DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

Carlos beralih ke arah Caitlin yang melompat-lompat gembira bahkan sampai berlarian di sekitar Mansion itu yang terbilang masih kosong.

"Kita halus kumpulkan uang lagi untuk beli pelabotan lumah Ket..! Uang kita udah habis beli lumah becsal ini." kata Carlos dengan serius.

"Tenang kak? Bebelapa hali lagi uang Ket akan cail lagi, hehe..! Kita akan membahagiakan mommy ya kak?" jawab Caitlin sangat gembira.

"Kolam belenang...!!" pekik Caitlin ingin lari ke kolam renang yang mereka lihat, akan tetapi tangan Caitlin di tahan oleh Carlos.

"Oma cedang csyok..! Kita halus buat Oma cadal lagi." kata Carlos dengan wajah datar nya.

Caitlin menoleh ke arah Maria yang tiba-tiba ambruk ke lantai sehingga kedua anak kembar itu berlari menghampiri Maria.

"Ka--kalian sejak kapan punya uang sebanyak itu?" tanya Maria ter gagap dengan raut wajah pucat nya seperti tak ada darah.

"Uang kami dali hasil bekelja Oma, memang nya dali mana lagi?" jawab Caitlin yang malah kesal dengan pertanyaan Maria.

Maria sama saja dengan orang lain yang sangat meragukan mereka, walau masih kecil tapi mereka bisa menghasilkan uang dengan kemampuan otak cerdas kedua nya.

"Oma? Kita bilang cama Mommy pelan-pelan ya? Kami beli lumah ini atas nama Mommy, cebenal nya kami hanya ingin mewujudkan keinginan Mommy cejak dulu." kata Carlos dengan wajah imut nya yang serius.

Maria memeluk kedua cucu nya itu dengan erat, "Kalian nggak boleh bilang sama siapa-siapa nak..?! Kalian bisa dalam bahaya kalau ada yang tahu betapa jenius nya kalian. Oma yakin Mommy kalian nggak akan suka kalau kepintaran kalian di ketahui banyak Orang." ucap Maria pelan. Kedua anak kembar lucu itu mengangguk mengerti dengan permintaan Maria.

Butuh waktu setengah jam bagi Maria untuk bisa menerima keadaan itu, dia yang sudah berumur segini saja belum tentu mampu memiliki uang sebanyak itu. Maria merinding membayangkan Ayah kandung anak ini pasti punya otak yang sama dengan mereka,akan tetapi juga mewarisi sifat baik dan rendah hati Dara.

Maria juga tak bisa bertanya pada Dara tentang Ayah Kandung mereka lebih detail karna Dara memang sengaja menutupi nya, Dara hanya bilang saat dia ke rumah sakit meminta dokter memeriksakan rahim nya untuk melihat apakah benar rahim nya yang disebut mandul itu bisa pembuahan atau tidak, ternyata Ia tidak mandul. Dan ketika hendak kembali malah tersebar pertunangan suami nya dengan selingkuhan nya sehingga Dara begitu dendam pada Keluarga itu.

Namun tak bisa di pungkiri oleh Maria kalau Dara tak pernah mengatakan kedua anak kembar nya itu adalah suatu kesalahan bagi nya melainkan sebuah hadiah berharga untuk nya, Maria yakin kalau Ayah Kandung Biologis mereka sangatlah hebat.

"Lebih baik kita pulang." sahut Maria menggendong kedua cucu kembar nya.

"Oma? Ket macih ingin lihat-liat." rajuk Caitlin memonyongkan bibir nya.

Sementara Carlos hanya diam saja digendong oleh Maria, sebab kaki nya cukup letih keliling sejak tadi di mansion seluas ini hanya untuk melihat-lihat tapi terlalu enggan mengadu pada Maria.

Maria membawa kedua cucu nya keluar tanpa mendengarkan ocehan dan rengekan Caitlin, tak peduli dia dibilang aneh yang jelas Maria tak ingin kedua permata berharga milik Dara ini di lihat orang, karna anak seusia mereka bisa membeli Mansion dengan hasil kerja mereka sendiri.

Maria bahkan tak minat dengan Mansion luas itu saking cemas nya kejeniusan kedua cucu kembar nya di ketahui orang, Maria harus bicara dengan Adara dari hati ke hati secepat nya.

