teledor , mana pengawal yang biasa jagain Alsa , sudah tau Verrel pasti datang kan sidang cerai.
novi 99
sweet banget mereka ...
cuma maminya aja yang durjana ...


vereel balik , musuh dalam selimut ..
novi 99
fix ini Gerald yang ngidam ....bener kata abim ..

gak usah alibi Gerald... bilang aja lagi Gemes/Facepalm/
Hana keun💜
Lumayan
Tamariska Almendi
seru sihhhh tapi kadang bikin kesel juga soal nya ada aja yg suka sama gerald atau alsa tapi ini seruuuu ,bikin season 3 nya ya buat abim sama icha
Tamariska Almendi
thor bikin season 3 kek Abim sama icha nikahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!