NovelToon NovelToon
In The Shadow Of Goodbye

In The Shadow Of Goodbye

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Nikah Kontrak / Cerai / Angst
Popularitas:575
Nilai: 5
Nama Author: Cataleya Chrisantary

Salma dan Rafa terjebak dalam sebuah pernikahan yang bermula dari ide gila Rafa. Keduanya sekarang menikah akan tetapi Salma tidak pernah menginginkan Rafa.
"Kenapa harus gue sih, Fa?" kata Salma penuh kesedihan di pelaminan yang nampak dihiasi bunga-bunga.
Di sisi lain Salma memiliki pacar bernama Narendra yang ia cintai. Satu-satunya yang Salma cintai adalah Rendra. Bahkan saking cintanya dengan Rendra, Salma nekat membawa Rendra ke rumah yang ia dan Rafa tinggali.
"Pernikahan kita cuma pura-pura. Sejak awal kita punya perjanjian kita hidup masing-masing. Jadi, aku bebas bawa siapapun ke sini, ke rumah ini," kata Salma ketika Rafa baru saja pulang bekerja.
"Tapi ini rumah aku, Salma!" jawab Rafa.
Keduanya berencana bercerai setelah pernikahannya satu tahun. Tapi, alasan seperti apa yang akan mereka katakan pada orang tuanya ketika keduanya memilih bercerai nanti.
Ikuti petualangan si keras kepala Salma dan si padang savana Rafa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cataleya Chrisantary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Pernikahan

1

Salma menatap jam yang berada di ponselnya. Jam menunjukan pukul 6 pagi. Ada beberapa orang di dekatnya. Lampu dari sebuah tas yang berisi berbagai make up berada di depannya.

Mata Salma membulat ia tidak percaya hari ini ia akan menikah dengan seorang lelaki. Salma melihat dirinya sendiri yang sedang dipoles oleh make up artis. Wajahnya sungguh cantik, samla mengakui jika ia memang cantik.

“Senyum dong,” kata sang make up artist yang sudah hampir selesai mendandani Salma.

Salma menaikan bahunya lalu menghela nafas. “Well, aagak sedikit kaget aja kok tiba-tiba nikah gitu.”

“Semua pengantin yang saya rias pasti bilang gitu,” kata sang MUA lalu mereka tertawa.

Salma juga tertawa namun, jauh di lubuk hatinya perasaannya saat ini benar-benar sulit sekali diartikan. Salma memang ingi menikah. Usianya saat ini dua puluh tujuh tahun usia yang masih tergolong muda tapi orang tua Salma yang terus mengatakan kepada Salma untuk segera menikah.

Salma memang menikah tapi sialnya bukan dengan lelaki yang ia inginkaa. Salma memang menikah hari ini tapi bukan dengan pacarnya. Bukan dengan Narendra melainkan dengan Raphael sahabatnya sendiri ketika masih SMA.

Salma menarik nafasnya tatkala akhirnya ia sekarang keluar dari ruangan untuk bertemu dengan semua orang. Salma harus membungkus senyumnya sebaik mungkin. Serapih mungkin.

Semua orang yang hadir tidak tahu jika pernikahan Salma dan Rafa adalah sebuah pernikahan yang dipaksakan. Satu-satunya orang yang tahu adalah sahabantya Salma yaitu Kalani.

Hanya Kalani yang tahu jika pernikahan ini sesungguhnya tidak pernah di rencanakan namun berjalan, mengalir begitu saja bagaikan sebuah daun yang terbawa arus sungai. Salma tidak mencintai Rafa pun sebaliknya.

Salma hanya terjebak dalam sebuah permainan yang diam-diam Rafa jalankan. Sebuah permainan yang sebenarnya entah pihak mana yang diuntungkan yang pasti Baik Salma maupun Rafa mereka berdua hanyalah korban, bahkan Rafa telah terjebak oleh permainan yang dimainkannya sendiri.

Tamu undangan tidak terlalu banyak karena konsep pernikahan ini intimate wedding. Hanya keluarga besar yang hadir. Semua orang yang hadir saat itu terpukau melihat Salma dan Rafa yang akhirnya duduk berdua di depan seorang penghulu.

Rafa ternganga, ia tidak bisa melepaskan padangannya dari Salma. Wajah yang selama ini ia lihat biasa saja sekarang nampak begitu mempesona. Apalagi ketika Salma sekarang duduk di sebelahnya.

