Aurelia Aureta Jonson pemimpin sebuah organisasi mafia milik keluarga nya, Aurel gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun, seolah dirinya diciptakan tak memiliki emosi.
Dulu Aurel adalah gadis yang ceria, ramah dan baik hati, namun hingga akhirnya kejadian tragis menimpa keluarganya, kedua orang tuanya di bunuh tepat di depan matanya sendiri.
Setelah kejadian itu, Aurel berubah, tidak ada lagi wajah ceria dan senyum manis yang selalu ia tebar pada setiap orang, hidup nya seolah kosong dan hampa.
Aurel mati bunuh diri dengan meledakan bom di markasnya sendiri demi melindungi seluruh anggota nya, namun bukan nya pergi ke akhirat untuk bertemu kedua orang tuanya, Aurel malah terbangun di tubuh perempuan bernama Qiana Evelyn seorang gadis yang menyandang sebagai istri dari Duke tiran.
"Kalau dunia ini kejam, maka kita harus lebih kejam dari dunia"~ Qiana Evelyn (Aurel)
"Kau sangat menarik Dhuces, dan selama nya kau akan selalu menjadi milik ku" ~ Duke Arsenio De Atanius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SALING MEMBANTU
"Boleh Yang Mulia, kami akan segera memasak besar untuk menyambut kedatangan Yang Mulia Duke dan pasukan nya," jawab mereka mengangguk semangat.
"Tapi saya ingin kalian memasak makanan dengan resep saya sendiri," ucap Qiana bohong.
"Tentu boleh Yang Mulia. Makanan apa yang Anda inginkan?" tanya mereka penasaran
"Nasi goreng dan sate ayam," jawab Qiana yang tidak dimengerti oleh mereka.
"Kami baru pertama kali mendengar makanan itu...." ucap salah satu lirih.
"Ya itu memang makanan yang saya ciptakan sendiri resep nya, rasanya sangat enak, saya jamin kalian semua akan ketagihan," ucap Qiana tersenyum sombong.
Mana ada nasi goreng dan sate ayam kamu yang ciptakan resepnya furgosoh, bohong banget😭
"Wah kalau begitu kami jadi tidak sabar untuk melihat makanan yang anda sebutkan itu," ucap salah satu koki terlihat penasaran.
"Benar! Apa kita mulai memasak nya sekarang Yang Mulia? Kami benar-benar sangat penasaran dengan resep masakan Anda," sahut koki yang lain nya.
"Kita akan memasak sekarang, tapi sebelum itu saya butuh padi dan juga kacang tanah yang kering kalau ada, dan juga beberapa ekor daging ayam," jawab Qiana menyebut kan semua bahan yang di perlukan.
"Dilarang banyak tanya, sekarang tolong segera ambilkan yang baru saya sebutkan," lanjut Qiana yang melihat mereka ingin mengajukan pertanyaan.
Qiana terlalu malas kalau harus menjelaskan satu-satu, lebih baik nanti mereka melihat sendiri dan menikmati rasanya.
"Baik Yang Mulia akan segera kami ambilkan," jawab mereka langsung bergerak cepat.
Qiana berjalan ke arah tempat penyimpan bumbu untuk menyiapkan bumbu-bumbu nya.
"Rere kau ambil ini, cuci bersih lalu keringkan!"
"Tolong kalian kupas semua ini dan haluskan!"
"Didihkan air panas!"
"Tolong kalian potong-potong ini!
"Katakan pada para prajurit untuk membuat tusukan seperti ini dengan jumlah banyak!"
"Siapkan tempat penggorengan dengan ukuran besar!"
Semua orang mulai sibuk, mengerjakan perintah Duches mereka, seperti yang Qiana bilang, mereka dilarang banyak tanya.
"Yang Mulia ini yang Anda minta tadi," ucap berapa pelayan membawa pesanan Qiana.
"Bagus, bagus," ucap Qiana tersenyum lebar melihat semua pesanan nya ternyata ada.
"Kalian tumbuk padi itu, pisahkan kulit dan biji nya!"
"Dan Kalian bertiga tolong kupas kacang itu, kemudian goreng dan haluskan!"
"Itu daging ayamnya, antarkan pada para prajurit yang sedang membuat lidi, katakan pada mereka untuk memotong daging ayam itu menjadi kecil-kecil, dan tusuk menggunakan lidi yang sudah mereka buat!"
Ucap Qiana mulai memberikan instruksi.
Hari itu semua orang tampak sibuk, para pelayan dan para prajurit saling bekerja sama membantu Duches mereka untuk menyiapkan penyambutan untuk Duke Arsenio dan pasukan nya.
Jika di melihat Qiana yang sedang sibuk dan begitu bersemangat, orang-orang berpikir bahwa Qiana sedang merasa senang karena Duke Arsenio akan kembali, padahal kenyataannya tidak begitu, Qiana semangat karena sudah tidak sabar ingin mencicipi makanan dari dunia nya dulu.
