NovelToon NovelToon
Misteri Cinta Amezza

Misteri Cinta Amezza

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Amezza adalah seorang pelukis muda yang terkenal. Karakternya yang pendiam, membuatnya ia menjadi sosok gadis yang sangat sulit ditaklukan oleh pria manapun. Sampai datanglah seorang pria tampan, yang Dnegan caranya membuat Amezza jatuh cinta padanya. Amezza tak tahu, kalau pria itu penuh misteri, yang menyimpan dendam dan luka dari masa lalu yang tak selesai. Akankah Amezza terluka ataukah justru dia yang akan melukai pria itu? Inilah misteri cinta Amezza. Yang penuh intrik, air mata tapi juga sarat akan makna arti cinta dan pengampunan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

Untuk tahu alur cerita ini, sebaiknya baca novel aku yang sebelumnya yaitu MENAKLUKAN SANG PEWARIS. Tapi dibaca tanpa membaca novel sebelumnya juga tak masalah karena alur ceritanya tak sama

*************

Amezza Eliquen Gomez. Gadis cantik berusia 22 tahun. Seorang sarjana ilmu seni rupa dari salah satu universitas ternama di Madrid, yang sejak usianya masih 10 tahun sudah mengikuti banyak lomba melukis yang membuat namanya terkenal sebagai pelukis muda yang sangat berbakat.

Ia termasuk pelukis aliran realisme. Amezza sangat menyukai alam. Lukisan sering selalu menggambarkan keindahan alam yang terlihat nyata walaupun sebenarnya apa yang dilukisnya terkadang bukan sebuah objek yang benar-benar ada melainkan hanya imajinasinya yang tertuang melalui kuas di atas kanvas.

Orang tuanya dikenal sebagai salah satu pengusaha anggur yang sukses di Spanyol dan dikenal sebagai salah satu keluarga bangsawan di negara itu.

Saat ini, Amezza sedang menggelar pameran bersama dengan beberapa pelukis lain dari berbagai penjuru dunia di kota Paris, Perancis. Ini adalah salah satu pameran terbesar yang diadakan oleh salah satu organisasi ternama di kota ini yang berhubungan dengan lukisan. Tidak semua pelukis bisa memamerkan hasil karyanya di sini karena setiap tahun hanya beberapa pelukis saja yang diundang.

Memiliki kecantikan perpaduan Spanyol -Indonesia, membuat Amezza tumbuh menawan seperti seorang bidadari. Ia dijuluki sebagai gadis bermata paling indah dari sebuah majalah kecantikan ternama di Inggris, bahkan bentuk tubuhnya yang sempurna membuat banyak lelaki yang langsung jatuh cinta saat pertama kali melihatnya.

Namun Amezza selalu hanya membalas kekaguman kaum Adam itu dengan senyuman tipis. Gadis itu dikenal introvert. Ia tak banyak bicara. Bahkan untuk menjelaskan tentang lukisannya.

"Sayang, selamat ya? Mama dan papa sangat bangga padamu. Kami mungkin akan pergi sebelum hari terakhir pameran. Soalnya papamu harus kontrol dulu ke dokter." ujar Elora, mama Amezza melalui panggilan Videocall.

"Tidak apa-apa, ma. Tapi kaki papa baik-baik saja kan?" tanya Amezza sedikit khawatir saat dua hari yang lalu ia mendengarkan kabar kalau papanya mengalami kecelakaan saat menunggangi kuda mereka.

"Hanya terkilir sedikit saja. Hanya saja, mama ingin memastikan kaki papamu dinyatakan sembuh sebelum kami akan terbang ke Paris."

"Baiklah, ma. Salam untuk papa dan Oma Tizza. Te amo."

"Mama juga sangat sayang sama kamu, nak. Bye ..."

Amezza menyimpan ponselnya ke tas tangan yang akan di bawahnya di pembukaan pameran ini. Sebuah gaun berwarna hitam membungkus tubuhnya.

Keluarga Amezza memang masih berduka atas kepergian opa Hernandes beberapa bulan yang lalu.

Pintu kamar hotelnya diketuk. Amezza mengintip dulu untuk melihat siapa yang datang barulah membukanya.