Keduanya duduk berdua, semua orang sedang sibuk dengan diri mereka atau sibuk mengambil gambar sebagus mungkin untuk diabadikan. Sementara itu Salma dan Rafa telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Tadi, dengan mantapnya Rafa menerima Salma sebagai istrinya dalam satu tarikan nafas. Terdengar mantap tapi sekarang:

“Gue gak mau kalau harus tinggal di Canada!” kata Salma setengah berbisik namun bisa di dengar oleh Rafa.

“Iya, yaudah nggak apa-apa di Jakarta aja,” kata Rafa pasrah.

“Inget yah, kita harus segera cari cara agar cerai. Gue benci dan gue gak mau jadi istri elo terus. Gue tuh pengen jadi istri Rendra bukan istri elo!”

“Iya gue tau.”

Mereka berdua sebenarnya tengah berkonflik tapi di depan semua orang keduanya harus terlihat harmonis.

“Kenapa sih harus gue!” kata Salma menggerutu lagi. “Kenapa elo harus nyeret gue sih, Fa?”

Rafa lalu menatap wajah cantik Salma yang berada di sampingnya. Lelaki itu berpura-pura mengelus pipi Salma. “Karena hanya elo yang tersedia. Udah gue bilang hanya elo yang ada.”

“Jangan pegang-pegang!”

“Ada salah satu keluarga elo yang dari tadi liatin,” kata Rafa sambil tersenyum. “Gue harap setidaknya di hari pernikahan ini kita tetap mainkan drama ini!”

Salma lalu tersenyum sambil memegang tangan Rafa. Lalu ia sekarang mengambil ponselnya dan berpura-pura berselfie dengan Rafa. Ucapan Rafa memang benar pada saat itu. Setidaknya di hari pernikahan mereka, mereka seharusnya jangan bertengkar dulu.

Dan segala drama ini bermula dari Rafa yang terus-terusan ditagih kapan menikah oleh ibunya yang sedang sakit kanker payudara. Ibunya sedang menjalani kemoterpai dan pada saat itu Rafa tidak tega melihat ibunya.

“Setidaknya bawa dulu calon kamu ke depan mama, Fa,” kalimat itulah yang terus tengiang-ngiang di telinga Rafa hingga akhirnya saat Rafa kembali ke Canada selama tiga hari untuk sebuah urusan.

Rafa akhirnya nekat menjebak sahabatnya sendiri untuk datang ke rumah sakit.

Flashback rumah sakit.

“Mah, nanti bakalan ada calon Rafa ke sini,” ujar Rafa dalam sebuah sambungan telepon.

“Iya, mama baik-baik yah sama dia. Tadinya Rafa pengen ngenalin mama ke dia nanti aja pas Rafa balik lagi ke Indo tapi karena mama maksa pengen cepet-cepet yaudah Rafa suruh kesana.”

Wajah sang mama telihat begitu sumringah dan nampaknya yang biasanya mama Nanda terbaring kesakitan di rumah sakit nampak begitu energik hari ini.

Sementara itu, Salma agak kesal karena ia di suruh oleh Rafa yang tidak lain sahabatnya sendiri untuk mengantar kue kesukaan ibunya ke rumah sakit.

“Ini kalau bukan karena duit gue kagak mau yah nganterin ginian, Fa,” kata Salma dalam sambungan tlepon.

“Iya sorry nanti gue transfer duit buat ongkos jalan sekalaian gue bawain tas deh dari sini.”

“Awas lo yah kalau bohong.”

Padahal Salma sebenarnya tidak terlalu membutuhkan uang. Salma pun sebenarnya seorang wanita pekerja keras yang karirnya memang sedang sangat bagus. Dan Rafa adalah sahabatnya ia sulit sekali menolak permintaan Rafa.

Apalagi dulu semasa SMA Salma juga sebenarnya sering main ke rumah Rafa. Dan kenal dengan mama Nanda ibunya Rafa. Hanya saja selepas mama Nanda sakit Salma memang belum pernah menjenguknya.

From Salma to Narendra: Sayang aku ke RS dulu yah. ini mau jenguk ibunya sahabat aku.

From Narendra: iya hati-hati.

From Salma: kalau udah balik ke Indo pokoknya pengen cepet-cepet tunangan titik!

