NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Menikah dengan Kerabat Mantan / Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Raveena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26.

"Aku suka saat mendengarmu bernyanyi,"

Rea memejamkan mata, menggeleng singkat saat kilasan ingatan yang tidak ia pahami masuk ke dalam pikirannya. Satu tangannya segera mencengkram kepala kala denyutan pada kepalanya menguat.

Di dalam penglihatannya, ia melihat seseorang, melangkah mendekat dengan sebuah belati bernoda darah di tangan. Wajah orang itu diselimuti kegelapan, tidak memungkinkan bagi Rea untuk melihat siapa dia.

Namun, tiap langkah yang dia ambil cukup untuk membuat Rea gemetar. Tubuhnya berubah kaku, hingga perlu waktu bagi Rea untuk menyadari tubuhnya kini mengecil dan jatuh terduduk di tanah.

Rea melihat sekeliling, merasa setengah asing dengan taman yang dipenuhi dengan tanaman mawar. Tanah dan rumput setengah basah yang berada di bawah tubuhnya meninggalkan noda pada tangan serta pakaiannya. Sesaat kemudian, perhatiannya kembali teralihkan saat mendengar langkah kaki orang di depannya mendekat.

"Dia terlalu berisik, itulah sebabnya aku membuatnya diam. Karena kamu juga berisik, bagaimana jika aku membantumu untuk diam juga?"

Suara orang di depannya terdengar tinggi dan tipis, menegaskan bahwa si pemilik suara hanya berusia sedikit lebih tua dari Rea saat ini, tetapi mampu membuat perasaan takut mengikat kuat hati Rea. Merasa asing sekaligus mengenali suara itu.

Wajah Rea memucat saat tangan yang menggenggam belati itu terayun ke arahnya, memaksa reflek Rea untuk memejamkan mata. Namun, sebelum belati itu berhasil menggores tubuhnya, suara langkah kaki mendekat terdengar dari belakang Rea.

"Nyonya..."

Suara langkah pelan yang diiringi dengan suara ketukan tongkat, tetapi bisa membuat perasaan Rea membaik dalam sekejap.

"Nyonya..."

Rea mengerjap dari tempat ia masih terduduk di tanah, mengunci pandangan pada wajah seseorang yang masih diselimuti kegelapan dengan dahi berkerut.

Siapa?

"Nyonya Rea...!"

Rea tersentak, kedua matanya terbuka, kesadarannya kembali utuh, hingga ia baru menyadari Jim tengah menopang tubuhnya dengan melingkarkan satu tangannya pada bahu Rea, sementara satu tangan Rea masih memegangi kepala.

"Apa itu? Apa yang baru saja aku lihat? Siapa bocah laki-laki itu? Kenapa kejadian itu tidak bisa aku ingat?" benak Rea bertaya.

"Apakah Anda sakit? Anda terlihat pucat,"

Untuk pertama kalinya, Rea mendengar kekhawatiran tulus dalam suara Jim saat pria itu bertanya.

Rea kembali memejamkan mata, merasakan denyutan pada kepalanya berangsur-angsur hilang, dan segera menegakkan tubuhnya.

"Aku mengenalimu melalui suara,"

Suara samar itu kembali masuk ke dalam pikiran Rea sesaat sebelum ia menggeleng.

"Suaranya terdengar seperti..." benak Rea kembali berkata, berpikir keras untuk mengingat sesuatu yang ia lupakan.

"Ada apa? Apakah terjadi sesuatu?" tiba-tiba Kai menyela dengan suara cemas, melangkah mendekat bersama Tuan Chester di sampingnya. Pria berstatus suami Rea itu segera mendekat saat mendengar suara panik yang Jim keluarkan.

"Wajah Nyonya pu..."

"Tidak ada yang terjadi," Rea memotong cepat kalimat yang akan Jim ucapkan, segera meraih tangan suaminya sembari memberikan gelengan pelan saat Tuan Chester akan angkat bicara.

"Lalu, kenapa suara Jim terdengar cemas?" tanya Kai tidak puas.

"Aku hampir terjatuh, dan asisten Jim menolongku," jawab Rea. "Bagaimana dengan perbincangan bersama Kakek?" sambung Rea bertanya, berusaha untuk mengalihkan perhatian suaminya.

"Kami akan membahas kerjasama di lain hari," jawab Kai.

"Jadi, Kakek bersedia menjalin kerjasama?" sambut Rea bertanya. Tersenyum lega.

"Ya. Dan itu berkatmu," jawab Kai tersenyum.

Rea menggeleng. "Bukan karenaku. Tapi, karena suamiku memang bisa diandalkan. Itulah mengapa Kakek percaya padamu," jawab Rea turut tersenyum.

Jawaban Rea sukses membuat wajah Kai merona. Di hadapan banyak orang, Rea benar-benar mengesampingkan panggilan 'Paman' yang biasa wanita itu gunakan.

"Ekhmm..." Kai berdeham singkat, mengusir rasa gugup yang berbeda dari yang ia rasakan sebelumnya ketika berhadapan dengan Tuan Chester.

"Ingin pulang sekarang?" tawar Kai.

"Acaranya?" Rea balas bertanya.

"Tinggalkan saja," jawab Kai santai. "Tuan Chester sendiri tidak ingin berlama-lama di sini,"

Pandangan Rea beralih pada Tuan Chester, melihat pria berusia lanjut itu mengangguk tanpa memudarkan senyum di bibirnya, lalu mengangguk setuju untuk meninggalkan pesta lebih cepat.

