Niana menarik payungnya, ia tidak boleh lebih lama lagi berada didekat Adnan. Ia takut, dirinya akan semakin jatuh cinta pada suami sahabatnya. Dan hal itu tidak boleh terjadi.-Niana
''Saya selalu berharap ketika pulang, akan disambut dengan hangat. Rumah yang menerimaku, tanpa memberiku tekanan ... Yang saya dapatkan dari kesabaranku juga pengorbananku untuk berbakti adalah rumah yang dingin. Kamu capek? Aku juga capek!''-Adnan
Sang penentu takdir, yang membolak-balikkan hati seseorang. Tiada tuhan selain engkau, engkau melihat manusia berbuat maksiat maka kembalikan kejalan yang benar. Kesesatan yang gelap terangkanlah dengan cahayamu. Bila benang takdir hamba adalah yang tersulit maka mudahkan ia. Bila jodoh hamba bagaikan fir'aun jadikan hamba asiyah yang mencintainya karnamu. Bila jodoh hamba bagaikan rasulullah kuatkan hamba untuk berbagi cinta karnamu.-Fatimah
kaulah mawar abadiku. Meski durimu menusuk jariku berkali-kali pun, aku tak akan menjatuhkanmu dari genggamanku.-Kean
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anaahbaj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fatimah Untuknya Komentar