Dinda Khoirunisa adalah gadis sederhana dan hidup di Panti Asuhan. Keberuntungan berpihak padanya. Atasan ditempatnya bekerja mengangkatnya menjadi adik angkatnya. Hingga nasib mempertemukan Dinda dengan Kades setempat.
" Kalau gitu kamu juga bisa panggil saya Dimas saja ya... Biar lebih akrab... " ucap Dimas.
" Kalau saya manggil Anda dengan nama saja kayaknya kesannya kurang sopan... Saya panggil Mas Dimas saja gimana...? Oya kenapa Bapak... Maksud saya kenapa Mas malam-malam berhenti dipinggir jalan seperti ini...." ucap Dinda.
Akankah Dinda bisa membuat hati sang Kepala Desa menjadi hangat..?
Akankah cinta Sang Kades berlabuh kepada Dinda..?
Yuk simak kisahnya... Dan jangan lupa minta dukungannya ya... Terimakasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kisworowati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Dinda Khoirunisa seorang gadis yatim piatu yang mempunyai kepribadian rendah hati mengasihi anak-anak yang senasib dengannya. Dirinya besar di Panti Asuhan dan telah menjadi bagian terpenting didalam panti asuhan. Dirinya diberikan tanggungjawab untuk mengajukan berbagai proposal untuk menunjang kebutuhan panti dan anak-anak yatim piatu.
Dinda juga telah bekerja sebagai tenaga Administrasi disebuah Bengkel Mobil terkenal dikotanya. Dinda juga sebagai seorang aktivis sosial yang sangat aktif.
Pagi ini Dinda bangun pagi untuk membantu ibu panti menyiapkan sarapan untuk anak-anak. Dengan telaten Dinda mengerjakannya bersama ibu panti dan teman yang lainnya.
Selesai menyiapkan sarapannya. Dinda masuk ke kamarnya untuk mandi dan bersiap berangkat bekerja. Setelah selesai bersiap Dinda menuju meja makan disana telah banyak anak-anak yang telah memulai sarapannya. Dinda menghampiri Ibu Panti.
" Ibu... Ayo makan bersama Dinda..." ucap Dinda lembut.
" Kamu saja Nak yang makan... Ibu masih kenyang..." ucap Bu Panti seraya menatap kearah yang lain.
" Ibu... Tolong jangan seperti itu... Dinda nggak mau Ibu sakit... Ayo makan sama Dinda... Biar Dinda ambilkan ya..." ucap Dinda seraya menuntun Ibu agar duduk.
" Baiklah Nak..." ucap Ibu pasrah.
Kini Dinda mengambilkan makanan untuk Ibu Ning dan dirinya. Dan meletakkannya dimeja.
" Ibu ayok dimakan dulu... Jangan memikirkan masalah itu lagi... Insya Allah Dinda akan mendapatkannya..." ucap Dinda seraya mengelus punggung tangan Ibu Ning.
" Iya Nak... Terimakasih kamu selalu tahu apa yang sedang Ibu pikirkan... Semua anak-anak disini tergantung padamu..." ucap Ibu Ning sendu.
" Iya Ibu... Dinda akan mengajukan proposal diberbagai instansi baik negeri atau swasta... Dan Ibu jangan khawatir apabila semua usaha Dinda belum ada hasilnya.. Ibu bisa menggunakan uang hasil kerja Dinda untuk keperluan anak-anak... " ucap Dinda panjang lebar.
" Terimakasih Nak... Hatimu sungguh sangat mulia... Semoga Allah membukakan pintu rejeki untukmu..." ucap Ibu Ning seraya mengusap rambut Dinda lembut.
" Aamiin Ibu... Terimakasih atas doanya... Dan sekarang kita makan dulu... Sebentar lagi Dinda akan berangkat bekerja..." ucap Dinda tersenyum.
" Iya Nak... " ucap Ibu Ning tersenyum.
Kini mereka makan dengan nyaman. Selesai sarapan Dinda membereskan piring-piring yang kotor dan segera mencucinya. Selesai mencuci piring. Dinda langsung pamit pada Ibu Ning.
" Ibu... Dinda berangkat bekerja dulu ya...? Doakan Dinda agar semuanya berjalan dengan lancar..." ucap Dinda seraya mencium tangan Ibu Ning.
" Hati-hati dijalan ya Nak... Doa Ibu selalu untukmu... " ucap Ibu Ning seraya mengelus rambut Dinda.
" Terimakasih Ibu.... Anak-anak Kakak tinggal bekerja dulu ya... Mainnya yang sholeh jangan menyusahkan Ibu... Dan jaga Ibu... Oke...?" ucap Dinda berpesan pada anak-anak.
" Oke Kakak.... " ucap anak-anak serempak.
" Yaudah Dinda berangkat Ibu... Assalamualaikum.." ucap Dinda seraya melambaikan tangannya.
" Waalaikumsalam Kakak..."ucap mereka bersama seraya membalas lambaian tangan Dinda.
Dinda segera melajukan kendaraannya menuju tempat pekerjaannya. Sesampainya ditempat kerjanya Dinda segera membersihkan ruang kerjanya. Selesai bebersih Dinda segera menyalakan komputernya dan memeriksa orderan-orderan dari rekannya.
Selang setengah jam temannya datang. Dan menyapa Dinda.
" Hai... Cantik... udah sibuk aja nich...?" ucap Om Rio.
" Iya Om... Mumpung masih pagi pikiran masih fresh biar hasilnya perfect gitu... Biar nggak revisi Om..." ucap Dinda tersenyum manis.
" Siip.. Yaudah Om keruagan kerja dulu ya... Semangat Din... " ucap Om Rio seraya berjalan menuju meja kerjanya.
Pak kades kalah ro dinda...
🤦🤦
🤔🤔🤔