Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.
Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.
Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.
Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. Pertemuan Pertama
Siang yang ramai di kafe Memory & Kenangan. Erina sangat sibuk melayani para pelanggan kafe yang mulai dari hanya memesan kopi saja atau juga dengan makan siang di sana. Dia sibuk kesana kemari melayani pelanggan yang datang, membersihkan beberapa meja yang sudah di tinggalkan oleh pelanggan lainnya.
"Erina, tolong itu ada tamu yang sedang duduk sendiri. Dia meminta kamu yang melayaninya," ucap Nita teman satu pekerjaan di kafe tersebut.
Erina menoleh pada seseorang yang sedang menatapnya, perempuan berpenampilan seksi dengan rambut sebahu dengan tangan memegang sebatang rokok. Erina tersenyum ketika perempuan itu melambaikan tangan padanya, dia pun mengangguk dan segera pergi menuju orang yang melambaikan tangan padanya.
"Selamat siang nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya Erina dengan sopan.
"Hmm, kamu sudah lama bekerja di sini?" tanya perempuan seksi itu.
Usianya tidak jauh dengan Erina, perempuan cantik dan memakai pakaian seksi itu menatap Erina.
"Anda membutuhkan sesuatu?" tanya Erina tidak menjawab pertanyaan perempuan itu.
"Hahah, baiklah. Saya minta kopi saja dan kue," jawab perempuan itu dengan senyum di bibirnya.
"Baik nona, segera pesanan anda akan kami buatkan. Ada lagi?" tanya Erina.
"Tidak. Emm, saya sebenarnya ingin bicara denganmu tapi apakah kamu ada waktu?" tanya perempuan itu.
"Maaf, saya tidak bisa karena ada urusan lain," jawab Erina.
Dia tidak bisa bersantai pergi jalan-jalan atau sekedar mengobrol dengan temannya atau orang lain. Di rumahnya ada seseorang sedang menunggu setelah pulang kerja, jadi bukannya menolak ajakan seseorang untuk sekedar jalan-jalan. Tapi dia tidak tega harus pergi lebih lama-lama.
"Baiklah, tidak masalah," ucap perempuan itu.
Erina membungkuk hormat setelah perempuan itu bicara, dia langsung memberikan catatan pesanan pada koki agar segera membuatkan pesanan perempuan itu. Dia menunggu sebentar, melayani pelanggan lain.
Sedangkan perempuan yang tadi bertanya pada Erina itu pun kembali melambaikan tangannya pada pelayan lain agar mendekat padanya.
"Ya nona, ada yang bisa saya bantu? Apa yang ingin anda pesan?" tanya pelayan lain.
"Tidak, pesananku sedang di buatkan. Saya hanya ingin tahu saja, pelayan yang tadi itu siapa namanya?" tanya perempuan itu.
"Yang mana nona?"
"Yang rambutnya panjang di ikat itu."
"Oh, itu Erina namanya. Dia bekerja di sini cukup lama."
"Hmm, dia cukup rajin dalam bekerja ya."
"Ya, karena dia butuh biaya banyak untuk membiayai pengobatan ibunya," kata pelayan itu.
"Begitulah?"
"Ya, tapi dia itu sangat rajin dan cekatan dalam bekerja."
"Oh ya, terima kasih informasinya."
"Ya nona."
Pelayan itu pun pergi, perempuan tersebut tersenyum smirik setelah tahu siapa itu Erina. Otaknya pun berpikir keras agar rencananya bisa berjalan dengan baik.
Tuuut.
Dering ponselnya berbunyi, tangan perempuan itu merogoh tasnya dan mengambil ponselnya. Senyumnya mengembang ketika tahu siapa yang meneleponnya.
"Halo Daniel sayang,"
"Halo Erika, bagaimana dengan tawaranku. Apa kamu sudah memikirkannya?"
"Oh, Daniel sayang. Aku sudah mendapatkan sesuatu itu, hahah. Bersabarlah, aku akan menerima tawaran yang menggiurkan itu," ucap perempuan yang bernama Erika.
"Hmm, benarkah? Jadi kita bisa pergi keliling dunia berdua tanpa tahu suamimu?"
"Tentu, makanya aku sedang merencanakan sesuatu. Bersabarlah sayang."
"Baiklah Erika sayang, aku tunggu dalam dua Minggu ini. Semuanya sudah beres sayang," ucap Daniel di seberang sana.
"Hahah, tenang sayang. Aku tutup teleponnya dulu ya. Daah Danielku sayang."
"Daah."
Klik!
Bertepatan dengan terputusnya sambungan Erika dengan laki-laki bernama Daniel, Erina datang membawa pesanannya lalu meletakkannya di atas meja. Dengan cepat Erika mengambil sesuatu dalam tasnya lalu menaruhnya dengan hati-hati pula ke dalam saku kantong baju Erina.
"Silakan di nikmati hidangannya, nona," ucap Erina ramah.
"Terima kasih Erina," ucap Erika tersenyum penuh misteri.
Erina tertegun mendengar sebutan namanya dari mulut Erika, dia menatap perempuan berbaju seksi itu. Erika menatap Erina masih dengan senyumnya.
"Terima kasih." ucap Erika lagi.
Erina tersenyum kecil lalu melangkah pergi, dia kaget kenapa pelanggan yang baru di lihatnya itu tahu namanya. Siapa yang memberitahu padanya.
"Erika, di ruang VIP ada tamu. Kamu kesana, layani mereka," ucap Nita.
"Di ruang VIP berapa?" tanya Erina.
"VIP 4. Ada tiga orang di sana," jawab Nita lagi.
"Baiklah."
Erina pun segera pergi menuju lantai dua, di mana di sana ada ruangan khusus untuk tamu VIP yang memesannya. Dia menaiki tangga dengan bergegas, biasanya kalau ada tamu VIP memang Erina yang melayaninya. Karena tamu VIP akan memberikan tips uang yang cukup lumayan besar.
Teman-teman Erina tahu kalau gadis itu membutuhkan uang banyak untuk biaya pengobatan ibunya, makanya ketika ada tamu VIP pasti Erina yang melayaninya.
_
_
*****
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
ato Nadia?