"Aduk terus jangan sampai gosong!"
"Hey daging ayam nya jangan terlalu besar motong nya, seperti ini cukup!"
"Ini nasi nya sudah matang, tolong di angkat!"
"cepat-cepat itu air nya sudah hampir kering, segera tambah kan air!"
Qiana hanya menjadi orang yang memberikan mereka arahan apa saja yang harus mereka lakukan, jangan harap gadis cantik akan turun langsung memasak, walaupun Qiana pandai memasak tapi dia sangat malas kalau di suruh memasak.
Tapi bukan berarti Qiana enak-enakan diam tidak melakukan apa-apa, gadis cantik itu justru yang kelihatan nya paling sibuk, dia berjalan ke sana kemari, melihat setiap proses nya dan mengoreksi kalau ada yang salah dan kurang.
Semua pekerja yang ada di kediaman Duke Arsenio, mereka terlihat sangat bersemangat, rona bahagia terpancar dari wajah-wajah mereka, saat mereka saling bergotong royong, mereka merasa acara masak-masak ini sangat menyenangkan, bahkan Vincent ikut bergabung, mambantu memotong-motong daging ayam yang akan di jadikan sate.
"SEMANGAT SEMUA NYA!!!"
Seru Qiana membuat para pekerja semakin semangat, suara gaduh dan juga galak tawa mewarnai kediaman De Atanius lagi itu.
"Ternyata benar apa yang di ucapkan oleh Yang Mulia Duches kemarin, mereka semua terlihat sangat kompak, tidak ada kecanggungan di antara mereka," batin Rere melihat para pekerja yang sedang bercanda sambil mengerjakan tugas mereka.
"Rere itu lontong nya sudah matang, kamu angkat tiriskan, setelah tidak terlalu panas nanti kamu tolong potong-potong," ucap Qiana melihat lontong nya sudah matang.
Qiana hanya memasak dua menu, yaitu nasi goreng merah dan juga sate ayam bumbu kacang dan tidak ketinggalan lontong nya.
Dua jam sudah berlalu, bau harum masakan mereka sudah tercium sangat wangi, mambuat cacing-cacingan di perut meronta-ronta.
"Ini terlihat sangat luar biasa Yang Mulia, dari baunya sudah tercium sangat lezat," ucap Koki yang membantu membuat nasi goreng.
"Cobalah," ucap Qiana menyodorkan sesuap nasi goreng.
"Y-a-ng Mulia," ucap nya gugup.
"Ini pegang sendiri, dan rasakan rasanya, di jamin Anda ketagihan," ucap Qiana menyerahkan sendok di tangan nya.
Wanita paruh baya yang merupakan seorang koki itu dengan sungkan, menerima sendok dari Qiana dan mulai menyuapinya ke dalam mulut nya.
Mata Koki itu membulat sempurna, rasa di dalam mulut nya benar-benar pecah.
Gurih!
Lezat!
Nikmat!
"Yang Mulia ini sangat lezat, saya baru pertama kali memakan makanan se lezat ini, sulit sekali menjelaskan rasanya, rasa asin dan juga pedas nya membuat makanan ini benar-benar sangat lezat!" seru koki itu terkagum-kagum.
"Sudah saya bilang, resep masakan saya akan membuat kalian semua ketagihan," ucap Qiana sombong.
"Ayo cepat angkat dan taruh di tempat yang sudah saya siapkan," ucap Qiana memberikan arahan.
Di halaman belakang terdengar sangat gaduh, bau asap dari sate yang sedang di panggang membuat mereka semua tidak sabar untuk segera mencicipinya, baunya sungguh membuat perut lapar.
Salah satu prajurit yang sudah tidak bisa menahan keinginannya untuk mencicipi sate ayam itu, dengan cepat tangan nya mengambil satu tusuk sate dan langsung memakan nya.
Enak!
Satu kata yang bisa menjawab ekspresi dari prajurit itu.
"WOOOO DAGING PANGGANG INI SANGAT LEZAT!!!"
Seru nya heboh tidak bisa menahan rasa nikmat yang baru saja dirinya rasakan.
Mendengar teriakkan dari prajurit itu, membuat prajurit yang lain ikut-ikutan mencoba memakan sate itu juga.
Keadaan semakin gaduh saat mereka mulai merasakan rasa lezat yang pecah di mulut mereka, hingga akhir nya teriakan dari Qiana mengehentikan kegaduhan itu.
"KALIAN CEPAT SELESAI KAN ITU SEMUA!!"
"JANGAN DI MAKAN DULU, NANTI LITA MAKAN SAMA DENGAN REKAN KALIAN YANG IKUT KE PEPERANGAN!!"
Ucap Qiana berkacak pinggang dengan mata melotot.
Duches tiba tiba bangun tidur di tempat yang
berbeda..... wkwkwkwk 😁
kasian banget..... sampai ada yang
berkosplai seperti uget uget.....😁