NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Pemburu

Transmigrasi Istri Pemburu

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Berbaikan / Romansa / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:73.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.

Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.

Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dekapan Cinta

Sudah masuk musim gugur. Yue sudah memasuki trimester tiga akhir. Dia sudah mendekati hari kelahiran sang buah hati, Hari ini Yue sedang sibuk membuat pepes jamur.

Sebenarnya Yue sudah ingin makan Pepes Jamur sejak beberapa waktu lalu, tapi belum keturutan karena ada masalah terkaman harimau, fokusnya kacau jadi dia baru akan membuatnya sekarang.

Yuwen membantu Yue mengambil daun pisang, Yue menumbuk tahu putih sutra dan mencuci jamur tiram yang sudah di suwir. Yue memberikan bumbu ulek ke dalam tahu yang sudah di tumbuk halus.

Bawang putih, cabai kering, penyedap dan garam. Yue juga menambahkan irisan daun jeruk agar lebih wangi dan menggugah selera

Yue dengan telaten membungkus pepes di daun pisang, dibantu oleh Yuwen yang mau belajar. Pepes akan di bakar diatas tungku, tidak langsung terkena api hanya saja harus di beri tatakan kayu atau genting tanah.

Yue memanggang Pepes dengan telaten, dibantu Yuwen yang menjaga apinya. Yue sudah kesulitan berjalan karena perutnya sudah besar sekali saat ini. Padahal dua bulan lalu masih terbilang kecil, tapi dari usia kandungan delapan ke sembilan perkembangan bayinya sangat cepat sekali.

Bahkan Yue suka pipis di celana dalam jika bayinya menendang, Yue juga sering mengalami kontraksi palsu, dia sudah sering melakukan hubungan badan dengan Yuwen untuk memancing kontraksi. Yue juga sering ditemani Yuwen jalan-jalan setiap pagi dan sore.

Rencana lahiran tentu saja Yue akan lahiran sendirian, lebih tepatnya mengandalkan suaminya. Mungkin Yuwen akan memanggil seseorang untuk membantu persalinan, tapi menurut Yue dia harus mengandalkan dirinya sendiri dulu.

Sesuai ilmu di dunia modern yang telah dirinya pelajari tentang persalinan, apalagi dia pernah membintangi film menjadi ibu hamil. Dia tau jika melahirkan itu harus tetap tenang, dia harus menghemat energi, saat hendak mengeluarkan bayi dia harus mengejan tanpa suara dan teratur, dia harus bersiap menghadapi sakitnya kontraksi.

"Sepertinya sudah matang, bantu aku memanggang sisanya ya, aku ingin buang air." Ucap Yue.

"Ya, Hati-hati lah." Ucap Yuwen.

Yue duduk di meja makan, sudah ada banyak pepes tahu jamur yang tersaji. Baunya menggugah selera, mereka akan mukbang pepes jamur tanpa nasi.

hap

"Wah, ini makanan apa?." Kaget Yuwen.

"Pepes jamur, bagaimana menurutmu?." Tanya Yue.

"Unik, tahu ini rasanya gurih dan enak. Lalu jamurnya juga terasa enak, ini sangat enak dan menyehatkan. Apa ini makanan khas di Dunia mu?." Tanya Yuwen.

"Ini makanan tradisional yang masih di lestarikan, rasanya enak jadi aku menyukainya." Ucap Yue.

"Ini sangat cocok di makan di musim gugur yang dingin seperti ini." Ucap Yuwen.

"Benar, sudah masuk musim gugur sepertinya sudah mendekati aku akan lahiran." Ucap Yue.

"Aku sudah mengirim pesan pada Wei, dia akan mengirimkan tabib secepatnya." Ucap Yuwen.

"Iya, mumpung belum musim salju ayo kita jalan-jalan sebentar." Ajak Yue.

"Apa kau sudah kenyang?." Tanya Yuwen.

"Iya, masih bisa dimakan sore nanti." Ucap Yue.

