NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Hasrat Terlarang Suamiku

Berbagi Cinta : Hasrat Terlarang Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Cinta Dramatis Yang Sedih / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:36.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: JBlack

Pernikahan yang begitu sempurna dan seharusnya berakhir bahagia, seketika hancur, karena kehadiran sosok wanita lain di kehidupan mereka.

Perasaan Gibran Bara Alkhafi awalnya hanya untuk Almeera, kini terbagi dua, dengan wanita dari masa lalunya. Pesona Narumi, mampu membuat hasrat terlarang di dalam diri Gibran Bara Alkahfi, keluar tanpa terkendali.

Bagaimana nasib rumah tangga Gibran dan Almeera? Apakah pernikahan mereka akan bertahan atau berpisah?

Jadwal Update : Pukul 09.00 dan 14.00
Follow instagram Author : @myname_jblack

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbagi

...Hal paling sulit dalam hidupku bukan kehilanganmu. Melainkan aku harus melihatmu bahagia meski bukan denganku. ...

...-Almeera Azzelia Shanum...

...🌴🌴🌴...

"Kemarilah, Mas. Aku bantu!" kata Almeera sambil mendekat ke arah sang suami. 

"Terima kasih, Sayang." 

Dengan lembut, Almeera memasukkan kancing demi kancing di pakaian sang suami. Penampilan seperti ini membuatnya mengingat bagaimana dulu sang suami menikahi dirinya. Semua itu masih sama dan mungkin akan selalu sama, dia terlihat tampan. 

Ketampanan seorang Gibran Bara Alkahfi lah yang mampu membuat Almeera melabuhkan hatinya untuk pria itu. Karena kelembutan dan kebaikan dirinya, mampu membuat Almeera semakin jatuh dalam pesona pria itu. 

Panggilan yang selalu dilantunkan untuknya tak pernah berubah. Namun, Almeera menyadari jika sebentar lagi bukan hanya dia yang akan mendapatkan panggilan itu. Melainkan ada sosok baru yang akan mendapatkan hak yang sama dengan dirinya.

Ya, hari ini pernikahan mereka akan berubah. Pernikahan mereka akan terasa berbeda. Akan ada pembagian hati, hak, kewajiban dan rasa yang biasanya hanya untuk Almeera, harus mulai dibagi rata.

Jika kalian bertanya, ikhlaskah Almeera untuk berbagi suami? Maka dia akan menjawab tidak. Namun, demi kebahagiaan seseorang yang dia cintai, Almeera rela menyakiti hatinya sendiri. 

Mungkin diluar sana banyak yang berpikir jika Almeera adalah wanita bodoh. Tapi, cobalah posisikan diri kalian menjadi Almeera. 

Memiliki dua orang anak yang tampan dan cantik. Abraham dan Bia, dua orang bocah yang dia dapatkan dari pernikahannya dengan Gibran Bara Alkahfi, pasti akan mendapatkan dampak jika dia memilih berpisah. Mereka berdua masih membutuhkan figur ayah dalam hidupnya. Hingga karena mereka lah, Almeera masih berdiri disini. 

Dia masih berusaha bertahan dengan janji suci dihadapan tuhannya. Almeera hanya berharap, semoga Tuhan berbaik hati padanya untuk memberikan kelapangan hati dan kesabaran yang luas. 

"Kamu beneran gak mau ikut?" kata Bara sambil menatap wajah Almeera.

Almeera menggeleng. Dia merapikan jas sang suami untuk yang terakhir kalinya lalu tersenyum. 

"Nggak, Mas. Aku bakalan disini, jagain anak-anak." 

"Anak-anak masih bisa bersama pengasuhnya, Sayang," sela Bara menahan lengan Almeera yang hendak menjauh. 

"Maaf, Mas. Lebih baik aku disini." Almeera mencoba melepas cengkraman tangan sang suami lalu dia membalikkan tubuhnya untuk pergi dari sana. 

"Meera!" seru Bara menahan langkah sang istri.

