SWL 11

3 bulan kemudian ...

Aku duduk di gazebo sendirian. Perasaan hampa begitu menyengat dalam diriku. Aku manatap ke depan dengan pandangan kosong. Entah setan mana yang berhasil mencuri pikiranku dan membawanya pergi.

Aku menghela napas gusar. Ini sudah genap bulan ke tiga aku bepisah dengan Kavin. Aku tak tahu dia kemana. Bahkan ia telah meninggalkan grup dan memblokir semua akunku.

Aku membuka aplikasi WhatApp dan membuka grup chat yang Kavin buat kala itu. Aku men-scroll chat terdahulu tepatnya sebelum Kavin meninggalkan grup.

ORANG JELEK DILARANG MASUK

Nana Ayana : Ini grup apa TPU dah, sepi amat!

Kavin Artana : TPOK

Anan Gevana : Apaan?

Kavin Artana : Tempat Perkumpulan Orang Keren.

Anan Gevana : Hiyak! Hiyak! Hiyak!

Nana Ayana : Awokwokwok

Alina Ayu Amanda : Entah apa Kavin ini. Ga jelas.

Kavin Artana : Entah apa yang merasukimuuuuu...

Anan Gevana : Kwak! Kwak! Kwak!

Kavin Artana : Hingga kau tega mengkhianatiku....

Nana Ayana : Kwak! Kwak Kwak!

Kavin Artana : Yang tulus mencintaimu.

Anan Gevana : Kwak! Kwak! Kwak!

Kavin Artana : Pasangan gagak mah beda, kwak kwak mulu.

Kavin Artana : Besok gue tanding basket. Nonton ya lorang.

Kavin Artana meninggalkan grup.

Nana Ayana : Kok Kavin keluar?

Anan Gevana : Ada apa Na? @Alina Ayu Amanda

Aku tersenyum getir begitu aku kembali membaca chat-chat terdahulu. Aku tak tahu lagi harus kemana aku mencarinya. Rumahnya sudah aku datangi, namun tak ada tanda-tanda seseorang disana. Rumahnya sepi seperti tidak di huni. Aku tak tahu apa yang terjadi dengannya.

Aku membuka galeri dan melihat foto-foto kebersamaanku dengan Kavin dulu.

Dulu, saat aku pertama bertemu dengannya, dia sangat menyebalkan. Bahkan setelah lama aku mengenalnya pun, dia masih tetap menjadi orang menyebalkan.

Namun, tak tahu mengapa, sifat menyebalkannya itulah yang membuatku merasa nyaman.

Aku menemukan sebuah video yang pernah Kavin buat dengan ponselku.

Aku membuka video itu hingga menampilkan wajahku dan Kavin disana.

"Helo guys, nama gue Kavin. Dan ini cewek lemot terlemot yang pernah gue temui di muka bumi ini."

"Ih, Kavin, enak aja kalau ngomong!"

"Jadi guys, cewek lemot ini namanya Alina guys."

"Hai guys, nama gue Alina. Alina cantik!"

"Alina lemot guys!"

"Ih, cantik! Bukan lemot!"

"Bodo amat! Jadi guys, kita berdua mau main TOD. Apaan tuh TOD, Na?"

"Truth or Dare, bege! Gitu aja gak tau."

"Elo yang bege!"

"Elo!"

"Elo!"

"Elo!"

"Elo!"

"Elo!"

"Gue!"

"Gue!, eh Elo! Hahaha."

Aku tersenyum melihat video itu. Aku bahkan lupa dimana video itu di buat. Aku kembali terdiam. Pikiran kembali kacau.

Aku menjadi seseorang yang amat terluka saat Kavin meninggalkanku.

Aku menjadi perempuan paling bodoh saat aku sadar bahwa sudah ada namanya dihatiku.

Aku menyesal telah membiarkannya pergi begitu saja.

Aku-

Drrtt

Ponselku bergetar membuat aku tersadar dari lamunanku. Aku meraih ponselku dan menggeser tombol hijau.

"Halo Na, kamu dimana?"

"Aku di rumah, Raf. Ada apa?"

"Na, Kak Rina sakit, dia nyariin kamu."

"Kak Rina sakit? Yaudah aku ke sana sekarang."

"Aku jemput kamu ya?"

"Iya,"

Aku menutup sambunganku dengan Rafa dan menemui Ibu di dalam untuk meminta izin bahwa aku akan menjenguk Kak Rina.

Ibu mengizinkanku dan menintipkan kue untuk ku berikan pada Kak Rina.

Tak lama, Rafa kembali menelponku.

"Halo Na, aku udah sampe nih?"

"Aku masih di dalem, bentar lagi aku keluar kok." Aku menutup panggilanku dan menemui Rafa yang sudah berada di luar.

"Ibu ada di dalem?" tanya Rafa begitu aku sampai di hadapannya.

"Ada."

"Aku izin ke Ibu dulu ya?" ujar Rafa yang akan turun dari motornya.

"Udah, gak usah. Aku udah bilang kok. Yuk berangkat sekarang aja."

Rafa mengangguk lalu menyerahkan helm yang ia bawa padaku.