Kedua orang tua Rea mendekat, berharap dapat menarik perhatian Tuan Chester. Sayangnya pria berusia lanjut itu tidak memberikan tanggapan apapun selain menyambut uluran tangan kedua orang tua Rea serta Alec sekedarnya lantaran dirinya sudah mengetahui bagaimana keluarga Rea serta pria bernama Alec itu memperlakukan cucu angkatnya.

Sikap yang terlihat seperti Tuan Chester membangun batasannya sendiri dan ingin menegaskan bahwa dirinya berada di sana hanya untuk memenuhi keinginan Rea. Jika Rea tidak berada di sana, maka ia tidak memiliki alasan untuk tetap bertahan di acara pesta.

Dari tempatnya berdiri, Alec menatap mobil yang di tumpangi Rea meninggalkan tempat acara pesta, mengeluarkan ponsel dari saku celana, lalu menggulirnya selama beberapa saat untuk menghubungi seseorang.

"Ma, Rea mulai membangkang. Lakukan sesuatu!"

.

.

.

"Saya pamit, Tuan,"

Jim berkata sembari membungkukkan sedikit badannya begitu ia tiba di mansion dan membukakan pintu bagian penumpang untuk atasannya. Sementara Darina turun dengan usahanya sendiri dari jok depan sisi penumpang.

Kai mengangguk tanpa suara, membiarkan asistennya pergi meninggalkan mansion sementara tangannya tak melepaskan istrinya sejak mereka meninggalkan pesta.

Sesaat sebelum meninggalkan pesta, Rea masih bersikap biasa, tetap tersenyum manis di depan semua orang yang menyapa serta mempertanyakan mengapa mereka akan pergi, dan memberikan jawaban masuk akal yang segera diterima semua orang. Rea merasa tidak sehat.

Namun, begitu Rea masuk ke dalam mobil, wanita itu diam seribu bahasa. Tak ada percakapan apapun jika Kai tidak bertanya, hingga membuat Kai berpikir keras apakah dirinya melakukan kesalahan?

"Mohon maaf, Tuan,"

Suara Darina tiba-tiba terdengar, menahan langkah kaki Kai yang akan menaiki tangga bersama istrinya.

"Saya perlu melakukan pemeriksaan sebentar sebelum Anda beristirahat," ujarnya.

. . . . .

. . . .

To be continued....

1
yetiku86
aku baru membaca karyamu Thor, ternyata luar biasa mantap 🤩🤩🤩👍👍👍👍
akan lanjut baca karyamu yg lainnya.
terimakasih untuk karya apikmu🙏🙏🙏
sukses selalu Othor
〈⎳ FT. Zira: wuahh😍 terima kasih banyak kakak atas apresiasinya 🥰
sukses juga untuk kakaknya😁
total 1 replies
yetiku86
buat teman dokter .....siapa ya lupa namanya🤔🤔🤔
yetiku86
langsung klepek-klepek deh aku 😍😍😍
yetiku86
suwiwit.... wit... 😍😍😅
yetiku86
jadi ingat Betty lavea dengan kacamata tebal dan kawat giginya 🤭
〈⎳ FT. Zira: Betty pun ide dari pembaca kak🤭. kalo othornya sih gak tau Betty, makanya diplesetin dikit namanya🙈
total 1 replies
yetiku86
ganti ponsel Rea yg tahan banting Thor, masa cuma jatuh aja udah mati. 🤭✌
yetiku86: aku liatin aja sambil makan 😀
total 4 replies
yetiku86
why Rea??? walaupun alasannya hanya melihat knp kau ambilkan tanpa seizin suamimu??? disitu saja sdh salah, kecuali kalau kamu memang berniat berkhianat.
〈⎳ FT. Zira: 🤭🤭🤭bebas kok kak. komentar banyak banyak pun gak papa🤭. othornya seneng malah meskipun gak bisa balas semua karena sibuk real life, tapi di baca. dan itu uwuu banget rasanya buat othor.😁
total 3 replies
yetiku86
jangan2 pemimpinnya Rea neh, mungkin nda si??? 🤔🤔
yetiku86
EH... !!! 😅
yetiku86
othor sdh berhasil bikin aku berburuk sangka dengan yg terjadi selanjutnya, untung aku blm ngomel-ngomel 🤭
〈⎳ FT. Zira: buat salah paham dikit aja kak
total 1 replies
bibi
siapa ya
bibi
baguus
〈⎳ FT. Zira: terima kasih banyak kakak atas ulasan baiknya🥰
total 1 replies
Lindawati
Ku kira wajahnya orang Bule 🤭🤭
〈⎳ FT. Zira: gak pas ya kak?🙈🙈
total 1 replies
Naira Nissa
ko jadi ingat film Betty lafea yah flm jadul jaman baheula sama lagi culun kacamata dua²nya persis 🤣
〈⎳ FT. Zira: 😭😭 banyak yg kenal Betty yaa.. othornya malah gak kenal😭😭.. ngabulin permintaan pembaca ternyata luar biasa/Smile/
total 1 replies
Naira Nissa
Jim gak mau kalah donk ma tuan KAI🤣
Naira Nissa
aaaa... sweet bgt mereka kai n rea🥰
Naira Nissa
visual cantik n guanteng kak author ok lah .lanjuutt....
Naira Nissa
wow terong adu ma timun🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
Kai dag dig dug panas dingin...
Naira Nissa
Betty lafea berkacamata tebal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!