NovelToon NovelToon
DUA RATU DI KAKI CEO

DUA RATU DI KAKI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Engga Jaivan

Mengapa mereka memeluk kakiku? Pertanyaan itu menghantui Arion (25) setiap hari."
​Arion memiliki dua adik tiri yang benar-benar mematikan: Luna (20) dan Kyra (19) yang cantik, imut, dan selalu berhasil mengacaukan pikirannya. Pagi ini, adegan di depan pintu mengonfirmasi ketakutannya: mereka bukan hanya menggemaskan, tapi juga menyimpan rahasia besar. Dari bekas luka samar hingga gelang yang tak pernah dilepas, Arion tahu obsesi kedua adiknya itu bukan hanya sekadar kemanjaan. Ini adalah kisah tentang seorang kakak yang harus memilih antara menjaga jarak demi kewarasannya, atau menyelami rahasia gelap dua bidadari yang mati-matian berusaha menahannya agar tak melangkah keluar dari pintu rumah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Engga Jaivan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XX: Retaknya Persatuan (Titik Balik

Deklarasi Arion di ruang tengah—bahwa ia memilih Kyra, Sang Pengawas—menciptakan keheningan yang memekakkan. Udara tebal dan statis.

Luna menatap pergelangan tangannya yang telanjang, lalu beralih menatap Kyra. Di wajah Luna tidak ada kemarahan, hanya kekosongan yang perlahan digantikan oleh kabut emosi yang naik. Arion tahu ia berada dalam bahaya besar. Pelepasan emosi Luna baru saja dimulai.

"Kak Arion tidak serius," bisik Luna, suaranya bergetar.

Arion mempertahankan kontak mata dengan Kyra. "Aku serius, Luna. Kyra adalah yang paling kuat. Aku akan mendengarkan Kyra. Dia adalah orang yang paling mengerti apa yang harus kita lakukan sekarang."

Kyra, yang baru saja dicium keningnya oleh Arion, masih terlihat shock dan kebahagiaan yang membingungkan. Tangannya yang memegang gelang emas Mata Terbuka gemetar. Ia tidak pernah merencanakan untuk dipilih. Strateginya adalah membuat Arion terikat pada kedua mereka.

Kyra menoleh ke Luna, dan untuk pertama kalinya, ia melihat ke dalam mata Luna dengan rasa takut. Ia tahu ia telah memenangkan perhatian Arion, tetapi ia kehilangan kendali atas Luna.

Luna berdiri. Ia tidak berteriak atau menangis. Ia hanya menatap Kyra dengan mata yang kini tidak lagi memohon, tetapi menuduh.

"Kau Pengawas," kata Luna, suaranya datar. "Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau merebut Jangkar dariku."

Kyra, si Manipulator, kini berada di bawah manipulasi emosi yang lebih besar. Ia panik. "Luna, tunggu! Ini hanya taktik! Kita harus tetap bersama—"

Sebelum Kyra menyelesaikan kalimatnya, Luna mengangkat tangannya. Ia tidak menyentuh Kyra, tetapi ia memproyeksikan kekuatan emosionalnya ke dalam ruangan.

WHOOSH!

Gelombang kejut yang tak terlihat menghantam rak buku di dekat Luna. Buku-buku berhamburan ke lantai, bingkai foto pecah, dan lampu gantung kristal di ruang tengah berayun liar. Itu adalah manifestasi murni dari kekecewaan dan kemarahan Luna.

"Tidak ada yang akan merebut Jangkar dariku!" teriak Luna.

Arion harus bertindak sesuai rencana Elara: memecah belah. Ia harus memancing kecemburuan Kyra.

Arion segera bersembunyi di belakang Kyra, menempatkan Kyra di antara dirinya dan amukan emosi Luna.

"Lindungi aku, Kyra! Kau Pengawas! Kau yang tahu cara mengendalikan potensi liar ini!" seru Arion, memeluk bahu Kyra dengan erat, seolah Kyra adalah satu-satunya tempat berlindung.

Reaksi Kyra instan. Dikejutkan oleh kekuatan Luna yang merusak, dan didorong oleh rasa kepemilikan yang baru saja Arion nyatakan, Kyra menarik napas tajam. Ia menoleh ke Luna, matanya kini dipenuhi kebencian, bukan hanya ketakutan.