"Sudah siap?" tanya Fifi, asistennya. Fifi adalah cucu dari Nuna (kepala pelayan di rumah keluarga Gomez) Nuna berusia 25 tahun. Ia sangat menyukai lukisan juga.

"Sudah."

Fifi menatap baju Yang Amezza kenakan. "Sangat cantik. Ayo...!" katanya lalu menggandeng tangan Amezza menuju ke lobby hotel.

Pameran ini letaknya hanya bersebelahan dengan hotel tempat mereka menginap sehingga mereka tak perlu menggunakan kendaraan.

Begitu mereka tiba di sana, beberapa wartawan langsung mengerumuni Amezza dan Fifi.

"Bagaimana perasaan anda berada di pameran termegah dan terbesar di dunia lukisan?"

"Aku bahagia. Terima kasih atas penghargaan ini." ujar Amezza singkat saja lalu segera melangkah masuk sambil menggandeng Fifi.

Acara pameran pun dibuka oleh menteri kebudayaan Perancis. Kemudian para pengunjung langsung menuju ke ruangan besar tempat para pelukis memamerkan lukisan mereka.

"Ada 7 lukisan yang aku pamerkan di sini. Aku harap kalian menyukainya." hanya itu yang Amezza katakan sebelum Fifi melanjutkan dengan menjelaskan lukisan itu satu persatu.

Amezza duduk di sudut ruangan sambil mengamati Fifi yang memberikan penjelasan kepada para pengunjung. Gadis itu mengambil segelas sampanye dan menikmatinya secara diam-diam.

Fifi tiba-tiba mendekatinya dengan wajah sumringah.

"Semua lukisan mu terjual."

Amezza kaget sekaligus senang. "Di hari pertama semua lukisannya sudah terjual?"

"Ya. Di beli oleh satu orang."

"Siapa?"

"Saya tidak tahu karena yang menghubungi saya adalah asistennya. Dia sudah bayar lunas tanpa menawar sedikitpun dari harga yang sudah saya berikan." kata Fifi sambil mengangkat ponselnya dan menunjukan bukti transferan di rekening bank milik Amezza.

Gadis itu menggeleng tak percaya. "Ini uang yang sangat banyak."

Fifi menepuk bahu Amezza. "Nikmatilah. Kamu memang luar biasa. Aku akan ke menempelkan stamp tanda lukisan itu sudah terjual. Nanti setelah pameran ini selesai, baru mereka akan membawanya."

Fifi melangkah pergi namun kemudian ia berbalik dan mendekati Amezza. "Asistennya bertanya, apakah kamu mau melukis di luar studio mu? Tuannya yang membeli lukisan ini, sangat menyukai alam juga. Dia hanya ingin kamu melukis taman di belakang rumahnya sebelum dirombak menjadi sebuah bangunan yang lain. Aku sudah menolaknya karena aku tahu kamu tak suka berhubungan langsung dengan para pembeli lukisan mu."

"Aku mau ...!"

Fifi terkejut. "Kamu serius?"

"Orang ini sudah membeli lukisan ku. Anggaplah sebagai sebuah bonus saat aku mau melukis halaman rumahnya."

Fifi tersenyum senang. "Baiklah. Ia juga menjanjikan bayaran yang mahal." Fifi segera pergi. Gadis itu memang selalu bersemangat jika berbicara mengenai uang.

**********

Keesokan paginya, Amezza dan Fifi dijemput oleh sebuah mobil mewah berjenis sedan, berwarna hitam.

Mereka menuju ke luar kota dan akhirnya memasuki halaman sebuah rumah yang nampak megah. Halamannya begitu luas dengan desain taman yang sangat indah.

Seorang lelaki berusia sekitar 40an mengenakan jas hitam menyambut mereka. Ternyata ia bernama Antonio, yang merupakan asisten dari tuan yang membelikan lukisan Amezza kemarin.

"Selamat datang di rumah ini." katanya dengan bahasa Spanyol yang sangat fasih.

Sebuah rumah megah dengan perabotan yang sangat mewah. Tentu saja Amezza tahu dengan semua merk furniture termahal di dunia ini karena beberapa juga ada di mansion milik mereka.

