NovelToon NovelToon
DENDAM SEORANG ANAK

DENDAM SEORANG ANAK

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pelakor / Keluarga / Romansa / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunda SB

Puspa Melita seorang gadis berusia 14 tahun yang harus kehilangan Ibunya dengan cara yang mengenaskan diakibatkan orang ketiga, kematian Ibunya membuat seorang gadis yang dulunya ramah, penuh senyum, dan juga ceria berubah 360° menjadi gadis yang pendiam dan penuh dengan dendam.

Puspa sudah menyusun rencana yang sangat matang untuk membalas dendam kepada orang yang sudah menghancurkan Ibunya.

" Kau hancurkan Ibuku, Ku hancurkan keluargamu. " Puspa melita dengan segala dendam kesumatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda SB, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Puspa Melita seorang gadis remaja berusia 14 tahun yang sedang meringkuk seorang diri di dalam kamarnya sambil menutup kedua telinganya dengan tangan karena dia tidak sanggup mendengar pertengkaran yang terjadi di antara Ayah dan Ibunya. Pertengkaran itu bukanlah kali pertama yang terjadi di antara mereka, hampir setiap hari Puspa selalu mendengar teriakan, cacian, dan makian yang dilontarkan oleh Ayahnya untuk Ibunya yang bernama Husna.

" Sudah cukup sudah jangan bertengkar lagi. " Hanya kata itu yang mampu Puspa ucapkan berulang-ulang kali saat ia sedang meringkuk seperti sekarang ini.

Ingin rasanya Puspa berlari keluar dari dalam kamarnya lalu menjadi tameng untuk Ibunya yang selalu di sakiti oleh laki-laki yang tidak punya hati maupun perasaan seperti Ayahnya. Tapi sayang semua itu hanya sebatas keinginan saja karena Ibunya yang selalu melarang Puspa untuk keluar dari dalam kamar di saat kedua orangtuanya sedang bertengkar seperti sekarang ini, namun untuk pertengkaran yang kali ini sangat berbeda dengan yang sudah-sudah karena suara Ibunya yang tidak kalah mendominasi dari suara Ayahnya.

" Ya Allah tolong sudahi pertengkaran yang terjadi di antar Ibu dan Ayahku, Aku gak sanggup jika harus selalu berada di dalam situasi yang seperti ini setiap hari. " Doa Puspa dengan tulus sambil berlinang air mata.

Baru saja Puspa selesai berdoa Puspa mendengar suara benda pecah dan di susul dengan suara teriakan dari Ibunya yang menggelegar..

Praaangg...

" Aaaaaaaa saaakiiiiiit. " Teriak Husna sekencangnya.

Puspa yang terkejut saat mendengar suara teriakan Ibunya langsung bangkit dan berlari keluar dari dalam kamar, sampai di luar tepatnya di ruang tamu ia mendapati meja sofa yang terbuat dari kaca sudah pecah dan hancur berantakan serta Ibunya yang sedang berdiri sambil memegangi tangannya yang sedang mengeluarkan darah segar.

" Astaghfirullah apa Ayah lakukan? kenapa tangan Ibu bisa sampai berdarah seperti ini? " Teriak Puspa sekencangnya dan dia langsung menghampiri Ibunya.

" Puspa sayang kamu masuk ke dalam kamar dulu ya nak jangan di sini ayo kamu masuk sana? " Titah Husna yang masih bisa tersenyum saat berbicara dengan putrinya walau pun tangannya sudah berdarah-darah

Husna tidak mau putrinya melihat pertengkaran yang terjadi di antara mereka, Husna tidak mau putrinya menjadi sasaran dari amukan suaminya.

" Gak Bu Puspa mau di sini saja, Puspa mau mengobati tangan Ibu yang berdarah ini? " Kekeh Puspa yang tidak mau mengikuti perintah Ibunya.

" Minggir kamu anak sialan, kamu sama saja menyusahkannya seperti Ibumu. " Teriak Dimas yang menarik baju belakang Puspa lalu mendorong sekuatnya hingga kepala Puspa terantuk ke dinding dengan begitu kerasnya.

Dugh..

" Heeesssttt aaw. " Rintih Puspa sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

Bahkan saking sakitnya tubuh Puspa sampai luruh ke lantai dan penglihatan sedikit kabur, namun saat tatapan Puspa mengarah ke pintu rumahnya Puspa masih dapat melihat dengan jelas ada seorang wanita cantik bergaya modis yang Puspa perkirakan usianya sama dengan Ibunya sedang tersenyum bahagia melihat pertengkaran yang terjadi di antara Ayah dan Ibunya.

