Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20 PISAU BELATI
Pria gendut juga tidak menyangka barang yang dia beli dari pelelangan di desa dengan harga 15 juta adalah barang yang sangat berharga. Jika barang tersebut asli, bukankah dirinya akan kaya raya dalam sekejap.
Pria gendut sendiri juga tidak tahu belati tersebut adalah barang asli atau tiruan. Januar juga mulai melakukan pemeriksaan terhadap belati tersebut.
Januar mengeluarkan kaca pembesar dan melihatnya dengan serius. Mengeluarkan selembar tisu dan menggosok bagian mata pisaunya. Januar juga merabanya dengan perlahan-lahan.
Beberapa menit kemudian setelah melakukan pemeriksaan dengan teliti, Januar tampak menghela nafasnya karena kecewa.
"Jika belati ini benar-benar di gunakan pangeran untuk melawan penjajah, maka nilainya tidak kurang dari 120 milyar," ujar Januar.
"120 milyar..." sontak saja semua orang terkejut, termasuk dengan pria gendut pemilik lapak.
120 milyar adalah nilai yang cukup besar, apalagi di tempat pasar barang antik seperti ini dan bukan di pelelangan barang antik.
"Namun sayang sekali, warna pada mata pisaunya bukanlah warna besi baja murni, ada campuran sedikit warna buatan zaman modern, itu artinya pisau belati ini bukanlah barang antik melainkan barang tiruan zaman modern," ujar Januar lagi.
Dengan kata lain menurut penilaian dari Januar, pisau belati ini hanya barang tiruan saja yang sangat mirip dengan aslinya.
Januar juga meletakkan belati tersebut ke dalam kotaknya dan mengembalikannya kepada si pria gendut. Pria gendut tentu saja tampak kecewa sekali.
Januar juga mulai mengamati barang antik dagangan pria gendut di lapaknya. Dengan kemampuannya, sekilas lihat saja, Januar langsung bisa mengetahui bahwa semuanya adalah barang tiruan.
"Bos, jika mau cepat kaya juga jangan seperti ini, menjual barang tiruan sebanyak ini, bukankah sama dengan menipu orang," ujar Januar.
Januar adalah salah satu sosok penilai barang antik terkenal di kota ini, jika dia mengatakan barang tersebut adalah palsu tentu saja palsu, begitu juga sebaliknya, jika barang itu barang asli, maka pasti asli.
Orang-orang juga mempercayainya perkataannya, sehingga membuat pria gendut juga langsung panik.
"Ternyata hanya penipu, untung saja aku belum sempat membeli, jika tidak, pasti saat ini rugi," ujar salah seorang mengatai pria gendut.
"Untung ada tuan Januar, jika tidak, kami benar-benar di bodohi oleh penipu seperti mu," ujar orang yang lain.
"Ayo bubar-bubar, kita cari lapak yang lain saja!" ujar orang yang lain lagi.
Orang-orang juga mulai bubar meninggalkan lapak pria gendut tersebut. Sontak saja pria gendut menjadi panik. Dari tadi pagi belum ada satupun barang dagangannya yang terjual, jadi dia belum ada mendapatkan untung sama sekali.
Namun kemudian seorang pria menerobos kerumunan orang mendatangi lapak dagangan pria gendut tersebut.
"Bos, aku mau beli barang antik," ujar pria tersebut.
Sontak saja semua orang terkejut dan langsung berhenti. Dagangan pria gendut itu adalah barang tiruan, tapi masih ada yang hendak membeli barang di sana. Semua pandangan orang-orang langsung tertuju kepada pria tersebut.
Begitu juga dengan Januar yang sebelumnya hendak pergi, kini menjadi penasaran dan mengurungkan niatnya.
Pria tersebut ternyata adalah Rolan yang datang untuk membeli barang antik. Setelah kejadian sebelumnya di lapak ini, tentu saja Rolan ini langsung menarik perhatian semua orang.
"Siapa bocah ini, apa dia tidak lihat, tuan Januar saja mengatakan bahwa barang dagangan di sana semuanya adalah barang tiruan, kenapa dia tetap mau beli barang di sana?" ujar salah seorang.
"Masih banyak lapak yang lain, jangan-jangan dia idiot?" ujar orang yang lain.
"Aku kira dia ini hanyalah bocah bodoh saja, aku juga belum pernah melihat mukanya di pasar ini, mungkin dia pemain baru, jadi biarkan saja dapat pelajaran," ujar orang yang lain lagi.
Rolan sendiri mulai menatap ke arah semua barang dagangan yang ada di lapak pria gendut. Seketika kedua matanya sangat bersinar mengeluarkan kekuatannya. Pandangan Rolan juga langsung menembus setiap barang antik di sana. Dalam sekejap saja, Rolan dapat mengetahui mana barang asli dan mana barang tiruan.
