NovelToon NovelToon
Jalan Naga Kekosongan

Jalan Naga Kekosongan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: alhenamebsuta

Di Benua Sembilan Langit, kekuatan adalah hukum.

Lin Feng, anak sekte kecil yang dicap sampah karena "Nadi Spiritual Tersegel", terlempar ke jurang hinaan. Namun, di balik kelemahan itu tersembunyi rahasia besar: Physique Naga Void — warisan kuno yang mampu menelan segala Qi dan menembus batas langit.

Dari dunia fana yang penuh intrik sekte, hingga perang antar klan surgawi, perjalanan Lin Feng adalah pertaruhan hidup dan mati.

Balas budi sepuluh kali lipat. Balas dendam seratus kali lipat.

Di setiap langkah, ia akan melawan langit, menantang takdir, dan membuka jalan menuju kekosongan.

Saat naga terbangun, siapakah yang mampu menghalangi jalannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alhenamebsuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Melawan Jenius

Arena Luar Sekte Bambu Hitam berbentuk lingkaran dengan diameter lima puluh meter, dikelilingi tribun kayu bertingkat yang penuh sesak oleh murid sekte. Suasana riuh, bahkan para Elder yang sebelumnya tidak peduli kini berdiri di balkon khusus, ikut menyaksikan.

"Ini gila! Wang Tianming melawan Lin Feng!"

"Kasihan si sampah—eh, maksudku Lin Feng. Baru saja breakthrough sudah harus hadapi monster itu."

"Tapi kalian lihat? Gerakannya tadi cepat sekali!"

Di tribun Elder, Kepala Sekte Liu Qingshan yang baru tiba menyipitkan mata. "Elder Zhang, apa yang terjadi?"

Senyum tipis muncul di wajah Elder Zhang. "Sesuatu yang menarik, Kepala Sekte. Anak yang Anda pungut lima belas tahun lalu... mulai menunjukkan taringnya."

Di arena, Wang Tianming dan Lin Feng berdiri saling berhadapan. Angin pagi berhembus, meniup debu di tanah. Ketegangan yang menekan membuat ratusan murid di tribun seakan lupa bernapas.

"Kita mulai." Wang Tianming mengambil kuda-kuda Tinju Angin Bambu, teknik pamungkas sekte.

Lin Feng tidak meniru sikap formal itu. Ia hanya berdiri santai, tapi sorot matanya tajam, mengunci tiap gerakan kecil Tianming.

WUSH!

Tubuh Wang Tianming seakan lenyap dari tempatnya. Bukan, dia hanya bergerak terlalu cepat.

"Teknik Langkah Angin!" teriak seseorang dari tribun.

Seketika, Tianming muncul di sisi kiri Lin Feng, tinjunya yang dilapisi Qi angin menghantam ke arah rusuk.

Namun—

TAP!

Satu langkah ringan ke belakang, Lin Feng lolos. Tinju itu hanya menyapu ujung jubahnya.

Dia membaca gerakanku? Tianming terperanjat, tapi tidak berhenti.

"Bambu Seribu Bayangan!"

Kedua lengannya bergerak bagaikan bayangan. Puluhan tinju ilusi menutup ruang dari segala arah. Itu teknik tingkat tinggi—bahkan murid inti pun jarang bisa menguasainya.

Lin Feng terus mundur, tubuhnya bergerak hemat, matanya berkilat-kilat seolah sedang mencari sesuatu di balik hujan pukulan.

Di sana!

Sekilas, pupilnya berubah. Kilatan emas vertikal, seperti mata naga, muncul sesaat lalu menghilang. Terlalu cepat untuk dilihat penonton, hanya Tianming yang berdiri dekat menyadarinya.

Saat itu, Lin Feng melihatnya. Celah tipis di balik kekacauan ilusi. Pola tersembunyi dalam pusaran bayangan.

DUAK!

Dengan telapak tangannya, ia menepis satu tinju—satu-satunya yang nyata di antara puluhan.

"Apa?!" Tianming terhenyak, mundur beberapa langkah. "Bagaimana kau tahu yang asli?"

Lin Feng tidak menjawab. Ia sendiri bingung. Sesaat tadi, aliran Qi Tianming terbuka jelas di matanya, seakan menuntunnya.

Mata Naga Kekosongan… suara berat bergema samar di kepalanya. Salah satu kemampuan bawaan fisikmu. Mata yang menyingkap kebenaran di balik ilusi.

"Menarik! Sangat menarik!" Wang Tianming tertawa lepas, auranya melonjak. "Tujuh puluh persen kekuatan! Mari kulihat apakah kau bisa bertahan!"