Yue dan Yuwen berjalan keluar rumah, mereka terlihat menawan. Apalagi Yuwen memakai pakaian yang Yue dulu beli di Butik milik Sui, pakaian berwarna biru sederhana tapi terlihat menawan sekali.

Mereka berjalan ke arah kaki gunung, Yue memetik rasberi dan memakannya sebagai cemilan. Yuwen selalu menemaninya, meksipun terlihat tenang Yuwen sangat panik menantikan persalinan anaknya.

Dia memiliki trauma tentang persalinan, apalagi dulu Ibunya meninggal saat melahirkannya. Dia merasa takut, takut Yue meninggalkannya, dia merasa ketakutan tapi berusaha tenang agar Yue juga tenang.

"Kenapa akhir-akhir ini wajahmu pucat? kau memikirkan apa?." Tanya Yue.

"Aku...." Yuwen sulit untuk jujur.

"Kau cemas karena takut aku mati?." Tanya Yue, to the point.

Deg.

"Itu_

"Aku tau kau takut karena ibumu tiada saat melahirkanmu kan? Jangan cemas, aku pasti akan baik-baik saja." Ucap Yue.

"Aku tau, tapi tetap saja aku merasa cemas." Ucap Yuwen.

"Bagiamana ya, dulu aku pernah belajar tentang persalinan di dunia ku yang sudah maju dan modern." Ucap Yue.

"Apa yang kau pelajari?." Tanya Yuwen.

"Mempelajari untuk tidak cemas atau takut, belajar pernafasan yang bagus saat kontraksi, tidak boleh berteriak karena itu bisa menghabiskan tenaga. Yang paling penting adalah dukungan suami, kau harus berada di sampingku, sisanya serahkan saja padaku." Ucap Yue, dia percaya bisa melakukannya.

Yuwen mengelus perut Yue yang sudah membesar, berusaha tidak cemas dan percaya pada istrinya. Dia tahu, dia harus menghadapi ini.

"Nak, keluarlah dengan tenang. Ayah akan menyambutmu dengan gembira, jangan buat Ibumu kesakitan ya, Ayah mencintai kalian berdua." Ucap Yuwen, berbisik pada perut Yue.

Bayi di dalam sana bergerak, seakan mengerti kekhawatiran Ayahnya. Yuwen tersenyum senang, dia tau anaknya pasti pintar dan akan lahir dengan mudah.

Mereka berjalan-jalan sebentar, memutar kemudian melakukan aktifitas seperti biasanya. Yue harus banyak bergerak, Yuwen juga dengan semangat selalu menengok bayinya dia benar-benar menyukai hal ini.

"Sayang, aku ingin kau tau satu hal." Ucap Yue saat duduk di tepi ranjang.

"Apa?." Yuwen mendekat dengan penasaran.

"Saat anak kita sudah bisa bicara nanti, aku ingin kita menyanyikan lagu ini untuknya. Lagu ini adalah lagu di duniaku, lagu yang ingin sekali aku nyanyikan jika anakku lahir kedunia ini." Ucap Yue, tersenyum mengelus perutnya.

"Nyanyikanlah, aku akan menghafalkannya." Ucap Yuwen.

"Lagu ini berjudul "Selalu ada di Nadimu." aku akan menyanyikannya menggunakan bahasa yang sama denganmu, semoga kau mengerti kenapa aku ingin menyanyikan lagu ini." Ucap Yue, tersenyum.

"Aku akan mendengarkan." Ucap Yuwen.

(Izin menuliskan lagu Ost Jumbo).

___

Kala nanti... Badai kan datang...

Angin akan buat kau goyah...

Maafkan... Hidup memang...

Ingin kau.. lebih kuat...

Andaikan saat itu datang...

Kami tak ada menemani....

Aku ingin... engkau mendengar...

Nyanyianku.. disini...

Sedikit demi sedikit engkau...

Akan berteman pahit,

Luapkanlah saja bila harus menangis..

Anakku..

Ingatlah semua lelah.. Tak akan tersia..

Usah kau takut pada keras dunia..