"Tuan saya ada di belakang. Mari!" ajak Antoni sambil menunjukan sebuah pintu yang menuju ke bagian belakang rumah.

Nampak seorang lelaki sedang berdiri membelakangi mereka. Ia menggunakan kemeja berwarna putih dengan celana kain berwarna hitam yang nampak sangat pas membungkus tubuh atletis nya.

"Tuan, nona Amezza sudah tiba."

Lelaki itu membalikan badannya dan mata Amezza langsung membulat sempurna. Hampir 3 tahun lelaki ini selalu ada di pikiran Amezza. Lelaki yang sudah menyelamatkannya dari serangan preman jahat saat Amezza sedang melukis di tepi hutan Amazon.

Waktu itu, Amezza memang memilih tempat yang sepi untuk bisa melukis sebagian hutan yang terkenal itu. Ia sedang liburan ke sana dengan orang tuanya dan Amezza ingin sendirian. Tak disangka, beberapa orang lelaki mendekatinya dan mulai menggodanya. Amezza merasa sangat ketakutan karena tak ada orang lain di sana. Saat ia merasa tak berdaya, ketika sebagian pakaiannya sudah disobek, lelaki itu datang dan langsung menghajar para preman tersebut. Ia bahkan tanpa bersuara membuka jaketnya dan langsung menutupi tubuh Amezza dengan jaketnya lalu membawa Amezza ke rumah sakit.

Lelaki itu kemudian menghilang dan Amezza begitu penasaran untuk bertemu dengannya. Ia bahkan belum mengucapkan terima kasih karena sangat ketakutan saat itu.

"Nona Amezza Gomez, terima kasih sudah mau datang ke tempat ini." katanya ramah sambil menjabat tangan Amezza. "Perkenalkan saya Evradt Floquet."

Amezza tersenyum walaupun hatinya begitu penasaran. Apakah lelaki ini tak mengingatnya?

"Terima kasih sudah mengundang saya ke sini dan terima kasih sudah membeli lukisan saya."

Evradt tersenyum. Sangat tampan, terlihat begitu berwibawa dengan tatapan mata teduh membuat Amezza yang biasanya begitu waspada dengan orang yang baru dikenal, ternyata mampu merasa nyaman. Apakah karena lelaki ini selalu ada dalam pikirannya? Ataukah dia memang bukan pria yang menolongnya di tepi hutan Amazon?

"Bagian belakang taman ini akan di ubah menjadi beberapa bangunan. Aku tak ingin kehilangan kenangan taman belakang ini karena itu aku ingin kamu melukisnya." ujar Evradt

"Boleh." kata Amezza sambil menatap taman belakang itu dengan penuh kekaguman. Sebenarnya sangat disayangkan kalau taman ini akan dihilangkan. Namun itu bukan urusan Amezza untuk berkomentar.

"Kapan kamu akan mulai melukisnya?"

"Aku akan menyiapkan semua bahan-bahan untuk melukis. Begitu juga dengan ukuran kanvasnya."

"Aku sudah menyiapkannya." kata Evradt sambil menunjukan sebuah meja yang berisi penuh dengan semua kebutuhan untuk melukis. Amezza mendekatinya. Ia melihat bahwa semua yang dibutuhkannya memang sudah ada di sana.

"Kalau begitu, apakah kita bisa mulai sekarang?" tanya Evradt melihat Amezza diam.

Amezza melirik ke arah Fifi. "Tapi, aku harus berada di acara pameran sebelum pukul 4 sore."

"Za, kamu bisa melukis. Dan biar aku yang ada di sana. Lagi pula semua lukisanmu kan sudah terjual. Tapi, apakah kamu mau aku tinggalkan di sini?" tanya Fifi. Ia sudah tahu betul dengan karakter Amezza. "Aku sudah mencari tahu tentang keluarga ini. Ternyata mereka keluarga bangsawan. Kamu aman di sini." bisik Fifi.

Amezza diam sejenak. Ia menatap Evradt yang nampak sedang menunggu dengan wajah penuh harap.

"Baiklah. Kamu yang menghadiri pameran dan aku akan di sini.' kata Amezza. Entah mengapa ia begitu penasaran dengan lelaki ini.

