Episode 5

Sebelum pergi meninggalkan rumah ini, aku lekat mengamati tiap sudut kamarku. Hampir tujuh belas tahun aku menempati tempat ini, tinggal juga berteduh disini.

Kasur usang ini, bagian ternyaman ketika aku merebahkan diri. Menghantarkan energi tiap kali bangun pagi. Sejenak aku mendudukan diriku, tapi tak lama terdengar Ibu kini memanggilku.

"Ayu, barangmu sudah kamu kemasi ?" tanya Ibu yang muncul dari arah pintu.

Aku hanya menatap lesu padanya, rasa tak rela meninggalkan tempat ini benar-benar terasa berat.

"Ibu sudah temukan tempat baru," kata Ibu yang mendekat padaku.

"Dimana?" tanyaku antusias.

"Tadi ada tetangga yang menawarkan pada Ibu, tempatnya kebetulan lebih dekat jaraknya dari sekolahanmu," ucap Ibu yang kini duduk disampingku, beliau pun kini mengelusi punggungku seakan memberi kepercayaan bahwa tak apa-apa, tak perlu ada yang di khawatirkan.

"Apa Ayu masih bisa melanjutkan sekolah?" tanyaku yang tak yakin, sebab kupikir beban Ibu kian berat, tempat tinggal baru ku yakin Ibu mengeluarkan biaya yang tidak banyak.

"Tentu, kamu harus sekolah," tegas Ibu.

Aku mengangguk kemudian bangkit berdiri mengambil beberapa barang-barangku yang tak seberapa. Dan begitu sampai di depan rumah sudah ada becak yang menunggu, membantu kami memindahkan barang.

Ada juga para tetangga yang memperhatikan aktivitas kami, entahlah apa arti tatapan mereka, antara simpati dan menggunjing dibelakang, nyatanya sekarang mereka mulai berbisik-bisik antara satu dan yang lain.

Masa bodoh lah, memang sudah menjadi hal yang lumrah dalam hidup bertetangga keadaan seseorang yang berbeda akan selalu menjadi topik yang hangat dalam diperbincangkan.

Setelah selesai berkemas dan mengecek tak ada barang yang tertinggal kini kami menuju ke tempat baru yang memang letaknya tak jauh dari sekolahanku. Tempat berukuran empat kali empat meter, sebuah kos-kosnya yang hanya menyediakan satu kamar dengan kamar mandi diluar, yang jelas diperuntukkan untuk umum khususnya bagi penghuni kos ditempat ini.

Bagi Zahra adikku dia butuh adaptasi, apalagi disini dia belum memiliki teman, maka dari itu seharian ini aku hanya berada di dalam kamar kos sambil merapikan barang milikku. Hingga malam menjelang, dalam satu kasur aku merebahkan tubuhku disampingku ada Zahra juga Ibuku. Perlahan aku memiringkan tubuhku untuk menatap mereka satu persatu.

Ibuku, gurat lelah tercetak jelas disana. Dengan wajah yang nampak sekali bergelanyut beban di dalamnya, ketegangan terlihat samar dalam lelapnya. Sementara Zahra, wajah tanpa dosa itu masih belum tahu apa-apa dengan yang terjadi di sekelilingnya. Kini kuraih jemari kecil itu kemudian menggenggamnya. Mereka yang aku miliki maupun menemani, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk merubah nasib ini dan dalam tekad aku berjanji.

***

Libur sekolah telah berlalu, aku kini sudah kembali duduk di bangku sekolah dan tentunya naik ke tingkat dua. Aku mengambil sekolah kejuruan pariwisata, lebih tepatnya jurusan perhotelan. Selang beberapa bulan kedepan siswa tingkat dua akan melakukan magang kerja.

Kini aku bersama dengan temanku sedang mengikuti seleksi pemilihan siswa magang, kali ini hotel Kartika yang aku ketahui memiliki level bintang tiga sedang membuka kesempatan pelatihan kerja disana.

"Ayu dipanggil sama petugas TU," ucap Sarah yang kini tengah menghampiriku, padahal kini aku sedang menunggu giliran wawancara.

Aku terdiam dan berfikir, apa ini tentang biaya sekolah yang masih menunggak.

"Udah kamu kesana aja, nanti bila nama kamu dipanggil aku yang kasih alasan kalau kamu sedang ada kepentingan, biar giliran wawancara kamu ditunda," perintah Risty padaku.

Aku mengangguk kemudian berjalan melewati koridor dengan pikiran tak tenang, langkahku sedikit gontai namun mau tak mau aku tetap harus menghadapinya. Sesampainya di ruang TU aku segera menanyakan tujuanku datang kemari.