Yue bernyanyi dengan merdu dan penuh perasaan, Yue mendongak menatap Yuwen. Dia terkejut melihat suaminya menangis, ini pertama kalinya Yue melihat suaminya mengeluarkan air mata sebanyak ini, meksipun eskpresinya tetap datar, tapi mata itu memancarkan luka dan kerinduan yang mendalam.

Yue mendekap wajah Suaminya, mengusap air matanya dengan lembut. Yue tersenyum, dia tau masih ada luka menganga di hati suaminya yang rapuh.

"Sayang, aku punya lagu untukmu. Semoga ini bisa membuatmu melepaskan rindu pada Ibumu, hidupmu pasti sangat berat dan merindukan dekapan Ibu. Kau mungkin tidak ingat, tapi aku yakin. Sebelum Ibumu pergi, dia pasti mendekapmu dengan erat, dia pasti percaya bahwa putranya akan baik-baik saja meksipun dia pergi. Tapi aku tau, dia merasakan ketakutan yang luar biasa saat itu." Ucap Yue, ikut trenyuh.

Yuwen semakin terisak, Yue mendekapnya, mengecup kening, pipi, bibir, hidung dan matanya. Yue tersenyum dengan hangat, memberikan peran sosok Ibu, yang dirindukan oleh Suaminya.

(Izin menuliskan lagu Bunda Piara).

___

Bila ku ingat lelah Ayah Bunda..

Bunda piara-piara akan daku..

Sehingga aku besarlah..

Waktuku kecil.. hidupku..

Amatlah senang...

Senang dipangku- dipangku di peluknya..

Serta dicium-dicium di manjakan..

Namanya.. Kesayangan..

Yue menyanyi sambil mendekap Yuwen, Yuwen menatap Yue dengan derai air mata. Meksipun masa kecilnya sangat menyakitkan, tapi perkataan Yue ada benarnya. Mungkin saja dulu Ibunya sempat menimangnya, menciumnya dengan penuh cinta.

Yuwen menangis terisak keras, dia merindukan Ibunya. Dia merasa lelah dan ingin mengeluh, dia tidak sekuat itu dia juga membutuhkan peran orangtua yang tidak pernah sekalipun dia rasakan.

Dekapan Istrinya sangat hangat, suaranya sangat merdu. Dia merasakan rasa sayang itu mengalir dalam tubuhnya, dia tau Ibunya lah yang mengirim Shen Yue padanya, sebagai pelipur lara, teman hidup dan hadiah akan kerja kerasnya untuk tetap bertahan hidup di dunia yang keras ini.

"Yue, terimakasih." Suara Yuwen serak, mata dan hidungnya memerah.

"Bahagia selalu, Sayang. Luka itu pasti akan tertutup, oleh Istri dan Anakmu." Ucap Yue.

"Aku... Aku bersumpah, tidak akan pernah membiarkan anakku merasakan sakit yang sama denganku. Aku bersumpah atas namaku, Yue." Ucap Yuwen, meneteskan air matanya.

"Aku tau kau akan melakukannya, kau adalah anak yang berbakti dan Ayah yang baik. Aku yakin, anak kita sangat bangga dan bahagia lahir sebagai putramu." Ucap Yue.

"Terimakasih sudah datang padaku, Yue. Terimakasih sudah menyanyikan lagu indah padaku, aku merasa Bahagia." Ucap Yuwen.

"Aku akan menyanyikannya untukmu dan anak kita, aku akan selalu ada untuk kalian berdua." Ucap Yue, mengecup kening Yuwen.

"Apa kau menyesal hidup denganku, Yue? Maaf, aku sering melakukan kesalahan yang membuatmu marah." Ucap Yuwen.

"Sstt, aku marah karena mood ku sedang buruk. Aku tau kau sudah melakukan yang terbaik, maaf karena kadang aku membuatmu lelah karena sering tiba-tiba mengomel." Ucap Yue, tersenyum hangat.

"Berjanjilah kau akan tetap di sisiku, kau tidak akan meninggalkanku kan?." Ucap Yuwen.

