Seorang wanita muda bernama Lydia dipaksa menikah dengan mafia kejam dan misterius, Luis Figo, setelah kakaknya menolak perjodohan itu. Semua orang mengira Lydia hanyalah gadis lemah lembut, penurut, dan polos, sehingga cocok dijadikan tumbal. Namun di balik wajah manis dan tutur katanya yang halus, Lydia menyimpan sisi gelap: ia adalah seorang ahli bela diri, peretas jenius, dan terbiasa memainkan senjata.
Di hari pernikahan, Luis Figo hanya menuntaskan akad lalu meninggalkan istrinya di sebuah rumah mewah, penuh pengawal dan pelayan. Tidak ada kasih sayang, hanya dinginnya status. Salah satu pelayan cantik yang terobsesi dengan Luis mulai menindas Lydia, menganggap sang nyonya hanyalah penghalang.
Namun, dunia tidak tahu siapa sebenarnya Lydia. Ia bisa menjadi wanita penurut di siang hari, tapi di malam hari menjelma sosok yang menakutkan. Saat rahasia itu perlahan terbongkar, hubungan antara Lydia dan luis yang bertopeng pun mulai berubah. Siapa sebenarnya pria di balik topeng
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Rumah besar keluarga Figo kembali terasa sibuk. Persiapan untuk menyambut kehadiran Orion dalam tujuh hari ke depan membuat setiap orang bekerja dengan kewaspadaan tingkat tinggi.
Luis memerintahkan Rafael menggandakan penjagaan di segala lini, sementara jaringan informan mereka dipaksa bekerja siang malam. Namun, di tengah riuh persiapan itu, Lydia tampak… terlalu tenang.
Pagi itu, Lydia berdiri di depan kaca panjang kamarnya. Ia mengenakan kemeja putih sederhana, rambutnya dibiarkan tergerai. Tatapannya bukan tatapan seorang istri bos mafia yang sedang menunggu perang besar, melainkan tatapan seorang pemimpin yang menyimpan ribuan rahasia.
Luis masuk tanpa mengetuk. Ia terbiasa begitu, tetapi kali ini berhenti sejenak ketika melihat Lydia menatap bayangannya sendiri.
“Kau seperti sedang merencanakan sesuatu lagi,” ucapnya.
Lydia menoleh pelan. “Aku selalu merencanakan sesuatu, Luis. Hanya saja, tidak semuanya harus kau tahu.”
Luis menyipitkan mata. “Maksudmu?”
Lydia tidak menjawab, hanya tersenyum samar. Dalam senyum itu ada jarak, ada rahasia yang tak bisa disentuh siapa pun.
Ruisa, Gadis Imut yang Mengendalikan Raksasa Dunia
Di sisi lain kota, sebuah gedung pencakar langit menjulang anggun. Logo biru perak bertuliskan L-Tech Global terpampang di puncaknya perusahaan IT terbesar di dunia.
Di ruang eksekutif lantai tertinggi, seorang gadis berambut cokelat sebahu dengan poni manis sedang duduk di balik meja kaca. Usianya masih belia, wajahnya polos seperti boneka, namun jari-jarinya menari cepat di atas keyboard, memantau ribuan data yang masuk setiap menit. Dialah Ruisa, asisten pribadi sekaligus tangan kanan Lydia.
Telepon berdering. Ruisa mengangkatnya dengan suara riang, “Ya, ini kantor pusat. Oh, investor dari Jepang? Tentu, kami akan meninjau proposalnya. Terima kasih!”
Begitu menutup telepon, wajah manis itu berubah seketika menjadi dingin. “Bocah-bocah Orion mulai bergerak. Mereka pikir bisa menyusup lewat jalur investasi? Dasar amatiran.”
Ia membuka jalur komunikasi rahasia. Sebuah layar hitam menyala, hanya menampilkan simbol phoenix emas.
“Nyonyaku,” ucapnya hormat.
Suara Lydia terdengar dari balik layar, tenang dan dalam. “Bagaimana keadaan perusahaan?”
“Stabil. Tapi aku mencium gerakan dari jaringan Orion. Mereka mencoba masuk lewat anak perusahaan di Hongkong. Sudah kuputuskan sebelum menimbulkan masalah.”
