Episode 3

Aku telah mendapatkan kartu keikutsertaan untuk mengikuti ujian kenaikan kelas. Jadi untuk beberapa hari kedepan dan sementara waktu aku tak dipusingkan oleh biaya, melainkan fokus belajar untuk menghadapi ujian itu sendiri.

Bersamaan dengan itu ada tugas lain yang akan aku mulai, yakni bekerja paruh waktu. Dimulai ketika pulang sekolah dan akan berakhir pada pukul delapan malam. Berbeda halnya dengan weekend, aku akan seharian penuh berada disana.

Hari pertama bekerja, ini merupakan pengalaman pertamaku dalam menghadapi bermacam-macam karakter orang. Sebagai mana pembeli adalah raja, kini aku disibukkan dengan pilihan mereka. Mau tak mau karena ini bagian tugasku, berulang kali aku membantu mengambil apa yang mereka tunjuk. Kemudian mereka mulai mencoba satu per satu produk yang dijual di toko ini. Mencarikan ukuran yang pas, warna yang cocok belum lagi jika selera mereka tak cocok.

Rasanya aku hanya bisa mengelus dada, meski dalam hati aku menggerutu akibat permintaan mereka yang membuatku geleng kepala.

"Mbak tolong ambilkan itu," ucap seorang ibu paruh baya yang kini tengah memanggilku. Hari ini toko lumayan ramai, sedang beberapa karyawan juga sedang sibuk melayani yang lain. Aku sendiri kini sebenarnya juga sedang membantu pembeli lain, tapi mau tak mau karena panggilan ibu paruh baya itu, aku mempermisikan diriku menghampiri pelanggan yang kini memanggilku.

"Ibu, ada yang bisa di bantu," sapaku berusaha seramah mungkin.

"Tolong ambilkan itu," tunjuknya ke arah sepatu yang berada di posisi paling tinggi.

Aku mendongak dengan mataku sedikit terbelalak, rasa lelah yang kini mendera mengharuskan aku untuk naik ke atas, rasanya gak mungkin. "Ibu, kalau boleh saya sarankan disana ada model sepatu yang lebih bagus," ucapku mencoba mengalihkan, barangkali Ibu ini mau mengganti apa yang dia mau.

Namun tak dinyana justru Ibu paruh baya ini kini menyemburku dengan kata-kata sarkasnya. "Dimana atasanmu, saya ingin bertemu. Karyawan malas begini masih dipelihara," ucapnya dengan mata memincing ke arahku.

Sontak pelanggan yang lain kini memperhatikan ke arahku berdiri. Aku pun mencoba berusaha untuk memperbaiki situasi. "Kalau begitu saya akan ambilkan," ucapku dan berlalu mengambil kursi khusus yang di pergunakan untuk naik turun mengambil barang yang letaknya berada diatas.

Dengan tubuh yang sedikit bergetar aku menaiki satu persatu pijakan kursi tinggi itu. Satu tanganku berusaha meraihnya sementara satu tanganku meremas berpegang pada rak.

Sepatu itu pun aku serahkan kepada ibu-ibu tersebut, dan tanpa adegan aku maupun sepatu itu terjatuh. Setelah berpindah tangan terlihat ibu itu hanya memperhatikan sepatu dalam genggaman tangannya, berselang dia mengembalikannya padaku.

Aku terheran, dengan satu alis yang ku naikkan kini dia berujar, "Saya gak cocok."

Sedikit melongo dan menguasai situasi aku menerima uluran sepatu itu. Aku berusaha meyakinkan diri bisa mengendalikan diri meski emosiku sedikit memuncak. Mungkin slogan pembeli adalah raja tak akan berlaku, jika rajanya saja seenak jidatnya, batinku menggerutu.

Lima jam kini telah berlalu, usai sudah kerjaku hari ini. Cukup menguras tenaga, emosi maupun jiwa, ditambah perutku yang sedari tadi lapar membuatku kini lemas tak bertenaga. Inikah rasanya bekerja, aku kira seperti yang kulihat di layar televisi mereka memerankan adegan sekolah sambil bekerja enjoy-enjoy saja, tapi bagiku ini terlalu berat.

Aku menghela nafas, setelah toko bersih dan pintu toko tertupup, aku pun kini bergegas pulang ke rumah. Masih ada jarak yang harus aku tempuh dengan sepedaku, dan sudah pasti tenaga aku perlukan untuk mengayuh sepadaku hingga sampai ke tempat tujuan.

"Segera mandi lalu makan," kata ibuku usai aku sampai dirumah. Aku pun mengangguk kemudian berlalu menuju kamar.

