Episode 14

Sesuai yang diucapkan oleh Pak Akram, aku kini baru saja keluar dari ruang Excecutive house keeper sedikit melakukan wawancara. Aku ditawari oleh beliau untuk bergabung menjadi seorang yang bekerja paruh waktu disini, jadi hanya diperlukan ketika hotel ramai ataupun saat ada event tertentu dan tanpa pikir panjang aku menyetujuinya.

Karena urusanku telah selesai, aku kini berjalan ke arah luar hotel. Kulirik jam di pergelangan tanganku sudah hampir menunjukkan pukul empat sore.

Saat melewati area parkiran langkah kakiku terhenti sebab mataku menangkap sosok yang aku kenali, Pak Akram. Dia terlihat tengah duduk diatas motornya menatap diam kearah ponselnya dan tanpa ekspresi. Lama aku menatapnya sampai tak sadar dia kini menoleh ke arahku hingga membuat diriku terkejut. Mengelak sudah tak ada lagi alasan bagiku, karena dia kini terlihat menaikkan alisnya dan tersenyum ke arahku.

"Kamu belum pulang?" sahutnya.

Aku menoleh kearah sekitar, takut-takut kalau bukan aku orang yang diajak bicara olehnya. Tak mau kejadian yang dulu terulang lagi, ya kan.

Pak Akram terkekeh melihat sikapku. "Aku bertanya padamu," ucapnya dan membuatku menoleh ke arahnya.

"Belum Pak, tadi saya ke ruang Excecutive house keeper terlebih dahulu, sesuai dengan apa yang dikatakan Pak Akram pagi tadi," jelasku padanya.

"Kalau begitu selamat bergabung menjadi bagian dari hotel Kartika," ucapnya.

Aku mengangguk dan tersenyum simpul. "Terimakasih Pak."

Aku hendak melangkahkan kaki tapi aku urungkan dan balik badan menatap ke arahnya. "Bapak belum pulang?" tanyaku padanya dan ia tersenyum simpul sambil menggelengkan kepala.

"Ini mau pulang," katanya kemudian mulai menyalakan motornya.

Aku mengangguk lalu meneruskan langkahku menuju pintu keluar hotel, namun baru beberapa langkah kini motor Pak Akram mensejajariku. "Mau pulang bareng?" ucapnya padaku.

Aku menarik naftasku kemudian aku menyahut ucapnya, "Ngrepotin Bapak."

"Gak, tapi bila kamu tak keberatan untuk aku repotkan ikutlah denganku."

"Ke—mana Pak?" tanyaku mengeja.

"Cari angin," sahutnya dan mengulurkan helm untukku.

Dengan sedikit ragu tanganku mengulur helm miliknya kemudian memakainya berlanjut aku menaiki motornya.

Motor mulai melaju dengan kecepatan sedang, disela perjalanan kami juga berbincang. Tentang keseharian, pengalaman juga kami bercanda tawa. Cukup lama kami berputar-putar mengelilingi kota, hingga akhirnya Pak Akram menghentikan motornya di depan sebuah Mall.

"Kenapa berhenti Pak?" tanyaku saat aku membuka kaca helmku dan melongokkan kepalaku mendekat ke arahnya.

"Laper, kita mampir kesini dulu ya cari makan," ucapnya dan akupun menganggukkan kepala.

Kini Pak Akram mulai mencari tempat parkir berputar di area basement, setelahnya kami berjalan menuju ke arah lift untuk memasuki gedung Mall.

Saat sudah didalam Mall aku melirik jam tangan di pergelangan tanganku dan waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Sambil berjalan menuju food court, aku mengetikkan pesan kepada Ibuku memberitahu bahwa aku pulang terlambat.

Dua porsi steak sapi dan dua teh botol kini berada dihadapan kami. Kami duduk saling berhadapan, sambil menikmati makanan aku juga tengah mencuri pandang menikmati wajah Pak Akram. Jujur saja hatiku kini tengah berdebar. Mimpi apa semalam, batinku.

Saking senangnya aku sampai tak bisa menyembunyikan senyumku dan itupun disadari olehnya.

"Kenapa senyum-senyum?" kata Pak Akram menatapku.

Seketika wajahku menjadi memanas. Ketahuan ya Pak, batinku.

"Gak papa Pak, seneng aja diajak jalan juga dapat traktiran," kataku mencari alasan, tapi kenyataannya memang begitu. He he he

"Hmmm," Pak Akram menyesap minumannya seraya bergumam. "Habis ini saya yang minta traktir kamu," sahutnya seraya meletakkan teh botol kembali ke atas meja.

Akupun seketika cemberut.

Pak Akram tertawa. "Gak saya becanda," sahutnya. "Udah selesai belum makannya?" sambungnya bertanya sambil melihat makanan dan minumanku yang masih tinggal sedikit.

"Belum, tapi sudah kenyang Pak," ucapku seraya meringis.

"Ya sudah jangan diterusin daripada sakit perut," ucapnya tersenyum ke arahku.

"Ok."

Kamipun kini bangkit meninggalkan meja makan food court. Saat berada di eskalator untuk turun ke lantai bawah aku hendak bersuara dan spontan aku mencekal lengan Pak Akram hingga dia menoleh dan menatap ke arahku.