" BERENGSEK kamu Dimas, apa yang sudah kamu lakukan HA? Tega kamu menyakiti anak kamu sendiri darah daging kamu sendiri Dimas. " Teriak Husna yang tidak terima jika suaminya menyakiti anak mereka satu-satunya.

" Aku udah gak peduli lagi sama kamu maupun sama anak sialan itu, pokoknya mulai hari ini kamu bukan Istriku lagi Husna. " Bentak Dimas yang langsung menceraikan Istrinya Husna saat itu juga.

" BERENGSEK kamu Dimas, tega kamu menceraikan aku yang sedang hamil anak kamu ini demi wanita ja**ng itu HA. " Teriak Husna lagi dengan suara yang semakin meninggi dan sudah tidak dia hiraukan lagi rasa sakit yang ada di tangannya akibat terkena pecahan kaca meja.

Plaaakkk...

Tanpa perasaan Dimas menampar pipi Husna yang sedang hamil 8 bulan dengan begitu kerasnya di depan mata Puspa hingga sudut bibirnya berdarah, Ingin rasanya Puspa menolong Ibunya tetapi Puspa yang kepalanya masih terasa sangat sakit tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat dan menyaksikan bagaimana kesakitan Ibunya.

" Aaaarrrggghhh. " Husna merintih saat ia merasakan rasa sakit yang diakibatkan oleh tamparan yang di layangkan oleh Dimas yang rasanya langsung naik hingga ke otak.

" Kurang ajar kamu Husna jangan pernah kamu sebut Delia dengan sebutan ja**ng karena dia jauh lebih baik dari pada kamu, cuuuiihh. " Bentak Dimas sambil meludahi wajah Husna.

Dengan emosi yang sudah memuncak Husna mengusap saliva suaminya yang ada di wajahnya dengan tangannya yang berdarah, lalu ia menatap nyalang ke arah laki-laki yang sudah menjadi suaminya selama 16 tahun lamanya.

" Wanita baik kamu bilang? Mana ada wanita baik-baik yang merebut kebahagiaan wanita lain, lalu menghancurkan keluarganya hingga sehancur-hancurnya. " ucap Husna dengan penuh penekanan.

" Selama ini aku selalu diam Dimas, kamu tidak memberikan nafkah untukku dan untuk anakmu aku diam, kamu caci, kamu maki, kamu hina aku, aku selalu diam, aku bekerja banting tulang demi membiayai hidup keluarga kita tapi kamu selalu merebut uangnya aku juga selalu diam, tapi kenapa sekarang dengan teganya kamu menduakan aku dengan janda kesepian itu? padahal aku sama sekali tidak pernah menuntut apapun dari kamu Dimas KENAPA? APA SALAHKU PADAMU? APA KURANGKU DIMAS APA? " bentak Husna tanpa rasa takut sedikitpun.

Dimas menarik salah satu sudut bibirnya ke atas dan menatap Husna dengan tatapan yang tidak kalah tajamnya.

" Kamu mau tau apa kekuranganmu Husna? Kekuranganmu hanya satu, kamu terlahir miskin dan aku bosan hidup miskin Husna aku bosan, aku ingin kaya aku ingin punya banyak uang dan aku bisa mendapatkannya dengan mudah dari Delia tanpa harus capek-capek kerja siang malam. " Tutur Dimas membuat hati Husna kembali tercabik-cabik.

Bukan hanya Husna yang hatinya tercabik-cabik tapi Puspa juga, bahkan Puspa jauh lebih sakit karena dia baru mengetahui jika selama ini Ibunya selalu menyimpan kesedihan dan penderitaannya seorang diri dan semua itu di akibatkan oleh laki-laki yang seharusnya menjadi cinta pertama Puspa sebagai seorang anak perempuan tapi nyatanya laki-laki itu malah menjadi musuh dalam selimut untuknya dan lagi-lagi dengan kedua matanya Puspa melihat senyum penuh kemenangan yang ukir oleh wanita simpanan Ayahnya tersebut.

" Tega kamu Dimas, kamu brengsek Dimas, kamu laki-laki gak punya hati Dimas . " Ucap Husna sambil memukul-mukul dada suaminya dengan sisa tenaga yang ia punya.

" Aaaaakkkhhh minggir kamu wanita pembawa sial. " Teriak Dimas yang mendorong tubuh Husna hingga jatuh tersungkur di lantai tapi beruntung Husna masih dapat melindungi perutnya dari benturan.