Rolan mendapati semua barang di sana sama sekali tidak berharga, kecuali sebuah belati yang ada di dalam kotak kayu.
"Barang ini bersinar sekali," ucap Rolan dalam hati melihat ke arah pisau belati.
Rolan juga dapat merasakan bahwa pisau belati itu bukanlah barang biasa. Menurut mata saktinya, pisau belati ini adalah barang berharga yang umurnya lebih dari satu abad.
"Bos, berapa harga pisau belati itu?" tanya Rolan sambil menunjuk.
Sontak saja semua orang kembali di buat terkejut oleh Rolan, termasuk dengan Januar. Pisau belati tersebut adalah barang yang sebelumnya di periksa oleh Januar secara teliti. Namun hasilnya barang tersebut adalah barang tiruan yang tidak berharga.
Mengetahui ada orang bodoh yang berminat pada pisau belati miliknya, pria gendut juga tidak mau menyia-nyiakannya.
"Matamu benar-benar bagus anak muda, ini adalah pisau belati dari zaman kerajaan yang sangat langka dan berharga, konon pangeran pernah menggunakannya untuk melawan penjajah," ujar pria gendut kepada Rolan dengan sangat manis.
Sangking manisnya perkataan pria gendut, Sehingga dapat mengalahkan sales admin judi online.
"Aku jualnya sangat murah sekali, 30 juta saja," sambung pria gendut.
"Benda sebagus ini hanya 30 juta saja," pikir Rolan dalam diam.
Rolan terdiam sejenak karena tidak menyangka harganya begitu murah untuk barang sebagus itu, namun pria gendut justru berpikir lain.
Pria gendut merasa dengan harga 30 juta itu kemahalan bagi Rolan, sehingga mungkin saja dia diam seperti ini karena tidak jadi untuk membelinya.
"Jika kemahalan aku akan memberikan diskon, bagaimana dengan 25 juta saja kamu bisa mendapatkannya," ujar pria gendut.
"Eh..." Rolan sedikit terkejut dengan perkataan pria gendut ini.
Rolan merasa 30 juta terlalu murah untuk barang sebagus ini, namun pria gendut justru menurunkan harganya lagi.
Rolan juga mulai merogoh koceknya untuk mengeluarkan uang guna membayar pisau belati tersebut.
"Bocah, jangan bilang aku tidak berbaik hati karena tidak mengingatkan, pisau belati itu palsu, lebih baik kamu tidak usah membelinya," ujar salah seorang di sana kepada Rolan.
"Kamu bahkan sama sekali tidak memeriksanya dan hanya melihat dari kejauhan, anak muda sekarang benar-benar ceroboh," ujar orang yang lain lagi.
"Jika barang itu beneran asli, tuan Januar pasti sudah membelinya lebih dahulu, dasar bocah idiot," ujar orang yang lain lagi.
Orang-orang juga ada yang menasehati Rolan untuk tidak membelinya, tapi ada juga yang justru mengatakan Rolan hanyalah orang bodoh. Pria gendut juga tampak panik karena takut Rolan tidak jadi untuk membelinya gara-gara mendengar perkataan orang-orang.
Namun yang terjadi selanjutnya Rolan tetap membeli pisau belati tersebut dengan harga 25 juta.
"Ini uangnya..." ujar Rolan.
Dengan sangat cepat dan sigap pria gendut juga langsung mengambil uang tersebut dan menyimpannya.
Pria gendut juga langsung menutup kotak yang di dalamnya ada pisau belatinya. Kotak itu di masukkan ke dalam plastik dan di berikan kepada Rolan.
"Senang sekali berbisnis dengan tuan, lain kali jangan lupa datang lagi, aku masih banyak stok barang bagus di rumah," ujar pria gendut.
"Dasar bodoh bocah ini, membeli pisau belati sebesar 25 juta, benar-benar bodoh yang tidak ketolongan," ujar seseorang mengatai Rolan.
"Mungkin bocah itu ingin menggunakan pisau belatinya untuk memotong sayur di rumah, haha..." ujar orang yang lain sambil tertawa.
"Di tempatku pisau dapur satu paket harganya cuma 100 ribu, itu jauh lebih murah dan tentu tidak berkarat, haha..." ujar orang yang lain lagi juga tertawa.
Orang-orang juga mulai menertawai Rolan yang telah membeli belati seharga 25 juta. Semua orang berpikir Rolan adalah bocah paling bodoh sedunia.
Sedangkan Januar hanya bisa geleng-geleng saja melihat Rolan ini. Belati itu jelas barang palsu, tapi masih tetap di belinya. Januar juga mulai pergi dari sana.
Rolan sendiri tidak memperdulikan apa yang orang-orang ucapkan kepadanya. Bagi Rolan merekalah orang yang bodoh dan tidak tahu apa-apa.