NovelToon NovelToon
DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

​Amira terperangkap dalam pernikahan yang menyakitkan dengan Nakula, suami kasar yang merusak fisik dan mentalnya. Puncaknya, di pesta perusahaan, Nakula mempermalukannya dengan berselingkuh terang-terangan dengan sahabatnya, Isabel, lalu menceraikannya dalam keadaan mabuk. Hancur, Amira melarikan diri dan secara tak terduga bertemu Bastian—CEO perusahaan dan atasan Nakula yang terkena obat perangsang .
Pertemuan di tengah keputusasaan itu membawa Amira ke dalam hubungan yang mengubah hidupnya.
Sebastian mengatakan kalau ia mandul dan tidak bisa membuat Amira hamil.
Tetapi tiga bulan kemudian, ia mendapati dirinya hamil anak Bastian, sebuah takdir baru yang jauh dari penderitaannya yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Diko sudah mendatangi toko yang di inginkan oleh Sebastian.

Pemilik toko datang sambil membawa truk dimana semua perlengkapan ibu hamil ada didalam sana.

Banyak sekali orang yang melihatnya dan seperti tidak percaya jika ada yang membeli perlengkapan ibu hamil dengan tokonya.

"Tuan, ini cek kosong dari Tuan Sebastian. Anda isi sendiri isinya."

Pemilik toko menganggukkan kepalanya dan ia meminta anak buahnya untuk menata semuanya persis di samping kamar Amira.

Sementara itu di ruang perawatan VVIP Sebastian masih duduk di samping tempat tidur Amira.

"Bangunlah. Aku sudah tidak sabar ingin mengobrol denganmu." ucap Sebastian.

Jemari Amira bergerak kecil saat mendengar suara Sebastian.

Kelopak mata Amira bergerak-gerak dan perlahan-lahan ia membuka matanya.

Ia melihat ruangan yang sangat asing dan ia juga melihat lelaki tampan yang duduk di sampingnya.

"Apakah aku sedang disurga? Kenapa ada Emre kivilcim disini?" gumam Amira yang sangat mengidolakan Emre kivilcim aktor Turki.

Sebastian bangkit dari duduknya dan meminta Amira untuk tidak banyak bergerak.

"Omong-omong, siapa Emre? Aku bukan Emre. Aku Sebastian Vettel Vanderkus."

Amira langsung menelan salivanya saat mendengar perkataan dari lelaki yang ada di hadapannya.

"Sebastian? Aku kira kamu tadi Emre, pemain film Turki." jawab Amira.

Sebastian tertawa kecil saat mendengar jawaban dari Amira.

"Siapa nama kamu?" tanya Sebastian.

"Namaku Amira Lestari," jawab Amira.

Amira meminta Sebastian untuk memanggil dokter.

"A-aku harus pulang ke rumah. Pemilik kontrakan pasti sedang mencariku." ucap Amira.

Sebastian yang mendengarnya langsung menghela nafas panjang.

"Amira, apakah kamu tidak mengenalku?"

Amira menatap wajah Sebastian dan mencoba mengingatnya.

Ia membelalakkan matanya saat kembali mengingat kejadian malam itu.

"Kalau kamu mau minta bantuan lagi. Aku tidak bisa. Karena setelah malam itu kita melakukannya, besok pagi aku tidak bisa jalan." jawab Amira polos.

Sebastian yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.

"Amira, kenapa kamu lucu sekali? Tapi, saat ini aku tidak mau minta bantuan lagi. Aku mau mengajakmu menikah, Mir."

Sekarang Amira yang tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan dari Sebastian.

"Sebastian, apakah kamu mengejekku? Bagaimana bisa lelaki tampan menikah wanita buruk rupa seperti aku ini?"

"Bisa, Mir. Karena saat ini kamu sedang mengandung anakku."

Amira kembali membelalakkan matanya saat mendengar perkataan dari Sebastian.

"A-aku hamil?"

"Iya Mir, kamu hamil anakku."

Amira menggelengkan kepalanya dan ia tiada mau hamil.

"A-aku tidak mau anak ini malu, Bas. Anak ini nanti pasti akan malu dengan aku yang memiliki wajah buruk seperti ini." ucap Amira sambil menggelengkan kepalanya.

Sebastian memeluk tubuh Amira dan menenangkannya.

Ia menekan tombol darurat agar dokter lekas masuk ke ruang perawatan.

Mendengar suara bel yang berbunyi, dokter dan perawat masuk ke ruang perawatan.

"Dok, tolong dia. Dia tidak mau dengan anak yang dikandungnya." ucap Sebastian.

“Bu Amira, tolong tenang dulu. Wajah ibu bisa di operasi plastik." ujar dokter sambil menggenggam tangan Amira.

Amira menatap wajah dokter yang sedang menenangkannya.

"Bisa dioperasi, dok? tanya Sebastian.

Dokter menganggukkan kepalanya dan ia akan mengajukan permohonan ke rumah sakit yang ada di Korea.

Sebastian menatap wajah Amira dan memintanya untuk tidak takut.

"Amira, aku mohon jangan kamu gugurkan anak kita." pinta Sebastian.

Amira menatap wajah Sebastian yang memohon kepadanya.

"Aku tidak akan menggugurkannya, Bas. Asalkan kamu menemani aku." pinta Amira.

Sebastian menganggukkan kepalanya sambil memeluk tubuh Amira.

"Aku janji akan menemani kamu, Mir. Karena mulai detik ini kamu adalah Amira lestari Vanderkus. Kamu calon istri dan calon ibu dari anakku."

Melihat Amira yang sudah mulai tenang, dokter mengajak perawat keluar dari ruang perawatan.