"Ya, Mas?" Meera berhenti. Namun, dia tak membalikkan tubuhnya sedikitpun.

"Kamu ikhlas, 'kan?" 

Almeera tersenyum pahit. Matanya berkaca-kaca dan siap untuk tumpah. Namun, sebisa mungkin dia menahannya karena takut menyakiti sang suami. Perlahan, Almeera menarik nafasnya begitu dalam, lalu dia menganggukkan kepalanya, pertanda jika dia menyetujui pertanyaan Bara.

"Raih kebahagiaanmu bersamanya di jalan yang halal, Mas. Semoga Allah memberkahi pernikahanmu." Bersamaan dengan itu, jatuhlah air mata yang sejak tadi Almeera tahan. 

Ya, ini sangat menyakitkan. Bahkan sungguh menyakitkan dengan kehilangan seseorang karena Allah mengambilnya. 

Mungkin jika mereka dipisahkan karena maut, Almeera akan ikhlas akan takdir Allah. Tetapi saat ini bukan perihal maut. Melainkan dia harus ikhlas jika miliknya dibagi dengan orang lain. 

Dengan segala kekuatan hati, Almeera mengantar kepergian sang suami sampai di depan pintu. Almeera mengambil tangan Bara dan menciumnya begitu dalam. 

Bismillah semoga bahagiamu bisa menjadi bahagiaku juga, Mas, batin Almeera penuh harap. 

Bergantian, Bara mengambil kedua tangan istrinya. Mencium punggung tangannya bergantian lalu terakhir memberikan kecupan lembut di kening, Almeera.

"Aku berangkat, Sayang. Terima kasih atas izinmu," kata Bara setelah melepaskan kecupannya. "Aku mencintaimu." 

"Aku mencintaimu juga, Mas," sahut Almeera dengan sungguh. "Selamat atas kebahagiaanmu." 

Setelah mengatakan itu. Bara langsung memasuki mobil yang sudah disiapkan untuk mengantar dirinya hari ini. Tak ada yang ikut bersamanya. Hanya kedua sahabatnya yang akan menjadi saksi pernikahan Bara. Semua keluarga benar-benar tak setuju dengan pernikahan kedua ini. Akan tetapi Almeera melakukannya untuk menyelamatkan sang suami dari dosa yang dilarang tuhan. 

Perlahan mobil yang membawa Bara mulai melaju meninggalkan rumah yang biasanya dipenuhi kebahagiaan keluarga mereka. Namun, kali ini hanya tersisa Almeera sendirian. Ya, dia sendirian sambil menatap kepergian sang suami untuk meraih kebahagiaannya. Hingga Almeera mengingat betul kejadian ini bermula. Kejadian dimana sosok baru itu muncul di antara mereka. Saat dia dan Bara melangsungkan hari ulang tahun pernikahan mereka. 

Saat itu, Almeera sedang menatap pantulan dirinya. Namun, tiba-tiba dari arah belakang, Bara datang dan memeluk istrinya dengan mesra.

"Kamu cantik," kata Bara sambil memberikan kecupan lembut di pipi kanan, Almeera.

"Terima kasih," sahut Meera dengan pipi bersemu merah. "Mas juga tampan." 

Tak mau semakin dilanda rasa malu. Almeera lekas mengajak suaminya turun ke lantai bawah. Ya, hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka. Seperti tahun-tahun sebelumnya. Keduanya selalu merayakan untuk bisa berkumpul dengan kerabat, saudara, teman dan rekan kerjanya. 

Keduanya berjalan dengan pelan. Namun, sebelum mencapai tangga. Almeera baru teringat akan sesuatu.

"Aku lupa bilang, Mas. Sahabatku saat sekolah SMA bakalan dateng. Kita lama gak kontekan, terus baru seminggu kemarin kita kontekan lagi." Cerita Meera dengan senang.

"Oh ya?" 

Meera mengangguk, "nanti mas harus ketemu dia yah!" 

"Baiklah, sekarang mari kita turun." 