Akhirnya setelah mereka minum kopi bersama, Fifi pun pamit pulang dan Amezza tinggal di rumah itu.

Ia mengenakan celemek berbahan plastik yang memang sudah tersedia di sana, mengikat rambut panjangnya dan mulai mencampur beberapa warna yang dibutuhkan.

Evradt diam-diam memperhatikan Amezza yang sedang mencampur warna itu.

"Amezza, aku ingin menjadi objek dari lukisan ini juga." kata Evradt saat dilihatnya Amezza sudah menyiapkan semua yang dibutuhkan.

"Tuan Evradt, aku tak biasa melukis orang. Takutnya tidak akan sama persis dengan wajah tuan."

Evradt menunjukan sebuah bangku taman. "Aku akan duduk di sana. Terserah kamu akan melukis aku dengan wajah yang sama atau tidak, namun aku ingin ada di lukisan itu. Boleh?"

"Akan ku usahakan."

"Aku yakin kamu bisa." kata Evradt sambil mengangkat kedua jempolnya. "Panggil saja aku dengan sebutan Ev. Aku pikir usia kita tak jauh berbeda."

"Aku 22 tahun." ujar Amezza

"Aku 27 tahun."

Ada sesuatu yang membuat hati Amezza bergetar saat menatap senyuman Ev. Sesuatu yang tak pernah ia rasakan pada lelaki manapun juga.

Amezza tak tahu bahwa hidupnya yang tenang akan berubah semenjak hari itu.

Amezza

Evradt

1
gia nasgia
Yg ada anak mu yg takluk dgn pesonanya keturunan Gomes 😜Aku bolak balik seperti setrikaan, gegara nunggu Up mu kak Hen 🤭pinisirin dgn Visualnya Erland, bontotnya Dad Ezekiel 😍
Citra Silvia
lanjut
Apriyanti
anak mu bakalan bucin SM ame Vania 🤭🤭🤭,, lanjut thor 🙏
tintiin21
vania bertingkah tp anaknya mulai timbul rasa.... 😆😆😆😆
gia nasgia
Akhirnya Erland tahu yg sebenarnya kalau Evrard nggak tulus mencintai Amezza, semoga akan ada kisah keluarga Gomes dan Thomson 😍🤭Bianca good job 😘
Apriyanti
semoga erland bisa menolong ame dr keluarga ev yg biadab itu,, lanjut thor 🙏
Neng Ati
selalu keren ceritanya
Neng Ati
makin seru....dan selalu seru ceritamu Thor say,berharap cerita ini bukan benar² cerita terakhir.
Meylan Basiru
Asik akan ketemu Fatin lagi nih atau sama si Caleb Thomson, dan paman ben.. lanjut..
Eko Wulan
keren Thor ...lanjut...3 novel digabung
tintiin21
syukurlah Erland akhirnya tau klo Amezza di tawan... setidaknya pasti ada pertolongan utk Amezza bisa bebas...
Neng Ati
yeeeeh aku suka banget part ini,buat ev sadar dan cemburu tapi pastinya ga segampang itu lagi meraih ame,semoga erland ditambah kekuasaan Enrique bisa mengeluarkan ame dr tempat itu,lanjut Thor jadi ga sabar.
Citra Silvia
semoga saja erland bisa menolong ameza
gia nasgia
Akhirnya pertolongan dtang juga dan semoga Erland tahu klau Amezza butuh bantuan, apalagi ayah Enrique tdk tinggal diam apalagi tahu klau putri nya dlm bahaya
Meylan Basiru
Semoga dengan kedatangan erland fi kastil ev, kl bisa membantu ame.. uuh makin tak sabar nunggu episode berikut nya.. 😘😘😘
Apriyanti
semoga ame bisa keluar dr kastil itu,, lanjut thor 🙏
tintiin21
semoga Erland bisa menjadi penolong utk Amezza... dan semoga papa Enrique dan Alejandro bs segera menemukan Amezza...
Lina Prwati
selalu keren
Lina Prwati
bang erland keluarlah 🤣
Neng Ati
si ev benar² tak berperasaan berharap pertolongan akan segera datang,dan ame bisa segera keluar dr sana,semoga gaby bukan wanita baik² dan tidak akan bisa punya anak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!