"Mir, siapa yang telah melakukannya sampai membuat wajah mu seperti itu?" tanya Sebastian sambil menggenggam tangan Amira.

Amira menarik napas panjang dan untuk pertama kalinya, ia merasa aman untuk bercerita.

Tidak ada lagi rasa takut akan dipukul atau dimaki.

"Mantan suamiku. Namanya Nakula,” jawab Amira lirih.

“Nakula?”

Amira mengangguk pelan, lalu mulai menceritakan semuanya.

“Aku menikah dengannya dua tahun lalu. Awalnya dia baik, tapi setelah menikah, semuanya berubah.”

Air mata menetes perlahan di pipinya, tapi kali ini bukan karena takut melainkan karena luka lama yang akhirnya ia buka.

“Selama menikah, aku tidak pernah mendapatkan hakku sebagai istri. Dia tidak pernah menyentuhku, Bas. Tidak pernah memelukku. Tidak pernah memanggilku dengan lembut. Yang aku terima hanya pukulan, bentakan, dan hinaan.”

Sebastian mengepalkan kedua tangannya erat-erat.

“Bukan hanya dia, Mama Mia dan adiknya, Bagus, juga ikut menyiksaku. Mereka perlakukan aku seperti pembantu. Kalau aku bangun terlambat lima menit saja, rambutku ditarik. Kalau aku salah masak, tubuhku disiram air panas. Tapi yang paling menyakitkan, dia berselingkuh di depan mataku. Dengan sahabatnya sendiri. Isabel.”

Sebastian mengangkat wajahnya cepat, tatapannya tajam seperti pisau.

“Nakula, manager kantorku? Nakula Sadewa?”

Amira menatap Sebastian dengan heran. Ia mengangguk pelan.

“Iya. Dia suamiku. Atau bisa disebut mantan suami. Dia manajer di tempatku dulu bekerja.”

Suara Sebastian mendadak menjadi dingin saat mendengar nama Nakula.

“Dia bekerja DI BAWAH perusahaanku? Berarti, dia yang selama ini bertingkah seperti malaikat di kantor, tapi iblis di rumah.”

Sebastian berdiri, jelas menahan amarah.

“Aku akan memecatnya. Saat ini juga.”

Amira terkejut dan refleks menarik tangan Sebastian.

“Jangan sekarang!”

“Kenapa, Mir? Dia pantas menerimanya."

“Bas, biarkan aku melakukannya sendiri setelah wajahku kembali normal. Setelah operasi plastik. Aku ingin berdiri di hadapan mereka tanpa rasa malu. Dan membuat mereka menyesal karena pernah memperlakukan aku seperti sampah.”

Sebastian menatap wajah Amira, lalu bibirnya membentuk senyum tipis penuh rasa hormat.

“Baik, Mir. Aku akan menunggu.” ucap Sebastian sambil menganggukkan kepalanya.

Sebastian duduk kembali di sampingnya, menggenggam tangan Amira.

“Kali ini, kamu kau tidak akan berjuang sendirian.”

Amira menghela napas lega dan untuk pertama kalinya, ia merasa tidak sendirian.

Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Diko masuk.

"Tuan, maaf mengganggu. Bagaimana dengan tokonya?"

Amira mengernyitkan keningnya saat mendengar nama toko yang disebut oleh Diko.

"Toko? Toko apa, Bas?"

Sebastian membopong tubuh istrinya dan mengajaknya keluar.

Amira langsung membelalakkan matanya saat melihat toko perlengkapan ibu hamil ada di rumah sakit.

"Bas, untuk apa semua ini? Kenapa kamu membuka toko disini?" tanya Amira.

Sebastian tersenyum tipis dan ia tidak tahu apa yang dibutuhkan oleh Amira.

Amira meminta suaminya untuk menurunkannya dan ia meminta Diko untuk memberikan kepada semua ibu hamil yang ada di rumah sakit.

"Tolong bagikan kepada mereka, Pak Diko. Saya hanya butuh beberapa saja."

Diko menganggukkan kepalanya dan ia memanggil beberapa perawat untuk membantunya.

"Bas, jangan menghamburkan uang seperti ini. Kalau aku butuh sesuatu, aku akan mengatakanya."

Sebastian tersenyum tipis dan ia mengatakan kalau uangnya tidak akan habis hanya untuk membeli toko.

"Untuk kamu, aku rela kehabisan uang. Asalkan kamu bahagia." ucap Sebastian

Amira mencubit lengan Sebastian yang menggemaskan.

1
AlikaSyahrani
lanjottt
AlikaSyahrani
drmoga wajahmu lebi cantik dari sebelumnya
AlikaSyahrani
semoga operasi waja amira berhasil🤲🤲🤲👍👍👍
AlikaSyahrani
semoga cepat sembu amira dan diberikan momongan ygluculucu😀😀😀
AlikaSyahrani
jangan lupa thor dobel bab
my name is pho: sudah kak
selamat membaca
total 1 replies
AlikaSyahrani
semoga pernikaan yang kedua ini kamu bahagia almira sampai ke jannah🤲🤲🤲🤲🤲
AlikaSyahrani
jangan lama lama thor
my name is pho: iya kak, terima kasih
total 1 replies
AlikaSyahrani
benar kata mama bastian dia mau gendong cucu
AlikaSyahrani
jangan lebay kamu bastian
AlikaSyahrani
semoga amira gak sampek hamil ya
karna bastian mandul
AlikaSyahrani
kalau bisa kamu kabur aja dari rumah suamimu
AlikaSyahrani
amira kàmu harus kuat dan sabar
AlikaSyahrani
kasian sakali aminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!