NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Giok Tersembunyi

Sang Pewaris Giok Tersembunyi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

Di dunia yang hanya menghargai bakat spiritual dan aliran Qi yang sempurna, ia terlahir sebagai "Tanpa Akar". Sementara teman sebaya disibukkan dengan meditasi dan pil kultivasi, Lian memilih jalan yang menyakitkan: ia mengukir kekuatannya dengan darah, keringat, dan Latihan Tubuh Besi yang brutal, menolak takdir yang telah digariskan langit.

Ketika Desa Lingshan dihancurkan oleh serangan mendadak. Lian secara tidak sengaja menelan sebuah artefak kuno: Giok Tersembunyi.

Giok itu tidak hanya memberinya Qi; ia menipu Surga, memberikan Lian jalur kultivasi yang tersembunyi dan lebih unggul. Kekuatan ini datang dengan harga: ancaman yang ia hadapi di Alam Fana hanyalah bayangan dari musuh-musuh kosmik yang ingin merebut kembali Giok yang merupakan Fragmen Takdir.

Kisah ini adalah tentang seorang pemuda yang dihina, yang menggunakan tekadnya untuk menghadapi musuh dari Alam Abadi, dan membuktikan: Bakat adalah hadiah, tetapi kehendak adalah kekuatan sejati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Pedang Mengejar

Qin Mo meninggalkan Gerbang Sekte Pedang Tersembunyi dengan dada membusung. Bukan karena kesetiaan pada Sekte, melainkan karena janji Pil Pembangkit Inti Tingkat Tinggi yang ia terima dari Tetua Disiplin. Pil itu, yang hanya diberikan kepada murid elit dan langka, adalah kunci menuju peningkatan Tahap Inti Emasnya, memungkinkannya melampaui Lu Chen dan banyak pesaingnya di Sekte. Pil itu adalah kompensasi atas rasa malu yang ia derita di tangan 'fana' Li Feng.

“Li Feng. Kau hanya seorang fana yang beruntung dan licik, diselamatkan oleh beberapa artefak sampah,” gumamnya, saat Pedang Qi emas sombongnya melesat melintasi langit menuju selatan. “Kau akan membayar untuk rasa malu yang kau berikan padaku. Aku akan mengambil Giok atau artefak apa pun yang membuatmu kebal terhadap Pedang Qi-ku, dan aku akan menghancurkan tulang-tulangmu.”

Kebencian Qin Mo terhadap Lian (Li Feng) bersifat emosional dan dangkal. Ia menolak untuk percaya bahwa kekuatan Lian adalah bawaan atau mistis; ia yakin bahwa itu hanyalah artefak sihir yang akan mudah dilacak dan dihancurkan begitu dia menemukan sumbernya. Dengan mentalitas ini, ia fokus pada jejak Qi biasa dan goresan fisik yang ditinggalkan Lian di luar sekte—goresan Pedang Qi pada batu dan bau darah fana yang samar di udara.

Untuk melacak Qi biasa, Qin Mo menggunakan teknik pelacakan spiritual Sekte yang hanya bisa mendeteksi residu energi normal. Selama seminggu penuh, Qin Mo mengejar jejak yang semakin redup itu. Dia terbang melintasi kota-kota dan perbatasan, menciptakan kekacauan spiritual di setiap tempat yang ia lalui. Kultivator rendahan yang mencoba menghalangi jalannya dibakar oleh Pedang Qi-nya yang sombong. Dia mengandalkan gosip lokal tentang "fana dengan kekuatan iblis yang bepergian tanpa Qi" atau "pengembara yang menghancurkan peti mati dengan satu pukulan."

Pengejaran itu cepat tetapi memakan energi. Qin Mo menghabiskan hampir seperempat dari Pil yang ia miliki hanya untuk mendorong Qi-nya hingga batas, mengabaikan pentingnya konservasi. Setiap kali jejak menghilang, amarahnya semakin menjadi-jadi.

“Mengapa! Mengapa Qi-nya begitu sulit dipegang?” teriaknya dalam hati di atas Kota Naga Giok, saat dia tidak menemukan apa-apa selain kebingungan fana. Jejak itu terasa seperti hantu—kuat di satu titik, hilang total di titik berikutnya. Dia tidak menyadari bahwa Qi Giok Tersembunyi bukan menghilang; Qi itu berubah menjadi ketiadaan, yang tidak dapat dideteksi oleh indra Qi-nya.

Dia akhirnya tiba di Kota Bulan Merah, tempat perjumpaan terakhir Lian yang tercatat. Qin Mo langsung menuju kedai tempat insiden itu terjadi, melepaskan Pedang Qi-nya yang bergemuruh di atas atap. Dia menemukan bubuk kayu yang seharusnya menjadi kursi. Qin Mo menguji residu dengan Qi-nya.

“Aura dingin yang konyol… semacam teknik racun degradasi yang digunakan oleh fana licik itu! Itu bukan Giok; itu adalah sihir jahat!” dia menyimpulkan dengan arogansi. Dia berasumsi Lian telah menggunakan Pil Racun untuk melawan Qi-nya dan segera pergi.