"Jawabanku tetap sama. Aku akan menjadi wanita yang berlari padamu apapun yang terjadi, entah itu situasi bahaya atau mengancam nyawa, aku akan tetap datang padamu. Kecuali kau sendiri yang memintaku pergi." Ucap Yue, Tegas.

"Aku tidak akan pernah memintamu pergi, maafkan keegoisanku Yue. Aku ingin mengajakmu di sisiku, merasakan penderitaan yang sama denganku." Ucap Yuwen.

"Aku berjanji, penderitaan itu akan segera menjadi pembalasan. Aku datang sebagai pendukung yang akan menghancurkan mereka yang berani merendahkan mu." Ucap Yue.

"Terimakasih, Sayang." Ucap Yuwen, tersenyum manis.

Mereka saling memeluk, merasakan kehangatan masing-masing. Jalan mereka masing panjang dan beliku, tapi mereka saling memiliki dan mereka tidak takut menghadapi segala rintangan yang ada di depan sana.

1
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ngatain anak sendiri setan, gak nyadar apa emak nya juga jelmaan siluman dan setan 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Bao Bao nya boleh dikarungin gak nih, kok bisa imut gitu 😍
Mellisa Gottardo: gemess
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
nah kan, jadi serba salah lagi
Mellisa Gottardo: hahah🤣
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kamu harus tau Yuwen, perempuan itu selalu benar dan walaupun salah tetap kembali ke pasal pertama 🤣
Mellisa Gottardo: paten🤣
total 1 replies
Chauli Maulidiah
yue, si cimol jgn kau ajarin yg aneh2.. ingat dia masih folos... ingat foooloooossssss...
Mellisa Gottardo: hahaha ngakak
total 1 replies
Chauli Maulidiah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ulufi Dewi
pas Hao Bao main nanti Yue kepincut pengen memiliki karena lucu imut dan sm jutek🤭🤭
Mellisa Gottardo: hahahahah🤭
total 1 replies
Babyme
yeyy temen baruu😍
Mellisa Gottardo: yeyeye
total 1 replies
Babyme
Lucuuuuuu😍
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
lin
melalui lompat kelas yi'er mndpt tmn walau cuma satu ditmbah adiknya yg jutek gk papa, smga hao Xiang dan bao tulus berteman sm yi'er, siapa tau bao jodoh nya yi'er🤭
lin: siap thor, siapapun calonnya yg pnting sftnya kyk yue😄
total 2 replies
Chauli Maulidiah
lucunyaaaaa.. kyk na jena.😍
Mellisa Gottardo: hihi 🥰
total 1 replies
Mama Lemon
semangat cekula Yi'er 🔥
Mellisa Gottardo: /Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
Sumpah, ceritanya bener-bener mendidik para wanita. Pemahaman aku tentang parenting bertambah, padahal aku belum nikah wehh😭
Mellisa Gottardo: Syukurlah jika bermanfaat 🥹
total 1 replies
Babyme
Jangan berkhianat ya Rin, Wang.
Mellisa Gottardo: di kontrak darah kok🥰
total 1 replies
Ulufi Dewi
ceritanya sat set ga bertele-tele wanita tegas kuat dan bikin para pria terpesona........
Mellisa Gottardo: hihihi /Facepalm/
total 1 replies
Ulufi Dewi
tetap semangat sampai akhir cerita...... 💪💪💪💪💪💪💪
Mellisa Gottardo: Terimakasih 🥰
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berkuasa dan mandiri, bukan berarti jati diri sebagai anak kecil yang harus bermanja dengan keluarga terutama orang tua nya harus dibatasi.
semua itu ada pada tempat nya dan porsi nya masing-masing.
Mellisa Gottardo: Betyuuulllll
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kata kata yang sangat bijak Rin
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞: asiapppp 🤣
total 2 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
jadi terharu liat hubungan kakak adik yang begitu tulus saling melengkapi dan menyayangi ini
Mellisa Gottardo: terhalang ekonomi🥹
total 1 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
knp tidak mungkin🤔... kan cucu dari putra yang dilahirkan wanita kaisar cintai/Tongue/
Mellisa Gottardo: wkwkwk🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!