NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran

Rahim Bayaran

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Beda Usia / Tamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Irh Djuanda

Violetta Madison gadis 20 tahun terpaksa menyewakan rahimnya demi membayar hutang peninggalan kedua orangtuanya. Violetta yang akrab dipanggil Violet itupun harus tnggal bersama pasangan suami istri yang membutuhkan jasanya.

"Apa? Menyewa rahim ?" ucap Violet,matanya melebar ketika seorang wanita cantik berbicara dengannya.

"Ya! Tapi... kalau tidak mau, aku bisa cari wanita lain." ucap tegas wanita itu.

Violet terdiam sejenak,ia merasa bimbang. Bagaimana mungkin dia menyewakan rahimnya pada wanita yang baru ia kenal tadi. Namun mendengar tawaran yang diberikan wanita itu membuat hatinya dilema. Di satu sisi, uang itu lebih dari cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Namun disisi lain,itu artnya dia harus rela kehilangan masa depannya.

"Bagaimana... apakah kau tertarik ?" tanya wanita itu lagi.

Violet tesentak,ia menatap wanita itu lekat. Hingga akhirnya Violet mengangguk tegas. Tanpa ia sadar keputusannya itu akan membawanya kepada situasi yang sangat rumit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

Violetta Madison gadis 20 tahun terpaksa menyewakan rahimnya demi membayar hutang yang ditinggalkan kedua orangtuanya. Violetta yang akrab dipanggil Violet itupun harus tinggal bersama pasangan suami istri yang membutuhkan jasanya.

"Apa? Menyewa rahim ?" ucap Violet,matanya melebar ketika seorang wanita cantik berbicara dengannya.

"Ya! Tapi... kalau tidak mau, aku bisa cari wanita lain." ucap tegas wanita itu.

Violet terdiam sejenak,ia merasa bimbang. Bagaimana mungkin dia menyewakan rahimnya pada wanita yang baru ia kenal tadi. Namun mendengar tawaran yang diberikan wanita itu membuat hatinya dilema. Di satu sisi, uang itu lebih dari cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Namun disisi lain,itu artinya dia harus rela kehilangan masa depannya.

"Bagaimana... apakah kau tertarik ?" tanya wanita itu lagi.

Violet tersentak,ia menatap wanita itu lekat. Hingga akhirnya Violet mengangguk setuju. Tanpa ia sadar keputusannya itu akan membawanya kepada situasi yang sangat rumit.

"Baiklah Nyonya, aku setuju tapi dengan satu syarat" ucapnya tegas penuh dengan penekanan.

"Aku ingin dinikahi secara siri" lanjutnya.

Wanita itu tersenyum tipis. Lalu mendekatkan diri pada Violet.

"Tentu. Tapi jangan melewati batasmu!" bisiknya tegas.

Setelah melalui kesepakatan bersama, akhirnya wanita itu memberikan setengah dari jumlah uang yang ia tawarkan. Dan sisanya akan dia lunasi saat Violet sudah menyerahkan bayinya kepadanya. Violet pun menyetujuinya. Ia lalu melunasi semua hutang-hutangnya dan kembali ke gubuk kecil,tempat tinggalnya.

Violet menatap dirinya pada cermin, matanya berkaca-kaca. Ia tak tahu apakah keputusannya itu benar. Namun ia sadar,itulah jalan satu-satunya agar ia terbebas dari jeratan hutang kedua orangtuanya.

Sementara Claudia pulang ke rumahnya. Ia merasa lega telah menemukan wanita yang bisa memberinya anak tanpa harus hamil dan membuat tubuhnya berubah.

"Dari mana saja kau?" tanya Adrian seketika.

Claudia tersentak, ia tak menyangka suaminya sudah pulang dari kantor. Claudia langsung menghampirinya dan bergelayut manja di pangkuan suaminya itu.

"Aneh sekali? tak biasanya kau marah seperti ini? Ada apa hem? " ucap Claudia seraya merayu nya.

