PERNIKAHAN MUDA BELIA

Hiruk pikuk lalu lintas dipagi hari ini membuat aku seorang gadis SMA bernama CAREN DANISHA berlari menuju gerbang sekolah yang hampir ditutup. "Pak Tukiman tunggu ... Jangan ditutup gerbangnya !" teriakku sambil ngos-ngosan balapan dengan detik-detik akan ditutupnya gerbang sekolah. "Aduh Neng Caren ... tumben amat telat hari ini ?" Pak Tukiman satpam sekolah SMA PANCA BHAKTI yang terkenal galak dengan kumis tebal yang melintang diatas mulutnya berucap. "Maaf pak semalam begadang ngerjain prakarya ... makanya telat bangunnya" sambil berlari aku melewati beliau dan mengucapkan terima kasih.

Seistimewa itukah aku di SMA PANCA BHAKTI ? Ya. kata orang-orang aku adalah salah satu most wanted female dan aku baru saja meletakkan jabatannya sebagai KETOS disekolah tersebut. Sehingga hubungan baik dengan guru, staf bahkan satpam disekolah tersebut sangat baik. Segera aku berlari menuju ke kelas. "Huff ... hampir saja telat" aku bergumam dan menyeka keringatnya yang muncul di dahinya.

"Careeeen ntar sore latihan drumband gak ?" tiba-tiba si pemilik suara cempreng muncul di sebelahnya. Suara itu milik salah satu sohibku yang bernama ALMA SHAFIRA. "Latihan dong ... emang kenapa nanya ? Mau nemenin ?" kujawab pertanyaan nya dengan penuh tanda tanya. "Ren ... aku bisa ikutan gak dengan kegiatan itu. Kan ini persiapan buat lomba ya ?" Alma kembali bertanya. Aku merasa curiga dengan pertanyaan Alma tadi. Karena sepengetahuanku selama ini Alma adalah gadis yang paling mageran dan tidak pernah tertarik ikut ekskul kegiatan apapun. Alasannya setiap diajak adalah takut capek, takut panas dan mager. "Aku curiga banget deh Al ... tumben kamu mau ikutan ekskul drumband ? Udah pasti capek, panas belum lagi harus ngapalin notasi lagu yang dibawakan. Sanggup kah Al ?" dan kulanjutkan ocehanku "Pasti kamu mau tebar pesona ya disana ? Emang udah gak laku nih tuan Puteri sama cowok-cowok disekolah ini ?" aku nyerocos aja sambil mempersiapkan alat tulis karena setelah bel sekolah berbunyi akan ada mapel Kimia dan tentunya quiz.

Bel sekolah berbunyi menandakan jam masuk dan mata pelajaran sudah akan dimulai. Tidak lama guru mapel Kimia masuk ke dalam kelas. "Anak-anak sesuai dengan pemberitahuan Ibu Minggu lalu bahwa hari ini kita akan ada quiz ya !" ujar Ibu Nindi guru mapel Kimia yang terkenal jutek. Tiba-tiba saja suasana ruang kelas menjadi hening, yang terlihat hanyalah siswa siswi yang sibuk mengisi lembar jawaban walaupun hanya berpura-pura karena satu dengan yang lain sedang tolah toleh mencari contekan.

Waktu telah menunjukkan 60 menit telah berlalu masih ada tersisa waktu 60 menit lagi untuk menyelesaikan soal-soal itu. Aku sudah menyelesaikan seluruh jawaban soal Kimia tersebut. "Bu, saya sudah selesai !" sambil berdiri ku serahkan lembar jawabannya. "Bagi yang sudah menyelesaikan quiz bisa langsung menyerahkan lembar jawabannya ke depan dan silahkan keluar dari kelas" kata Bu Nindi sambil ia membenahi kertas kerja yang ada di mejanya. Setelah itu mulai ada beberapa teman-teman yang telah menyelesaikan quiz nya juga. Tapi sepertinya Alma masih serius mengerjakan soalnya.