Tekanan Qi level 8 langsung menyelimuti arena. Murid-murid dengan kultivasi rendah terengah-engah, seolah dada mereka ditekan batu raksasa.

Lin Feng ikut merasakan beban itu menghantam bahunya. Perbedaan empat level jelas tak main-main. Seluruh tubuhnya berteriak agar menyerah.

Tidak. Aku tidak akan menyerah lagi!

Tanpa sadar, ia mengaktifkan Napas Naga Kekosongan. Qi dari segala arah—tanah, angin, bahkan sisa energi serangan Wang Tianming—tersedot masuk ke dalam tubuhnya.

Lalu matanya berubah.

"M-mata itu!" seorang Elder di balkon sampai berdiri kaget. "Mustahil!"

Mata Lin Feng berkilau emas samar, pupilnya menjadi vertikal. Mata Naga Kekosongan terbuka sepenuhnya.

Dunia di hadapannya tak sama lagi. Ia melihat arus Qi di udara, titik lemah di tubuh Wang Tianming, bahkan gerakan yang akan terjadi beberapa detik ke depan dari tarikan otot dan aliran energi.

"Ayo!" Lin Feng melesat, untuk pertama kalinya mengambil inisiatif menyerang.

Wang Tianming tercengang melihat perubahan mendadak itu, lalu senyumnya melebar. "Bagus! Inilah yang kutunggu!"

Pertarungan naik ke tingkatan baru. Lin Feng yang sejak awal hanya bertahan, kini justru menekan balik. Serangannya tajam, selalu mengarah ke celah yang ia tangkap dengan Mata Naga.

BANG! BANG! BANG!

Benturan bertubi-tubi menggema di arena. Wajah Wang Tianming berubah serius. Ia menyalakan kekuatan delapan puluh persen, lalu sembilan puluh.

"Tinju Bambu Penghancur!"

Tinju pamungkas itu menggetarkan udara. Konon, batu sebesar rumah bisa diremukkan seketika.

Mata Naga Lin Feng menangkap detail—kekuatan jurus itu menumpuk pada satu titik. Ada celah kecil. Jika arahnya dialihkan sedikit saja...

Dengan Napas Naga Kekosongan, ia membentuk pusaran Qi di telapak tangan. Tepat sebelum tinju menghantam, Lin Feng menempelkan telapak di sisi serangan itu.

SRING!

Arah tinju meleset! Energi raksasa itu menghantam tanah dan meninggalkan kawah selebar tiga meter.

"Mustahil!" Wang Tianming terperanjat. "Itu prinsip Pembelokan Energi... setingkat teknik Pembentukan Inti!"

Lin Feng ikut terengah. Mata Naga menguras tenaga pikirannya.

Mereka saling menatap, lalu sama-sama maju.

DUAK! DUAK!

Tinju bertemu tinju. Tanpa jurus, hanya kekuatan mentah.

Tubuh Lin Feng terpental sepuluh langkah ke belakang. Wang Tianming hanya mundur tiga.

"Aku kalah dalam hal kekuatan," ujar Lin Feng sambil tersenyum lelah. "Tapi—"

"Tapi kau menahan lima puluh jurus melawanku," potong Wang Tianming dengan senyum hormat. "Selisih empat level, hasil itu mengagumkan."

Ia mengangkat tangan tinggi. "Aku akui, Lin Feng pantas ikut Seleksi Murid Inti!"

Hening sekejap. Lalu sorak-sorai meledak.

"Lima puluh jurus!"

"Dia baru level empat!"

"Mata emas itu apa? Garis keturunan khusus?"

Dari kursi kehormatan, Kepala Sekte Liu Qingshan berdiri. Suaranya bergema keras. "Berdasarkan pertarungan ini, Lin Feng berhak mengikuti Seleksi Murid Inti minggu depan!"

Lin Feng membungkuk dalam. Bukan pada Kepala Sekte, melainkan pada Wang Tianming. "Terima kasih atas bimbingannya, Senior Brother Wang."

Wang Tianming menepuk bahu Lin Feng. "Panggil aku Tianming saja. Aku punya firasat, mulai hari ini kita akan jadi rival sejati."

Dua tangan berjabatan di tengah arena. Sebuah awal dari persaingan yang akan mengangkat keduanya menuju puncak kultivasi.

1
إندر فرتما
cuma tekat,kuat gak belum,
Alhena: lah ini aja baru beberapa bulan tapi dia udah mau ke kondensasi qi, wang tianming aja dibilang jenius yang udah latihan qi dari kecil aja masih di pemurnian tubuh 9, gimana sih
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!