Adrian tidak langsung menjawab. Matanya menatap Claudia tajam, seakan sedang menelusuri sesuatu yang tak ia pahami.

“Aku dengar.... kau keluar rumah selama dua hari untuk ‘urusan penting’. Dan sekarang kau pulang dengan wajah puas seperti itu. Jelaskan padaku, Claudia. Apa yang kau sembunyikan dariku?” tanyanya dingin.

Claudia tertawa kecil, mencoba meredakan ketegangan. Ia membelai dada Adrian dengan lembut.

“Sayang... kau ingat, bukan? Kita sudah coba bertahun-tahun dan tidak pernah berhasil punya anak. Aku hanya mengambil keputusan. Kau sendiri setuju saat kita berdiskusi soal ibu pengganti... dan aku akhirnya menemukannya.”

Adrian terdiam. Ia mengingat diskusi itu, ya. Tapi tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Claudia akan membuat kesepakatan tanpa keterlibatannya.

“Siapa dia?” tanya Adrian kemudian, suaranya datar namun mengandung tekanan.

Claudia bangkit dari pangkuannya, berjalan ke arah bar kecil dan menuangkan segelas wine untuk dirinya.

“Namanya Violetta Madison. Gadis desa. Miskin. Lugu. Dia butuh uang, kita butuh anak. Bukankah semuanya cocok?”

Adrian memicingkan mata, menatap Claudia seakan ingin menelanjangi pikirannya.

“Kau yakin dia orang yang tepat?”

“Tentu saja. Bahkan dia meminta untuk dinikahi secara siri olehmu sebagai syarat. Bukankah itu lucu?” Claudia tersenyum menyeringai.

Adrian mendongak, menatap Claudia penuh keterkejutan.

“Apa?! Ayolah Claudia... sudah aku katakan aku tak ingin menikah lagi. Dan.."

Claudia menenggak wine nya lalu berkata tenang,

“Tenang saja. Pernikahan itu hanya formalitas. Kita akan buat kontrak. Setelah bayi lahir, dia akan pergi, dan semuanya kembali seperti semula.”

***

Tiga hari kemudian, Violet datang dengan koper kecilnya, dijemput oleh supir pribadi keluarga Claudia. Rumah itu seperti istana di matanya, dan Violet merasa semakin kecil di dalamnya. Claudia menyambutnya dengan senyum dingin, memperkenalkannya pada beberapa staf rumah tangga yang akan membantunya selama masa kehamilan.

Dan untuk pertama kalinya, Violet bertemu langsung dengan Adrian. Adrian mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Sikapnya dingin, namun mata itu—mata tajam yang memandang Violet dari ujung kepala hingga kaki—membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

“Jadi, kau gadis itu?” tanyanya pelan.

“Ya, Tuan.” Violet mengangguk pelan.

Claudia tertawa, menggandeng tangan suaminya.

“Dia memang polos, bukan? Cocok untuk tugas ini.”

Adrian tidak menjawab. Ia hanya mengangguk tipis, tapi ada sesuatu di wajah Violet yang entah kenapa mengganggu pikirannya. Gadis itu... tampak seperti seseorang yang selalu ada di dalam mimpinya, tapi tetap memilih berdiri.

Malam harinya, Violet menatap langit-langit kamar tamu mewah yang kini jadi tempat tinggalnya. Di sebelah ranjangnya tergeletak dokumen pernikahan siri yang baru saja ia tanda tangani bersama Adrian. Proses itu cepat, sederhana, tanpa saksi selain seorang penghulu bayaran yang Claudia datangkan diam-diam. Tidak ada pesta, tidak ada doa-doa. Hanya kata sah dan tanda tangan.

“Sekarang kau adalah istri sah Adrian, setidaknya di atas kertas,” ucap Claudia sebelum meninggalkannya sendiri di kamar itu.