Kulangkahkan kakinya ke taman bunga depan lapangan basket. Lumayan ada kursi kosong yang bisa buat duduk sambil ngeceng. Karena sepertinya ada kelas lain yang saat ini sedang bertanding basket. Ternyata kelas si Arya Dewangga 12 IPA 1 yang lagi bermain disana. Arya si cowok yang badannya atletis, kapten basket putra dan ketua PMR SMA PANCA BHAKTI. Yah ... Arya yang selalu menunjukkan perhatiannya kepadaku sejak kelas 10 dan terkenal dengan gelar playboy nya. Tapi entahlah tidak ada rasa tertarik sedikitpun dihatiku terhadap Arya. Kalau kata si Alma sih sepertinya aku tidak memiliki hasrat terhadap cowok. Separah itukah ?

"Woy jangan melamun Caren !" tiba-tiba Alma mengagetkan ku dengan menepuk pundak. "Lagi cuci mata ya ren ... tau banget sih kalau si Arya lagi main basket ?" ledekan Alma rupanya membuatku melengos dan langsung meninjau lengan Alma "Enak aja kalau ngomong ... sorry ya gak butuh cowok yang hobi nya tebar pesona dan tebar sperma" ujarku spontan ngakak.

Tatapannya masih kearah lapangan basket kembali. Dan tentu saja Arya melihat kehadiran ku dan Alma disisi lapangan basket membuatnya tersenyum dan langsung menghampiri kami. "Hai Ren ... Hai Ma ... tumben duduk manis disini ? Habis ada quiz ya ?" ujarnya terlihat sangat basa-basi sekali. "Iya nih Ar ... tadi kebetulan udah selesai duluan. Tadi sambil nunggu si Alma yang jadi duduk disini deh" ucap ku berusaha ikut berbasa-basi. Arya tiba-tiba duduk disamping ku dan berkata "Nanti pulang sekolah bareng yuk. Mau gak ?". Alma yang ada didepan mereka berdua langsung mendelikkan bola mata sambil berkata "Aduh pantang menyerah ya si Casanova ini ! Si Caren emang batu tuh. Udah tau ada yang naksir, tetap aja dia begitu itu" dengan maksud mengejek ku di depan Arya. Dan Arya pun menatap dan menunggu jawaban ku. "Ar ... sorry banget ya aku gak bisa. Karena pulang sekolah aku ada ekskul drumband. Kan bulan depan udah lomba tingkat provinsi. Jadi sorry banget aku ga bisa" dijawab ku dengan tatapan yang merasa tidak enak karena terus menerus menolak ajakannya. Dari dulu Arya selalu ngajak pulang bareng, ke kantin, jemput sekolah bahkan ngajak nonton bioskop tapi gak ada satupun yang kurealisasikan. Ada aja yang jadi alasan tepat bagi ku untuk menolak nya.

Aku sangat tahu bagaimana playboy nya Arya. Entah sudah berapa cewek yang terlena dengan kata-kata manisnya. "Ya udah kalau begitu kamunya lagi sibuk ... Jaga kesehatan aja ya. Ntar kalau butuh aku langsung kabarin aja" dia tersenyum tapi agak kecewa atas jawaban ku. Tapi tetap gak lupa menyentuh helaian rambut ku dan langsung kembali menuju lapangan basket. Alma melihat ekspresi ku tertawa karena aku terlihat menunjukkan wajah yang merah entah karena marah atau tersipu.

"Ayo yuk kita ke kantin aja" ujar ku langsung menarik tangan Alma menuju kantin.

Arya melihat langkah ku dan Alma menuju kantin dari kejauhan dengan senyum yang sulit diartikan. "Tunggu sebentar lagi kamu akan menjadi milikku Caren" batin Arya berbicara. Obsesinya untuk memiliki seorang Caren begitu besar. Padahal di SMA PANCA BHAKTI itu saja mungkin Arya sudah memiliki kekasih sekitar 3 orang dan semuanya adalah adik kelasnya. Belum lagi kekasih yang selalu dipamerkan nya diluar sekolah yaitu CLARISSA CRISHANTY salah satu siswi sekolah SMA HN Internasional dan juga seorang model. Dan rupanya itu semua tidak cukup untuk seorang Arya. Dari tatapan matanya tadi cukup membuat mengerti bahwa bukan hanya cinta Caren yang ingin di kejar oleh seorang Arya namun obsesi.

Uh ... Apakah aku akan terlena dengan rayuan Arya ?

***

Yuk vote kalau sudah baca ya !!!

Biar aku semakin semangat nulisnya ... dan jangan lupa follow author ya guys ! Thanks banget ...