“Bagus,” jawab Lydia. “Terus awasi. Jangan sampai ada satu data pun bocor. Dunia tidak boleh tahu siapa pemilik sebenarnya L-Tech.”
Ruisa tersenyum manis. “Seperti biasa. Kau bisa mempercayakan semuanya padaku, nyonya.”
...----------------...
Sementara itu, jauh dari keramaian kota, di sebuah kompleks terpencil dikelilingi hutan pinus, berdiri sebuah sekolah bergaya modern bercampur tradisional. Dari luar terlihat seperti akademi seni bela diri biasa, namun di balik dindingnya tersembunyi sebuah pusat pelatihan para petarung, hacker, hingga mata-mata terbaik dunia.
Nama sekolah itu Black Orchid Academy. Dan siapa pemimpinnya? Tidak lain adalah Lydia sendiri.
Di ruang utama, puluhan murid berlatih keras. Ada yang menembak dengan presisi, ada yang bertarung tangan kosong, ada pula yang duduk di depan komputer super dengan layar penuh kode rumit.
Seorang instruktur pria paruh baya menghentikan latihan, lalu memberi hormat ketika Lydia masuk. “Selamat datang, Ketua.”
Semua murid berhenti dan menunduk. Mereka tahu, perempuan berwajah dingin itu adalah otak dari sekolah yang melahirkan generasi paling berbahaya di dunia bawah tanah.
“Teruskan latihan,” perintah Lydia datar. Ia berjalan melewati mereka dengan langkah elegan. Murid-murid hanya bisa menahan nafas, karena setiap langkah Lydia bagaikan bayangan maut.
Namun tak ada satu pun orang di luar sana termasuk Luis dan Rafael yang tahu tentang sekolah ini. Bagi dunia, Lydia hanyalah istri penguasa mafia Spanyol. Mereka tidak pernah tahu, di balik itu semua, ia adalah arsitek dari sebuah kekuatan global.
---
Malam itu, Lydia duduk sendirian di balkon rumah besar. Luis tertidur di kamar setelah hari panjang, Rafael masih berjaga. Angin malam menerpa wajahnya, membawa kenangan lama yang jarang ia biarkan keluar.
Dulu, ketika masih kecil, Lydia hanyalah anak tak diinginkan. Kedua orang tuanya sibuk dengan ambisi kotor perdagangan gelap, politik busuk, dan segala yang membuat mereka lupa punya seorang putri.
Suatu malam, Lydia kecil melarikan diri dari rumah. Dalam pelarian itu, ia melihat seorang pria terluka parah di gang sepi. Tanpa ragu, ia menolongnya. Ia merobek pakaiannya sendiri untuk menghentikan darah, bertahan semalaman di bawah hujan hanya untuk menjaga pria itu tetap hidup.
Pria itu bernama Alessandro Moretti, mafia nomor satu di Eropa.
Sejak hari itu, hidup Lydia berubah. Alessandro mengangkatnya sebagai anak angkat. Ia memberinya pendidikan terbaik, melatihnya seni bertarung, seni memimpin, bahkan membangun jaringan di balik layar untuknya.
Namun Lydia selalu menyembunyikan hal itu. Ia masih berharap sampai bertahun-tahun kemudian bahwa ayah dan ibu kandungnya akan berubah, akan melihat dirinya dengan cinta. Tapi kenyataan jauh berbeda. Mereka menjualnya, menyerahkannya dengan mudah kepada orang berbahaya, seakan dirinya hanya bidak di papan catur.
Jika bukan karena kekuatannya sendiri, Lydia sudah hancur.
Ia menghela napas panjang, menatap langit gelap. “Aku bodoh karena pernah berharap. Tapi sekarang… aku tidak lagi anak kecil. Aku adalah pemangsa.”
Esok paginya, Luis mengetuk pintu ruang kerja Lydia. “Aku butuh bicara.”
Lydia menoleh dari balik meja. “Tentang apa?”
Luis masuk, menutup pintu. “Tentangmu. Ada sesuatu yang kau sembunyikan, Lydia. Aku bisa merasakannya. Siapa kau sebenarnya?”