"Cukup, Luna! Kau merusak segalanya! Dia memilihku! Bukan kau!" balas Kyra, mengeluarkan kemarahan yang ia tahan selama bertahun-tahun persaingan yang tersembunyi.

Saat Kyra mengeluarkan kemarahan itu, gelang emas Mata Terbuka-nya bersinar terang, mengeluarkan aura yang berlawanan dengan aura merah Luna—aura biru dan dingin.

Dua gelombang emosi berbenturan di udara: Merah Posesif versus Biru Pengendali.

Kyra mengulurkan tangan ke Luna. "Aku mengendalikan! Bukan kau!"

Luna tersentak, Proyeksi emosinya terhenti. Kyra, sebagai manipulator emosi, berhasil menghantam inti Luna. Luna mundur selangkah, ekspresinya dipenuhi rasa sakit yang dalam.

"Pengkhianat," bisik Luna, suaranya pecah, ia berlari ke lantai atas menuju kamarnya.

Arion menahan napas. Ia berhasil memecah belah. Persatuan mereka telah retak.

Kyra terengah, bersandar pada Arion. "Kau berhasil, Kak. Tapi kau tidak tahu apa yang kau lakukan," Kyra berbisik, matanya berkaca-kaca. "Sekarang, aku membencinya. Aku membencinya karena dia terlalu lemah. Tapi aku juga mencintaimu, Kak."

Arion menenangkan Kyra, tahu bahwa saat ini adalah momen yang paling krusial. Ia mengambil kesempatan ini untuk mengalihkan fokus Kyra.

"Aku tahu, Kyra. Tapi kita harus tahu siapa yang membiakkan emosi itu," Arion memimpin. "Aku harus tahu persis siapa Ikatan Mata itu. Bukan hanya pria di kafe. Tapi siapa pemimpinnya."

Kyra menatap Arion. Ia menyadari bahwa Arion baru saja memberikan kekuasaan penuh padanya.

"Baiklah. Aku akan tunjukkan. Tapi hanya padamu, Jangkar-ku," kata Kyra.

Kyra berjalan cepat ke kamar kerjanya dan mengambil ponselnya. Ia membuka sebuah aplikasi yang disembunyikan di balik folder kosong. Aplikasi itu menampilkan sebuah peta, dan di tengah peta itu, ada tiga titik yang bersinar—lokasi Arion, Luna, dan Kyra.

Kyra memasukkan sebuah password rumit. Aplikasi itu terbuka, menampilkan struktur hierarki sebuah organisasi.

Di puncak struktur itu, ada satu nama, dikelilingi oleh simbol Mata Terkunci berwarna merah darah.

Nama Pemimpin Ikatan Mata: Danu Pranata.

Arion tersentak, merasakan darahnya mengering.

"Tidak mungkin," bisik Arion. "Danu adalah temanku. Dokter. Dia yang membantuku."

Kyra tertawa, tawa yang sinis. "Kau Jangkar yang bodoh, Kak. Danu adalah Pengawas Senior dari Ikatan Mata. Dia yang paling tahu tentang Gelang Luna. Dia yang memasukkan kami ke sekolah yang bagus. Dia yang selalu mengawasi kita dari Jakarta. Dia yang memberitahumu semua informasi, tapi tidak pernah memberitahumu segalanya."

"Dia yang memberitahuku tentang Gelang itu untuk memastikan kau tahu cara mengendalikanku, dan dia juga yang memastikan kau merobek buku harian itu! Dia yang merancang ujian Risa!" seru Kyra. "Dia ingin Jangkar-nya terkunci. Dan sekarang, dia tahu kau memilihku."

Arion merasakan dunia logisnya runtuh. Selama ini, orang yang paling ia percayai, yang memberinya kebenaran yang ia cari, adalah musuh yang paling berbahaya. Dan blackout listrik malam itu... bukan kegagalan teknis. Itu adalah ujian darinya.

Arion menyadari kebenaran yang menghancurkan: Danu tidak ingin Ikatan Mata dihancurkan. Danu hanya ingin Jangkar itu berada di bawah kendali Ikatan Mata melalui salah satu dari mereka.

Dan sekarang, Arion telah memilih. Ia memilih Kyra. Dan Kyra, sang Pengawas baru, kini adalah mata yang akan mengawasi Ikatan Mata dan Jangkar-nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!