"Maaf Pak," ucapku canggung dan melepas cekalanku.

"Kenapa Ayu?"

Aku mengusap tengkukku dan bersuara, "Setelah ini kita kemana Pak? Pu—lang?"

Pak Akram tersenyum simpul. "Maunya sih ngajak kamu nonton atau main itu," ucapnya menunjuk ke arah Time Zone.

"Kalau misalkan kamu masih ada acara dan mau pulang, saya antar," ucapnya dan tanpa banyak berfikir aku cepat-cepat menjawab, "Saya gak ada acara kug Pak."

Pak Akram tersenyum dan mengacak rambutku dan membuatku memprotes ulahnya.

"Rambut saya jadi berantakan Pak!" keluhku seraya cemberut.

"Lucu wajah kamu kalau lagi cemberut," ucapnya terkekeh dan kini dia berjalan lebih dulu sambil menggandeng tanganku, membuatku terkejut spontan mataku sedikit terbelalak. Rasa tak percaya sebab Pak Akram menggandeng tanganku untuk melanjutkan jalannya turun menuju area Time Zone.

Dengan senyum simpul aku mulai berjalan dan berdiri mensejajarinya, rasanya jantungku kini berdegup tak seirama dan aku pun kini sedang berusaha menyembunyikannya agar semua terlihat baik-baik saja.

Tiba di area Time Zone kini kami berdua sedang bertanding memasukkan bola ke dalam keranjang basket, cukup seru sebab kami berdua kini tertawa lebar dan bersorak riang. Berlanjut kami menuju ke arah mesin capitan boneka. Setelah Pak Akram menggesek kartu member untuk bermain dia berkata, "Mau coba?"

Aku menggeleng. "Saya gak bisa Pak, Bapak saja," ucapku antusias.

"Ok kamu lihat seberapa hebatnya saya mengambil boneka yang berada di dalam," ucapnya percaya diri sambil menekan menggeser tombol mengarahkan alat capit untuk membidik satu boneka yang posisinya berdekatan dengan lubang untuk menjatuhnya.

Saat alat capit sudah memerangkap punggung boneka Pak Akram mulai memencet tombol bersiap agar alat capit bergerak kearah lubang tempat keluar, tapi sayang boneka itu tiba-tiba terlepas begitu saja membuatku dan Pak Akram kecewa.

"Yahhh kug gitu sih?" desahku kecewa.

"Kita coba lagi," ucap Pak Akram kembali mencoba bermain lagi. Dan aku menyemangatinya untuk menggerakkan alat capit itu ke kiri maupun ke kanan namun tetap saja dipercobaan ke lima hasilnya tetap nihil.

"Pak Akram payah," celetukku keceplosan dan dengan cepat aku menutup mulutku rapat.

Pak Akram yang mendengarnya pun spontan memberiku pelototan, bukan terlihat garang namun terkesan lucu wajahnya hingga membuatku tak bisa menahan tawa.

"Kamu menyepelekan saya," ujarnya menatapku dan menjentikkan telunjuknya pada keningku, membuatku mengaduh walau sebenarnya tak sakit.

"Habisnya dari tadi nyoba gagal terus," sahutku mengejek.

Pak Akram mendesah lalu menempelkan kartu membernya tepat diatas kening membuatku kembali tersenyum lebar akan tinggahnya. "Kita coba sekali lagi, kalau gagal kita angkut mesinnya dan bawa pulang," ucapnya dan membuatku refleks menepuk lengannya.

"Yang ada justru Bapak yang diangkut sama pihak keamanan," sahutku dan membuanya tertawa hingga geleng kepala.

Dan setelah percobaan yang ke enam akhirnya keluar satu boneka dari mesin capitan hingga membuatku bersorak kegirangan, Pak Akram tampak mengelap keningnya tanda dia cukup merasakan lelah akan usahanya.

"Ini," ucap Pak Akram menyodorkan boneka teddy bear kepadaku.

Aku melongo. "Bapak yang udah susah payah kenapa dikasih kesaya," sahutku keheranan.

"Terimakasih karena sudah menemaniku dan membuatku bahagia hari ini," ucapnya dengan menaikkan satu alisnya.

Dengan ragu tanganku mengulur menerima boneka darinya dan yang membuatku terkesan dia bilang, membuatnya bahagia.

Aaaaa... Rasanya sudah tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, gumamku dalam hati.

To be Continue

Ayu sama Pak Akram

Yang bawah

Sandy sama Ayu

Terpopuler

Comments

Fania kurnia Dewi

Fania kurnia Dewi

visualnya kurang cocok thor

2021-10-27

1

Isma Wati

Isma Wati

bagus ceritanya

2021-10-01

1

Fitria Dafina

Fitria Dafina

Uhh manisnya 😍😍😍

2021-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Ekstra Part 1
145 Ekstra Part 2
146 Ekstra Part 3
147 Ekstra Part 4
148 Ekstra Part 5
149 Ekstra Part 6
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Ekstra Part 1
145
Ekstra Part 2
146
Ekstra Part 3
147
Ekstra Part 4
148
Ekstra Part 5
149
Ekstra Part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!