Salma tidak melihat Rendra membalas pesan darinya. Renda ini kebetulan sedang berada di Singapura. Sedang dalam perjalanan dinas dari perusahaanya. Salma dan Rendra sudah berpacaran hampir tiga tahun lamanya namun sampai sekarang Rendra tidak pernah memperlihatkan keseriusannya.

Salma memarkirkan mobil di rumah sakit. Ia lalu membawa kue pesanan Rafa dan membawa buah tangan sendiri untuk menjenguk mama Nanda. Tidak ada yang aneh, karena pada saat ini Salma melangkah sebagai sahabat Rafa.

“Permisi,” kata Salma sambil mengetuk pintu. Dan wajah mama Nanda terlihat mendadak sumringah. Kedua kakak Rafa meyaksikan sendiri betapa energiknya mama Nanda pada saat itu.

“Eh yu- Loh, Salma,” kata mama Nanda.

“Iya ma, ini Salma,” Jawab Salma. Salma memang sudah memanggil ibu dari Rafa ini mama sudah sedari SMA.

“Yaa ampun ternyata kamu,” kata mama Nanda. Maksud mama nanda di sini adalah ternyata Salma pacarnya Rafa.

“Iya, ma,” jawab Salma. “Ini Rafa kemarin titip ini buat mama katanya.”

Mereka mengobrol selayaknya seorang anak yang baru bertemu ibunya. Salma sudah tidak asing dengan mama Nanda bahkan obrolan mereka itu begitu nyambung. Hingga akhirnya mama Nanda menyinggung perihal hubungan Asmara Salma.

Tidak banyak yang mereka obrolkan hanya seputar kehidupan Salma dan Rafa yang dulu semasa sekolah masih bandel. Dan kehidupan Salma yang memang begitu sibuk.

“Sibuk boleh tapi kamu itu harus mikirian hubungan kamu juga, Sal,” kata mama Nanda.

“Ya, memang, mah. Tapi kami sama-sama sibuk,” Kami disini Salma dan Rendra bukan Salma dan Rafa. “Tapi rencananya sih habis dia nanti balik ke Indo aku paksa liat-liat cincin tunangan.”

Mama Nanda terlihat kaget namun segera setelahnya tertawa terbahak-bahak. “Iya kadang laki-laki memang harus dipaksa sama perempuan. Tapi kalau bisa jangan tunangan-tunangan, langsung nikah aja.”

“Pengennya sih gitu mah, Capek juga sih. aku juga sama mama papa di tagih-tagih mulu kapan nikah.”

Keduanya tertawa. Salma dan mama nanda juga kedua kakak Salma tidak sadar jika ‘dia’ yang Salma maksud berbeda dengan ‘dia’ yang mereka pikir.

Salma lalu pamit karena ia masih memiliki segudang perkerjaan. Akan tetapi, ketika Salma sedang berjalan di lorong rumah sakit. Tiba-tiba saja Vania kakak pertama Rafa menyusul Salma.

“Salma,” panggilnya. Lalu Salma berbalik dan tersenyum ke arah Vania.

“Iya, mbak kenapa?”

“Mbak harap kamu tepati janji kamu untuk bertunangan dengan Rafa sepulang dia dari Kanada. Kalau bisa gak usah tunangan-tunangan dulu. Langsung nikah saja. Setidaknya akad dulu saja. Kondisi mama udah mulai memburuk kami takut mama gak sempet liat kalian nikah. Satu-satunya yang pengen mama liat sekarang sebelum dia pergi adalaah melihat Rafa menikah.”

Kalimat itu membuat Salma bingung ingin menjawab tapi mulutnnya terasa terkunci. “Maksud-“

“Maskudnya mbak harap setelah Rafa nanti balik ke Indo kamu langsung aja nikah sama dia. Lagian apalagi yang kalian tunggu. Rafa itu disini sisa 7 hari lagi. Dan mbak harap kamu secepatnya menikah dengan Rafa. Mbak sampai merendahkan diri dan memohon di depan kamu bukan karena mbak pengen jadi kakak ipar kamu tapi mbak Cuma pengen mama bahagai sebelum dia pergi.”

Flashback masih di lanjutin yah ke bab berikutnya. Dikit kok

Bersambung

Hai aku harap kalian suka yah cerita ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!