Acara demi acara mulai berlangsung. Hingga pasangan suami istri yang terlihat begitu bahagia itu mulai berpencar. Bara terlihat sibuk mengobrol dengan koleganya. Sedangkan Almeera hendak berjalan ke arah sang putri. Namun, belum setengah jalan. Terdengar suara wanita memanggil dirinya hingga membuat Almeera berbalik.

"Ya Allah. Hai, Rumi," sapa Meera lalu keduanya berpelukan.

"Kamu makin cantik, Meera," kata Narumi setelah pelukan keduanya terlepas.

"Bisa aja, kamu juga makin cantik loh." 

"Wajar dong, aku kan cewek." Canda Narumi dengan kekehan. 

"Oh iya. Aku kenalin kamu sama suami aku, 'yah." Meera segera  berbalik. Lalu di memanggil Bara hingga pria itu mendekati dirinya.

"Kenalin, ini sahabatku, Mas. Namanya Narumi." 

Dengan lembut Almeera menarik tangan sang suami hingga kedua orang itu berhadapan. Saat Bara menatap siapa sosok sahabat istrinya, jantungnya berdegup kencang. Bersamaan dengan itu, ikatan lengannya dengan Almeera dilepas olehnya.

Almeera bisa melihat dengan jelas tatapan berbeda dari kedua orang di depannya. Bahkan sang suami, sampai menatap lekat wajah sang sahabat. Sedangkan Narumi, dia yang tersadar segera menatap Almeera dengan menetralkan ekspresi wajahnya.

"Ini suami kamu?" tanya Narumi setelah dia berusaha tenang.

"Iyah, Rumi. Kenalin, ini Mas Bara."

Matanya terus menatap pergerakan sang suami. Sampai dia melihat bagaimana Bara menerima uluran tangan Narumi dan mengenalkan dirinya. Meera bisa melihat perubahan wajah, tatapan dan pegangan tangan keduanya yang masih bersalaman. Jujur dalam pikirannya saat ini, banyak pertanyaan yang berkelebat. Namun, dia tak bisa mengutarakannya.

Ada apa dengan suami dan sahabatku?

~Bersambung

Selamat pagi semua. Terima kasih sudah mampir di novel baruku.

Novel ini aku ikutkan lomba 'Berbagi Cinta' jadi kalian pasti sudah bisa membayangkan bagaimana alurnya.

Jangan lupa berikan apresiasi pada author yah agar selalu semangat update novel ini. Jangan lupa like, komen, vote poin, koin dan vocher agar author terus update. Terima kasih.

Salam sayang, JBlack.

1
Zafir Nadin
Kesekian kali baca novel ini dan selalu kesal dan jijay sama bara,iyuhhh bara lu ga cukup satu istri aja ape gimane😐
L A
jangan² pria inisial F ini target nya Jimmy 🤔
L A
🤣🤣🤣🤣🤣
Cha Cha
kalo dulu benihmu di buang buang ya bara
Cha Cha
karna dirimu cuma memikirkan kebahagian kamu sendiri egois👊
Cha Cha
kamu emang gampang di bodohi istri ularmu
Cha Cha
kamu aja yg kurang bersukur uda punya yg cantik masi aja serakah
Retno Isusiloningtyas
baru tau tulisan kakak J
bagus .. bagus .. karyanya

pertama baca novel anaknya
fany threeboy
aku baru baca aaaaaaaaa. rasanya pen banting hape taauuuu.. /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
fany threeboy
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Yeni susilawati
khilaf apa doyan
Yeni susilawati
Basi...
Queen Sha
kalau kamu kerupuk atau rempeyek, bisa dipastikan kamu bakal tak kunyah2 tanpa jeda Bar... gemesh
Hr sasuwe
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Vitriani
Luar biasa
Komariyah
Kecewa
Komariyah
Buruk
Evi
zaman sekarang perasaan harus dibarengin logika
Evi
itu lah kenapa dibilang tdk ada persahaban yg murni antara laki-laki dan perempuan Krn diantara salah satu a pasti memakai perasaan
Fifi Omar
ya allah sesak di dada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!