\*\*\*\*

Malam hari nya. Maria menunggu Dara yang baru saja kembali, dia melihat raut wajah lelah Dara yang membuat Maria tak sanggup menguras waktu Dara lagi untuk menceritakan tentang si kembar. Alhasil Maria membiarkan saja Dara istirahat malam ini dan pagi-pagi Ia akan memberitahu pada Dara,

Ternyata di pagi hari pun Dara terburu-buru sehingga Maria tak bisa memberitahu tentang si kembar.

"Kapan kamu ada waktu nak?" tanya Maria. Seketika Dara menghentikan gerakan nya ketika memasang sepatu, Dara menoleh ke arah Maria.

"Nanti Dara bakal Lo pulang cepat kok Bun, untuk menepati janji Dara membawa Bunda dan si Kembar jalan-jalan, kebetulan hari ini Dara ada janji dengan Klient besar. Maaf ya Bunda.! Dara titip Carlos dan Caitlin." kata Dara mengecup pipi kiri-kanan Maria setelah nya pergi.

Maria menghela nafas panjang, dia kasihan pada si kembar tapi juga kasihan pada Dara yang harus banting tulang mencari uang, menjadi Single Mom memang tak mudah. Sangat beruntung Carlos dan Caitlin begitu mengerti kesibukan Mommy nya sampai jarang ada waktu untuk mereka.

Kini Dara ada di pemberhentian Bus, Ia mengenakan masker dan topi seperti seorang Artis yang sedang menyamar.

Plat emas 1 nomor tertera huruf SDK Dibelakang angka plat Mobil mewah itu membuat Dara sadar kalau itu milik Nicoles. (SDK artinya Swondrak).

Dara melambaikan tangan nya dan mobil itu langsung menepi ke arah lambai-an tangan Dara, Dara bahkan tidak sadar kalau orang-orang yang duduk di pemberhentian bus juga yang lalu lalang melihat hal itu terbelalak karna syok.

Plat emas itu? 1 angka? SDK? Itu milik Pimpinan terbesar NM Company Group, mereka bertanya-tanya siapa sosok yang memakai topi+masker itu dengan baju besar nya yang terbilang sopan tapi masih modis.

"Adara?" gumam mereka semua serentak karna hanya 1 nama itu saja yang sedang di bincang-bincangkan punya hubungan misterius dengan Nicoles.

Romy yang menjadi supir mereka merasa jantungan, entah kenapa kalau ada perempuan yang berada disekitar atasan nya selalu membuat Romy cemas sebab jarang dari mereka yang selamat.

"Tuan Nico." hormat Dara sedikit menundukkan kepala nya.

Nicoles melirik sekilas Dara yang memakai topi, Masker, rambut panjang di ikat ekor kuda belum lagi baju kemeja besar dan celana levis kekinian nya, terakhir sepatu putih sederhana, memang modis tapi tak seperti kebanyakan wanita cantik dan seksi yang suka menjilat nya itu.

Nicoles membuang muka, kembali sibuk dengan tablet nya dan Dara juga tak banyak bicara hanya melihat ke arah jalanan yang mereka lalui.

"Hawa apa ini?"Batin Romy merasa aneh dengan situasi hening ini.

Romy jadi paham mengapa Nicoles mau bekerja sama dengan Adara, dengan alasan Nicoles selalu bilang Jovita sang adik nge-Fans berat dengan Adara, akan tapi tak bisa di pungkiri kalau Adara terlihat begitu profesional saat bekerja.

Setiba nya di Mansion Maverick,

Nicoles telah disambut puluhan maid, melihat itu Dara menundukkan kepala nya sopan pada para pekerja mansion seluas ini. Dara sempat tercengang sesaat tapi ini menyangkut pekerjaan nya, jadi harus fokus jika berada disisi Nicoles sebelum Pria itu marah dan membatalkan segala nya. Dara sungguh tak ingin kehilangan kesempatan emas ini.

"Apa itu Nona Adara yang sedang Viral itu?" bisik salah satu maid. Romy menatap tajam maid itu, maid yang ditatap dengan tajam begitu langsung menundukkan kepala.

"Jangan bicara lagi kalau kau masih ingin bekerja." kata Romy yang berjalan paling belakang dari Adara dan Nicoles.

Dara berada di tengah-tengah mansion besar keluarga Maverick yang menjadi impian banyak kaum wanita, dia bertemu Jovita yang berlari seperti anak kecil ke arah nya, Dara sempat terbengong sesaat hingga lamunan nya buyar ketika Selvia bersuara.

\*

Bersambung.......................................