Episode 19

"Galau!" ucap Sandy kini menepuk pundakku, kali ini sih ucapannya berhasil membuatku tersentak kaget. Tanpa menatapnya dia kini menarik kursi dan duduk disampingku.

"Mikirin apa sih?" tanyanya lagi dengan gerakan satu tangan menyangga sisi kepalanya dan menatapku intens.

"Kamu sakit?" tanyanya lagi seraya mengulurkan tangannya hendak memeriksa keningku namun segera kutepis.

"Hkkmm," kini suara deheman mengintruksi kami berdua hingga membuat aku dan Sandy menoleh pada sumber suara.

"Kalian jadian ya?" ucap Hera seraya menunjuk aku dan Sandy bergantian.

Keningku mengerut, apa maksudnya? Kemudian aku kini bersuara, "Gak, kami cuma teman."

"Oh aku kira, habis kalian dekat sih," ucapnya merasa sedikit tak enak kemudian dia berjalan mendekat ke arah kami. "San, ke kantin yuk!" ajaknya pada Sandy dengan ucapan yang terdengar manja.

Namun justru Sandy menoleh ke arahku dan berkata, "Kamu mau ke kantin gak?"

Aku menggeleng dan menjawab, "Masih kenyang."

Karena Hera bersikukuh memaksa kini Sandy bangkit dan mengikuti langkah Hera yang berjalan mengapitnya. Begitu mereka pergi menjauh, diriku kini lebih memilih meletakkan kepalaku sejenak diatas meja dan perlahan aku memejamkan mata, merasakan sesuatu yang kosong pada diriku. Perasaan asing atau lebih tepatnya rasa rindu terhadap seseorang yang ingin sekali aku temui.

Beberapa menit berlalu, aku masih menikmati keterbengonganku hingga kini aku mulai merasai sesuatu yang terasa dingin menempel pada keningku. Setelah mataku terbuka dan melirik ke atas ternyata ada Sandy yang tengah menempelkan minuman kemasan kotak tepat di keningku.

"Kali saja kamu haus," ucapnya dan tanganku kini beralih meraih minuman itu.

Sandy kali ini lebih memilih menarik kembali kursinya ke tempat semula duduk di bangkunya, aku pun segera memutar tubuhku untuk menatapnya.

"Bukankah kamu tadi sama Hera, kenapa kamu balik sendiri," ucapku bertanya padanya seraya meminum teh kotak pemberian Sandy.

"Dia makan bakso, gak harus kan aku nungguin dia sampai selesai," jawab Sandy yang kini memilih untuk menyandarkan punggungnya pada tembok.

"Ya juga sih," ucapku lalu kembali minum.

"Mikirin apa sih, dari tadi bengong? Apa karena Risty dan Putri belum kembali?" tanyanya menatapku.

Alisku terangkat atas ucapan Sandy barusan. Dua sahabatku itu memang belum kembali sebab masih harus menyelesaikan tugas magangnya, mereka mengabarkan sekitar dua minggu lagi akan mulai masuk sekolah. Tapi alasan sebenarnya bukan itu sih.

Dari pada terus ditanya, kini aku pun lebih memilih mengiyakan saja ucapannya.

"Hmmm... iya," sahutku kemudian.

Ponselku kini bergetar ada nomor baru yang kali ini tertera dilayar, dengan segera aku mengangkatnya mungkin saja itu adalah nomor Pak Akram, batinku.

Namun setelah telpon tersambung nyatanya panggilan itu adalah dari pihak management hotel yang mengatakan bahwa nanti sore akan ada event disana dan akupun dimintai hadir untuk menjadi seorang waitress sebab hotel sedang kekurangan tenaga, tanpa berfikir panjang akupun menyanggupinya.

Usai telpon ditutup Sandy bersuara, "Telpon dari siapa, sepertinya penting?"

"Dari hotel, nanti sore ada event dan aku dimintai untuk bantu-bantu disana," jawabku sambil memasukkan ponselku ke dalam saku.

"San makasih ya untuk minumannya, aku mau ke toilet dulu," ucapku dan diangguki olehnya.

Selama jam kelas berlangsung aku berusaha untuk fokus sebab kali ini aku merasa sudah tak sabar lagi untuk tiba di hotel. Tapi berulang kali aku melirik pada jam dinding seolah jarum jam tak mau beranjak untuk bergeser barang sejenak.

Dan tibalah saat jam kelas usai segera aku merapikan buku pelajaran lalu dengan semangat aku angkat kaki dari sana.

Pulang sejenak, mandi kemudian melakukan persiapan duri dengan penampilan sebaik mungkin itulah yang kini kulakukan.