Violet menatap kontrak itu,jantungnya berdesir. Jelas sangat jelas. Violet sadar jika dirinya akan menyerahkan seluruh hidupnya pada pria yang sudah beristri walau hanya sementara. Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka. Mata Violet terbelalak ketika melihat siapa di balik pintu itu.

Tatapan tajam dan aura dingin langsung menyeruak di kamar itu.

"Malam ini, kita lewatkan saja. Aku tak bisa tidur denganmu." ucap Adrian tegas.

Adrian terpaksa tidur di kamar itu karena Claudia yang memintanya. Violet menunduk dalam diam, dadanya terasa sesak. Ia tak tahu harus merasa lega atau kecewa dengan ucapan Adrian. Lelaki itu... terlalu dingin. Bahkan tak memberi sedikit pun ruang bagi Violet untuk sekadar bernapas tenang.

"Baik, Tuan," gumamnya pelan, nyaris tak terdengar.

Adrian melangkah masuk, lalu duduk di kursi baca di sudut kamar, jauh dari ranjang. Ia membuka buku yang dibawanya, seolah kehadiran Violet sama sekali tak berarti. Padahal, dalam diamnya, pikirannya kacau.

Keesokan harinya, Claudia berdandan dengan anggun dan menyambut Violet di ruang sarapan. Meja penuh makanan mahal, namun suasananya sangat kaku.

"Bagaimana tidurmu semalam?" tanya Claudia dengan senyum penuh sindiran.

"Baik, Nyonya," jawab Violet pelan.

"Mulai hari ini, kamu harus mengikuti program medis yang sudah kami siapkan. Setiap pagi, kamu akan disuntik hormon. Agar kau cepat hamil. Semua sudah diatur. Dan ingat, Violet... jangan pernah berani mengacaukan apa pun."Claudia menatapnya tajam.

"Saya mengerti." Violet mengangguk.

Adrian masuk beberapa saat kemudian. Ia menatap Violet sekilas lalu duduk di samping Claudia. Suasana meja semakin dingin ketika ia melihat perlakuan Adrian pada Claudia yang begitu berbeda dengan sikapnya tadi malam. Violet merasa canggung melihat kemesraan mereka di meja makan.

Namun,entah mengapa melihat mereka hatinya terasa panas.Hingga membuatnya menunduk cepat.