"Yaudah Kak, kalau gitu gue pulang dulu ya. Cepet sembuh Kak. Jangan lupa makan, biar gak sakit lagi," ucapku pamit pada Kak Rina setelah lama aku menjenguknya. Dan kini waktunya aku untuk pulang.

"Makasih ya Na, lo udah jengukin gue. Gak tau kenapa, pas lagi sakit gue malah kangen lo," ucap Kak Rina tertawa.

Aku terkekeh, "Iya Kak sama-sama. Gue pamit ya," ucapku dan di angguki oleh Kak Rina.

"Na," panggilnya. Aku menatap Kak Rina penuh tatapan bertanya. "Gimana sama dia?" tanya Kak Rina.

Pertanyaan Kak Rina tersebut membuatku terdiam. Dadaku terasa sesak.

Kak Rina tersenyum, "Yaudah gak usah di bahas."

"Na, aku anter ya pulangnya?" tawar Rafa yang sudah berada di sampingku.

Aku mengangguki Rafa lalu beralih ke Kak Rina, "Yaudah kak, aku pamit ya. Cepet sembuh."

Selama di perjalanan tak ada obrolan di antara aku dan Rafa, kami saling sibuk berkelana dalam pikiran masing-masing.

"Na, mampir bentar mau gak?" ajak Rafa dan aku hanya mengangguk menyanggupi ajakannya.

Rafa menghentikan motornya di sebuah penjual bakso yang dulu aku dan Kavin pernah kunjungi. Dengan membawaku kemari aku semakin merindukan Kavin.

"Na, kamu langsung duduk aja. Biar aku pesen baksonya dulu."

Aku pun duduk di kursi yang telah di sediakan. Sedangkan Rafa menghampiri penjual bakso itu untuk memesan 2 mangkuk bakso untukku dan Rafa.

Aku ingat betul bagaimana saat Kavin berteriak memanggil penjual bakso itu dengan sebutan Mang Dede, padahal ia saja lupa akan nama penjual bakso itu. Dasar Kavin.

"Sabar ya, bentar lagi baksonya jadi kok. Oh ya, by the way, aku sering loh makan bakso di sini. Dan baksonya tuh enak banget. Kamu wajib coba."

Aku tersenyum mengangguki ucapan Rafa. "Raf, kamu tau gak nama penjual baksonya?"

Rafa mengangguk, "Namanya Mang Roni. Kenapa emang Na?"

"Bukan Mang Dede?" tanyaku yang langsung membuat Rafa tertawa.

"Jauh amat," ucapnya masih tertawa mendengarku menyebut Mang Dede.

Tak lama kemudian Mang Roni pun datang dengan membawa dua mangkuk bakso untukku dan Rafa. Mang Roni pun melihatnya dengan tatapan seperti tidak asing. Mungkin dia masih mengingat wajahku.

"Neng ini kalau gak salah pernah kesini 'kan ya?" tanya Mang Roni sembari mengingat-ingat.

"Mirip aja kali Mang," ucapku membuat Mang Roni mengangguk-angguk mengerti.

"Mungkin kali ya Neng? Soalnya sering banget perempuan cantik dateng kesini. Hehe," ucap Mang Roni yang membuatku dan Rafa tertawa.

"Mang Roni bisa aja," ucapku.

Setelah menghabiskan bakso, akupun membuka ponselku karena ada satu notifikasi masuk. Saat aku lihat ternyata ada pesan masuk di emailku.

Lovely Publisher

To : Alina Ayu Amanda

Informasi Status Naskah

Hai! Kak Alina Ayu Amanda. Kami dari Lovely Publisher ingin memberitahukan status naskah Kakak yang berjudul Started Without Love LOLOS SELEKSI. Selanjutnya kami meminta kehadiran Kakak untuk menantangi kontrak penerbitan naskah Kakak. Untuk lebih jelas mengenai kontak dan alamat kami, Kakak bisa mengunjungi website kami www.lovelypublisher.com

Aku membaca email itu dengan perasaan gembira. Akhirnya Novel yang selama ini aku buat di terima oleh penerbit dan akan di bukukan.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu, aku ingat perkataan Kavin kala itu.

"Gue tunggu naskah lo jadi buku,"

"Semoga pas gue dapet email dari penebit, gue pas lagi sama lo ya?" ucapku dan ia angguki.

"Dan lo langsung nraktir gue makan."

"Dan lo yang bayarin?" ucapku membuatnya tertawa.

"Ya, elo lah. 'Kan lo yang bakal dapet banyak uang."

Aku terkekeh, "Aamiin, doain ya?"

Kavin mengangguk dan mengacungkan jempolnya membuatku tersenyum lebar.

Aku menarik napas panjang. Ingatanku selalu saja tentang Kavin.

Aku menatap Rafa dengan tatapan yang sulit ia artikan, "Raf, aku butuh Kavin."

-------

Jangan pelit-pelit vote dan comment ya :)

Terima kasih!

-Prepti Ayu Maharani

------------------------------------------------------

Terpopuler

Comments

☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ

☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ

uuuhhhh akhirnya merasa kehilangan itu.... 🤧🤧🤧

2020-12-24

1

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

Yg humoris slalu ngalahin yg romantis. Soalnya klo si humoris ilang pasti berasa bnget, 😥😶

2020-07-10

8

Nurwahidah Bi

Nurwahidah Bi

ahahahaha

2020-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!