Waktu seakan cepat berlalu, kini sudah larut padahal baru saja aku membuka buku pelajaranku. Esok adalah hari dimana aku melaksabakan ujian sekolah, tapi baru membaca beberapa paragraf saja rasa lelah kini semakin mendera. Apalagi mataku rasanya sulit sekali untuk terbuka.

Tak sadar hingga pagi aku terbangun, aku masih terduduk di meja belajar, dengan kepala berbantalkan buku pelajaran. Bergegas aku bangun, sejenak kurasakan tubuhku yang terasa begitu pegal. Mungkin akibat posisi tidurku yang tidak benar.

Tak ingin membuang banyak waktuku, akupun kini beranjak membereskan buku pelajaranku dan merapikan kedalam tas. Beranjak bersiap diri untuk pergi ke sekolah.

"Gak perlu di paksakan pekerjaanmu Ayu, kamu belajar saja yang rajin. Biar Ibu yang berkerja," ucap Ibu sambil menyiapkan sarapan untukku.

"Ayu coba dulu Ibu, lagian kan baru satu hari aku bekerja disana. Siapa tahu kalau sudah dapat seminggu atau dua minggu jadi terbiada," ucapku mencoba meyakinkan Ibu bahwa aku baik-baik saja.

"Kalau ada apa-apa cerita sama Ibu," kata Ibu padaku yang kini sedang menyuapi Zahra.

"Begitu juga Ibu, cerita pada Ayu kalau ada masalah. Ayu sudah dewasa, Ibu jangan selalu menyimpan permasalahan Ibu sendiri, ada aku disini," ucapku dan sejenak Ibu menatapku kemudian mengangguk.

Aku harap begitu, Ibu mau berbagi. Walau aku tak bisa membantu permasalahan orang dewasa yang agaknya rumit tapi seenggaknya aku ada untuk menjadi teman sekaligus mendengarkan keluh kesahnya, batinku.

Aku pun kini mulai berpamitan hendak pergi ke sekolah. Seperti biasa aku berangkat sekolah bersama dengan Risty sahabatku juga jarak rumah kami yang dekat. Perjalanan yang ditempuh dari rumah ke sekolah sekitar tiga puluh menit.

Pukul tujuh kurang seperempat kami tiba di sekolah, kemudian langsung menuju ruang ujian. Bersiap juga kembali membuka buku pelajaran menunggu hingga waktu ujian tiba.

"Gimana hari kerja kamu kemarin?" tanya Putri yang baru saja datang dan kini mengambil duduk disampingku.

"Ya, seperti itu," jawabku yang ambigu kini memancing rasa penasaran Putri dan Risty.

"Bekerja— Ya capek," ucapku lagi sambil meringis.

Justru mereka diam tak menanggapi ringisanku, yang aku lihat dari mereka adalah tatapan simpatik. "Stop, please. Aku gak mau di kasihani," ucapku datar dan kembali menatap ke arah buku pelajaran yang tengah kupegang sambil menghafal kata-kata yang ada disana.

"Aku kan udah mengatakannya, belajar sambil bekerja itukan begitu berat, aku justru khawatir sama kamu," ucap Putri padaku.

Aku mendesah sambil menutup bukuku. "Lagian kan baru dapat satu hari, mungkin kalau aku sudah terbiasa, aku akan menikmatinya. Lagian kan bekerja itu dapat duit," jawabku berupaya tak membuat mereka khawatir memikirkan aku dan lagi menghibur diriku sendiri. Karena memang benar bekerja itu rasanya sungguh capek luar biasa.

Kriiiiiiiiingggggg

Bel sekolah kini sudah mulai berbunyi, itu pertanda jam sekolah telah di mulai. Aku dan teman-temanku yang lain sekarang bersiap duduk di bangku masing-masing sesuai dengan nomor bangku yang terdapat nomor peserta ujian. Tak berapa lama guru datang dan membagikan kertas ujian, kami pun para murid mulai khidmat mengerjakannya.

To be Continue

Terpopuler

Comments

Ruth Nine Situmorang

Ruth Nine Situmorang

tak naikin ntar bg kaya lg pc ana lg

2021-12-10

1

Rina

Rina

smangat Ayu 💞💪💪💪💪

2021-11-14

1

Ilham

Ilham

sabar ayu pasti akan indah pada waktunya

2021-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Ekstra Part 1
145 Ekstra Part 2
146 Ekstra Part 3
147 Ekstra Part 4
148 Ekstra Part 5
149 Ekstra Part 6
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Ekstra Part 1
145
Ekstra Part 2
146
Ekstra Part 3
147
Ekstra Part 4
148
Ekstra Part 5
149
Ekstra Part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!