Hening menggantung.
Lydia menatapnya lurus, senyumnya tipis. “Kau ingin tahu, atau kau lebih suka tetap percaya bahwa aku hanyalah istrimu yang kebetulan berbahaya?”
Luis mendekat, wajahnya serius. “Aku butuh tahu, Lydia. Jika kita akan menghadapi Orion, aku harus tahu siapa sekutuku sebenarnya.”
Lydia tidak langsung menjawab. Ia berdiri, melangkah pelan ke arah jendela besar yang menampakkan pemandangan kota. “Baiklah, Luis. Tapi sekali kau tahu, tidak ada jalan kembali.”
Luis menunggu, napasnya berat.
Namun sebelum Lydia membuka rahasia, ponselnya bergetar. Pesan masuk dari Ruisa,
"Nyonyaku, Orion baru saja mengirim utusan resmi ke dewan saham internasional. Mereka mencoba menembus L-Tech. Mereka ingin mengambil data kita dan penasaran siapa pemilik perusahaan ini"
Mata Lydia menyipit. Waktunya hampir habis.
Ia menoleh ke Luis, senyumnya dingin. “Aku akan memberitahumu… setelah pertunjukan selesai. Untuk saat ini, cukup kau tahu bahwa aku bukan orang yang bisa dikendalikan siapa pun, bahkan Orion sekalipun.”
Luis ingin mendesak, tapi tatapan Lydia membuatnya terdiam. Ada sesuatu di balik mata wanita itu kekuatan yang bahkan dirinya pun tidak bisa sepenuhnya pahami.
----
Hari-hari berikutnya berjalan cepat. Lydia bolak-balik antara rumah besar, kantor rahasia, dan sekolah bela diri. Ia menyiapkan tiga lapisan strategi, pertahanan rumah, kekuatan ekonomi lewat L-Tech, dan pasukan bayangan dari Black Orchid Academy.
Sementara Luis dan Rafael sibuk menyiapkan pasukan mafia, Lydia diam-diam menggerakkan ribuan aset yang selama ini disembunyikannya.
Ruisa bekerja siang malam di kantor pusat, memastikan aliran dana bersih dan serangan siber bisa dipatahkan sebelum menembus dinding keamanan.
Di sekolah, para murid terbaik dipilih untuk misi rahasia, menyusup ke jaringan Orion dan mengirimkan informasi langsung ke Lydia.
Tak ada yang tahu. Tidak Luis, tidak Rafael, bahkan Sofia yang terkapar di penjara sekalipun. Dunia hanya melihat permukaan, padahal badai besar sedang dipelihara di balik layar.
Malam terakhir sebelum kedatangan Orion, Lydia berdiri di balkon rumah besar. Luis mendekat, membawa segelas teh hangat “Besok,” katanya, “semua akan dimulai.”
Lydia menerima gelas itu, menatap teh yang dalam gelas itu “Ya. Dan besok juga, segalanya akan berakhir.”
Luis menatapnya serius. “Apapun rahasiamu, Lydia… aku hanya ingin kau tahu, aku tidak akan mundur darimu. Aku tidak peduli siapa kau sebenarnya.”
Lydia menoleh, sedikit terkejut. “Kau yakin bisa mengatakan itu tanpa menyesal?”
Luis tersenyum tipis. “Kau sudah membuatku tidak punya pilihan. Aku terikat padamu.”
Untuk pertama kalinya, Lydia menatapnya bukan dengan dingin, tapi dengan sedikit kelembutan. “Kalau begitu, Luis… bersiaplah. Karena setelah ini, dunia akan tahu siapa aku sebenarnya. Dan tidak ada jalan kembali.”
Besoknya, jam besar berdentang dua belas kali. Orion akhirnya datang ke kota.
Dan panggung yang Lydia siapkan selama bertahun-tahun… akhirnya akan dibuka.
Bersambung…
btw,nysek y kl prpisahn sm kluarga....brsa berat...😭😭😭
tp kl bnrn,aku orng prtma yg bkln kabooorrrr.....😁😁😁
bingung eike 🤔🤔🤔😁
lope2 sekebon buat author /Determined//Determined//Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Smngtttt...😘😘😘