"Permisi, Bapak Ahmad memanggil saya. Saya Ayu Andhini dari tingkat 2 jurusan perhotelan," ucapku seraya menyebutkan identitasku lengkap.

Aku pun kini di persilakan untuk duduk dihadapan beliau. Dalam hati aku sudah mewanti-wanti dan menerka apa yang terjadi, kali ini Pak Ahmad sedang membuka lembar demi lembar map juga buku jurnal administrasi sekolah.

Kini dia menyodorkan padaku berkas dan pulpen untuk aku tanda tangani, wajahku sudah nampak pias, sungguh bila aku disuruh berhenti dari sekolah akibat menunggak tak bisa bayar, aku bisa apa. Tubuhku kini bahkan sudah lesu, namun tak berapa lama Pak Ahmad mulai bersuara.

"Kamu dapat beasiswa dari sekolah, dan dana beasiswa yang kamu dapat akan dialokasikan untuk pembayaran administrasi tingkat satu yang belum diselesaikan," jelas Pak Ahmad padaku.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali. "Saya gak salah dengarkan Pak?" tanyaku memastikan sebab aku merasa tak percaya.

Pak Ahmad justru kini heran melihatku, dengan kening mengernyit dia mengangguk membenarkan pertanyaanku. "Selamat," ucapnya mengulurkan tangan akupun juga menyambutnya dengan senyum lebar.

"Kamu baca beberapa surat-surat dalam map itu, setelahnya bisa kamu tandatangani," perintah Pak Ahmad dan ku angguki dengan antusias.

Mukaku kini berseri membaca tiap paragraf dalam lembaran kertas yang tengah kupegang. Tercantum namaku serta prestasi yang aku raih, yakni aku masuk dalam paralel di tingkat pertama tahun ajaran kemarin dan berhak memperoleh dana beasiswa. Ada tertulis catatan, aku masih bisa mendapatkannya di tahun ajaran berikutnya dengan syarat aku bisa mempertahankan prestasiku.

Dengan hati yang berbunga kini aku menandatangani berkas itu kemudian menyodorkannya pada Pak Ahmad. Pun kini aku dipersilahkan kembali untuk melanjutkan aktivitasku yang tadi tertunda.

"Cerah banget mukanya?" sambut Putry saat aku ikut bergabung bersama mereka.

"Namaku sudah dipanggil belum?" tanyaku pada mereka.

"Belum," jawab teman-temanku serempak. Akupun bernafas lega.

"Ditanya malah balik nanya. Gimana, tadi ada urusan apa dipanggil TU?" tanya Putri padaku.

Kedua sudut bibirku kini tertarik ke atas, senyum mengembang tercetak jelas hingga membuat teman-temanku merasa keheranan. Akupun mengeluarkan kertas yang tadi aku selipkan ke dalam saku bajuku.

"Taaaaraaaaa..." kataku seolah mendramatisir memberi kejutan pada mereka.

Risty segera merebut kertas itu dari tanganku, juga disambut oleh teman-temanku yang lain yang ingin tahu. Tak lama sudut-sudut di bibir mereka mengembang, dan serempak mereka berujar memberi kata selamat. Kertas itu berisi tentang catatan rangkap informasi beasiswa yang akan ditunjukkan kepada orangtua siswa.

Begitu pula dengan ke dua sahabatku kini yang sedang memelukku haru, sebab mereka yang paling tahu tentang diriku yang begitu susah untuk urusan biaya sekolah. Tak lama kegembiraan kami sedikit tertunda, sebab namaku kini di panggil untuk wawancara magang di hotel Kartika.

Akupun mulai mempersiapkan diri, menarik nafas panjang kemudian melangkah menuju ke arah pintu, perlahan handle pintu kubuka. Namun sebelum melangkah masuk aku sejenak menoleh ke arah belakang dan terlihat Risty dan Putri meneriakkan kata "Semangat."

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

terharu 😢😢😢😢😢😢😢😢😆😆

2022-01-01

1

leny puspita

leny puspita

alur ceritanya bagus , kehidupan yg hampir di alami setiap keluarga ☹️

2021-12-24

1

Rina

Rina

Alhamdulillah, mnangis bahagia aku Thor. 💟💞💪💪

2021-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Ekstra Part 1
145 Ekstra Part 2
146 Ekstra Part 3
147 Ekstra Part 4
148 Ekstra Part 5
149 Ekstra Part 6
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Ekstra Part 1
145
Ekstra Part 2
146
Ekstra Part 3
147
Ekstra Part 4
148
Ekstra Part 5
149
Ekstra Part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!