Berita terakhir menunjuk ke seorang kultivator Racun Puncak Inti Emas, Mo Ya, yang telah bersekutu dengan Li Feng. Bagi Qin Mo, ini memperkuat teorinya: Li Feng hanyalah bidak yang menjual dirinya kepada kultivator Racun demi perlindungan dan Pil Racun. Dengan senyum kejam, Qin Mo memfokuskan pengejarannya pada hadiah materi dan penghinaan pribadi, menuju ke Timur di mana Mo Ya terakhir terlihat. Di matanya, Giok Tersembunyi hanyalah gangguan, dan Pil Pembangkit Inti yang dijanjikan adalah realitas.

Tiga hari setelah Qin Mo berangkat, Lu Chen meninggalkan Sekte Pedang Tersembunyi. Keberangkatannya sama tenangnya dengan niatnya. Dia tidak terburu-buru. Dia tidak membawa Pil. Dia hanya membawa misi yang diberikan Tetua Yi: mengamati dan melaporkan Giok primordial. Lu Chen, yang berada di Pembentukan Inti Emas Tahap Menengah, adalah ahli strategi Sekte, didorong oleh pengetahuan dan logistik, bukan emosi.

Lu Chen mendekati masalah Lian bukan sebagai perburuan pencuri, tetapi sebagai investigasi spiritual-ilmiah. Dia telah menghabiskan tiga hari di Perpustakaan, bukan untuk mencari Pedang Qi, tetapi untuk menganalisis Formasi Spasial yang ditembus dan laporan Qin Mo. Dia membaca gulungan langka seperti Kitab Kosmos Pedang dan Risalah tentang Energi Abadi.

“Qi Giok. Itu adalah energi yang menyimpang dari realitas, bukan menentangnya. Giok primordial, seperti yang dikatakan Tetua Yi,” pikirnya. “Giok Primordial tidak bisa dilacak oleh Qi biasa karena Giok itu beroperasi pada frekuensi temporal, bukan spasial.”

Lu Chen tiba di Kota Bulan Merah. Tidak seperti Qin Mo, dia mengabaikan jejak spiritual yang dangkal. Dia langsung pergi ke kedai dan menyingkirkan bubuk kayu bekas kursi yang hancur itu, tempat Lian terakhir kali menggunakan Giok Menengah.

Mengabaikan kerusakan Qi biasa, Lu Chen melepaskan Teknik Pemindaian Spiritual Kelas Anomali-nya yang fokus pada pergeseran energi non-Qi. Dia menemukan sisa-sisa Gangguan Temporal Tingkat Menengah di tempat Lian duduk—residunya jauh lebih kuat daripada yang ia temukan di Perpustakaan. Itu terasa seperti luka di kain waktu itu sendiri, lubang kecil di mana masa lalu dan masa kini bergeser sedikit.

“Di sini… dia membiarkan Gioknya beresonansi dengan Frekuensi Menengah,” gumam Lu Chen, menyentuh sisa-sisa bubuk. “Dia tidak melawan ruang; dia mengganggu waktu di sekitarnya, mempercepat pembusukan material lokal. Ini bukan Qi. Ini adalah ketiadaan yang bergerak, yang menciptakan ilusi kerusakan Qi.”

Lu Chen menyadari kengerian situasinya: Lian tidak meninggalkan jejak Qi karena Qi Giok Tersembunyi adalah anti-Qi. Mencoba melacaknya dengan Qi sama bodohnya dengan mencoba mengukur kegelapan dengan cahaya. Qin Mo telah menghabiskan seminggu penuh mengejar Qi hantu.

Lu Chen kemudian mulai menganalisis gosip di Kota Bulan Merah dengan cara yang berbeda. Dia mencari pola, bukan Qi. Dia segera mendengar tentang kultivator wanita Puncak Inti Emas, Mo Ya, yang terkenal karena kultivasi Racunnya dan obsesinya pada degradasi energi. Mo Ya telah membentuk Sumpah Surga yang tidak dapat dibatalkan dengan seorang “fana” yang tidak punya Qi dan segera meninggalkan Kota Bulan Merah menuju Timur.

Aliansi ini mengejutkan Lu Chen, tetapi tidak membingungkannya. Dia membandingkan temuan ini dengan Kitab Kuno yang ia pelajari di Perpustakaan: “Giok Primordial Tersembunyi mencari stabilitas. Jika ia tidak dapat membentuk Inti, ia akan mencari Ramuan Bunga Naga, penstabil fondasi terbaik di dunia Racun, untuk menahan kehancuran Inti yang tak terhindarkan.”

Ramuan Bunga Naga hanya tumbuh di Lembah Racun Kuno di perbatasan Timur, sebuah wilayah yang menakutkan bahkan bagi kultivator Panggung Jiwa. Dia telah mengidentifikasi ancaman sejati: Lian telah mengambil Pil Pembangkit Inti Tingkat Tinggi (Pil yang dijanjikan Mo Ya sebagai imbalan) sebagai penukar untuk Ramuan Bunga Naga, mempersiapkan Pembentukan Inti Emasnya.

Aliansi ini adalah strategi pertahanan terbaik Lian. “Dia tidak mencari pelarian; dia mencari persiapan,” simpul Lu Chen dengan dingin, matanya memancarkan cahaya pengakuan. “Dan dia menggunakan kultivator Racun Puncak Inti Emas sebagai perisai dan Mo Ya sebagai jaminan melalui Sumpah Surga. Anak ini, Li Feng, jauh lebih berbahaya dan cerdas daripada Tetua Yi bayangkan.

Lu Chen merasakan ketakutan yang dalam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!