AUTHOR TIDAK MENJAMIN KARYA INI ENAK DI BACA. TAPI YANG PENASARAN BISA MAMPIR
Nama adalah doa. Hal itu telah diketahui semua orang.
Banyak orang yang memberi nama anaknya sesuai dengan karakter tokoh idola masing-masing. Sama halnya dengan pasangan Reyhan dan Laura yang memberi nama anaknya Salman Alfarisi.
Keduanya berharap kelak putranya mewarisi segala kebaikan yang ada pada diri salah satu sahabat nabi yang di jamin masuk surga itu.
Namun apa jadinya, jika doa tulus itu di kabulkan Allah? Termasuk soal percintaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ipah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Melamar
"Salman, ayo nak kita segera berangkat. Keburu malam lho." ajak mama Laura pada anak tampannya.
Ia sudah berdiri di depan pintu kamar anaknya, sejak 15 menit lalu. Namun sepertinya hilal pintu terbuka belum keliatan.
"Sabar dulu dong sayang. Pasti anak kita juga tengah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Yah, kayak aku dulu melamar Miss Laura itu." papa Reyhan sengaja menggoda istrinya agar tidak lagi suntuk menunggu putranya.
Akhirnya setelah sekian menit berselang, pintu kamar Salman di buka. Kedua orang tuanya tampak menghirup nafas lega. Sesaat mereka menelisik penampilan anaknya, dari atas sampai ke bawah. Lalu balik ke atas lagi. Keduanya mengacungkan jempol.
"Keren." ucap keduanya kompak. Ketika melihat anak laki-lakinya mengenakan baju batik lengan panjang dan celana hitam. Sebuah jam tangan melingkar dipergelangan tangan kirinya.
"Terima kasih ma, pa. Kalian berdua juga cantik dan tampan." balas Salman dengan senyum sumringah.
Mama Laura tampak cantik mengenakan gamis brokat warna moccha dipadukan dengan jilbab warna marun. Sedangkan papa Reyhan menggunakan batik lengan panjang dan celana hitam seperti Salman.
Mereka pun berjalan beriringan menyusuri anak tangga. Ketika sampai di ruang tamu, terlihat keluarga besarnya duduk bercakap-cakap sambil menunggu Salman tentunya.
"Keren sekali kamu brow. Aku yakin, pasti si Aisyah tak bisa menolak pesona mu." Al Fatih menepuk bahu saudara keponakannya dengan senyum sumringah dan mengacungkan jempol.
"Ah, kau tau saja kalau itu memang fakta. Aku memang sudah tampan sejak dulu kala." kekeh Salman.
Merasa sudah siap, mereka segera naik ke mobil masing-masing. Dan kendaraan mewah milik mereka mulai melaju meninggalkan pelataran rumah mewah kakek Atmaja menuju pondok pesantren haji Dahlan. Kakek Aisyah.
Biasanya mereka berangkat bersama ke pondok untuk memberikan santunan rutin tiap bulannya. Namun kali ini mereka memiliki tujuan lain, yakni mengantar Salman untuk meminang Aisyah Humaira. Putri cantik pasangan Rosyidah dan Andre. Yang merupakan anak salah satu sahabat kedua orang tuanya.
Sekali pun Salman tak pernah menyentuh Aisyah, tak pernah mengajaknya berkencan, atau hal yang biasa dilakukan oleh remaja saat ini.
Hanya dengan melihat kepribadiannya, ketika bertemu saat kedua keluarga mengadakan acara tertentu, atau saat berkunjung ke pondok untuk memberi santunan, telah menumbuhkan benih-benih cinta di hati Salman Alfarisi.
Sebagian besar pemuda ketika merasakan hal itu, pasti akan terdorong mendekati pujaan hatinya untuk dijadikan pacar.
Namun hal yang berbeda justru dilakukan Salman. Ia ingin menghalalkan pujaan hatinya. Agar terhindar dari fitnah.
Tentu saja hal itu membuat kedua orang tuanya dan keluarga besarnya terkejut. Tapi melihat sikap Salman yang dewasa walaupun masih berusia 20 tahun, serta segudang prestasi yang di miliki, membuat mereka setuju dengan permintaan Salman. Mereka yakin jika Salman mampu untuk membina hubungan rumah tangga.
Sepanjang perjalanan, Salman terus merapalkan doa dalam hati, agar di beri yang terbaik oleh Allah.
Ya, yang terbaik. Bukan berdoa agar lamarannya di terima.
Ia tahu jika yang terbaik menurut versi Tuhan itu terkadang tidak sama dengan keinginan kita.
"Tangan kami dingin sekali nak. Padahal AC sudah dimatikan lho." Mama Laura menggenggam tangan anaknya.
"Nervous itu wajar nak. Yang penting kamu tetap berdoa." ucap papa Reyhan bijak.
Tak lama kemudian, bangunan yang besar dan megah mulai terlihat. Itu artinya mereka sudah sampai di tempat yang di tuju.
Bergegas rombongan itu turun sambil membawa barang-barang seserahan.
Cuma yg baca kayaknya sedikit.
Mungkin revisi judul biar lebih menarik reader.
.
wkk.. wkk.. wkkk uda sam aja nie, kyk Leon lebih parah mala somplak nya... 😀😀😀
emang harus d ajarkan kepada anak untuk. mengenal lingkungan dan beradaftasi dengan baik, ya itulah tanggung jawab sebagai orang tua, serepot apapun itu yg terbaik untuk anak... Semangat Salman Wulan, menjaga baby Maryam...
😄😄😄
wkk... wkkk.. wkkk makanya jgn asal jgn nyosor aja Leon... g sabar amat si, masih bnyak waktu dan kesempatan, terpenting acara aqiqahan berjalan lancar.. 😀😀😀