1
Al Fatih
Yaaa sdh tamat saja Kaka.....,, aq masih ingin melihat perjalanan kisah cinta tuan Adrian dan violet,, juga masa tumbuh kembangnya Helena.....,, yaaaa jadi kemaruk aq 🤭. Makasih utk ceritanya Kaka.....🥰
Irh Djuanda: ada novel baru aku kak, yang belum ada jejak kakak di sana. "Pria Kaya dan Gadis Tunawisma" silahkan mampir kak. sekedar memberi komentar untuk saya.
total 1 replies
Al Fatih
Sungguh bermakna ...,, membuat kehidupan jadi lebih berarti,, bukan hanya utk diri sendiri tapi juga orang lain.
Irh Djuanda: mampir di novel terbaru ya kak,
total 1 replies
Al Fatih
Q berikan kopi utkmu Kaka othor,, agar semakin semangat melanjutkan kisah ini,, hingga tuan Adrian dan violet bisa benar-benar hidup berbahagia.
Adrian junior sudah otw blm yaaa 🤭
Irh Djuanda: makasih kakak /Angry/
total 1 replies
Al Fatih
Duuuh menegangkan.....,, tapi harus menunggu lagi kelanjutannya bsk...
Semoga tuan Adrian, vio ,, Eva dan mama Helena akan baik2 saja dan selamat dari niat jahat papa Ramon
Al Fatih: Pengen tau momen romantis nya tuan Adrian dan violet....,, Krn pembawaan hidup mereka menegangkan dan berbahaya terus. Tapi ga ap2 deh,, yg penting happy ending tuan Adrian dan violet.
Irh Djuanda: Biar gak gantung klo kebanyakan bab, pusing mikirin alurnya /Facepalm/
total 4 replies
Al Fatih
Pantes,, tuan Adrian punya hati yg lembut dan baik,, mqkn dari ibu kandungnya,, mom Bertha.
Vio,, kamu harus percaya sama tuan Adrian,, Krn aq juga bisa merasakan ketulusan cinta tuan Adrian utk mu....
Al Fatih
Siapa ya yg buka kasus itu lagi,, masak iya bapaknya tuan Adrian....
Al Fatih
sat set yaa tuan Adrian,, Claudia dan Baron sudah d atasi. Skrg tetep waspada terhadap niatan kedua orang tua mu terhadap vio.
Diyah Pamungkas Sari
wedok lembek ngene ki rasane kudu tak ulek ae. wes di omongi jok mbuka lawang ngeyel. ora ketok pinter e malah guobl** bin tol** dadine
Al Fatih
Syukurlah tuan Adrian cepat kembali.
Vio..., kamu skrg harus lebih hati-hati dan waspada,, jangan ceroboh yaaa
Al Fatih
Aq berikan kopi kepada Kaka othor,, supaya tetep semangat yaa utk nulis kisahnya tuan Adrian dan violet.
Irh Djuanda: aihh terimakasijh ya kak .jadi makin semangat lo
total 1 replies
Al Fatih
Tolong pastikan vio akan aman dan baik2 saja ya tuan Adrian.
Al Fatih
Semakin bikin penasaran....,, vio , kamu harus kuat...baik jiwamu ( mentalmu) maupun ragamu ( Krn perasaan ku Adrian junior lagi otw,, jadi fisik mu harus kuat,, jangan lemah) Agar mereka tidak menyakiti mu atw memanfaatkan mu....
Al Fatih
Dan salah satu dari korban kebakaran itu adalah ayahnya vio. Ternyata orang tuanya tuan Adrian juga 11 12 sama jahatnya dgn Claudia. Semoga tuan Adrian bisa menjaga keamanan nya vio....
Al Fatih
Q berikan kopi utk Kaka othor,, supaya tetep semangat utk lanjutin kisahnya vio dan tuan Adrian
Irh Djuanda: terimakasih kak atas dukungannya
total 1 replies
Al Fatih
Semoga orang tuanya tuan Adrian bisa menerima vio,, walaupun jujur perasaanku mengatakan kalo kemungkinan itu sangat kecil,, Krn mereka sudah punya pilihan sendiri.
Qta tunggu kelanjutan nya ya Kaka othor
Al Fatih
wah,, sat set yaaa,, semoga beneran cerai,, walaupun pastinya Claudia akan berusaha bertahan. Ternyata kedua orang tuanya tuan Adrian memang ga sreg sama Claudia. Kira2 gimana yaa reaksi mereka kalo mengetahui keberadaannya Eva dalam kehidupannya tuan Adrian.
Al Fatih: Maaf salah tulis aq,, maksudnya vio Kaka
Irh Djuanda: eva apa violet kak?
total 2 replies
amatiran
lanjut Thor,plis jgn lm²🙏
Al Fatih
Walaupun terlambat setidaknya dirimu sudah tau tentang kejahatan dan kelicikan nya Claudia, tuan Adrian.
Tolong jagain dan sayangi vio dengan tulus,, ok. Aq merasa ad sesuatu yang kau sembunyikan tentang vio, tuan Adrian. Sesuatu yg baik,, aq rasa begitu....
Al Fatih
Apapun keputusan mu vio,, emak mendukung mu nak....,, Berpikir lah dengan jernih,, tenangkan hatimu...,, saat ini bukan hanya tentang dirimu,, tapi calon bayimu dan ayah dari bayimu....
Al Fatih
Claudia sudah ketar ketir sendiri.
Dia takut bukan karna takut kehilangan cintanya tuan Adrian,, tapi takut kehilangan hartanya tuan Adrian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!