Pukul setengah empat tepat aku tiba di hotel, sengaja aku datang lebih awal dari acara event berlangsung karena selain melakukan briefing sebelum acara juga kali saja aku bisa bertemu dengan Pak Akram, rasanya bila bertemu dengannya ingin sekali ku ajukan protesku akan tindakannya yang lalu.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, saat aku memasuki area hotel aku berpapasan dengannya. Dia kelihatan baru saja kembali dari mengantar tamu kini langsung memanggilku.

"Ayu..." Ucapnya seraya melambaikan tangannya.

Rasanya bahagia sekali diriku sampai melupakan niatku yang tadi ingin memprotes padanya. Aku kini berusaha bersikap seolah biasa saja dengan berjalan melangkah mendekat padanya.

"Kenapa nomor kamu gak bisa dihubungi?" tanyanya langsung saat kami saling berhadapan sontak membuatku mengernyitkan kening.

"Apa saya yang salah menulis nomormu, coba kamu sebutkan lagi nomor ponselmu," ucapnya dan akupun menyebutkan nomor ponselku sedangkan dia mencocokan dengan seksama mengamati layar ponselnya.

"085123498765," ucapku.

"Aa... Pantas saja nomornya kurang satu, jadi gak nyambung," katanya dan membuatku meringis menanggapinya.

'Hanya kurang satu nomor membuatku menunggu berjam-jam dan galau siang malam,' batinku dan seketika pundakku merosot lemas.

"Kamu gak nungguin kan?" tanya Pak Akram sesaat setelah memasukkan ponselnya masuk kedalam saku celana.

"He he he, gak pak," sahutku seraya meringis yang di buat-buat.

"Syukurlah, saya takut kamu nungguin saya karena gak ada kabar," katanya dengan senyum lebar seraya mengacak puncak kepalaku dan jelas memberantakkan poni rambutku.

Meski memberontak tapi senyumku kini mengembang. "Bapak apaan sih rambut saya jadi berantakan nih," ucapku protes.

"Event dimulai jam berapa?" tanya Pak Akram kemudian.

"Jam lima Pak," sahutku.

"Ini baru jam empat sore kurang," ucapnya usai melirik jam di pergelangan tangannya.

Aku sedikit meringis lalu berujar, "Biar gak terlambat Pak dan lagi kan harus mengikuti briefing terlebih dahulu.

Pak Akram berdecak. "Terlalu pagi, lebih baik pulang dulu," ucapnya yang kutahu katanya hanyalah sebuah candaan, dan kamipun kini tertawa bersama.

"Ya sudah sana kamu masuk dan sambil menunggu acara briefing dimulai bisa istirahat sejenak di ruang staf, kamu pasti capekkan dari pulang sekolah langsung menuju kesini," ucapnya dan kubalasi dengan anggukan.

"Bekerja yang rajin," katanya lagi sembari tersenyum, tangannya kini terangkat untuk mengelus puncak kepalaku.

"Makasih ya Pak," balasku, lalu dia membalasnya dengan berdehem dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkanku sendirian di lantai lobby yang suasananya masih sepi.

Aku masih mengamati langkah kepergiannya, dan boleh gak sih aku berharap lebih, saat aku berdiri di hadapannya tadi rasanya dadaku berdetak lebih cepat. Diperlakukan dengan baik juga manis benar-benar membuatku bahagia. Bagiku, dia adalah lelaki terbaik yang pernah aku temui. Aku kini tersenyum tipis saat dia sudah benar-benar menghilang dari pandanganku.

'Dia, Pak Akram. Apakah kamu tahu bahwa sudah beberapa hari lamanya, aku menyimpan perasaanku ini untukmu?' batinku menyeru, merasai hati ini tengah berdenyut.

To be Continue

Terpopuler

Comments

Yanni Santoso

Yanni Santoso

dr pak Akram Sandy tp jodoh Ayu Kevin wijaya pemilik hotel dan lagi" CEO kaya raya

2023-06-26

0

Sri Astuti

Sri Astuti

jangan baper ayu.. drpd sakit akhirnya

2021-10-05

1

Kiki Nurjanah

Kiki Nurjanah

jangan 2 cinta sendiri lagi???

2021-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Ekstra Part 1
145 Ekstra Part 2
146 Ekstra Part 3
147 Ekstra Part 4
148 Ekstra Part 5
149 Ekstra Part 6
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Ekstra Part 1
145
Ekstra Part 2
146
Ekstra Part 3
147
Ekstra Part 4
148
Ekstra Part 5
149
Ekstra Part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!