" Cukup Ayah cukup jangan sakiti Ibu lagi, jika Ayah mau pergi, pergi saja sana aku dan Ibu gak butuh laki-laki pecundang seperti Ayah. " Bentak Puspa yang sudah bisa kembali berdiri setelah nyeri di kepalanya mulai berkurang.

" Beraninya kamu anak sialan, mau jadi anak durhaka kamu HA? " sahut Dimas dengan suara yang menggelegar memenuhi seluruh isi rumah sederhana 3 petak milik orangtuanya.

" Kalau iya memangnya kenapa? Ayah mau pukul aku? Ayah mau tampar aku? Atau ayah mau bunuh aku sekalian? Silahkan Yah, silahkan aku gak takut sama sekali. " Bentak Puspa tanpa rasa takut sedikitpun bahkan dia semakin mendekati Ayahnya.

Sudah tidak Puspa pedulikan lagi apa yang akan terjadi selanjutnya tapi yang pasti untuk saat ini ia harus membela Ibunya dari laki-laki brengsek seperti Ayahnya.

1
Dede Bleher
Sami mawon lah.
cuma Cesar itu sesudahnya sakiiit sekitar perut.
temanku ampe 2 bulan tk bisa angkat anak nya.
Dede Bleher
bayangkan aja umur segitu melihat ibunya di sakiti lantas gantung diri!
dan hidup sebatang kara!
wajar jd gila!
wajar dendam!
Siti Shiro
mau normal ataupun cecar tetep sama2 jd seorang ibu dan sama2 butuh pengorbanan
Siti Shiro
gitu tuch laki2 yg gak tau rasanya nyidam.. q walaupun pulang kerja shift 2 tengah malam gak bisa tidur kalo blm makan rujak dan itu mpe 4 bln lamanya
Siti Shiro
cara makannya sama kaya q waktu kecil/Smirk/
Siti Shiro
semoga Ferry bisa menerima Puspa dan bisa jd obat bt Puspa jg
Siti Shiro
wajar sh anak umur 14 tahun yg biasanya hidup normal tiba2 ad kejadian kaya gitu pasti jiwanya tergoncang
Siti Shiro
itulah kenapa kalo orang yang kaya gendut kalo niat mah gampang mau kurus tinggal kedokter makan jg tinggal nyuruh ahli gizi..
Siti Shiro
gak sadar diri tp seru ceritanya endingnya gimana yaaa
Siti Shiro
baru pertama kali baca genre cerita kaya gini kira2 ending nya gimana yaaa
Arya Al-Qomari@AJK
penempatan tanda "?" kadang tidak sesuai dengan kalimat
Arya Al-Qomari@AJK
lah ortu Diana berkunjung / pindah ke Jakarta ya? soalnya Andra dan Diana kan tinggal dijakarta.
Arya Al-Qomari@AJK
ayo Lita aku dukung kamu untuk balas dendam tapi aku gk dukung saat kamu jadi P*****R.
Arya Al-Qomari@AJK
selain kisah velove ada juga kisah Lita tapi bedanya velove hanya jadi simpanan 1 laki-laki sedang Lita jadi (yah begitulah). semoga saja pembalasan dendamnya lebih kejam dari yang dilakukan oleh velove karena yang jadi korban atas penghiatan ayahnya bukan hanya Husna tapi juga Lita dan adiknya yang masih didalam kandungan husna. soalnya pembalasan velove menurut q kurang nampol.
Arya Al-Qomari@AJK
duh Yaa Allah ibunya sedang hamil dan malah bunuh diri maka dapat dipastikan seberapa dalamnya sakit hati Puspa thd ayahnya sbg penyebab utama tindakan ibunya Puspa bundir
Arya Al-Qomari@AJK
kalau kelakuan ayahnya seperti itu gk akan pernah aku maafkan (seandainya aku jadi Puspa). jika ntar ayahnya sedang sakaratul maut maka akan aku bisikkan ditelinganya "cepatlah mati malaikat penjaga neraka menunggumu, tak pernah aku memaafkanmu wahai manusia yg bergelar ayah tp tak berguna". maaf ya thorrr ikut emosi aku
Anis Marifah
Dendam bisa merubah segalanya
Cha Sumuk
kirain mau jd mafia ga tau nya mlh jd kupu kupu liar ah kurg menarik lh cerita nya
ratna puji
Luar biasa
Helen Nirawan
ini jgn2 emak tiri x y , kok jahat amat seh 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!